" Kenapa terlambat Vio ? Kamu melewat kan jam pelajaran ku selama 15 menit. " Kata dosen nya.
" Maaf pak, Saya menyesal "
" Baik. Duduk lah. "
Viona kembali mengikuti pelajaran mata kuliah malam ini dengan semangat yang tak pernah luntur.
Hingga jam sudah menunjukan pukul 21.23 menit.
" Aku pulang naik apa ?" Gumam Viona saat tak lagi melihat angkutan umum di depan Universitas nya.
Berjalan ke Halte terdekat dan Viona mendspat kan tukang ojek dan dya bisa pulang malam ini.
" Ini uang nya pak " Viona menyerah kan uanh 50 ribu rupiah ke bapak itu.
" Kembalian nya 30 ya Neng. "
" Ambil aja pak. buat anak bapak. "
" Makasih Neng. Bapak pamit ya..." Viona hanya mengangguk saja.
Sementara di Mansion mewah nya keluarga Gale saat ini Brian sang putra semakin dingin dan menjadi pemdiam.
" Selamay dstang Tuan" Sapa para Maid menyambut kedatangan Tuan mereka.
" Dimana Calista ? Dya belum pulang ?"
" Nyonya berangkat ke singapure bersam teman teman sosialita nya Tuan "
" Lantas dya meninggalkan Brian ?"
" Tuan Brian semakin dingin dan tak tersentuh Tuan. Bagaimana jika di bawa ke psikiater. Maaf bukan maksud saya lancang, Tapi menurut Nanny, Tuan Mida tertekan Tuan. Karna tidak memiliki ibu yang mengantar nya. "
Sejenak Gale merasa Frustasi. Kenapa Calista tidak berubah juga ? Bahkan sejak Brian lahir dya enggan memberi nya asi sama sekali. Kata nya takut tubuh nya berubah.
Entah lah, Gale Merasa beban nya bertambah.
" Aku akan menemui Brian. "
Gale pergi ke kamar sang Putra dan ternyata Brian sudah tidur.
" Good Night Boy. " Gale mencium kening Brian dan kembali ke kamar nya.
Sejenak Gale merasa Bosan dengan rumah tangga nya. Namun , Saat dya tiba tiba mengingat wajah cantik Viona dan senyuman Cantik nya Gale kembali tersenyum.
" Kau cantik Viona " Gumam Gale lagi dan mengistirahat kan tubuh lelah nya.
...🌞🌞🌞...
Tak terasa sudah sebulan Viona bekerja di Butik dan hati ini dya menerima gajih pertama nya.
Viona sangat bahagia mendapat kan gajih yang cukup dan menurut nya memang besar karna para pelanggan puas dengan hasil pelayanan dan pengetahuan nya soal Fashion.
" Vio, Kamu urus Tamu VVIP ya, Bawakan beberapa jas terbaik kita. "
" Oke Miss " Viona segera pergi ke ruang VVIP dimana tamu nya sudah menunggu.
" Ada yang bisa saya bantu Tuan ?" Sapa Viona lembut.
Sedetik kemudian sang Tamu berbalik dan kali ini Gale kembali terpana dengan gadis cantik di hadapan nya.
" Tuan Gale ? Selamat datang " Kembali teebit senyum indah itu yang membuat hati Gale tenang.
Gale masih diam menatap Viona di hadapan nya yang terlihat Selalu cantik di mata nya.
Walau Pakaian nya tertutup Gale memyukai nya. Memyukai semua Tentang Viona.
" Apa yang anda butuh kan Tuan ?" Tanya Viona mendekat ke arah Gale.
" Aku akan menghadiri pesta Lajang rekan bisnis ku. Acara nya tertutup. Aku ingin Jas semi Formal saja. "
" Baik, Bagaimana jika warna Marron ini ? Anda akan sangat menawan dengan warna ini. Terlihat sederhana namaun elegant. " Kata Viona sambil memuji Gale secara tidak langsung, Dan itu membuat Gale semakin Kagum akan sosok ideal di hadapan nya itu.
" Terserah " Kaya Gale dingin.
" Baik lah. Jangan terlalu kaku Tuan. Anda akan terlihat Lebih matang. " Viona enggan menyebut Tua karna takut Sang Tuan marah atau tersinggung.
" Aku masih 37 tahun !"
" Masih 37 tahun ? Baik lah. Aku masih 19 tahun Tuan. Masih imut bukan ? Ahh...aku sering di katakan anak SMA. Lucu bukan ?"
Gale menarik sudut bibir nya sedikit, Hanya sedikit tanpa di ketahui Viona.
" Mari Tuan, Saya bantu. " Gale langsung masuk ke bilik ganti dan keluar hanya dengan Celana bahan nya lagi.
" Tahan Vio, Tahan...Ingat kau masih suci Vio " Viona terus meyakin kan diri nya agar tetap fokus dan tidak melakukan kesalahan.
" Maaf Tuan " Lagi lagi Viona mengucapkan maaf untuk Gale sebelum melakukan tugas nya.
Gale merasakan Sentuhan tangan lembut itu di kulit dada nya. Sekuat tenaga Gale manahan sesuatu yang bergejolak dalam diri nya agar tidak menjerumus kan Viona kedalam limlur Hina yang dulu sering di lakukan nya setiap malam.
" Tuan, Menunduk lah, Aku akan memasang kan dasi nya. Tuan terlalu tinggi. Berapa tinggi Tuan ? Ahh..aku merasa menjadi manusia hobbit disini...hehehe " Tingkah Viona membuat Gale gemas dan ingin menyentuh rambut lembut di depan nya itu.
" 188 " Jawab Gale singkat.
" Wuahh...aku hanya 166 cm mungkin ?"
" Ah...sudah selesai Tuan. " Kata Viona lagi.
Gale menyerahkan Sebuah kartu yang di ketahui Viona adalah sebuat kartu Debit. " Untuk apa ini Tuan ?"
" Ambil lah. Sebagai ucapan terima kasih ku. "
" Sebelum nya terima kasih Tuan. Tapi saya sudah memiliki gajih pokok. Maaf. " Viona meninggalkan Gale yang masih di dalam ruangan nya.
Gale masih mematung dengan penolakan dari Viona ? Di jaman serba canggih ini masih adakah wanita seperti Viona ? Ada ya, Dya memang Viona.
Setelah keluar dari Ruangan VVIP Viona mendapat kan telpon dari Kampung ibu nya, Dan Dya merasa was was saat ini. " Hallo, Ibu. " Viona mencoba tenang menyambut telpon dari ibu nya.
" Luna, Ini benar Luna ? Ibu bu maryam Lun, Ibu kamu tertabrak mobil, Saat ini keadaan nya kritis. Kamu bisa pulang sekarang ?"
Deg !
Jantung Viona berhenti sejenak karna ucapan ibu nya. Tanpa terasa air mata nya jatuh dan terduduk di lantai. Semua itu mendapat perhatian lebih dari teman teman kerja nya.
" Vio, Kamu kenapa ?" Jaseline mengguncang tubuh Viona agar sadar.
Dan benar Viona sadar dan langsung bangkit serta berlari keluar butik tanpa pamit.
Berlari keluar seperti orang gila Viona hampir tertabrak mobil.
Tiiinnnn......
" Aaakkkkhhhh " Teriak Viona menutup mata nya.
Namun tak di rasakan nya tubuh nya menyentuh aspal atau terbanding. Malah sebalaik nya Viona merasa tubuh nya berada di dalam dekapan hangat. Sangat Hangat bagi Viona.
" Hey, Are U oke ?" Suara Itu menyadar kan Vioana hingga dya terisak dan menangis hebat.
" Hiks...hiks...Ibu...Ibu...Ibu..."
Gale yang mendengar tangisan pilu itu semakin erat memeluk Viona. " Ssshhhhttt...Jangan menangis. Kata kan ada apa ?" Tanya Gale.
" Ibuuu..." Lirih Viona lagi.
" Ada apa dengan ibu mu ?" Tanya Gale lagi.
" I...ibu kecelakaan, Dan sekarang sedang kritisss...A...aku harus pulang. Aku harus bertemu ibu. " Viona semakin menangis dalam dekapan hangat seorang Gale Thominshon Jade.
" Dimana ibu mu ? Aku akan mengantar mu pulang. "
" Benar kah Tuan ? Anda mau mengantar ku ? Terima kasih Tuan Terima kasih..."
" Sekarang ayo, Tunggu aku disini dan setelah nya kita pergi. " Gale meninggalkan Viona sebentar dan mengambil mobil nya di perkiran dan kembali mendatangi Viona.
" Masuk lah " Gale sudah berhenti di depan nya dan Viona langsung masuk ke dalam mobil Gale. Mobil ini lain dari yang kemarin dulu saat Viona di antar ke kampus.
Kali ini sebuah Mobil Sport keluaran Italia berlogo banteng nagmuk berwarna hitam pekat. " Dimana Rumah mu ?" Tanya Gale dingin.
" Maaf telah memeluk andaTuan, Baju anda basah karna air mata ku. "
" Aku tanya dimana rumah mu ?" Gale mengalih kan pembicaraan tidak penring itu.
" Di Bandung Tuan, Maaf merepot kan. " Kata Viona.
" Tidur lah. Kau pasti lelah setelah menangis. "
" Tidak, Aku akan menemani anda Tuan. " Kata Viona lagi.
" Kalau begitu tetap lah di tempat mu. Jangan pergi. " Viona bingung akan kata kata ambigu yang di ucapkan oleh Gale.
Namun Viona kembali pada pikiran polos nya dan menganggap itu adalah hal biasa yang dya sendiri tidak mengetahui Arti dari kata kata tadi.
...❤❤❤...
Next 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Khoerun Nisa
aku sempet bingung dya itu singkatan apa..?
2024-11-18
0
Chandra Dollores
hawa hawa nya bakal meleleh neh qt... ingat puasa puasa heheeh
2023-04-02
2
Sri Wahyuni
knp ya stiap crta novel smua bnyk yg sm alur crta y hnya yg bda judul nma tokoh jg tmpt
2022-08-19
0