Perlindungan

Yudha membawa mobilnya seperti terbang membelah keramaian di sepanjang Jl. Kaliurang. Dev tidak berani berbicara sedikitpun, bingung memikirkan apa yang mau dikatakannya. Sudut matanya melirik ke samping, laki-laki berwajah keras itu sedang memainkan stang kemudi mobil dengan serius. Mukanya seperti memendam kemarahan.

'Drttt...drtt ..." getar suara ponsel menghentikan kesunyian. Dengan satu tangannya, Yudha mengatur ear phone di telinga.

"Ya, lakukan seperti yang saya perintahkan tadi "

"Pindahkan semua malam ini, dan susun kembali seperti semula." terdengar Yudha berkomunikasi dengan seseorang. Sedikitpun Dev tidak berani bersuara.

Tiga puluh menit kemudian mobil yang mereka bawa berhenti di depan gerbang berpagar putih tinggi menjulang. Beberapa orang terlihat membuka gerbang dan menutupnya kembali. Akhirnya mobil berhenti di carport di depan sebuah bangunan rumah yang terlihat sangat megah dan mewah.

"Selamat sore Tuan." sapa penjaga dengan hormat.

"Rumah siapa ini. Ini rumah atau hotel." Dev berpikir sendiri. Meskipun mobil berhenti, Dev tidak berani bergerak sedikitpun. Yudha membuka pintu mobil, kemudian keluar dan membukakan pintu untuk Dev.

"Keluarlah, Ayuk masuk dulu. Ada yang penting untuk kita bicarakan." Yudha mengajak Dev masuk.

Dev mengikuti Yudha dari belakang, dan beberapa penjaga berlari membukakan pintu. Beberapa asisten rumah tangga menunduk dengan hormat ikut menyambut kedatangan Yudha. Dengan arogansinya, Yudha memanggil Kepala ART

"Bi Siti..., pak Ujang... kumpulkan semua ART dan penjaga di ruang tengah sekarang juga. Aku akan mengumumkan sesuatu."

"Baik Tuan," jawab Bi Siti dan pak Ujang bersamaan kemudian bergegas keluar memanggil teman-temannya.

"Ikuti aku." kata Yudha lembut, kemudian menggandeng Dev dan menyuruhnya untuk duduk di sofa ruang tengah. Yudha mengambil botol air mineral, membukanya dan menawarkan pada Dev.

"Minumlah ini dulu, aku tahu kamu kehausan dari tadi." Dev mengambil botol air mineral dan meneguknya perlahan.

Tidak lama kemudian semua ART dan penjaga termasuk sopir sudah berkumpul di ruang tengah. Dev tidak berani menampakkan mukanya, dia hanya menunduk dari tadi.

"Baiklah semua sudah berkumpul. Aku akan menyampaikan sesuatu."

"Di sampingku ini adalah istriku yang sudah kunikahi secara sah sepuluh hari yang lalu. Namanya Nona Devina Renata, dengan panggilan Dev"

"Kalian semua harus memanggilnya Nyonya Muda dan harus menurut semua perintahnya."

Meskipun banyak pertanyaan di benak para ART dan penjaga, mereka tidak berani bertanya kepada Tuan mereka.

"Karena aku sudah menikah, mulai malam ini aku akan menempati rumahku di Hyatt Regency. Rumah ini terlalu besar untuk keluarga kecilku, dan aku menginginkan privacy."

"Bi Siti dan pak Ujang akan aku bawa ke Hyatt Regency, dan yang lainnya tetap menjaga dan merawat rumah ini."

"Baik Tuan," jawab mereka serempak.

Dev memberanikan diri mengangkat wajah dan memandang Yudha. Saat itu kebetulan Yudha juga sedang melihat ke arah Dev, dan sedikit tertegun Yudha melihat mata bening dan jernih milik Dev. Dia tersenyum lembut, dan matanya seperti menyimpan sesuatu yang dalam. Dev mengangguk, dan memandang ART serta penjaga satu per satu untuk mengenalnya. Tiba-tiba dia merasa mengenali salah satunya

"Lho... bukannya Bapak yang malam itu mobilnya saya tumpangi dari Bandara "Y", saya masih ingat wajah Bapak. Siapa nama Bapak," kata Dev penuh selidik.

"Nama saya Sholeh Nyonya Muda. Mohon ampuni saya, saya hanya menjalankan perintah dan arahan dari Tuan Pratama atas instruksi Tuan Yudha."

"Malam itu saya diminta untuk menjadi sopir online dan menawarkan jasa kepada Nyonya Muda. Karena waktu itu sudah malam, Tuan khawatir kalau Nyonya Muda tidak menemukan transportasi yang aman untuk pulang." lanjut Pak Sholeh takut sambil melihat ke arah Yudha.

"Sudah, sudah pak Sholeh tidak salah, dia hanya menjalankan perintah." kata Yudha menengahi.

"Sudah, Sekarang kalian semua bubar."

"Ayuk sekarang kita pergi ke rumah kita di Hyatt Regency."

Dev hanya mengikuti apa yang dikatakan Yudha, saat ini bukan waktunya untuk membantah. Bagaimanapun dia harus menjaga martabat suaminya di depan ART dan penjaga rumahnya. Dia menunggu waktu yang tepat untuk dapat berbicara dengan Yudha. Namun, di sudut hatinya Dev merasakan kehangatan, ternyata di balik arogansi Yudha, Dev merasakan adanya perlindungan sejak Yudha menikahinya. Dia yakin bahwa kemudahan yang dia dapatkan selama seminggu ini, pasti ada campur tangan darinya.

******

Di dalam mobil menuju Hyatt Regency Dev memberanikan diri mengajak Yudha bicara.

"Mohon maaf, apakah saya diijinkan bertanya," tanya Dev kaku.

"Hmmm... sejak kapan ada larangan istri mengajak bicara suami." jawab Yudha tersenyum lembut.

"Huh... istri?? suami?? itukah bahasa untuk kita" ucap Dev lirih.

"Saya masih shock dengan apa yang saya alami selama satu minggu ini. Semua terjadi begitu saja seperti mimpi, tapi kenyataannya bahkan saya merasa tidak bangun-bangun lagi."

"Dalam keadaan kalut, putus asa, bingung, sepuluh hari yang lalu saya menyetujui tawaran pernikahan darimu."

"Saya berpikir waktu itu, toh hanya selembar akta nikah. Kalau kita berdua tidak melakukan apa-apa, Khan sama saja status saya masih lajang."

"Dirimu waktu itu juga menjanjikan tidak akan ada pemaksaan untuk selalu berada di sampingmu."

"Tapi, Kenyataan hari ini seperti berbanding terbalik dengan yang kau janjikan waktu itu."

"Apakah kamu menyesal telah menikah denganku." jawab Yudha tenang.

"Apakah dengan menyesal akan mengembalikan keadaan seperti semula." kata Dev balik bertanya.

"Dev, dengarkan aku. Semula aku membiarkan apa yang akan kamu lakukan. Aku hormati keputusanmu."

"Tetapi melihat situasimu akhir-akhir ini, aku tidak dapat berpangku tangan seperti tidak ada yang terjadi. Aku tidak akan pernah membiarkan orang menggertak istriku."

"Istri Andhi Yudha Baskara,"

"Jadi selama ini kamu mengikutiku."

"Aku hanya memastikan keselamatanmu. Pratama asisten pribadi dan tangan kananku telah mengatur orang-orang di sekitarmu. Bukan untuk mengawasi, tetapi memastikanmu dalam keadaan aman."

"Seperti yang kukatakan aku tidak akan memaksamu, tapi kewajibanku sebagai suami untuk selalu menjagamu."

"Kejadian hari ini, menyadarkanku bahwa sangat bahaya dirimu untuk tinggal sendiri. Aku putuskan bahwa mulai hari ini, kita akan tinggal bersama." tegas Yudha.

"Dan seperti dari awal kita menikah, aku tegaskan bahwa aku tidak pernah menerima penolakan."

Dev terdiam tenggelam dalam pikirannya sendiri, sudah tidak ada lagi kalimat yang bisa disampaikan. Kata-kata Yudha sudah gamblang menyadarkan akan posisinya saat ini. Yah, saat ini posisinya adalah seorang istri. Terlepas dari alasan dan tujuan mereka menikah, tapi secara agama,. hukum dan pemerintah mereka adalah pasangan suami istri yang sah.

"Apakah ada lagi yang akan kamu sampaikan." tanya Yudha.

Dev menggelengkan kepala dan kembali terdiam.

******

Mobil Yudha memasuki komplek perumahan mewah dengan model Mediterania. Banyak tanaman hijau di sudut-sudut taman dan halaman, menjadikan rumah-rumah di komplek itu nampak sejuk dan segar. Komplek perumahan Hyatt Regency memiliki sistem keamanan tingkat tinggi. Tidak sembarang orang bisa memasuki komplek tersebut tanpa ijin dari penghuni perumahan.

Tak berapa lama di rumah besar yang paling ujung, Yudha menghentikan mobilnya. Dalam hati Dev merasakan kekaguman akan kemewahan yang terlihat di depannya.

"Mari kita masuk, Bi Siti dan Pak Ujang belom datang, jadi hanya kita berdua di rumah ini." kata Yudha.

Segera mereka berdua memasuki rumah.

Sampai di dalam, kekaguman Dev semakin bertambah, dan sepertinya Yudha menyadarinya. Dengan pelan Yudha menjelaskan.

"Rumah ini kubeli atas namamu. Jadi saat ini aku menumpang di rumahmu." katanya sambil mengulum senyum.

"Benarkah, tapi aku tidak pernah meminta apapun darimu." ucap Dev, dan dia memberanikan diri menatap mata Yudha. "Deg....," tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Ternyata suamiku sangatlah tampan. batinnya."

"Karena kamu tidak meminta, maka kewajibanku untuk memberi. Ini hadiah karena sudah berani menikah denganku, anggaplah ini sebagai kado pernikahan kita."

"Istirahatlah dulu, kamar kita ada diatas. Mandi, dan aku akan mempersiapkan makan malam."

"Kamar kita, apakah kita akan tinggal satu kamar." tanya Dev gugup.

Ha..ha.., Yudha tertawa.

"Kita ini suami istri, wajarkan kalau kita berada dalam satu kamar yang sama."

"Tapi jangan takut, tanpa ijinku aku tidak akan menyentuhmu. "

"Mandilah dulu sana, masih ada yang harus aku urus."

"Tapi aku tidak membawa perlengkapan mandi dan baju ganti."

"Naiklah dulu, semua keperluanmu sudah tersedia."

Dev menaiki anak tangga, dan menuju kamar utama di lantai atas. Lagi-lagi seperti orang desa yang baru datang ke kota, Dev mengagumi interior kamar. Kamar yang sangat besar, dengan ukuran bed yang sangat besar.

Perlahan dia masuk ke walk in closed, dan melihat berbagai baju, tas dan semua perlengkapan wanita. Semuanya masih berlabel, dan secara acak dia mengambil salah satu dan melihatnya dengan teliti.

"Darimana dia tahu ukuranku." Dev nampak berpikir. Akhirnya Dev mengambil satu stel baju dan membawanya ke kamar mandi.

Limabelas menit dihabiskan Dev di kamar mandi. Setelah merasakan kesegaran, Dev keluar dari kamar mandi.

"Kamu sudah selesai, tunggu sebentar nanti kita akan makan bersama." ucap Yudha tiba-tiba.

Dev sangat kaget dan seketika dia merasa tubuhnya panas dingin. Di depannya Yudha hanya mengenakan celana boxer, tanpa mengenakan baju atasan. Roti sobek terlihat di perut Yudha yang tanpa lemak sedikitpun. Tiba-tiba tanpa disadari, pipinya memerah.

"Kenapa, takjub ya melihat badan suamimu. " goda Yudha.

"Ge er," sahut Dev sambil menutup wajahnya sambil berlari menyingkir.

"Imut." gumam Yudha sambil berjalan masuk kamar mandi.

******

Terpopuler

Comments

Momy Victory 🏆👑🌹

Momy Victory 🏆👑🌹

ini semua barangnya Dev dipindahkan kerumah yang dihadiahkan oleh Yuda yaitu kompleks perumahan Hyatt Regency.

2021-12-29

0

Syarifah

Syarifah

laki2yg tegas.. maju terus Yuda..

2021-12-26

0

Cut Eva Rahmad

Cut Eva Rahmad

waahh rumah nya dekat sama presiden mo dan nyonya tangning.. hahahaa di novel sebelah tapi🤭🤣🤣

2021-12-08

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pintu Hati
3 Pratama
4 Pertemuan Kembali
5 Siasat
6 Ketulusan Reno
7 Berpisah Kembali
8 Surprise
9 Transaksional
10 Menikah
11 Nyonya Muda
12 Wellcome to Lombok
13 Gili
14 Bu Rosna
15 Terlahir kembali
16 Perhatian
17 Pengawas Baru
18 Kembali ke Rutinitas
19 Kedatangannya
20 Perlindungan
21 Kelembutan
22 Suamiku, Lelakiku, Surgaku....
23 Feasibility Study
24 Posesif
25 Terbuka
26 Penyatuan
27 Nyonya Muda
28 Promosi
29 Menerbangkanmu
30 Permainan dengan Istriku
31 Honeymoon
32 Gosip
33 Perjalanan
34 Kerinduan
35 Restu
36 Mama Larasati
37 Kembali
38 Konsep Acara
39 Tidak boleh ada yang menindasmu
40 Jasa Makeup
41 Make Over
42 Kegaduhan
43 Aku Menginginkanmu
44 Penyesalan Andre
45 No Pacaran
46 Laporan Aktivitas
47 Baskara
48 Desas desus
49 Divisi baru
50 Bianca
51 Wanitaku
52 Penjelasan
53 Do It Yourself
54 Pelayanan
55 Obrolan Malam
56 Menunggumu
57 Solusi
58 Kodrat Perempuan
59 Pingsan
60 Sakit
61 Pregnant
62 Unik
63 Gelisah
64 Pertemanan
65 Tekanan
66 Memaafkan
67 Bodyguardku
68 Sore itu
69 Teguran
70 Undangan
71 Kedatangan
72 Doa dan Restu
73 Gangguan
74 Rasa Puas
75 Teh Panas
76 Cinta...
77 Garis Batas
78 Penyidikan Awal
79 Pelarian
80 Privacy
81 Kedatangan Burhanuddin
82 Keputusan Dev
83 Tahanan
84 Bodyguard
85 Kerinduan
86 Surat Peringatan
87 Komitmen
88 Daddy and Mommy
89 Resign
90 Cemburu
91 Pembukaan
92 Dua Jagoan
93 Favian dan Zaidan
94 Cinta dan Kasih Sayang
95 Dalam Cinta ada Kepercayaan
96 Perdebatan Pagi
97 Surprise
98 Posesif
99 Menantu Gagal
100 Wanita Acak
101 Masuk Kerja
102 Kabar Baik Bianca
103 Konfirmasi
104 Quality Time
105 Pertemuan tak Terduga
106 Masalah Baru
107 Quality Talk
108 Project Awal
109 Investigasi
110 Masalah
111 Rutinitas Hari
112 Disposisi
113 Pesta Bianca
114 Pernikahan
115 Baby Care
116 Bertemu Kakek
117 Kebahagiaan
118 Extra Part 1 New Zealand
119 Extra Part 2 Pratama Gabut
120 Extra Part 3 Makan Siang
121 Sebagai yang Utama
122 Kerinduan
123 Kebersamaan Keluarga
124 Menikahimu
125 Menginap
126 Pulang
127 Ijab Qabul
128 Masuk Kerja
129 Menikmati Malam
130 Project Baru
131 Hamil
132 Teman Lama
133 Nafkah Batin
134 Surprise
135 Aku Sudah Menikah
136 4 Laki-laki Tangguh
137 Konflik
138 Kedatanganmu
139 Me Time
140 Aileen
141 Aqiqah
142 Sudah Boleh Belum?
143 Berkumpul Bersama
144 Puber Kedua
145 Salam Terakhir
146 Wanita Kiriman Tuhan
147 PENGUMUMAN
148 EXTRA
149 EXTRA II
150 Pengumuman
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Pintu Hati
3
Pratama
4
Pertemuan Kembali
5
Siasat
6
Ketulusan Reno
7
Berpisah Kembali
8
Surprise
9
Transaksional
10
Menikah
11
Nyonya Muda
12
Wellcome to Lombok
13
Gili
14
Bu Rosna
15
Terlahir kembali
16
Perhatian
17
Pengawas Baru
18
Kembali ke Rutinitas
19
Kedatangannya
20
Perlindungan
21
Kelembutan
22
Suamiku, Lelakiku, Surgaku....
23
Feasibility Study
24
Posesif
25
Terbuka
26
Penyatuan
27
Nyonya Muda
28
Promosi
29
Menerbangkanmu
30
Permainan dengan Istriku
31
Honeymoon
32
Gosip
33
Perjalanan
34
Kerinduan
35
Restu
36
Mama Larasati
37
Kembali
38
Konsep Acara
39
Tidak boleh ada yang menindasmu
40
Jasa Makeup
41
Make Over
42
Kegaduhan
43
Aku Menginginkanmu
44
Penyesalan Andre
45
No Pacaran
46
Laporan Aktivitas
47
Baskara
48
Desas desus
49
Divisi baru
50
Bianca
51
Wanitaku
52
Penjelasan
53
Do It Yourself
54
Pelayanan
55
Obrolan Malam
56
Menunggumu
57
Solusi
58
Kodrat Perempuan
59
Pingsan
60
Sakit
61
Pregnant
62
Unik
63
Gelisah
64
Pertemanan
65
Tekanan
66
Memaafkan
67
Bodyguardku
68
Sore itu
69
Teguran
70
Undangan
71
Kedatangan
72
Doa dan Restu
73
Gangguan
74
Rasa Puas
75
Teh Panas
76
Cinta...
77
Garis Batas
78
Penyidikan Awal
79
Pelarian
80
Privacy
81
Kedatangan Burhanuddin
82
Keputusan Dev
83
Tahanan
84
Bodyguard
85
Kerinduan
86
Surat Peringatan
87
Komitmen
88
Daddy and Mommy
89
Resign
90
Cemburu
91
Pembukaan
92
Dua Jagoan
93
Favian dan Zaidan
94
Cinta dan Kasih Sayang
95
Dalam Cinta ada Kepercayaan
96
Perdebatan Pagi
97
Surprise
98
Posesif
99
Menantu Gagal
100
Wanita Acak
101
Masuk Kerja
102
Kabar Baik Bianca
103
Konfirmasi
104
Quality Time
105
Pertemuan tak Terduga
106
Masalah Baru
107
Quality Talk
108
Project Awal
109
Investigasi
110
Masalah
111
Rutinitas Hari
112
Disposisi
113
Pesta Bianca
114
Pernikahan
115
Baby Care
116
Bertemu Kakek
117
Kebahagiaan
118
Extra Part 1 New Zealand
119
Extra Part 2 Pratama Gabut
120
Extra Part 3 Makan Siang
121
Sebagai yang Utama
122
Kerinduan
123
Kebersamaan Keluarga
124
Menikahimu
125
Menginap
126
Pulang
127
Ijab Qabul
128
Masuk Kerja
129
Menikmati Malam
130
Project Baru
131
Hamil
132
Teman Lama
133
Nafkah Batin
134
Surprise
135
Aku Sudah Menikah
136
4 Laki-laki Tangguh
137
Konflik
138
Kedatanganmu
139
Me Time
140
Aileen
141
Aqiqah
142
Sudah Boleh Belum?
143
Berkumpul Bersama
144
Puber Kedua
145
Salam Terakhir
146
Wanita Kiriman Tuhan
147
PENGUMUMAN
148
EXTRA
149
EXTRA II
150
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!