Sabtu pagi, dari jam lima Dev sudah bangun dan mempersiapkan diri. Bangun tidur, buat nasi goreng, telur ceplok, teh panas untuk sarapan pagi, dan siap melengkapi harinya pagi ini. Senyum-senyum sendiri, Dev membayangkan keterkejutan Andre di depan pintu kamarnya.
Tepat pukul 07.00 Dev meninggalkan kamarnya dengan semangat juang empat lima. Sampai di lobby, Dev papasan dengan Pratama yang mengenakan outfit lengkap. Kemeja, dasi, rompi dan jas lengkap dengan sepatu klimis menambah kegagahan Pratama. Tanpa menyapa, Pratama keluar lobby dengan terburu-buru.
Hari ini jam 09.00 bosnya Yudha akan melangsungkan pernikahan di depan penghulu di KUA "K", dengan Cynthia gadis yang asal dipilih Pratama. Tanpa mau mengenal terlebih dahulu, Yudha langsung menyetujui gadis yang akan dinikahinya.
*****
Setelah mobil yang dipesan via aplikasi datang, Dev langsung masuk. Dia ga mau ketinggalan Andre yang duluan berangkat ke bandara.
"Selamat pagi kak, apakah sesuai aplikasi tujuannya." sapa driver.
"Ya pak, langsung hotel "A" di Jalan "S" ya.
"Siap mbak."
Tak berapa lama mobil sudah memasuki hotel, dan driver menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk.
"Makasih ya pak."
"Sama-sama mbak."
Dev mengayunkan langkahnya menuju lobby.
"Selamat pagi kak, ada yang bisa kami Bantu." sapa receptions hotel "A".
"Terimakasih. Bisakah memberikan informasi nomor kamar tamu atas nama Andre Bagaskara, asal domisili dari Jakarta."
"Saya keluarganya, dan kebetulan hari ini saudara saya mau checkout kembali ke Jakarta. Saya mau nitip bingkisan untuk keluarganya." jawab Dev sambil menjelaskan tujuannya, agar receptions tidak mencurigainya.
"Ya mbak, bisa. Tunggu sebentar ya, saya cek database dulu."
Setelah 2 menit.
"Andre Bagaskara, ada di kamar Presidential lantai 6. Nomor kamarnya 606. Tapi mbaknya ga bisa naik, karena ada kartu akses untuk naik via lift."
"Apakah saya bisa dipinjami hak akses naik lift mbak."
"Bisa sih mbak, tapi mohon tinggalkan ID Card terlebih dahulu."
"Baik mbak, ini saya tinggalkan SIM A ya untuk ID nya."
Receptions mengangguk dan mengambil SIM Dev, dan menyerahkan kartu untuk akses lift hotel. Setelah mengucapkan terimakasih, Dev langsung masuk lift dan menempelkan kartu akses di tombol dekat pintu sambil menekan nomor 6.
"Gila, kenapa ya jantungku berdebar-debar dari tadi." batin Dev.
*****
"Tring" lift berhenti di lantai 6.
Dev keluar lift, dan dengan mudah menemukan kamar nomor 606. Di lantai 6 ternyata hanya ada 10 kamar. Dev mengagumi interior dan vintage di lantai 6, terkesan klasik tapi elegan. Perlahan Dev menuju kamar nomor 606, dan di depan pintu dia menekan bel. Setelah 3 menit menunggu belom ada respon dari dalam kamar, Dev mengulangi menekan bel sekali lagi.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka dari dalam, dan muncul perempuan mengenakan kimono jubah mandi dengan rambut basah yang dibalut pakai handuk. Wajahnya putih bersih, dengan bibir kemerahan. Tapi melihat banyak tanda kemerahan di lehernya, Dev malu sendiri dan menundukkan wajahnya.
"Cari siapa?" tanya perempuan itu tanpa senyum.
"Mohon maaf, mungkin saya salah kamar. Saya cari penghuni kamar nomor 606, tapi sepertinya saya keliru." jawab Dev menjelaskan.
"Benar ini kamar nomor 606, dibooking atas nama tunanganku. Apa tunanganku yang mbak cari."
"Siapa sayang, jam segini kok sudah Nerima tamu. Kita harus siap-siap ke Bandara lho." teriak suara laki-laki dari dalam kamar.
"Deg, seperti suara Andre." batin Dev dengan hati ga karuan.
"Ah bukan, aku mungkin halusinasi saja."
"Ini temanmu bukan sayang, katanya mencari penghuni kamar 606. Aku ga kenal masalahnya." jawab perempuan itu.
Tak berapa lama laki-laki itu keluar hanya berbalut selimut hotel.Sambil mengucek matanya dia berjalan keluar.
Serasa mau copot jantung Dev, melihat Laki-laki pujaan hatinya hanya mengenakan selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya.
"Andree, benar ini kamu? Tega sekali kau, dan perempuan ini siapamu?" teriak Dev terkejut sambil menunjuk Donna. Setelah tersadar, seketika itu juga dia melempar goodie bag ke muka Andre, dan langsung berbalik lari menuju lift. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan.
"Dev, tunggu. Aku bisa berikan kamu penjelasan." teriak Andre setelah sepenuhnya sadar kalo wanita tamunya pagi ini adalah Dev.
Dia berlari keluar untuk menghentikan Dev, tapi Donna dengan cepat menghentikannya.
"Ingat mas, kamu hanya pakai selimut ga ada pakaian dibawahnya. Siapa dia, kenapa mukamu khawatir begitu. Jelaskan siapa dia." seru Donna mengingatkan Andre.
Andre tersadar dan kembali masuk kamar sambil membanting pintu. Hari ini dia ga bisa berbuat apa-apa, melihat pakaian yang dikenakannya dan juga Donna, setiap orang pasti akan bisa menebak apa yang dilihatnya.
Saat itu dia tidak bisa berbuat banyak. Jam 13.45 dia ditunggu mitra dari kota "S" di lounge "G" bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Dia berencana untuk datang lagi ke kota ini Minggu depan, untuk mencari dan memberikan penjelasan kepada Dev. Hatinya sakit seperti ditusuk-tusuk, melihat lelehan air mata Dev. Wanita yang selalu diimpikan untuk menemani sampai akhir hayatnya, terluka pagi ini karenanya.
*****
"Dev, berhenti. Kita bisa bicara. Kamu masih punya kita yang ga akan mengkhianati mu." sambut Sasa ditemani Reno yang sudah menunggu di lobby.
Mereka sudah menebak kemungkinan ini, sehingga pagi ini mereka menyusul Dev ke hotel tempat Andre menginap. Sasa memeluk sahabatnya sambil terisak. Reno dengan sigap, mengambil kartu akses dan mengurus ID Card Dev di receptions.
Tiba-tiba Dev mengangkat kepalanya dan menatap Sasa. Sambil memegang bahu Sasa,
"Sa, mengapa kalian berdua disini. Jangan bilang kalian sudah tahu sebelumnya, dan membuatku dengan sengaja datang kesini pagi ini."
Sasa mengangguk pelan.
"Maafkan kami Dev, bukan maksudku mempermainkan perasaan mu."
" Dengan membuatmu datang kesini, dengan sendirinya kamu tahu dan menyaksikan kebejatan Andre."
" Kami ga ikhlas Dev, perasaanmu dipermainkan oleh Andre." jawab Sasa lirih. Dia ga tega dan ga kuat menyaksikan kehancuran hati Dev.
"Sejak kapan kalian tahu Andre mengkhianatiku." cecar Dev.
" Sudah dua tahun Dev, aku pernah ketemu mereka waktu liburan di kota "B" dengan keluargaku"
"Selama itu kalian menyembunyikan nya dariku. Teganya kalian."
"Biarkan aku sendiri Sa. Aku kesal sama kalian, dengan jahatnya kalian menyakitiku, membohongiku."
Dev mendorong Sasa dan berlari keluar hotel dengan berurai air mata.
"Dev... tunggu. Kamu ga boleh sendirian, kamu lagi galau Dev." seru Sasa sambil berlari mengejar Dev keluar.
Dev tidak mempedulikan teriakan Sasa, dia terus berlari ke trotoar sepanjang Jalan "S".
Akhirnya Sasa menyerah dan membiarkan Dev menghilang dari pandangannya.
"Biarkan dia menenangkan diri dulu. Nanti malam kita datangi apartemennya." ucap Reno sambil menggandeng sepupunya.
Dev terus berlari tanpa menghiraukan sekelilingnya, dan pas di perempatan traffic light dekat "G" mall, tiba-tiba matanya menjadi gelap
"Bruk", tanpa disadari Dev jatuh terduduk di trotoar.
"Cit" decit suara ban mobil ketika rem diinjak mendadak. Mobil itu berhenti sejenak, dan Tak berapa lama laki-laki berpakaian lengkap keluar dari mobil. Dengan sigap, laki-laki itu mengangkat Dev dan membawa masuk mobil.
"Kita ke rumah sakit dulu boss, dia tetanggaku di apartemen.. Aku ga tega membiarkan dia pingsan di jalanan."
"Tidurkan dulu disini, aku akan ganti mengemudi. Urus gadis itu sampai siuman. Waktu kita gak cukup kalau harus ribet urusan rumah sakit."
"Ya boss, aku mengerti."
Setelah mengambil kotak obat di depan, Pratama masuk mobil, gantian posisi dengan Yudha. Perlahan mobil itu meluncur kembali menuju KUA "K".
Yah hari ini, Yudha akan melangsungkan pernikahan untuk memenuhi janjinya pada keluarga.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
gimana kalo pingsan di tempat umum, dimanfaatkan oleh orang jahat bukan Pratama sang tetangga?
dunia nyata pasti lain ceritanya..... semangat Dev kamu pasti dapat lebih segalanya lelaki yang setia dan terbaik daripada sipecundang Andre!!!
2021-12-28
0
Momy Victory 🏆👑🌹
oh Devina tinggal dikota Jakarta kirain,gak tahu nya bukan....apakah dikota Bandung?
Andre dikota Jakarta ditulis mau kembali.
2021-12-28
0
Momy Victory 🏆👑🌹
Andre jual diri,jadi tunangan Dona untuk mengembalikan perusahaannya klgnya ....murahan sekali ...
kenapa setiap ketahuan sama pasangan "bukan seperti yang kamu lihat,aku mau jelasin!"
aneh udah ketahuan depan mata semuanya,eh emang bego apa! gak perlu penjelasan apapun, untuk menutupi kejahatan lu Andre!!!👊👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡
2021-11-06
3