Hana berjalan keluar cafe tanpa sadar Aaron mengikuti nya dari belakang.
"Hana" ucap Aaron menarik lengan Hana, Hana yang terkejut tanpa sadar tangannya menjatuhkan bungkusan makanan yang di bawanya tadi.
Hana melirik lengannya yang di pegang Aaron,
"Tolong lepaskan..., aku tidak mau mati muda" rajuk Hana tiba-tiba menangis begitu saja.
Aaron yang terkejut segera melepaskan nya,
"Hei, kau kenapa" ucap Aaron yang tiba-tiba ada perasaan panik dan khawatir saat melihat Hana menangis.
Aaron malah menyentuh wajah Hana dengan kedua tangannya, Hana yang ketakutan setengah mati bukan berhenti menangis tapi tangisan nya semakin histeris.
Semua orang di cafe menatap mereka, apalagi setelah mendengar tangisan cempreng Hana.
Astaga. Selain menggemaskan dia juga sungguh merepotkan. Pekik Aaron.
Dan.
TRING.
Tanpa sadar Aaron membawa Hana ke suatu tempat.
Tangisan Hana semakin menjadi,
"Hei, hentikan. Kau kenapa menangis!" teriak Aaron yang bingung bergema membuat kesadaran Hana pulih dan tangisnya langsung berhenti.
Hana melihat sekitar dan sekelilingnya sepi. Di penuhi dengan pepohonan besar dan tinggi dan jalanan bertanah juga berbatu. Hana berada di dalam hutan dengan Aaron yang menatapnya dengan tajam.
Hana memundurkan tubuhnya,
"Argghhh" teriak Hana kaget saat melihat mata Aaron yang berubah hijau dan berambut silver.
"Hana, hei..., kau kenapa?" ucap Aaron yang belum menyadari Hana sudah mengetahui Aaron sudah berganti wujud.
"Jangan sentuh aku, kau..., kau siapa sebenarnya," teriak Hana makin histeris terus menghindar mundur menjauhi Aaron.
Aaron berpikir sejenak lalu dia pun akhirnya mengerti kalau Hana bisa melihat wujud asli nya.
"Waaah, rupanya kau sungguh bukan wanita biasa, sudah menggemaskan. Aroma mu pun sungguh manis" seringai Aaron berjalan makin cepat membuat Hana terpojok pada sebuah pohon besar.
Aaron menyentuh tangan Hana dan menciumi kembali bekas jari yang sempat tergores tadi.
"A-aku mo-hon lepaskan aku, jangan ganggu aku. Aku tidak melakukan kesalahan apapun padamu. Dan hutang minuman tadi pun sudah aku bayar, tapi kalau kau memang menginginkan makanan yang kau berikan tadi ambil saja. Aku tidak menginginkan nya. Aku hanya ingin pulang" ucap Hana dengan bibirnya yang bergetar.
"Hahahaha, benar-benar lucu dan menggemaskan, mungkin aku tidak akan membiarkan mu pulang. Aku akan membawa mu ke tempat ku. Sepertinya akan sangat menyenangkan bila membagikan mu dengan yang lainnya... " seringainya menatap wajah Hana yang bergetar ketakutan.
"Huwaaaa... " tangisan cempreng Hana tiba-tiba pecah kembali, tubuh Hana bergetar dia ketakutan setengah mati setelah mendengar ucapan Aaron barusan, bagi Hana ucaoan Aaron barusan adalah sebuah ancaman.
Aaron memalingkan wajahnya dan menautkan kedua alis ketika mendengar tangisan Hana.
Astaga. Tangisannya benar-benar membuat telingaku tuli. Pekik Aaron mencoba meredam tangisan Hana yang terus menggema dengan kekuatan nya.
"Berisik aku bilang berhenti. Kau sudah bosan hidup" ucap Aaron yang tak sabaran, kemarahannya membuncah dan langsung mencekik leher Hana dengan kencang, mengangkat tubuh Hana dengan satu cekikan di leher nya.
Tolong aku. Teriak Hana lirih di hati, meminta pertolongan Eliot.
Eliot yang mendapat kan penglihatan soal Hana, saat sedang menyantap makan siang nya, segera melemparkan santapan nya.
"Lucas" teriak Eliot bergema, Lucas segera berada di hadapannya.
"Istriku dalam bahaya" ucap Eliot dengan mulut nya yang masih tersisa bekas darah.
Lucas yang mengerti segera menghilang dan mengikuti Tuannya.
Nick dan Nath yang tiba-tiba muncul di antara Aaron memberi tanda kepada Tuannya kalau mereka kedatangan tamu tak di undang.
Hana sudah hampir kehabisan nafas karena cekikan Aaron, tangan Hana tak sengaja memegang tangan Aaron dan membuat Aaron tersadar akan emosinya, Aaron melepaskan perlahan cekikan nya di leher Hana juga menurunkan perlahan tubuh Hana.
Hana sudah terkulai lemas dan lemah tak berdaya tanpa Hana sadari tubuhnya malah jatuh ke dalam pelukan Aaron, membuat sesuatu dalam jiwa Aaron yang kejam tak pernah bisa di sentuh oleh siapapun tiba-tiba luluh saat melihat wajah Hana yang sudah tak berdaya.
Ada apa dengan ku, apa yang terjadi. Kenapa bisa seperti ini. Kenapa menatap wajah nya saja sudah membuat ku tenang. Batin Aaron yang penuh tanya dengan sesuatu yang di rasakan nya berbeda.
Baru saja Aaron akan menyentuh wajahnya Hana,
seketika,
BUGH.
Kekuatan yang sangat dahsyat menghempaskan tubuh Aaron hingga dia melepaskan pelukan nya terhadap Hana. Tubuh Hana langsung terpental.
Aaron yang terkejut dengan kekuatan yang sangat besar tadi sempat mengeluarkan darah dari bibir nya sedikit dan Nick juga Nath langsung membantu Aaron berdiri.
Dan saat mereka mengangkat kepala, menyadari tubuh Hana telah lenyap dari hadapan mereka.
Ah, kemana dia membawa buruan-ku. Pekik Aaron dengan matanya yang sudah kembali menjadi hijau.
.
.
.
Eliot membawa Hana ke kastil nya, meletakkan perlahan tubuhnya di ranjang Eliot dan segera memeriksa luka yang membekas di leher Hana.
"Tuan sepertinya kita tak akan bisa terlalu lama menyembunyikan Nona Hana, Tuan Aaron pasti akan segera mencium dan mendapati jejak keberadaan nya" ucap Lucas.
"Aku tahu, aku pun tak ingin kejadian seribu tahun lalu terulang kembali, kali ini jika memang benar dia adalah orang yang ku cari, kali ini aku tidak akan kalah dan lemah, aku tidak akan mengorbankan lagi sesorang yang sangat berarti di hidup ku" tatap Eliot penuh cinta kepada Hana.
Lucas menatap Tuannya yang sibuk menyembuhkan luka yang membekas di leher Hana dengan kekuatan nya.
"Tuan, anda mengeluarkan tenaga yang cukup banyak, sebaiknya anda pun beristirahat" ucap Lucas yang sangat menghawatirkan Tuannya.
"Kalau dia pulih, tenaga-ku pasti meningkat dua kali lipat" sahut Eliot.
Lucas hanya mengangguk.
"Panggil saya jika anda perlu apa-apa" ucap Lucas, Eliot memberi kode dengan tangannya untuk meninggalkan mereka.
Hana mulai menggerakkan jarinya perlahan, matanya terbuka sedikit demi sedikit. Rasa sakit dan ngilu masih terasa di sekujur tubuhnya.
"Ah, ternyata aku tidak sedang bermimpi" guma Hana saat melihat Eliot sudah duduk di pinggir ranjang sambil mengemaskan dirinya.
"Kau sudah bangun" suara lembut Eliot seakan membuat Hana terus ada akan peristiwa tadi.
"Arghhh" teriak Hana terbangun dan langsung memeluk Eliot.
Tubuh Hana masih terus bergetar ketakutan.
"A-ada orang gila, bu-bukan maksud-ku, a-ku rasa dia sama seperti diri-mu" ucap Hana memeluk Eliot makin erat.
"Sudah tidak apa-apa, kau sudah baik-baik saja. Jangan takut lagi" ucap Eliot menenangkan Hana yang ketakutan sambil mengusap perlahan punggung Hana.
Hana menarik nafasnya, menarik perlahan tubuhnya dari Eliot,
"Minumlah dulu" ucap Eliot memberikan Hana satu cawan yang berisi air.
Hana meminumnya dan sungguh setelah itu dia merasa sedikit lega.
"Aku ketakutan dan kau tidak ada di sampingku" ucap Hana meluncur dengan mulus tanpa ada alasan, Hana hanya merasakan kehadiran Eliot saat dia butuhkan saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Winar
di tunggu kelanjutan nya🥰🥰
2021-09-06
6