Peninggalan Guru

Setelah mereka berdua makan, lalu berbincang bincang untuk mengisi waktu.

" Ah saudari siapa namamu? dari tadi kita bersama tapi kita tidak mengenal nama satu sama lain" ucap Xio San

" Saya Mey Sin, salah satu anggota Clan Mey di ibukota dan aku merupakan salah satu murid inti Sekte Pedang Surgawi di ibukota kekaisaran" jawab Mey sin lalu melanjutkan pertanyaan kembali

" Dan nama mu siapa saudara?"

" Ahh.. saya Xio Sin, saya hanya pengembara yang berasal dari desa kecil yang jauh dari sini.

Apa yang kamu lakukan di tempat yang jauh dari ibukota ini? " tanya Xio Sin

" Itu. itu saya dan 9 orang murid lainnya dan 1 orang tetua sekte sedang dalam misi mencari herbal di daerah luar hutan kegelapan namun naas sata itu kami bertemu dengan rombongan bandit gunung tengkorak dan tetua oembimbing kami juga ikut tewas." jelas Mey Sin dengan raut wajah sedih dan terlihat matanya berkaca-kaca hendak menjatuhkan air mata mutiaranya.

" Apa yg telah terjadi sudah menjadi takdir hidup seseorang, kamu berada disini sekarang juga termasuk takdir, jadi syukuri dan ikhlaskan apa yang telah terjadi, bisa saja setelah gelap makan terbitlah terang" ucap Xio Sin memberikan motivasi pada gadis tersebut.

Mey Sin begitu kagum pada sifat Xio Sin yang selalu rendah hati dan berpikiran dewasa.

" Ya sudah kamu lanjutkan istirahat saja , malam sudah semakin larut supaya kamu segera pulih dan bisa melanjutkan misimu. " ucap Xio Sin

" Baiklah, saya istirahat duluan" jawab Mey Sin lalu merebahkan badannya dan tertidur dengan pulas.

Xio Sin mengeluarkan aura pendekar kaisarnya supaya tidak di ganggu oleh binatang buas atau beast ketika mereka sedang tidur.

Pagi hari burung berkicau dengan merdu yang menandakan bahwa mentari telah bersinar di upuk timur. Xio Sin terbangun dari tidurnya lalu mencuci mukanya pada kolam kecil yang berada di dalam goa tersebut. didalam goa tersebut terdapat terdapat pintu yang mengarah pada lorong lain dari goa namun belum di masuki okeh Xio Sin.

" Selamat pagi saudara Xii, anda cepat sekali bangunnya?" sapa Mey Sin

" Selamat pagi juga saudara , ah ini sudah kebiasaan saya untuk bangun di pagi hari. bagaimana keadaanmu?" ucap Xio Sin

" Ah sudah lumayan saudara tapi seperti yang kamu lihat belum sepenuhnya pulih" jawab Mey Sin singkat

" Ya sudah saya cari beberaoa binatang dulu untuk sarapan kita nanti" ucap Xio Sin lalu melesat keluar dari goa.

30 menit kemudian Xio Sin kembali ke dalam goa dan secara tidak sengaja melihat sesuatu

"Aaahhhhhhhhh.. " teriah Mey Sin kaget lalu menutup bagian dada dan pahanya. Karena ketika Xio Sin masuk, Mey Sin sedang mandi dalam keadaan telanjang di kolam yang ada di dalam goa tersebut.

" Ahh maaf saudari, aku tidak sengaja" jawab Xio Sin laku membalikan badannya dal keluar dari dalam goa dengan cepat.

" Dasar pria mesum, selalu carikesempatan untuk keuntungan" gerutu Mey Sin kesal lalu dengan cepat memakai pakaian baru dari cincin penyimpanannya.

Beberapa saat kemudian setelah cukup lama di luar Xio slSin masuk kembali ke dalam goa untuk membakar 2 ekor kelinci untuk mereka sarapan.

" Maaf saudari Mey, aku benar benar tidak sengaja, sekali lagi aku minta maaf" ucap Xio Sin penuh penyesalan

" Cih, dasar pria mesum, suka mencari kesempatan, pokoknya kamu harus tanggung kawab" ucap Mey Sin yang menahan amarahnya,.

Xio Sin tidak lagi membalas perkataan mey sin, karena dia takut akan terjadi pertengkaran serius nantinya. Begitu juga dengan Mey Sin, dia tidak berani untuk melawan Xio Sin di saat kondisinya dalam keadaan luka.

_______

Setelah mereka makan Xio Sin mengajak Ney Sin menyusuri salah satu lorong goa yang masih tertutup pintu.

Xio sin berjalan mendekat kearah pintu dan memukuk pintu tersebut. setelah itu mereka berjalan memasuki lirong goa tersebut. setelah berjalan sejauh 300 meter mereka berhenti karena melihat lorong tersebut terbagi menjadi 3 lorong lagi.

" Mari kita telusuri satu persatu lorong tersebut" ajak Xio Sin lalu masuk ke lorong yang ada di sebelah kiri dan di ikuti meysin di belakangnya.

Setelah kira kira 50 meter mereka sampai di suatu ruangan yang penuh dengan peti-peti coin emas.

Mey Sin terperanjat melihat 20 peti besar coin emas di dalam ruangan tersebut dengan mulut ternganga dan hampir muntah darah.

" Kamu ambik 10 peti dan aku ambik sepuluh peti. apakah bisa? " tanya Xio Sin menyadarkan Mey Sin dari keterkejutannya.

" Eh....... i.. iya baik. " jawab Mey Sin kaget

Lalu Xio Sin memasukan 10 peti coin emas ke dalam cincin penyumpanannya dengan di ikuti kiga oleh Mey Sin.

Setelah selesai mereka mereka keluar dari ruangan tersebut dan masuk kembali ke dalam ruangan yang ada di sebelah kanan dan berjalan menyusuri loring tersebut.

Sampai di satu ruangan yang seperti kamar tidur dan banyak rak buku. Diatas tempat tidur terdapat tulang kerangka manusia.

Xio Sin lalu menghampiri tulang kerangka tersebut dan mengambil kulit binatang yang bertuliskan

" Namaku adalah Xin Song

aku berasal dari daratan tengah. aku sampai di sini dalam keadaan terluka parah karena ter sedot ke dalam lobang hitam 1000 tahun silam. Namun kondisiku ti dak pernah membaik dan malah menjadi semakin parah. siapapun yang memasuki ruangan ini untuk pertama kali akan aku angkat menjadi muridku. Dan manfaatkan semua kitab beladiri yang ada di di dalam rak dan sumber daya serta herbal yang ada di ruangan tengah dan jangan pernah gunakan ilmu pada kitab tersebut untuk kejahatan.

Salam

Xin Song"

Begitulah bunyi dari tulisan yang yang ada kulit binatang yersebut.

" Jadi saudari, sekarang kita adalah 1 guru karena kita berdua yang memasuki ruangan ini pertama kali. apakah kamu setuju?" tanya Xin Song pada Mey Sin

" Aku tidak keberatan sama sekali, sesuai dengan wasiat dari guru." jawab Mey Sin.

" Jadi bagaimana mengenai rak buku kitab tersebut! apakah akan kita bagi menjadi dua kembali ? kecuali 5 buku pada rak paling atas" ucap Xio Sin

"Baik saudara.. . untuk 5 kitab di rak atas akan kita pelajari bersama sama " jawab Mey Sin

" Kamu pilih dulu kitab yang kamu inginkan. bisa saja kamu berikan pada sektemu dan clan mu." ucap Xio Sin

"Baiklah saudara Xio" jawab Mey Sin.

Mey Sin lalu mengambil beberapa kitab yang yang dianggap sangat cocok dengannya .

"Aku udah selesai saudara, sekarang giliranmu simpan saja semua kitab dari guru, jika aku ingin mempelajari yang lainnya nanti aku akan mencarimu." ucap Mey Sin

" Baiklah jika begitu" jawab Xio Sin lalu memasukan semua buku yang ada dalam rak ke dalam cincin penyimpanannya.

Setelah menggubur tulang kerangka guru mereka, lalu pergi menuju ke ruangan tengah tempat herbal yang dikatakan dalam surat gurunya.

Setelah sampai diruangan herbal, Mey Sin terpana melihat berbagai macam herbal yang sangat banyak. Dari yang umur 100 tahun sampai umur 20.000 tahun.

" Saudara ambillah herbal di atas umur 10.000 tahun. Untuk sisanya biarkan tumbuh kembali dan biarlah ini menjadi rahasia kita berdua, jika memerlukan nya lagi kita bisa kembali kesini lagi." ucap Xio Sin kepada Mey Sin

Terpopuler

Comments

Tedi Tegu

Tedi Tegu

napa nama anak ssma bapak sama aja terus namah ibu nya ada yang sama

2021-08-27

0

Kurnia Bintara Putra Putra

Kurnia Bintara Putra Putra

mudah2an cerita ini bisa sampai tamat

2021-08-17

4

Edmundus Ason

Edmundus Ason

menemukan guru,dan harta karun

2021-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula Kisah
2 Meningkatkan Kekuatan
3 Gunung Beast
4 Membangun Sekte
5 Bangunan Sekte
6 Murid Pertama Sekte
7 Pertemuan Tidak Terduga
8 Peninggalan Guru
9 Peningkatan Mey Sin
10 Rasa Suka
11 Masa Lalu Mey Sin
12 Memulai Bisnis
13 Pelelangan
14 Melanjutkan Perjalanan
15 Clan Mey Dikota Diyu
16 Persiapan Pernikahan
17 Hari Bahagia Mey Sin
18 Pedang Penguasa
19 Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20 Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21 Berdirinya Desa Xio
22 Terdampar dan Terluka
23 Pulihnya Sang Dewa
24 Ancaman Bandit Hiu Darah
25 Musnahnya Bandit Hiu Darah
26 Rencana Selanjutnya
27 Rencana Untuk Kembali
28 Tuan Muda Xu
29 Tertangkap
30 Kekejaman Xio Sin
31 13.000 Coin Emas
32 Tiba Di Desa Xio
33 Reuni Di Kota Kecil Xio
34 Surat Undangan
35 Kembali Ke Sekte
36 Persiapan Peresmian Kota Daun
37 Kota Daun Dibuka
38 Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39 Sekte Penguasa
40 Seleksi Murid Baru
41 Rencana Raja Yuan
42 Masa Lalu Raja Yuan
43 Hukum Ruang dan Waktu
44 Gejolak Kekaisaran Meng
45 Serangan Sekte Aliran Hitam
46 Kedatangan Kaisar Meng Lu
47 Perperangan Di Kota Daun
48 Perperangan Di Kota Daun II
49 Kepergian Xio Sin
50 Teh Melati Surga
51 Kota Yuan
52 Masalah Sepele
53 Pelelangan di Kota Yuan
54 Berjumpa Murid Sekte
55 Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56 Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57 Keuntungan Besar Perang
58 Awal Mula Perang
59 Sungai Darah
60 Kekuatan Pangeran Yuan
61 Kematian Pangeran Yuan
62 Tewasnya Kaisar Meng Lu
63 Menaklukan Kerajaan Yuan
64 Raja Baru
65 Kekacauan Besar
66 Keberangkatan Murid
67 Perbatasan Kekaisaran Meng
68 Perang Kilat
69 Perang Kilat 2
70 Akhir Perang Kilat
71 Kembali Ke Sekte
72 Ancaman Mendekati Benua Barat
73 Desa Dongnan
74 Membebaskan Tawanan
75 Mengunjungi Kota Xio
76 Putri Feng Yin
77 Sosok Kakek Tua
78 Cerita Kakek Lang
79 Tiba Di Kota Fengluo
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal Mula Kisah
2
Meningkatkan Kekuatan
3
Gunung Beast
4
Membangun Sekte
5
Bangunan Sekte
6
Murid Pertama Sekte
7
Pertemuan Tidak Terduga
8
Peninggalan Guru
9
Peningkatan Mey Sin
10
Rasa Suka
11
Masa Lalu Mey Sin
12
Memulai Bisnis
13
Pelelangan
14
Melanjutkan Perjalanan
15
Clan Mey Dikota Diyu
16
Persiapan Pernikahan
17
Hari Bahagia Mey Sin
18
Pedang Penguasa
19
Pengenalan Tingkatan Pada Novel
20
Membasmi Bandit Gunung Tengkorak
21
Berdirinya Desa Xio
22
Terdampar dan Terluka
23
Pulihnya Sang Dewa
24
Ancaman Bandit Hiu Darah
25
Musnahnya Bandit Hiu Darah
26
Rencana Selanjutnya
27
Rencana Untuk Kembali
28
Tuan Muda Xu
29
Tertangkap
30
Kekejaman Xio Sin
31
13.000 Coin Emas
32
Tiba Di Desa Xio
33
Reuni Di Kota Kecil Xio
34
Surat Undangan
35
Kembali Ke Sekte
36
Persiapan Peresmian Kota Daun
37
Kota Daun Dibuka
38
Kedatangan Mey Sin Dan Guang Mo
39
Sekte Penguasa
40
Seleksi Murid Baru
41
Rencana Raja Yuan
42
Masa Lalu Raja Yuan
43
Hukum Ruang dan Waktu
44
Gejolak Kekaisaran Meng
45
Serangan Sekte Aliran Hitam
46
Kedatangan Kaisar Meng Lu
47
Perperangan Di Kota Daun
48
Perperangan Di Kota Daun II
49
Kepergian Xio Sin
50
Teh Melati Surga
51
Kota Yuan
52
Masalah Sepele
53
Pelelangan di Kota Yuan
54
Berjumpa Murid Sekte
55
Persiapan Perang Di Kekaisaran Meng
56
Tiba Di Ibukota Kekaisaran
57
Keuntungan Besar Perang
58
Awal Mula Perang
59
Sungai Darah
60
Kekuatan Pangeran Yuan
61
Kematian Pangeran Yuan
62
Tewasnya Kaisar Meng Lu
63
Menaklukan Kerajaan Yuan
64
Raja Baru
65
Kekacauan Besar
66
Keberangkatan Murid
67
Perbatasan Kekaisaran Meng
68
Perang Kilat
69
Perang Kilat 2
70
Akhir Perang Kilat
71
Kembali Ke Sekte
72
Ancaman Mendekati Benua Barat
73
Desa Dongnan
74
Membebaskan Tawanan
75
Mengunjungi Kota Xio
76
Putri Feng Yin
77
Sosok Kakek Tua
78
Cerita Kakek Lang
79
Tiba Di Kota Fengluo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!