Ponsel Baru

Jari kelingking Hana masih belum bergerak, "Ayo... janji" ucap Hana, Eliot yang gemas sendiri, memajukan wajahnya, mengigit bibir Hana.

"Ah" Hana berteriak.

"Aku gemas, cepat makan, atau kau akan akan makan di sini" ucap Eliot membalikkan tubuh Hana agar segera makan.

Hana yang tidak bisa menahan godaan makanan langsung makan dengan rakusnya.

Istriku ini sungguh menggemaskan, sepertinya aku akan banyak membeli makanan manusia.

"Aku sudah tidak sanggup" ucap Hana mengelus perutnya yang kekenyangan makan dan tanpa sadar bersandar pada tubuh kekar Eliot.

"Sungguh sudah kenyang" ucap Eliot, Hana mengangguk, "Kalau begitu aku sudah boleh makan sekarang" ucap Eliot lagi, Lagi-lagi Hana mengangguk, "Baiklah kalau begitu" Eliot mengangkat tubuh Hana kembali ke kamar nya.

"Hei, antarkan aku pulang" ucap Hana yang belum menyadari ucapan Eliot tadi.

"Bukan hei, aku suami-mu. Ingat, Eliot adalah suami-mu" ucap Eliot, pintu kamarnya terbuka sendiri.

Hana yang melihat, "I-itu pintunya terbuka sendiri"

"Hemm"

"Jangan hemm, Eliot lihat-lihat, eh... pintu nya tertutup sendiri" ucap Hana sambil tangannya memalingkan wajah Eliot agar melihat ke arah pintu.

"Akh" teriak Hana saat Eliot melemparkan nya ke tempat tidur.

"Hei... Eliot, ah suami, kau mau apa, aku bilang antarkan aku pulang" ucap Hana mendorong tubuh Eliot yang sudah berada di atasnya, Eliot mengangguk.

"Aku lapar sayang, aku mau makan" ucap Eliot.

"Makan..., makanannya di bawah" ucap Hana mendorong keras kembali tubuh Eliot yang terus menghimpit nya.

"Bukan makanan seperti itu, aku mau makan seperti semalam" bisik Eliot di telinga Hana, membuat seberkas rona merah terpancar di wajah Hana.

Hana seketika sadar dengan peristiwa semalam dengan Eliot. Ia menutup mulutnya sendiri, hampir tidak percaya.

"Bagaimana bisa" seloroh Hana yang masih belum mengingat sepenuhnya dengan kejadian semalam, namun bukti kuat ada di tempat tidur nya pagi ini serta seluruh tubuhnya sakit saat terbangun dan di penuhi stempel.

"Kau sungguh masih tak percaya? Bagaimana kalau kita ulangi yang semalam, aku ingin sekali lagi dan lagi" ucap Eliot yang sudah membuat lumpuh tubuh Hana seketika saat Eliot menyentuh tangan Hana.

"Tolong, jangan lakukan, aku akan menggantikan semuanya jika kau merasa di rugikan, aku mohon... " Ucap Hana lirih, tubuhnya terasa lemas, tangannya sudah terkulai lemas tidak bisa di gerakkan.

"Hahahaha" suara tawa Eliot pecah di kamarnya, "Sayangnya tidak ada gantinya, hanya kamu satu-satunya penawar segala haus dan lapar-ku" ucap Eliot, matanya sudah berubah warna.

Hana membulat tak percaya melihat perubahan mata Eliot, kali ini dia sedang tidak bermimpi.

"Aku mohon jangan lakukan, aku mohon Eliot" ucap Hana tambah pelan memelas, memohon belas kasihan dari Eliot.

"Sebentar saja sayang, ini tidak akan lama, aku janji akan bersikap lembut padamu" ucap Eliot mengecup hangat bibir Hana dengan lembut, saat itu tangan Hana bisa di gerakkan namun dia tidak bisa mencegah tenaga besar yang keluar dari tubuh Eliot.

Setengah jam berlalu, Eliot menutupi tubuh Hana yang sudah polos dan pingsan dengan selimut.

"Lucas"

"Ada perintah Tuan" sekajab Lucas muncul di hadapan Tuannya, dia yang penasaran melirik tempat tidur Tuannya.

"Dia tidak akan kumakan. Mana ada wanita yang akan kumakan, kubawa ke tempat tidur ku. Ingat, awasi dan jaga istriku 24 jam penuh" perintah Tuannya yang membuat Lucas terkejut.

Apa! Apa Tuan tidak salah menjadi kan makanannya sebagai istri. Batin Lucas.

"I-istri? Apa Tuan tidak salah, dia hanya seorang manusia. Makanan kita" ucap Lucas tanpa ragu.

"Jaga bicara-mu" Eliot mendelik tajam.

"Maafkan saya Tuan" Lucas langsung menundukkan wajahnya, tidak berani melihat amarah Tuannya.

"Baiklah, belikan aku pakaian wanita dan ponsel baru" perintah Eliot, Lucas segera menghilang.

Hana mulai menggeliat dari tempat tidur, bukan hanya sakit di sekujur tubuhnya tapi remuk sampai ke tulang yang Hana rasakan. Eliot segera menghampiri.

"Bisa bangun" Eliot secepat kilat menghampiri Hana, memapah bangun tubuh Hana.

"Sakit" ucap Hana meringis kesakitan, Hana melihat tubuhnya yang di penuhi luka dan lebam.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud menyakiti-mu" ucap Eliot mengecup kening Hana. Hana mendorong pelan tubuh Eliot agar menjauhinya.

"Aku ingin pulang, sekarang!" ucap Hana lirih tenaganya terkuras habis seperti orang sehabis lari marathon lima putaran.

"Sebentar lagi ya, tunggu sebentar saja..." ucap Eliot membujuk.

"Aku mau sekarang" ucap Hana merajuk menyibakkan selimut, dia lupa dengan tubuhnya yang polos.

"Tuan" Lucas tiba-tiba muncul di hadapan mereka, Eliot menarik selimut dan segera menutupi tubuh Hana. Hana langsung melompat kepelukan Eliot.

"Maaf Tuan" ucap Lucas sambil memalingkan wajahnya menyerahkan dua paper bag. Eliot menerima, Lucas segera menghilang.

"Aku belikan baju dan ponsel baru menggantikan yang aku rusak" bisik Eliot. Hana baru ingat dengan ponselnya yang seketika di genggam Eliot menjadi abu.

"Ponselku, bagaimana kau melakukannya?" tanya Hana penasaran.

"Ssst, kau mau aku makan lagi atau pakai bajumu?" ucap Eliot menaikan bola matanya.

"Ish... iya, berikan" Hana merampas paper bag dan segera memakai baju yang di berikan Eliot.

Sepertinya aku harus memborong semua pakaian wanita, pekik Eliot saat melihat Hana berganti baju.

"Aw" Hana meringis kesakitan lagi. Eliot menghampiri, "Masih sakit" ucapnya.

"Hemm... kau ini seperti bukan manusia, bagaimana bisa kau melakukan ini... hampir saja aku merasa tubuhku di cabik-cabik olehmu" gerutu Hana komat kamit sendiri.

"Aku memang bukan manusia" sahut Eliot menatap wajah Hana yang bengong atas ucapannya.

"Hahahaha... apa efek minum beberapa hari lalu masih ada sehingga otakku rusak seperti ini" umpat Hana sendiri, sambil menggelengkan kepala masih tidak percaya dengan ucapan Eliot.

"Sungguh" sahut Eliot dengan nada serius.

"Oh, iya, iya... aku percaya, bisakah kau mengantarkanku pulang" ucap Hana mencari sepatunya namun tidak Hana temukan.

Eliot yang menyadari Hana terus berkeliling kamarnya, berputar di tempat tidur dan menyingkap kolong tempat tidur.

"Tak perlu kau cari, sepatumu ada di mobil" ucap Eliot.

"Hiihh... kenapa nggak bilang sih" ucap Hana menghentakkan kakinya yang tanpa sepatu.

"Ya sudah pulang, mana ponselnya dan bagaimana dengan semua data di dalamnya" ucap Hana yang menjulurkan tangannya meminta ponsel.

"Kau tidak ingin bermain disini" tawar Eliot sambil memberikan ponsel tadi.

"Woww, ponsel keluaran terbaru, kau ternyata sangat kaya" celetuk Hana.

Hana berjalan menghampiri pintu dan membukanya, seketika mata Hana membulat lebar melihat seisi ruangan, ia tersentak tak percaya Hana tanpa sadar menjatuhkan ponsel baru yang di berikan Eliot tadi.

"Ahh... ponsel baru ku" teriak Hana menangis histeris melihat ponselnya sudah hancur di lantai karena terjatuh barusan.

Terpopuler

Comments

Wisteria

Wisteria

mau nanyak oon sama begok apa bedanya y

2024-08-06

0

Yan Diningrat

Yan Diningrat

seru banget lucu ma peran cwe ny

2022-03-13

1

Fiah msi probolinggo

Fiah msi probolinggo

lanjutkan kak

2022-02-22

2

lihat semua
Episodes
1 Aroma Manis
2 Mimpi Aneh
3 Pertengahan Bulan
4 Seluruh tubuh Hana sakit
5 Ponsel Baru
6 Aku ingin pulang
7 Selalu muncul mendadak
8 Eliot terbakar api cemburu
9 Bicara dari hati ke hati serigala
10 Mereka berdua terlihat benar-benar gila
11 Tamu tak di undang
12 Janjimu Palsu
13 Kalah telak dari Eliot
14 Pasangan Penghianat
15 Bau Busuk
16 Wanita yang sangat menggemaskan
17 Aku ketakutan
18 Aku ini sedang bekerja
19 Hukuman kecil
20 Pergi ke dokter
21 Hari yang kacau
22 Wanita yang berbeda
23 Kau menang
24 Selingkuh
25 Mimpi Aaron
26 Eliot cemburu
27 Ikatan Pasangan
28 Keponakan Pak Gerry
29 Wanita manusia biasa
30 Shane
31 Di klaim sebagai istri lagi
32 Cincin Suci
33 Serigala kelaparan
34 Seribu Tahun Lalu
35 Sesuai Permintaan-mu
36 Kalian tidak mencium-nya
37 Sarang Monster
38 Aku Ingin Pulang
39 Kau Bahkan Melupakan ku
40 Mimpi Buruk Aaron
41 Jack
42 Rumah Baru
43 Tidak Bermimpi
44 Pesona Yang Tak Bisa di Tolak
45 Sama gilanya.
46 Telinga dan Hatiku Sakit
47 Pertengkaran Mulut
48 Mencoba bernegosiasi
49 Kedatangan Asher
50 Sheira
51 Menjadi Ratu
52 Tak Akan Pernah Berhasil
53 Lorong Hitam
54 Hana Menghilang
55 Gadis Pilihan
56 TIDAK BERGUNA
57 Menjadi Satu
58 Suamiku Hanya Eliot
59 Ikatan Pasangan Jiwa
60 Kebangkitan Jiwa Phoenix
61 Terbelah Dua
62 Aku Tidak Mau Rugi
63 Pulang Ke Istana Besar
64 DIA, ISTRIKU!!
65 Dewi Kecantikan
66 Sudah berbaikan
67 Hana Terbakar Cemburu
68 Aku Tidak Memaksanya
69 Hana Ngambek
70 Maafkan aku
71 Darah Hana
72 Ulat Keket
73 Kedua Suaminya Kelaparan
74 TARUHAN
75 Makan Ice Cream
76 Aku akan ikut kongres
77 Lorong Dimensi
78 Aku Tidak Setuju
79 BAGAIMANA JIKA IKUT SERTA
80 PENGUMUMAN DARI AUTHOR
81 SUAMI TUNGGAL
82 PINTU PERTAMA
83 KAU MENGGODAKU
84 SEMUANYA MILIKKU
85 KEHANCURAN HATI
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Aroma Manis
2
Mimpi Aneh
3
Pertengahan Bulan
4
Seluruh tubuh Hana sakit
5
Ponsel Baru
6
Aku ingin pulang
7
Selalu muncul mendadak
8
Eliot terbakar api cemburu
9
Bicara dari hati ke hati serigala
10
Mereka berdua terlihat benar-benar gila
11
Tamu tak di undang
12
Janjimu Palsu
13
Kalah telak dari Eliot
14
Pasangan Penghianat
15
Bau Busuk
16
Wanita yang sangat menggemaskan
17
Aku ketakutan
18
Aku ini sedang bekerja
19
Hukuman kecil
20
Pergi ke dokter
21
Hari yang kacau
22
Wanita yang berbeda
23
Kau menang
24
Selingkuh
25
Mimpi Aaron
26
Eliot cemburu
27
Ikatan Pasangan
28
Keponakan Pak Gerry
29
Wanita manusia biasa
30
Shane
31
Di klaim sebagai istri lagi
32
Cincin Suci
33
Serigala kelaparan
34
Seribu Tahun Lalu
35
Sesuai Permintaan-mu
36
Kalian tidak mencium-nya
37
Sarang Monster
38
Aku Ingin Pulang
39
Kau Bahkan Melupakan ku
40
Mimpi Buruk Aaron
41
Jack
42
Rumah Baru
43
Tidak Bermimpi
44
Pesona Yang Tak Bisa di Tolak
45
Sama gilanya.
46
Telinga dan Hatiku Sakit
47
Pertengkaran Mulut
48
Mencoba bernegosiasi
49
Kedatangan Asher
50
Sheira
51
Menjadi Ratu
52
Tak Akan Pernah Berhasil
53
Lorong Hitam
54
Hana Menghilang
55
Gadis Pilihan
56
TIDAK BERGUNA
57
Menjadi Satu
58
Suamiku Hanya Eliot
59
Ikatan Pasangan Jiwa
60
Kebangkitan Jiwa Phoenix
61
Terbelah Dua
62
Aku Tidak Mau Rugi
63
Pulang Ke Istana Besar
64
DIA, ISTRIKU!!
65
Dewi Kecantikan
66
Sudah berbaikan
67
Hana Terbakar Cemburu
68
Aku Tidak Memaksanya
69
Hana Ngambek
70
Maafkan aku
71
Darah Hana
72
Ulat Keket
73
Kedua Suaminya Kelaparan
74
TARUHAN
75
Makan Ice Cream
76
Aku akan ikut kongres
77
Lorong Dimensi
78
Aku Tidak Setuju
79
BAGAIMANA JIKA IKUT SERTA
80
PENGUMUMAN DARI AUTHOR
81
SUAMI TUNGGAL
82
PINTU PERTAMA
83
KAU MENGGODAKU
84
SEMUANYA MILIKKU
85
KEHANCURAN HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!