Seminggu sudah Viona menjaga ibu nya dirumah sakit setelah Operasi tempo hari. Namun belum ada tanda tanda nya sang ibu akan sadar.
Ya, Seminggu yang lalu setelah Operasi ibu nya di nyatakan koma karna benturan di kelapa nya dan itu membuat nya hancur.
Dimna dya akan bertukar cerita ? Pada siapa dya akan mengadu ? entah lah.
Seperti saat ini, Dalam mimpi nya Viona mihat ibu nya sedang duduk di bangku taman yang sangat indah sedang menunggu nya.
Perlahan Viona mendekat ke arah Ibu nya yang memang sedang menunggu nya. " Ibu..." Panggil Viona dan ibu nya tersenyum lembut disana.
" Kemari lah Queen " Ya, Ibu nya selalu memanggil nya dengan sebutan Queen karna kata ayah nya dulu dya adalah ratu mereka.
Perlahan Viona mendekat dan duduk di dekat ibu nya, Lalu sang ibu memeluk nya.
Di dalam mimpi nya itu terasa begitu nyata dan Viona merasakan kehangat itu.
" Sayang, Kamu menyayangi ibu ?" Tanya ibu nya.
Sontak Viona melepas kan pelukan ibu nya dan menatap mata indah yang sama dengan milik nya pula. " Iya, Vio sayang ibu, Sayang sekali. " Jawab nya.
" Kalau begitu, Pulang lah nak. ada Laki laki yang menunggu mu. Dya akan menjadi Teman hidup mu. Ibu menyayangi mu. Maaf, Tidak bisa menamani kamu. Ayah sudah menjemput ibu. " Terlihat juga disana sosok yang juga di kenal Viona.
Sosok Pria yang paling di cintai nya sedang tersenyum lembut ke arah nya.
" My Queen, Ibu pamit sayang...berbahagia lah nak. " Ibu nya bangkit dari kursi itu dan meninggalkan Viona.
Saat ibu nya mulai menjauh dan mendekat ke arah ayah nya Viona mengejar nya.
" Pulang lah My Queen, Jalan kamu masih panjang. Kami mencintai mu nak. " Kali ini suara ayah nya yang di dengar Viona.
" Ayah...ibu...Vio ikut...Jangan tinggalin Viona...Ibuuu...ayah...." Teriak Viona.
Dalam tidur nya Viona berkeringat dingin dan tubuh nya bergetar.
Viona tersadar dari mimpi nya saat mendengar beberapa orang masuk ke ruangan ibu nya dan ternyata ibu nya kembali kritis dan kejang.
" Ibu...Ibu...jangan tinggalin Viona ibu...Ibuu..."
" Maaf, Anda harus keluar dulu. Ibu anda sedang kritis. " Ucap sang dokter
Viona enggan keluar masih ingin bersama ibu nya, Namun dokter menjelas kan semua nya dan dya mengalah.
Akhir nya Viona keluar. Menunggu selama 10 menit akhir nya dokter keluar dan Viona mendekat. " Dokter...ibu sayaaa...Baik baik saja kan ?" Entah mengapa Viona menetes kan air mata nya.
Dya merasakan ketakutan yang nyata disana. " Maaf, Ibu anda sudah tenang. Beliau sudah tidak merasakan sakit lagi..Yang ikhlas . Saya tau ini berat. Sekali lagi maaf, Kami tim dokter mengucapkan turut berduka cita. "
Jderrr !
Rasa nya tubuh Viona bagai di sambar petir saat ini juga. Hati nya hancur. Jiwa nya juga hancur menghadapi cobaan ini.
Dan di Jakarta entah mengapa Gale merasa gelisah. Sudah seminggu ini dya terus memikirkan Viona. Namun tidak sama sekali Viona menghubungi nya.
Dengan segala pertimbangan nya akhir nya Gale memutuskan untuk mengubungi Viona. Lama berdeging di telinga nya hingga panggilan ke tiga bersambut. " Hallo, Apa kau baik baik saja ?" Gale langsung bertanya saat sambungan telepon tersambung.
Tidak ada jawaban. Sebagai jawaban nya Gale mendengar tangisan disana. " Berikan ponsel mu ke dokter Vio, Aku akan bicara " Dengan tangan bergetar Viona memberikan ponsel nya ke Dokter.
Didalam Sambungan telepon itu Dokter menjelas kan semua nya dan Gale sudah mengerti apa yang terjadi ke Viona.
" Baik, Urus semua nya Aku akan segera kesana. " Gale memutus sambungan telepon nya.
Dengan segera Gale menghubungi Dave untuk menyiapkan jet pribadi nya dan segera berangkat ke Bandung. " Dave, Siapkan jet nya. aku akan ssgera ke Bandung. Sekarang Dave. !" Belum Dave menjawab Gale sudah memutus sambungan telepon nya.
Berjalan tergesa gesa keluar dari kantor nya sambil terus menghubungi Nanny nya Brian karna dya memiliki pekerjaan penting. Entah mengapa dan sejak kapan Viona menjadi Penting bagi nya.
" Sampai di Bandung Aku ingin Hellikopter untuk ke Lembang. Segera. " Titah Gale lagi dan itu membuat semua karyawan menatap heran ke arah nya.
Saat sampai di Loby dya tidak melihat kedatangan Calista sama sekali dan langsung melajukan mobil nya menuju bandara segera mungkin.
Secepat mungkin Gale melajukan mobil nya ke bandsra dan langsung menaiki pesawat nya ke Bandung.
Memakan waktu kurang lebih 1 jam Gale sampai di Bandara Husein Sastranegara dan langsung kembali naik ke hellikopter.
" Sudah mendapat kan titik lokasi dimana ?" Tanya Gale panik.
Entah mengapa terlintas di pikiran nya bayangan Viona sedang menangis itu membuat hati nya sakit bagai teriris pisau yang tajam.
" Sudah Tuan. " Jawab pilot Helli tersebut.
Tak memakan waktu lama akhir nya mereka mendapat kan daratan yang cukup luas di dekat lapangan tak jauh dari rumah Viona.
Saat Belum seluruh nya mendarat ke tanah Gale sudah melompat duluan demi melihat Viona wanita cantik nya.
Saat Hellikopter mendarat pun itu semua tak lepas dari kerumunan warga. Siapa gerangan yang datang dengan Hellikopter tersebut dan ternyata sosok Gagah dengan setelan jas dan rambut yang agak berantakan langsung berlari mencari dimana rumah Viona.
" Dimana Rumah Viona ?" Tanya Gale ke salah satu warga.
Bukan nya menjawab Ibu ibu itu malah sibuk memandangi wajah tampan Gale. " Ck, aku tanya dimana rumah Viona. cepat katakan !" Gale mengumpat saat ibu ibu itu diam menatap nya.
Tak mendapat kan jawaban Gale kembali berlari dan dya bertemu dengan Rumah yang sudah ramai oleh pelayat. Gale yakin itu rumah Viona.
Rumah sederhana yang tak lebih besar dari kamar nya di rumah. " Vio...na " Nafas Gale tersengal karna berlari menuju rumah Viona.
Viona yang sedang menangis duduk di kursi dekat Jenazah ibu nya pun langsung berdiri saat mendengar suara Gale. Sekuat tenaga Gale menahan diri nya agar tidak ikut bersedih atas kesedihan Wanita Cantik nya.
" Tuan..." Lirih Viona bersama dengan air mata yang terus meluncur dari mata indah nya.
Saat Gale mendekat Viona langsung memeluk nya. Menumpahkan semua tangis dan sedih nya dalam dekapan Gale.
" Sssttt...kuat kan diri mu. Aku tau kau Wanita hebat. Aku disini untuk mu..." Entah mengapa ucapan Gale membuat Viona semakin menangis dan memeluk Gale semakin erat.
Semua memandang ke arah Viona yang menangis dalam dekapan Seorang pria tampan di usis matang nya.
" Tuan...Aku yatim piatu...Hiks...hiks...hiks...A...aku sendiri Tuaaannn..." Tangisan pilu Viona semakin menyayat hati Gale.
" Its oke...Im here. " Dengan sayang Gale memeluk Viona menyalur kan ketenangan ke Viona.
Setelah merasa Viona sedikit tenang dan bisa kembali duduk Gale berjongkok di hadapan nya. Di depan kursi yang di duduki Viona.
" Bisa kita lanjut kan ? Kasihan ibu mu. Dya harus segera di makam kan. Ikhlas kan dya Vi, " Viona hanya mengangguk dan mata nya masih mengeluarkan cairan bening di hadapan Gale.
Dapat di lihat Viona Wajah tampan dengan mata bening berwarna abu abu itu memancar kan ketulusan nya. Sejenak hati Viona kembali menghangat.
" Lanjut kan pemakaman nya. Urus juga santunan ke panti asuhan dan tempat ibadah atas nama Ibu nya Viona. " Gaya bicara Gale yang dingin dan sedikit arogant itu di sambut baik oleh orang orang sekitar.
Wallau begitu mereka tetap melakukan apa yang di minta Gale.
" Tuan, Terima kasih. " Viona memberikan senyuman tulus nya di wajah cantik yang di selimuti kesedihan itu.
Gale hanya mangangguk dan membalas senyuman Viona dan itu pertama kali nya Viona mihat senyuman hangat di wajah datar itu.
...🍃🍃🍃...
Next gak nih ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Tyaz Wahyu
mau dong 1 kyk gale tp galenya diganti visualnya kyk Michelle morrone hihihihihi
2024-10-22
2
Greenenly
tdk ada yg gratis didunia ini viona😌
2024-07-20
0
💗💗oppa Sehun 💗💗💗
next semangat thor
2023-08-30
2