Aku ingin pulang

Eliot melesat menghampiri Hana yang menangis dan saat Eliot berada di hadapannya semua pengawal dan pelayan menatap takjub ke arah Hana.

Mereka tidak percaya bahwa ada seorang manusia yang benar-benar masih hidup dan keluar dari kamar Tuannya.

"Ada apa" tanya Eliot yang khwatir.

Di tanya Eliot tangis Hana semakin menjadi, "Ada apa" ucap Eliot menyentuh kedua lengan Hana, Hana menarik wajahnya yang sudah bercucuran airmata.

"Ponselnya, ponselnya hancur" ucap Hana dengan suara tangisnya yang memekakkan telinga.

Eliot membuang nafasnya, "Kau menangis hanya untuk hal yang penting seperti ini" ucap Eliot kesal.

"Ta-pi itu kan ponsel baru, keluaran terbaru lagi" ucap Hana terisak.

"Lucas" teriak Eliot. Lucas muncul di hadapan mereka.

"Belikan lagi ponsel untuk istriku, kalau perlu kau beli semua" perintah Eliot.

"Be-beli lagi, ah... aku nggak mau" ucap Hana mencegahnya, ketakutan. Eliot berbalik menatap Hana.

"Lalu kenapa kau menangis seperti tadi" sahut Eliot ketus.

Hana memajukan wajahnya, berbisik di telinga Eliot, "Aku tidak mau kalau aku harus membayar ponsel tadi sampai melakukan itu lagi... " ucapnya.

Lucas dan semua orang hanya menatap takjub, bagaimana bisa Tuannya seorang pemburu bisa luluh dengan mangsanya.

Eliot tersenyum dan mengelus rambut Hana, "Belikan satu saja" ucap Eliot menatap Lucas, setelah menerima perintah Eliot pun menghilang.

"Tapi" ucap Hana ragu-ragu.

"Kau bisa membayarku dengan makanan pembuka saja" seringai Eliot puas mengerjai Hana.

"Ma-makan lagi, tidak, tidak, aku tidak mau!" ucap Hana mengelengkan kepala dan kedua tangannya dan mencoba berdiri tapi di bantu oleh Eliot.

"Tuan" seketika Lucas sudah ada di hadapan mereka lagi, Hana menatap binggung.

Eliot mengangkat tubuh Hana turun, Lucas mengikuti mereka dari belakang. Hana baru menatap semua dengan jelas, matanya menatap kesemua ruangan, Hana benar-benar berada di sebuah istana, ia bahkan baru sadar pakaian yang di gunakan Eliot berbeda dengan pakaian yang dia kenakan.

Eliot meminta barang dari Eliot setelah menaruh Hana duduk di salah satu kursi dan Eliot sendiri duduk di sebelahnya. Satu usapan ponsel tadi langsung menyala, Eliot langsung memberikan nya pada Hana.

"Wahh... kau bisa sulap" ucap Hana polos saat ponsel tadi di tangannya.

Hana mengecek satu persatu isi dalam ponselnya, ajaib semua yang ada di dalam ponselnya seolah terinstal otomatis di ponsel barunya.

Deringan ponsel membuat Hana terkejut, ia segera menjawabnya di hadapan Eliot.

"Ha-halo sayang" ucap Hana gugup menerima telponnya.

"Kau dimana, aku datang ke tempat-mu tidak ada, kau jangan macam-macam Hana..." teriak Morris dari ujung telpon.

"Ma-maaf sayang, aku sedang mengunjungi teman, sebentar lagi aku pulang sayang... " ucap Hana yang bergetar ketakutan saat mendengar ancaman dari Morris.

"Oh sebentar katanya, ternyata kau ingat pulang juga setalah tiga hari kau pergi" hardik Morris kesal sambil berteriak-teriak.

"A-apa? Tiga hari... " tanpa sadar Hana memutus telponnya.

Bagaimana mungkin, aku bahkan belum setengah hari di sini, bagaimana Morris bilang aku sudah tiga hari pergi. Batin Hana.

Hana menaikkan wajahnya menatap Eliot, tak di sangka Hana lebih terkejut saat melihat Eliot yang berwajah muram dan seolah ada guntur di atas kepalanya yang akan menyambar orang hingga mati.

"Ah" teriak Hana melimpar ponselnya, untungnya kali ini di tangkap oleh Lucas hingga tak jatuh ke lantai.

Ah, Nona baru saja kau menjabat sebagai istri Tuan tapi kau sudah membuat kekacauan. Seringai Lucas.

"Ka-kau kenapa?" ucap Hana menelan ludah ketakutan, memundurkan tubuhnya, takut melihat emosi Eliot yang mau meledak.

"Apa perlu aku hancurkan ponselmu lagi" ucap Eliot menatap ponsel Hana dengan kesal.

"Ah, jangan" Hana segera mengambil ponselnya dari Lucas.

"Hei... kau, bisakah kau bicara pada Tuanmu untuk mengantarkanku pulang, aku takut berbicara dengannya sekarang, sepertinya dia akan menelan orang dengan tatapannya" ucap Hana bergelayut manja di tangan Lucas.

Ah, Nona baru kau membuatku kesulitan. Pekik Lucas menelan ludahnya ketika melihat kobaran amarah dari mata Tuannya.

"Hana" teriaknya seketika api besar keluar dari tangan Eliot dan tangan Eliot melemparkan api itu ke sudut ruangan.

"Akhh" teriak Hana histeris ketakutan, reflek jongkok menutup kedua telinganya ketika Eliot mengayunkan tangannya yang sudah mengeluarkan api.

Suara bergema di ruangan, tubuh Hana bergetar ketakutan.

"Pulang! Aku ingin pulang! Aku tidak mau di sini, mama... aku takut" tangis Hana mengema kembali di ruangan sama hebatnya dengan kobaran api tadi yang menyala di tangan Eliot.

Seketika Eliot tersadar, ketika melihat Hana menangis ketakutan, amarahnya meredam seketika dan segera menghampiri Hana.

"Maaf, membuatmu takut" ucap Eliot merengkuh Hana kepelukannya.

Hana tidak menjawab, hanya sesegukan menangis, tubuhnya masih bergetar, ketakutan melihat peristiwa tadi.

"Pulang, aku mau pulang, aku tidak mau di sini" ucap Hana lagi sambil memukuli dada Eliot.

Eliot akhirnya menahan rasa cemburu nya yang muncul ketika Hana bertelpon dengan Morris.

"Dengar, aku tidak ingin orang-orang ku memakan manusia sampah itu, jadi sebaiknya kau menjauh darinya, kau dengar aku Hana... " ucap Eliot menaikan wajah Hana yang bergetar ketakutan.

Hana langsung mengangguk, dalam pikirannya saat ini adalah dia ingin pulang. Apa pun yang Eliot ucapkan, Hana akan menurut, asalkan dia bisa pulang sekarang.

Eliot mengangkat tubuh Hana yang masih bergetar, Lucas mengikuti Tuannya dari belakang.

Bukan hanya Hana yang merasa takut bahkan semua yang menatap kemarahan Tuannya pun sama dengan yang di rasakan Hana, namun yang membuat mereka takjub adalah emosi Tuannya bisa langsung mereda karena tangisan Hana.

Di dalam mobil Eliot tak melepaskan Hana dari pangkuannya, dia terus memeluk Hana dengan erat.

Mobil Eliot melewati sebuah portal dan seketika semua berubah mengikuti lintasan portal tersebut.

Mobil berhenti di depan gedung sewaan tempat tinggal Hana, hari sudah malam ketika Hana sampai.

Eliot membukakan pintu untuk Hana, tangannya terulur saat Hana akan turun.

"Terima kasih sudah mengantarku, aku masuk dulu" ucap Hana berpamitan dan segera berbalik.

Eliot menarik kembali tangan Hana ke dalam pelukannya, dan secepat kilat tubuh Hana sudah bergetar kembali karena panas yang membara yang diberikan oleh Eliot lewat mulutnya. Eliot melepaskannya dan tersenyum,

"Itu untuk bayaran ponsel barumu tadi" ucap Eliot, melepaskan tubuh Hana dan segera masuk lalu menghilang dengan mobilnya.

Astaga, astaga... dia masih saja mengingat dan mengambil keuntungan dari ku. Dasar mesum kau, Eliot, teriak Hana di batinnya.

Hana berjalan pelan menyusuri gedung dan menaiki lantai empat kamarnya. Ia melihat ponselnya dan benar saat ini, dalam dunia Hana waktu setengah harinya sudah berlalu dalam tiga hari...

Terpopuler

Comments

Winarti 151

Winarti 151

olalaaa..manusia srigala jatuh cinta ..😁👍😘

2021-11-20

2

Merry Adha

Merry Adha

love hana

2021-09-27

7

Winar

Winar

lanjuttttkannnn

2021-08-17

5

lihat semua
Episodes
1 Aroma Manis
2 Mimpi Aneh
3 Pertengahan Bulan
4 Seluruh tubuh Hana sakit
5 Ponsel Baru
6 Aku ingin pulang
7 Selalu muncul mendadak
8 Eliot terbakar api cemburu
9 Bicara dari hati ke hati serigala
10 Mereka berdua terlihat benar-benar gila
11 Tamu tak di undang
12 Janjimu Palsu
13 Kalah telak dari Eliot
14 Pasangan Penghianat
15 Bau Busuk
16 Wanita yang sangat menggemaskan
17 Aku ketakutan
18 Aku ini sedang bekerja
19 Hukuman kecil
20 Pergi ke dokter
21 Hari yang kacau
22 Wanita yang berbeda
23 Kau menang
24 Selingkuh
25 Mimpi Aaron
26 Eliot cemburu
27 Ikatan Pasangan
28 Keponakan Pak Gerry
29 Wanita manusia biasa
30 Shane
31 Di klaim sebagai istri lagi
32 Cincin Suci
33 Serigala kelaparan
34 Seribu Tahun Lalu
35 Sesuai Permintaan-mu
36 Kalian tidak mencium-nya
37 Sarang Monster
38 Aku Ingin Pulang
39 Kau Bahkan Melupakan ku
40 Mimpi Buruk Aaron
41 Jack
42 Rumah Baru
43 Tidak Bermimpi
44 Pesona Yang Tak Bisa di Tolak
45 Sama gilanya.
46 Telinga dan Hatiku Sakit
47 Pertengkaran Mulut
48 Mencoba bernegosiasi
49 Kedatangan Asher
50 Sheira
51 Menjadi Ratu
52 Tak Akan Pernah Berhasil
53 Lorong Hitam
54 Hana Menghilang
55 Gadis Pilihan
56 TIDAK BERGUNA
57 Menjadi Satu
58 Suamiku Hanya Eliot
59 Ikatan Pasangan Jiwa
60 Kebangkitan Jiwa Phoenix
61 Terbelah Dua
62 Aku Tidak Mau Rugi
63 Pulang Ke Istana Besar
64 DIA, ISTRIKU!!
65 Dewi Kecantikan
66 Sudah berbaikan
67 Hana Terbakar Cemburu
68 Aku Tidak Memaksanya
69 Hana Ngambek
70 Maafkan aku
71 Darah Hana
72 Ulat Keket
73 Kedua Suaminya Kelaparan
74 TARUHAN
75 Makan Ice Cream
76 Aku akan ikut kongres
77 Lorong Dimensi
78 Aku Tidak Setuju
79 BAGAIMANA JIKA IKUT SERTA
80 PENGUMUMAN DARI AUTHOR
81 SUAMI TUNGGAL
82 PINTU PERTAMA
83 KAU MENGGODAKU
84 SEMUANYA MILIKKU
85 KEHANCURAN HATI
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Aroma Manis
2
Mimpi Aneh
3
Pertengahan Bulan
4
Seluruh tubuh Hana sakit
5
Ponsel Baru
6
Aku ingin pulang
7
Selalu muncul mendadak
8
Eliot terbakar api cemburu
9
Bicara dari hati ke hati serigala
10
Mereka berdua terlihat benar-benar gila
11
Tamu tak di undang
12
Janjimu Palsu
13
Kalah telak dari Eliot
14
Pasangan Penghianat
15
Bau Busuk
16
Wanita yang sangat menggemaskan
17
Aku ketakutan
18
Aku ini sedang bekerja
19
Hukuman kecil
20
Pergi ke dokter
21
Hari yang kacau
22
Wanita yang berbeda
23
Kau menang
24
Selingkuh
25
Mimpi Aaron
26
Eliot cemburu
27
Ikatan Pasangan
28
Keponakan Pak Gerry
29
Wanita manusia biasa
30
Shane
31
Di klaim sebagai istri lagi
32
Cincin Suci
33
Serigala kelaparan
34
Seribu Tahun Lalu
35
Sesuai Permintaan-mu
36
Kalian tidak mencium-nya
37
Sarang Monster
38
Aku Ingin Pulang
39
Kau Bahkan Melupakan ku
40
Mimpi Buruk Aaron
41
Jack
42
Rumah Baru
43
Tidak Bermimpi
44
Pesona Yang Tak Bisa di Tolak
45
Sama gilanya.
46
Telinga dan Hatiku Sakit
47
Pertengkaran Mulut
48
Mencoba bernegosiasi
49
Kedatangan Asher
50
Sheira
51
Menjadi Ratu
52
Tak Akan Pernah Berhasil
53
Lorong Hitam
54
Hana Menghilang
55
Gadis Pilihan
56
TIDAK BERGUNA
57
Menjadi Satu
58
Suamiku Hanya Eliot
59
Ikatan Pasangan Jiwa
60
Kebangkitan Jiwa Phoenix
61
Terbelah Dua
62
Aku Tidak Mau Rugi
63
Pulang Ke Istana Besar
64
DIA, ISTRIKU!!
65
Dewi Kecantikan
66
Sudah berbaikan
67
Hana Terbakar Cemburu
68
Aku Tidak Memaksanya
69
Hana Ngambek
70
Maafkan aku
71
Darah Hana
72
Ulat Keket
73
Kedua Suaminya Kelaparan
74
TARUHAN
75
Makan Ice Cream
76
Aku akan ikut kongres
77
Lorong Dimensi
78
Aku Tidak Setuju
79
BAGAIMANA JIKA IKUT SERTA
80
PENGUMUMAN DARI AUTHOR
81
SUAMI TUNGGAL
82
PINTU PERTAMA
83
KAU MENGGODAKU
84
SEMUANYA MILIKKU
85
KEHANCURAN HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!