"Mbak bangun, sudah sampai di tujuan." perlahan sopir membangunkan Dev.
"Dah sampai ya, maaf ya pak merepotkan. Sampai bapak harus membangunkan saya," kata Dev malu.
" Ga pa pa mbak, berarti saya kan nyopirnya halus, buktinya mbak sampai tertidur pulas."
"He..he.. iya juga ya pak. Makasih ya pak saya duluan." jawab Dev sambil keluar dari mobil.
"Iya mbak, sama-sama."
******
Sesampainya di lobby apartemen.
"Selamat malam pak, Monggo." sapa Dev kepada security apartemen.
"Monggo, lho mbak Dev to. Kemana aja mbak hampir seminggu ini, tidak kelihatan. Banyak yang nyari lho."
"Iyakah, kebetulan saya ambil cuti dan pergi keluar kota."
"Apa ga pamit sama teman-temannya. Beberapa hari ini sampai capai saya menjawab pertanyaan mbak. Banyak orang, sehari bisa Dateng tiga kali, menanyakan pertanyaan yang sama, yang intinya mencari mbak Dev."
"Maaf njih pak, sudah merepotkan Bapak. Kebetulan kemaren ponsel saya error', jadi yah, beberapa hari memang saya tidak bisa dihubungi dan menghubungi."
"Ga pa pa mbak, ga ada yang direpotkan. Memang sudah pekerjaan saya. Monggo mbak kalau mau istirahat, sudah malam soalnya."
"Njih pak, terimakasih ya. Monggo." pamit Dev.
*****
Bergegas Dev menuju lift. Dia ingin segera mandi, dan berlayar kembali ke pulau kapuk. Dev terkejut melihat ada laki-laki yang berdiri di depan pintu lift, dan sepertinya dia sengaja menunggu kedatangan Dev.
Sontak Dev berhenti, dan tiba-tiba laki-laki itu membalikkan badannya. Dia menghadap Dev.
"Maaf sudah mengejutkan dan membuat takut Nyonya Muda."
"Oh kamu, maaf saya agak terkejut. Mengapa menggunakan panggilan itu. Aneh terdengarnya di kuping. Kan kamu sudah tahu nama lengkapku. Saya ingatkan sekali lagi Namaku Devina Renata, panggil aku Dev." sahut Dev ramah.
"Anda sudah menikah dengan boss saya, Otomatis anda sekarang menjadi istri boss saya, dan kami sudah menyepakati untuk memanggil anda Nyonya Muda."
"Oh ya kenalkan nama saya Pratama, boss suka memanggil Tama. Kehadiran saya disini, untuk menjemput Nyonya Muda dan mengantarkan ke tempat Tuan Yudha." kata Pratama mengutarakan maksud kedatangannya.
"Nikah???? pernikahan mainan maksudmu?"
"Dari awal saya tidak memiliki rencana untuk menjadikan pernikahan ini menjadi sesuatu yang serius."
" Simbiosis mutualisme, seperti yang disampaikan bossmu. Pernikahan kita sekedar transaksional saling menguntungkan. Dia dapat akta nikah, aku dapat Debit Card Platinum hitam."
"Tapi apakah Nyonya Muda memikirkan status yang disandang sekarang? Terlepas dari yang Nyonya Muda sampaikan, pernikahan ini tetap anda. Maka perkenankan saya membawa Nyonya Muda pulang."
"Dan saya tidak percaya jika Nyonya Muda menginginkan keuntungan dari Tuan Boss. Semua akses rekening keuangan Tuan Yudha, saya memiliki salinannya. Tapi sepeserpun Nyonya Muda belum menggunakan kartu itu."
" Tindakan impulsif yang diambil waktu menyetujui pernikahan itu, karena sebagai obat pelampiasan kekecewaan terhadap mantan kekasih Nyonya Muda." dengan gamblang Pratama mencoba mempengaruhi Dev.
"Hah.., apakah aku tidak salah dengar. Bossmu berjanji padaku untuk tidak memaksaku bersamanya, kenapa malah sekarang kamu menyampaikan hal itu kepadaku. Dan tanpa ijinku kamu sudah mencari tahu permasalahanku."
"Coba kamu pikir, kejadian itu terjadi begitu mendadak. Siapa Andhi Yudha Baskara, aku belum pernah mengenalnya. Kalau sekarang tiba-tiba kamu membawaku, apakah sedikitpun kamu tidak memikirkan harga diriku."
"Tapi ingat Nyonya Muda, tidak ada seorangpun yang memaksa untuk menyetujui tawaran pernikahan Tuan Yudha. Tanpa Nyonya Muda mau, tidak sulit bagi Tuan Yudha untuk mencari orang yang bersedia untuk dinikahi."
Dev terdiam sejenak, sampai akhirnya.
"Beri aku waktu untuk memikirkan apa yang akan aku lakukan. Jangan pernah berpikir memaksaku bersamanya tanpa keinginanku sendiri."
"Baik Nyonya Muda, dan perlu diketahui kalau boss tidak pernah memaksa untuk membawa Nyonya Muda. Semua inisiatif untuk membawa Nyonya Muda berasal dari saya sendiri, dan ijin saya mengingatkan kalau Nyonya Muda dan boss telah sah dimata agama dan pemerintah sebagai pasangan suami istri."
"Deg." perkataan Pratama seperti batu yang menghantam dadanya. Sekilas Dev teringat nasehat Bu Rosna. Semua terjadi karena kehendak Allah, Kun Fayakun. Akhirnya dia memilih mengalah dan menyudahi perdebatan.
"Maaf sudah malam, saatnya istirahat. Tidak baik kita berdebat disini, bisa mengganggu penghuni lainnya. Dan terimakasih saya sudah diingatkan, beri saya waktu untuk memikirkan semua."
"Baik Nyonya Muda, dan besar harapan saya untuk menyatukan Nyonya Muda dan Boss Yudha. Saya permisi, selamat malam."
*****
Malam itu Dev sulit untuk memejamkan mata. Ucapan Pratama dan Bu Rosna seperti menggelitik hatinya. Di satu sisi dia ingin mencoba mengenal suaminya, di sisi lain dia memikirkan harga dirinya. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikirannya.
"Apakah aku harus menurunkan egoku dan mendatangi suamiku."
"Dan siapakah suamiku sebenarnya, kenapa dia mencari istri seperti membeli permen."
" Dan siapakah aku, apakah aku tahan untuk dihina dan dicampakkan kalau aku mencarinya."
"Kenapa kemaren aku mengambil keputusan tanpa berpikir panjang, tanpa mempertimbangkan dampak baik atau buruknya."
"Tapi, kalau aku tidak berusaha mengenal suamiku, bagaimana aku akan tahu perasaan dia sebenarnya."
"Tapi, kalau dia memang berniat menjadikan aku istri sesungguhnya, kenapa dia juga tidak mempedulikan ku."
Berbagai pertanyaan, pertimbangan seakan mengaliri pikiran Dev. Sampai malam, dia hanya membolak balikkan badan di tempat tidur.
"Ah sudahlah. Kalau memang ada upaya laki-laki itu untuk mendatangiku, mungkin aku akan memikirkan untuk mencoba bersamanya. Tapi kalau tidak, berarti memang harus berhenti sampai disini. Aku tidak mau membuat kesalahan lagi."
Akhirnya dini hari Dev baru bisa tertidur, dan untungnya hari ini dia masih terhitung cuti, sehingga dia masih bisa bermalas-malasan di atas tempat tidur.
*****
"Drtttt ...., getaran panggilan ponsel membangunkan Dev. Dia bangun dan melihat jam di mejanya, pukul 10.15 wib. Dengan malas dia melihat screen ponsel, ternyata Sasa sedang memanggilnya. Dia membiarkan panggilan Sasa berlalu. Kemudian Dev melangkah ke wastafel untuk cuci muka dan menggosok gigi.
Setelah cuci muka, Dev merasa kelaparan dan barusan menyadari ternyata terakhir kali dia makan adalah kemaren siang pukul 14.00 dalam perjalanan ke Bandara LOP.
"Ting" tiba-tiba terdengar bel pintu.
Segera Dev membuka pintu dan melihat Pratama sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Hari ini dia sedang
malas berdebat dengan siapapun, dan dia bermaksud untuk menutup pintu kamarnya.
"Tunggu Nyonya Muda. Saya tahu Nyonya Muda belum makan dari kemarin, saya kesini hanya untuk mengantarkan ini." sahut Pratama sambil memberikan shopper bag.
"Tolong terima jangan menolak, saya harus memastikan bahwa Nyonya Muda dalam keadaan sehat. Permisi, saya akan kembali ke perusahaan."
Dengan terpaksa Dev menerima kiriman dari Pratama.
"Terimakasih" ucap Dev lirih.
*****
Setelah sarapan udang bakar madu, gurame bakar, plecing kangkung kiriman Pratama, Dev merasa lebih bertenaga. Kemudian dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Sasa.
"Assalamualaikum Dev, Alhamdulillah akhirnya Loe menghubungi aku juga. Gimana keadaanmu." kata Sasa nyerocos ga berhenti.
"Wa Alaikum salam, Sorry Cint, tadi aku baru bangun tidur belum sarapan, jadi lemes badannya."
"Alhamdulillah karena sudah makan, akhirnya tenagaku pulih deh." sahut Dev.
"Loe ada dimana?"
"Di apartemen, aku baru nyampe tadi malam terus tidur. Bangun-bangun sudah jam 10.00 lebih."
"Kita ketemuan yuk, aku kangen banget nih,"
"Ntar sore ya Cint, aku mau menata ulang kamarku. Pingin ganti suasana baru."
"Ok deh, yang penting Loe baik-baik saja. Aku bahagia banget, My Dev sudah kembali jiwanya. Love U full pokoke." ucap Sasa.
"Iya Cint, terimakasih ya. Kalian selalu ada disampingku saat sedih maupun bahagia. Okay, see you next time. Bye Cint, wassslu Alaikum." pamit Dev mengakhiri pembicaraan.
"Wa Alaikum salam, muach...bye Dev sayang."
Kedua sahabat itu memang susah untuk dipisahkan, saling membantu dan berbagi dengan tulus.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Momy Victory 🏆👑🌹
pernikahan ini tetap anda = tetap ada ya Thor?
semangat Thor 💪🏻🔥🌹
2021-12-28
0
Siska Feranika
Pancasila ada lima saling keluarkan jari teman yang lain langsung nyeletuk nama kota ya Kota Y ,kota L ,kota J...
2021-12-04
0
VANESHA ANDRIANI
nunggu yudha sendiri yg jemput baru mau
2021-10-29
1