Ketulusan Reno

Pukul 11.00, berkali-kali Dev menengok jam di meja kerjanya. Hatinya tak sabar ingin segera ketemu dengan wajah yang selalu dirindukannya. Keputusannya untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini, di hari kemarin agar dia bisa memiliki waktu santai di hari ini.

Perusahaan tempatnya bekerja sangat fleksibel untuk jam kerja, asalkan semua karyawan mematuhi rule dan SOP yang sudah ditetapkan. Pencapaian target kinerja individu dan team lebih diutamakan.

"Kring...." dering Intercom di meja kerjanya cukup membuatnya kaget.

"Ha..ha .makanya kerja jangan melamun Dev. Untung aja ga kesambet di siang bolong." ledek Berto dari kubiknya.

Rekan kerja satu timnya itu memang suka ngerjain Dev. Dev menanggapi Berto dengan membuat lingkaran telunjuk dan jempol tangan kanan dikaitkan, sambil mengangkat tangan kanannya. Tangan kirinya menerima panggilan Intercom.

"Dev sedang bicara, ada yang bisa dibantu."

"Ini Sita, resepsionis lobby menginformasikan kalo ada tamu di lobby ingin menemui mbak Dev."

"Terimakasih informasinya mbak Sita, saya langsung cuzzz ke bawah."sahutnya sambil mengulum senyuman.

Setelah membereskan meja kerjanya, mengambil tas beserta dompet, dan tidak ketinggalan ponselnya, Dev bergegas keluar menuju lobby.

"Bro, aku ke bawah dulu ya, nemuin tamu nih. Jangan khawatir, kerjaanku hari ini dah kelar" tak lupa Dev pamit pada rekan kerjanya.

"Ya, nikmatilah masa mudamu Dev. Kerja penting, tapi membahagiakan diri lebih penting" sahut Berto.

" Pasti brother."

****

Depan pintu lobby, Dev terhenti sejenak dan senyumnya agak menguap entah kemana. Ternyata harapan dan kenyataan sering tidak sejalan, tapi segera ditepisnya rasa kecewa dan dia melangkah ke sofa tunggu.

"Ada angin apa Ren, tumben sekali siang-siang nyamperin ke kantor." Dev menyapa sepupu Sasa.

Reno tersenyum kemudian berdiri sejenak dan mengulurkan tangan untuk menyalami Dev. Dev menyambut tangan Reno dan mempersilakan duduk kembali.

" Duduk Ren."

" Sorry Dev, aku mampir kantor, ga janjian dulu sebelumnya. Kebetulan kemaren aku ada tugas ke Medan, ini aku bawakan bolu Meranti kesukaanmu. Ada kain ulos juga di dalem" ucap Reno sambil memberikan shopper bag.

"Matur tenkyuuu ya Reno, kamu selalu baik deh, selalu ingat aku kemanapun jalan." dengan senyum sumringah Dev menerima oleh-oleh khas Medan dari Reno.

Sebenarnya kedatangan Reno adalah skenario untuk mencegah Dev terlibat jauh dengan Andre. Tapi untungnya, baru kemarin siang dia pulang dari Medan, sehingga mengantar oleh-oleh untuk Dev menjadi alasan yang tepat.

"Berapa hari Ren, tugas ke Medan."

"Hanya 5 hari Dev, ga sempat muter-muter Medan sih. Jadi ga nemu oleh-oleh yang pas. Itu bolu kubeli di bandara Kualanamu." jawabnya.

"Lha ini aja suatu keniscayaan aku untuk menikmatinya Ren, kalo kamu ga bawakan dari Medan. Thankyouuu banget pokoknya."

"Punya waktu longgar ga Dev, keluar yuk sebentar, nemeni aku makan siang."

"Maaf Ren, bukannya nolak rejeki sih. Tapi jam 12.00 aku udah ada janji maksi bareng teman lama. Lagian tumben jam segini kamu ada waktu luang, ga dicari anak buahmu apa."

"Ga donk, kerjaanku dah beres. Urusan penting tak minta asistenku untuk handle semua."

"Enak sekali ya kerja di perusahaan sendiri, apa-apa tinggal delegasi."

"Ga juga Dev, sama aja. Kalau karyawan kan kebanyakan hanya fokus pada kerjaannya sendiri, Nerima gaji, bonus. Aku lbih pusing, mikir bulan depan masih bisa memberikan bonus tidak ya, dan juga hak-hak karyawan lainnya'."

"Iya juga ya Ren. " kata Dev sambil manggut-manggut.

"Kita ngobrol sebentar disini ga pa pa kan Dev. Semoga ga mengganggu waktu kerjamu. 30 menit lagi jam 12.00, lumayan masih bisa ngobrol."

"Ga Ren, hari ini target kerjaku dah terpenuhi. Sebenarnya aku free sih, tapi dah terlanjur janjian sama teman lama."

Dengan muka serius, Reno menatap Dev.

"Gimana kabarmu Dev. Berapa lama ya kita ga ngobrol kayak gini."

"Alhamdulillah selalu baik Ren. Kamu sendiri gimana."

" Yah beginilah aku Dev. Seperti kau lihat, aku juga baik saja, meskipun ada sedikit sakit sih."

"Sakit?? Apanya Ren yang sakit, Sasa ga pernah cerita, kalo kamu ada sakit. Maaf ya, aku ga tahu." kata Dev dengan muka khawatir.

Reno tersenyum simpul.

"Ini lho di ulu hatiku Dev. Berkali-kali pingin ketemu kamu aja, selalu aja ditolak terus." kelakar Reno sambil menunjuk dadanya.

"He..he.., sialan kamu Ren. Kirain sakit beneran."

"Ini sakit beneran Dev. Mungkin pada waktunya akan sembuh, kalo sedikit saja kamu membuka hatimu untukku."

Keduanya terdiam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Sebenarnya mereka dulu berempat (dengan Sasa dan Ivan), merupakan sahabat yang tidak pernah terpisahkan. Tapi, sejak Reno menyampaikan isi hati ketertarikannya dengan Dev, perlahan Dev membatasi diri.

Akhirnya Dev mencairkan kesunyian duluan.

" Out of Topic aja ya Ren. Aku senang kita seperti ini, sebagai sahabat seperti dulu lagi."

"Jangan khawatir Dev, aku tetap sahabat baikmu, meski kau tolak berkali-kali. Dan sampai belum ada janur melengkung di rumahmu, aku akan tetap menunggu kabar baik darimu."

Keduanya melanjutkan obrolan dengan seru, sampai tidak menyadari ada laki-laki di pintu masuk yang menatapnya dengan tatapan geram.

"Ehemm.., asyiknya yang ngobrol. Sampai ga sadar ada orang lain yang berdiri dari tadi." akhirnya Andre berdehem sambil mendekati mereka.

Keduanya sontak melihat ke arah kedatangan Andre. Dengan senyum bahagia, Dev menyambut Andre.

"Andrekah teman lama yang ditunggu Dev? Kalo iya, Alhamdulillah akhirnya Dateng juga yang ditunggu-tunggu." kata Reno menghilangkan kecanggungan.

Dev menganggukkan kepala dengan tersipu.

"Gimana kabarnya Ndre, lama sekali ga tahu kabarmu dari terakhir kita ketemu di kota "B". lanjut Reno tersenyum penuh makna sambil berdiri dan memeluk teman lamanya.

Agak gugup Andre menyambut pelukan Reno.

"Shit.., semoga Reno ga cerita tentangku." batin Andre

Yah, sebenarnya Reno tidak hanya melihat dari jauh saat Andre berciuman di kafe hotel "N" di kota "B". Karena waktu itu, dia berada dalam kafe yang sama. Jika Sasa melihat Andre dan teman wanitanya dari kejauhan, Reno menyaksikan langsung depan matanya di kafe. Tapi karena amarahnya saat itu, karena Andre mengkhianati Dev, dia memutuskan untuk keluar dari kafe. Sambil berjalan keluar kafe dia menepuk bahu Andre, sambil membisikkan sesuatu.

"Tinggalkan Dev untukku."

Andre tersentak kaget, dan tidak menyangka akan ketemu teman baik Dev di hotel ini. Tapi tidak ada yang bisa dia lakukan, karena Donna langsung menarik Andre untuk duduk.

****

"Reno jahat, kenapa ga pernah cerita kalau pernah ketemu Andre." sungut Dev.

Protes Dev kepada Reno, seketika membuyarkan lamunan kedua laki-laki itu. Kembali mereka menguasai emosinya, dan antusias memandang Dev sambil tersenyum pahit.

"Sorry Dev aku lupa karena kesibukanku. Lagian mana pernah kamu mau keluar jalan sama aku. Jadi ga ada kesempatan untuk menyampaikan berita bdik itu kepadamu" jelas Reno.

Padahal Reno memutuskan untuk tidak memberitahu Dev, dia sangat menjaga hati dan rasa Dev. Perasaan Reno terhadap Dev sangat tulus, meskipun Dev tidak pernah membalas lebih perasaannya.

"Baiklah Dev, Ndre. Aku balik kantor dulu ya, lagian Arjuna yang bertahun-tahun meninggalkan Dev telah datang kembali."

" Dan kamu Ndre, jaga dan rawat Dev dengan sepenuh hati. Kalo tidak bisa, banyak yang ingin merawatnya dengan tangan terbuka." akhirnya Reno memutuskan untuk undur diri.

"Ashiap...., jangan khawatir Ren, tanpa kau mintapun Dev akan kujaga dengan baik." jawab Andre.

"Hati-hati di jalan Reno, dan sekali lagi terimakasih ya untuk oleh-olehnya."

Dengan langkah gontai, Reno berjalan keluar. Sebenarnya dia mengharapkan Dev akan menghentikannya, dan mengajak bergabung maksi bersama. Tetapi hari ini dia menegaskan hatinya, kalau dirinya tidak pernah muncul di ruang hati Dev.

Dengan licik, harusnya dia bisa menyampaikan kedok Andre sehingga Dev akan marah dan meninggalkan Andre. Tetapi dia memutuskan dia harus memenangkan hati Dev dengan cara yang jantan.

*****

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Hahhhhhhh
inhale..... exhale.....

2023-03-24

0

Hearty 💕

Hearty 💕

Keren Reno

2022-01-02

0

Diana Dina

Diana Dina

semoga keburukan Andre cpt terungkap

2021-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pintu Hati
3 Pratama
4 Pertemuan Kembali
5 Siasat
6 Ketulusan Reno
7 Berpisah Kembali
8 Surprise
9 Transaksional
10 Menikah
11 Nyonya Muda
12 Wellcome to Lombok
13 Gili
14 Bu Rosna
15 Terlahir kembali
16 Perhatian
17 Pengawas Baru
18 Kembali ke Rutinitas
19 Kedatangannya
20 Perlindungan
21 Kelembutan
22 Suamiku, Lelakiku, Surgaku....
23 Feasibility Study
24 Posesif
25 Terbuka
26 Penyatuan
27 Nyonya Muda
28 Promosi
29 Menerbangkanmu
30 Permainan dengan Istriku
31 Honeymoon
32 Gosip
33 Perjalanan
34 Kerinduan
35 Restu
36 Mama Larasati
37 Kembali
38 Konsep Acara
39 Tidak boleh ada yang menindasmu
40 Jasa Makeup
41 Make Over
42 Kegaduhan
43 Aku Menginginkanmu
44 Penyesalan Andre
45 No Pacaran
46 Laporan Aktivitas
47 Baskara
48 Desas desus
49 Divisi baru
50 Bianca
51 Wanitaku
52 Penjelasan
53 Do It Yourself
54 Pelayanan
55 Obrolan Malam
56 Menunggumu
57 Solusi
58 Kodrat Perempuan
59 Pingsan
60 Sakit
61 Pregnant
62 Unik
63 Gelisah
64 Pertemanan
65 Tekanan
66 Memaafkan
67 Bodyguardku
68 Sore itu
69 Teguran
70 Undangan
71 Kedatangan
72 Doa dan Restu
73 Gangguan
74 Rasa Puas
75 Teh Panas
76 Cinta...
77 Garis Batas
78 Penyidikan Awal
79 Pelarian
80 Privacy
81 Kedatangan Burhanuddin
82 Keputusan Dev
83 Tahanan
84 Bodyguard
85 Kerinduan
86 Surat Peringatan
87 Komitmen
88 Daddy and Mommy
89 Resign
90 Cemburu
91 Pembukaan
92 Dua Jagoan
93 Favian dan Zaidan
94 Cinta dan Kasih Sayang
95 Dalam Cinta ada Kepercayaan
96 Perdebatan Pagi
97 Surprise
98 Posesif
99 Menantu Gagal
100 Wanita Acak
101 Masuk Kerja
102 Kabar Baik Bianca
103 Konfirmasi
104 Quality Time
105 Pertemuan tak Terduga
106 Masalah Baru
107 Quality Talk
108 Project Awal
109 Investigasi
110 Masalah
111 Rutinitas Hari
112 Disposisi
113 Pesta Bianca
114 Pernikahan
115 Baby Care
116 Bertemu Kakek
117 Kebahagiaan
118 Extra Part 1 New Zealand
119 Extra Part 2 Pratama Gabut
120 Extra Part 3 Makan Siang
121 Sebagai yang Utama
122 Kerinduan
123 Kebersamaan Keluarga
124 Menikahimu
125 Menginap
126 Pulang
127 Ijab Qabul
128 Masuk Kerja
129 Menikmati Malam
130 Project Baru
131 Hamil
132 Teman Lama
133 Nafkah Batin
134 Surprise
135 Aku Sudah Menikah
136 4 Laki-laki Tangguh
137 Konflik
138 Kedatanganmu
139 Me Time
140 Aileen
141 Aqiqah
142 Sudah Boleh Belum?
143 Berkumpul Bersama
144 Puber Kedua
145 Salam Terakhir
146 Wanita Kiriman Tuhan
147 PENGUMUMAN
148 EXTRA
149 EXTRA II
150 Pengumuman
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Prolog
2
Pintu Hati
3
Pratama
4
Pertemuan Kembali
5
Siasat
6
Ketulusan Reno
7
Berpisah Kembali
8
Surprise
9
Transaksional
10
Menikah
11
Nyonya Muda
12
Wellcome to Lombok
13
Gili
14
Bu Rosna
15
Terlahir kembali
16
Perhatian
17
Pengawas Baru
18
Kembali ke Rutinitas
19
Kedatangannya
20
Perlindungan
21
Kelembutan
22
Suamiku, Lelakiku, Surgaku....
23
Feasibility Study
24
Posesif
25
Terbuka
26
Penyatuan
27
Nyonya Muda
28
Promosi
29
Menerbangkanmu
30
Permainan dengan Istriku
31
Honeymoon
32
Gosip
33
Perjalanan
34
Kerinduan
35
Restu
36
Mama Larasati
37
Kembali
38
Konsep Acara
39
Tidak boleh ada yang menindasmu
40
Jasa Makeup
41
Make Over
42
Kegaduhan
43
Aku Menginginkanmu
44
Penyesalan Andre
45
No Pacaran
46
Laporan Aktivitas
47
Baskara
48
Desas desus
49
Divisi baru
50
Bianca
51
Wanitaku
52
Penjelasan
53
Do It Yourself
54
Pelayanan
55
Obrolan Malam
56
Menunggumu
57
Solusi
58
Kodrat Perempuan
59
Pingsan
60
Sakit
61
Pregnant
62
Unik
63
Gelisah
64
Pertemanan
65
Tekanan
66
Memaafkan
67
Bodyguardku
68
Sore itu
69
Teguran
70
Undangan
71
Kedatangan
72
Doa dan Restu
73
Gangguan
74
Rasa Puas
75
Teh Panas
76
Cinta...
77
Garis Batas
78
Penyidikan Awal
79
Pelarian
80
Privacy
81
Kedatangan Burhanuddin
82
Keputusan Dev
83
Tahanan
84
Bodyguard
85
Kerinduan
86
Surat Peringatan
87
Komitmen
88
Daddy and Mommy
89
Resign
90
Cemburu
91
Pembukaan
92
Dua Jagoan
93
Favian dan Zaidan
94
Cinta dan Kasih Sayang
95
Dalam Cinta ada Kepercayaan
96
Perdebatan Pagi
97
Surprise
98
Posesif
99
Menantu Gagal
100
Wanita Acak
101
Masuk Kerja
102
Kabar Baik Bianca
103
Konfirmasi
104
Quality Time
105
Pertemuan tak Terduga
106
Masalah Baru
107
Quality Talk
108
Project Awal
109
Investigasi
110
Masalah
111
Rutinitas Hari
112
Disposisi
113
Pesta Bianca
114
Pernikahan
115
Baby Care
116
Bertemu Kakek
117
Kebahagiaan
118
Extra Part 1 New Zealand
119
Extra Part 2 Pratama Gabut
120
Extra Part 3 Makan Siang
121
Sebagai yang Utama
122
Kerinduan
123
Kebersamaan Keluarga
124
Menikahimu
125
Menginap
126
Pulang
127
Ijab Qabul
128
Masuk Kerja
129
Menikmati Malam
130
Project Baru
131
Hamil
132
Teman Lama
133
Nafkah Batin
134
Surprise
135
Aku Sudah Menikah
136
4 Laki-laki Tangguh
137
Konflik
138
Kedatanganmu
139
Me Time
140
Aileen
141
Aqiqah
142
Sudah Boleh Belum?
143
Berkumpul Bersama
144
Puber Kedua
145
Salam Terakhir
146
Wanita Kiriman Tuhan
147
PENGUMUMAN
148
EXTRA
149
EXTRA II
150
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!