Tiga hari dihabiskan Dev menikmati waktunya di Gili Trawangan. Rabu pagi jam 10.00 dia sudah berada di atas public fast boat menuju Pelabuhan Bangsal. Dia sengaja bergabung dengan wisatawan lainnya untuk menyeberang kembali ke Mataram dengan biaya yang sangat murah yaitu 85.000.
Dia betul-betul merasakan spiritnya sudah kembali, tubuhnya terasa fresh dan beban di pundaknya menghilang. Pertemuan dengan Bu Rosna telah membantunya seperti terlahir kembali dengan optimis menyambut harapan baru.
Segera Dev melakukan pemesanan tiket penerbangan untuk kembali ke 'Y" hari ini juga. Karena penerbangan langsung kembali ke "Y" terjadwal pukul 19.00 malam, untuk mengisi waktunya dia bermaksud mengunjungi Desa Sade untuk mencari kain tenun ikat khas Lombok.
Untuk menghemat waktu, Dev mencari rental mobil untuk mengantarkan ke desa Sade kemudian ke Bandara LOP di Praya Lombok Tengah.
"Hi Dev, happy to have found you again." seru Rebecca dari kejauhan melambaikan tangannya.
Dev berhenti menunggu Rebecca dan Smith. Dengan ramah, dia menyapa kembali pasangan suami-isteri itu.
"I'm also happy to see you again." sapa Dev kembali.
" I thought you were still on Gili Trawangan." lanjutnya.
"No, Gili Trawangan is too small in area. Three days is enough to circle the island."
"How about you." tanya Rebecca.
"Today I'm planning to go back to my city, and I've got a flight ticket. Because the flight schedule is at 19:00, now I intend to look for souvenirs in Sade village."
"Really, will the two of us be able to rejoin you. We don't have any plans for today yet." kata Rebecca memohon.
"With pleasure Rebecca. I happened to have rented a car to take me to Sade village. Because at 17.00 pm I have to arrive at the airport."
"Ok, let's get going so we don't waste time."
Mereka bertiga menempuh perjalanan selama 1,5 jam menuju desa wisata Sade di kecamatan Pujut Lombok Tengah. Desa Sade merupakan desa wisata budaya yang dalam bahasa Sasak berarti obat atau kesadaran. Terdapat 150 rumah adat sebagai ikon wisata desa tersebut.
*****
Setelah puas berkeliling di desa Sade, mereka membeli oleh-oleh untuk souvenir. Gelang, kalung warna warni, gantungan kunci dijajakan penjual dengan harga yang sangat murah. Dev memilih beberapa barang, dan kain tenun ikat untuk oleh-oleh sahabat dan teman kantor.
Pukul 15.00 mereka mengakhiri tur singkatnya, dan kembali ke bandara. Rebecca dan Smith akhirnya mengambil penginapan di dekat bandara agar satu arah perjalanan dengan Dev.
"Dev, thank you very much for accompanying us on this journey. We are very happy to have known you." Rebecca mengucapkan terimakasihnya.
"Likewise with me Rebecca. Nice to meet you. Hopefully we can meet again another time. Bye."jawab Dev.
Akhirnya mereka berpisah untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Dev melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan, dan minta driver langsung mengantarkannya ke bandara.
******
"Tama, siapkan mobil penjemputan di bandara. Kurang lebih jam 21.00 pesawat akan mendarat, pastikan dia tidak menunggu." Yudha mengintruksikan Pratama untuk menyiapkan penjemputan Dev.
"Boss akan ikut ke Bandara atau cukup sopir saja yang menjemput Nyonya Muda."
"Belum saatnya aku muncul. Atur secara alami penjemputan ini, agar dia tidak curiga kalau kita yang mengatur semua ini'
"Baik boss, nanti sopir kita akan saya minta untuk menyamar menjadi sopir mobil sewaan."
"Bagus."
******
Pratama dengan cepat mengatur penjemputan Dev di Bandara "Y", dan memerintahkan sopir untuk membawa mobil yang paling murah agar tidak menimbulkan kecurigaan Dev. Dari deretan mobil di bagasi, akhirnya dia memilih Innova Reborn untuk menjemput Dev. Meskipun itu bukan mobil yang tergolong murah, tapi dia harus mempertimbangkan kenyamanan nyonya boss
******
Pukul 20.55 menit pesawat Garuda Indonesia dari Lombok mendarat di bandara "Y". Dev hanya membawa tentengan kabin, dan tidak memiliki barang di bagasi, sehingga dengan cepat dia keluar menuju pintu kedatangan untuk mencari transportasi menuju apartemennya.
"Taksi mbak" tiba-tiba ada bapak-bapak menawarkan taksinya.
"Saya hanya mencari penumpang balik ke kota mbak. Terserah mbak mau memberikan ongkos berapa, daripada mobil saya kosong." lanjutnya terus menempel Dev.
"Yang benar pak." tanya Dev.
"Benar mbak, tadi kebetulan saya barusan mengantarkan penumpang kesini. Yah, daripada balik kosong, mending saya cari penumpang, lumayan untuk tambahan beli oli."
"Tapi ditetapkan Sekarang donk tarifnya, saya tidak mau nanti sampai di lokasi, Bapak minta tarif mahal ke saya." kata Dev.
"Ya Allah mbak, saya tidak pernah membohongi penumpang. Kalau saya berbohong, sama saja saya menutup pintu rejeki saya sendiri."
"Lagian ini sudah jam 21.00 lebih, tidak baik untuk perempuan jalan terlalu malam."
"Ya udah, biar mbaknya yakin, mbak bisa memberi saya 50.000, sama Khan dengan tarif DAMRI." akhirnya sopir tersebut memberikan harga.
"Benar pak, awas ya kalau berani membohongi saya." ancam Dev diikuti memberikan uang 60.000 kepada bapaknya.
"Bisa dijamin mbak, nanti saya beri KTP saya biar mbak percaya. Terimakasih ya mbak malah dilebihkan 10.000." kata sopir taksi sambil tersenyum.
"Sama-sama."
*****
Ternyata mobil yang dibawa sopir taksi adalah New Innova Reborn. Begitu masuk dalam mobil, Dev heran melihat interior mobil yang tergolong Lux dengan fasilitas lengkap.
"Mobilnya bagus pak, terawat. Apa tidak sayang kalau hanya dipakai untuk jasa transportasi."
"Iya mbak, biar penumpang saya puas." jawabnya singkat.
Dev melihat ada box card name, dengan acak dia menarik satu card name di tangannya.
"Andhi Yudha Baskara. M.Eng." tertulis di card name tersebut. Dia kembali menarik map yang terselip di belakang kursi depan. Sekilas dia membukanya, dan kembali menemukan nama tadi.
"Sepertinya aku tidak asing dengan nama ini," pikir Dev.
"Deg" tiba-tiba dia teringat nama orang yang pernah menikahinya.
"Kok namanya sama persis."
"Mohon maaf pak, kok di kursi belakang ada card name dan map atas nama Andhi Yudha Baskara apa bapak mengenalnya." tanya Dev pelan.
"O itu mbak, itu mungkin punya orang yang pernah memakai mobil ini dan tertinggal."jawab sopir nampak gugup.
"Jujur non, sebenarnya mobil ini bukan untuk jasa transportasi penumpang kebanyakan. Mobil ini sering disewa instansi untuk melayani tamu-tamunya."
"Kemudian kalo pak Andhi Yudha Baskara, itu nama pemilik PT. Globe, Tbk. Siapa sih yang tidak kenal beliau, mapan, tampan, kaya dan masih lajang lagi." imbuhnya.
"Oh gitu ya, baiklah pak.Saya langsung diantarkan ke Apartemen Menara. Dan mohon ijin saya tidur bentar, nanti setelah sampai tolong dibangunkan."
"Baik mbak, selamat beristirahat." kata sopir sambil bernafas lega.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
campursari non... nanti mbak
2021-12-28
0
Momy Victory 🏆👑🌹
disini mbak diatas non
2021-12-28
0
Uji Asih
authornya kayaknya hoby traveling nih paham pariwisata keren
2021-12-05
0