BPH 11

Gwen terus menunggu Daniel hingga larut malam, namun nyatanya Daniel tidak juga pulang hingga jam 3 pagi.

Gwen terus berusaha menghubungi Daniel sambil mondar mandir di balkon kamarnya namun Daniel tak juga merespon panggilan nya.

Ddrrtt... Drrtttt..

💌 Jangan mondar mandir begitu. Tidur gih udah jam segini.

Sebuah pesan masuk membuat Gwen langsung mengedarkan pandangan matanya hingga kini matanya menangkap seorang yang tengah berdiri di atas balkon rumah sebelah dengan tersenyum manis ke arahnya.

'Astaga jadi bocah itu tetangga baru gue." Guumam Gwen berdecak kesal.

Gwen tidak membalas pesan dari Owen, ia langsung masuk ke dalam kamar dan menutup semua jendela dan pintu.

🍁

Pagi hari Gwen sudah bersiap akan pergi ke butik. Gwen begitu kecewa karena ternyata Daniel tidak pulang juga.

"Gwen Daniel gak pulang?" Tanya Ayah lembut saat di meja makan.

"Enggak Yah, mas Daniel sibuk kayaknya." Jawab Gwen lirih.

"Duh kasian sekali anak ku satu itu, kerja tiap hari lembur sampai tidak bisa pulang hanya untuk manjain istri mandul kaya kamu." Ucap Dewi begitu sinis kepada menantunya.

"Bu!" Seru Ramli ayah Daniel. "Ini masih pagi tolong kendalikan mulut ibu." Sambungnya menatap tidak suka kepada sang istri.

"Heleh mantu kaya gitu kok di bela terus. Harusnya tuh Daniel menikah lagi biar dia bisa mendapatkan keturunan dari darah daging dia. Rugi banget kerja udah mapan posisi udah bagus eh punya istri mandul." cibir Dewi lagi.

"Ayah, Gwen berangkat kerja dulu ya. Assalamualaikum." Ucap Gwen mencium punggung tangan Ayah mertuanya dan juga ini mertuanya.

"Tinggalin kunci mobil, Ibu mau pake." seru Dewi sinis membuat Gwen menghela napasnya dengan kasar.

Gwen meletakkan dengan kassr kunci mobilnya lalu ia segera pergi keluar rumah untuk memesan ojol.

Belum sempat Gwen memesan ternyata ojonya sudah datang dengan membawa sebuah motor dan langsung menyodorkan helm nya kepada Gwen.

Gwen yang sudah tau siapa di balik helm itu pun langsung menerima helm nya dan menaiki motor itu dengan perasaan yanh masih berkecamuk.

"Jangan cemberut terus mbak masih pagi ini. malu tuh sana matahari." Ucap Owen sambil setengah berteriak.

"Diem aja deh kepalaku lagi pusing jangan buat makin pusing." Ucap Gwen yang juga setengah berteriak.

Setelah beberapa saat, kini Gwen sudah sampai di butik tempatnya bekerja, Gwen segera memberikan helm nya kepada Owen dan juga memberikan selembar uang kepada Owen.

"Nanti pulang jam berapa? Aku jemput yah? Aku hanya kuliah dua mata pelajaran doang." Ucap Owen.

"Entahlah rasanya aku malas sekali untuk pulang." Jawab Gwen dengan lesu.

"Mau jalan jalan?" Tawar Owen.

"Nanti sore aku jemput yah." Ucap Owen dan langsung menancapkan gasnya meninggalkan Gwen yang diam diam tersenyum simpul melihat kepergian Owen.

"Siapa tuh cieee." Ucap Syifa menggoda.

"Apaan sih lo itu kang ojol kali." Jawab Gwen tersenyum.

"Halah kang ojol apa kang ojol." Ucap Syifa menggoda.

"Syifa ihhh." Ucap Gwen semakin malu seperti anak abegeh hingga membuat Syifa tergelak.

"Seriusan siapa sih itu Gwen kayaknya berondong yah?" Tanya Syifa dengan serius.

"Dia kang ojol beneran Syifa. Dan juga di tetangga baru gue ternyata." Jawab Gwen sambil mendudukkan tubuhnya pada kursi kebesarannya.

"Kenapa gue merasa kayaknya lo sama dia ada something ya Gwen?" Ucap Syifa kembali menggoda sahabatnya.

"Syifa ah!" Seru Gwen cemberut sebal.

🍁

Sedang di sebuah rumah besar nan mewah seorang laki laki dewasa tengah menikmati sarapan nya bersama dengan seorang gadis cantik dan keluarganya.

"Daniel terimakasih ya sudah mau kerepotan karena anak saya." Ucap Rohan di sela menikmati sarapan nya.

"Tidak apa-apa Pak, itu memang tugas saya." Jawab Daniel dengan sopan.

Yah sudah beberapa hari ini Daniel di angkat menjadi asisten pribadi  oleh Rohan sehingga membuat Daniel lebih memiliki waktu sedikit untuk Gwen. Daniel selalu di sibukkan dengan menuruti kemauan kemauan Cyintia selaku anak dari Rohan dan Diana yang sedang di landa mengidam.

Daniel yang memang belum pernah mengurusi orang hamil pun sangat antusias saat diminta membelikan apapun yang di pinta oleh Cyintia. Entah kapan Daniel bisa merasakan hak seperti ini bila dengan Gwen, Daniel tidak tau karena hingga saat ini Gwen juga belum ada tanda tanda akan hamil.

"Setelah ini kita langsung ke kantor ya." Ucap Rohan langsung dibalas anggukan kepala oleh Daniel.

"Baik Pak." Jawab Daniel mengangguk sopan.

🍁

"Kamu berubah mas." Ucap Gwen saat melihat Daniel tengah berkutat dengan laptop di sofa.

"Berubah gimana sih?" Tanya Daniel lembut namun mata dan jarinya masih fokus dengan laptop.

"Apa kamu bosen denganku?" Tanya Gwen lirih.

"Sayang." Ucap Daniel langsung berpindah dari duduknya dan menghampiri Gwen yang duduk di ranjang.

"Kamu berubah mas, kamu semakin sibuk kamu udah gak pernah lagi perduli sama aku. Kamu ninggalin aku di bioskop gitu aja, gak pulang sampai pagi dan sekarang kamu juga lebih fokus dengan kerjaan kamu." Ucap Gwen panjang lebar dengan air mata yang sudah tidak bisa ia bendung lagi.

"Sayang, hey lihat aku. Aku gak prnah berubah. Maaf kalau soal di bioskop aku ada kerjaan mendadak sayang. Dan untuk tidak pulang aku akui aku salah tapi aku berani menjamin bahwa aku tidak macam macam di luar sana ku mohon percaya." Ucap Daniel sambil mengusap air mata Gwen dengan lembut.

"Kemana kamu gak pulang? Dan tugas aoa yang kamu maksud." Tanya Gwen dengan raut wajah datar namun matanya begitu tajam mengintimidasi.

"Pertama sekarang aku sudah di promosikan menjadi asisten pribadi Pak Rohan jadi otomatis aku sibuk mengikuti nya kemana pun ia pergi. Dan kedua soal kemarin maaf aku di minta pak Rohan untuk mencarikan makanan buat nona Cyintia yang sedang hamil. Kamu tau sayang suaminya pergi entah kemana meninggalkan nona Cyintia yang lagi hamil sendirian tanpa kabar. Jadi saat ia menginginkan sesuatu pak Rohan menyuruh aku untuk mencarikan makanan atau apapun itu agar cucunya tidak ileran katanya. Lucu yah." Ujar Daniel terkekeh sendiri membayangkan tingkah lucu Cyintia saat merajuk menginginkan sesuatu.

Deg!

Jantung Gwen terasa sangat sakit bagai di tusuk ribuan pisau. Segampang itu Daniel mengucapkan kata kata seperti ini. Tidak sadarkah ia bahwa itu sangat melukai perasaan istrinya. Batin Gwen.

"Lanjutkan pekerjaan kamu, aku mau tidur." Ucap Gwen dingin lalu mulai membaringkan tubuhnya membelakangi Daniel.

"Selamat malam sayang. mimpi indah." Ucap Daniel mengusap kepala Gwen dan mengecup keningnya dengan sayang.

'Dimana hati dan perasaan kamu mas.' Gumam Gwen dengan menggigit bibir bawahnya agar suara isakan nya tak terdengar oleh Daniel.

Terpopuler

Comments

Novano Asih

Novano Asih

owalah ternyata disuruh ngurusin anknya atasan lha suaminya Cintya kemana

2024-05-11

0

Miss Typo

Miss Typo

nyesek nyesek

2024-05-06

0

Nami chan

Nami chan

ooo makanya minta maaf, karna sekalipun ga selingku tp dia curi2 pgn ngrasain ngelayanin org ngidam dgn jd asisten.

2024-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!