Byurr!
Dewi menyemburkan makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya tepat di depan Gwen.
"Kamu itu pecusnya apa sih. Udah gak bisa punya anak masak juga gak bisa!" Bentak Dewi kepada Gwen. Gwen hanya bisa diam tanpa menjawab ucapan mertuanya. Bukan Gwen tidak berani hanya saja Gwen tidak mau menjadi anak durhaka.
"Heh mau kemana kamu!" Seru Dewi saat melihat Gwen malah pergi meninggalkannya.
"Aku lelah Bu, maaf Gwen mau istirahat." Ucap Gwen tanpa berbalik dan langsung pergi menuju kamarnya.
Prang! Dewi membanting piring nya ke lantai membuat Gwen menghentikan langkahnya. Namun hanya sebentar ia kembali melanjutkan langkahnya. Ia sudah sangat lelah, baru beberapa hari mertua nya tinggal disini rasanya ia sudah hampir mati.
Daniel pun tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya berusaha menenangkan istrinya dan mencoba menghibur Gwen saat malam. Itupun jarang karena 2 hari sekali Daniel keluar kota.
Gwen merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil memainkan ponselnya membuka instagram untuk mencari hiburan. Namun tetap saja ia tak bisa mengalihkan rasa sakit hatinya hingga akhirnya Gwen tetap menitikkan air matanya sambil menatap langit-langit kamarnya.
'Ya Allah berikanlah hamba kekuatan untuk menjalani semua ini.' Gumam Gwen menangis dan tak lama ia tertidur.
Gwen dan Daniel memutuskan untuk menambah pembantu di rumahnya agar bisa menginap dan bisa melayani ibu mertuanya.
Gwen sudah tidak sanggup lagi, daripada ia lepas kontrol dan berakibat pertengkaran, lebih baik ia mengalah dan menghindar.
"Pagi Bu." Sapa Nina pembantu baru di rumahnya.
"Pagi juga Nin." Sapa Gwen tersenyum. Nina adalah keponakan dari mbok Marni, makanya Gwen dan Daniel percaya.
"Kamu udah masak Nin?" Tanya Gwen.
"Sudah Bu." Jawab Nina cepat, Gwen pun mengangguk lalu segera pergi ke butik.
"Yah kok ... " ucap Gwen terkejut saat melihat keempat ban mobil nya kempes.
Gwen mendesah pelan, karena ia tau siapa yang telah tega melakukan hal seperti ini kepadanya.
Tanpa banyak berkata Gwen pun segera mengorder sebuah taxi online untuknya pergi ke butik.
Cukup lama Gwen menunggu di depan gerbang rumahnya, karena ternyata titik lokasi dan penjemputan yang lumayan jauh.
"Kak Gwen." Panggil seseorang dari dalam mobil saat kaca mobil nya terbuka.
Gwen pun tidak menjawab hanya tersenyum dan mengangguk lalu segera masuk kedalam mobil.
"Sesuai aplikasi ya Kak." Ucap driver taxi online.
"Iya pak, eh mas." Ucap Gwen lalu ia meraih handseat di tasnya untuk mendengarkan musik agar tidak bosan karena ia yakin pasti bakap kena macet.
Benar saja hampir satu jam Gwen baru sampai di butik lantaran kejebak macet, untung saja Gwen selalu membawa handseat jadi ia bisa mengurangi rasa bosannya.
"Wuihh siapa tuh?" Tanya Syifa yang baru datang juga bertepatan dengan Gwen yang turun dari mobil. "Jangan bilang gebetan baru." Bisik Syifa lagi membuat Gwen langsung menatap tajam ke arahnya.
"Hehehe piss abis gue penasaran siapa sih? Gak mungkin kan laki lo ganti mobil, secara mobilnya cakepan mobil laki lo kemana mana." Ucap Syifa panjang lebar.
"Mobil gue kempes ban SEMUANYA." Ucap Gwen lesu. "Dan gue terpaksa naik taxi online." Sambugnya.
"Itu ban mobil lo janjian apa gimana, bisa barengan gitu kempes nya." Ucap Syifa terkekeh.
"Gak lucu!" Sahut Gwen dengan kesal. "Siapa lagi kalau bukan ulah mertua gue." Ucapnya lagi sambil merebahkan kepalanya pada meja.
"Hemm sabar aja deh ya," ucap Syifa cuma bisa memberikan support untuk sahabatnya. "Semoga gue gak dapet mertua kaya lo." Sambungnya lagi.
"Entahlah. dulu waktu pacaran dan awal nikah dia gak gini banget padahal." Ucap Gwen sedih. "Mungkin karena gue mandul kali yah."
"Heh apaan sih lo ngomong nya." Sungut Syifa dengan kesal. "Mulut tuh kalau ngomong pake saringan."
"Ya terus apa Syif? Gue nikah udah 3 tahun lebih loh, bahkan tanda tanda gue hamil aja gak pernah ada." Ucapnya lesu.
"Banyak kok yang udah nikah bahkan sampe sepuluh tahun tapi belom di kasih anak. Lo kan tau anak itu rezeki kalau emang lo belom di kasih ya berarti belom rezeki elo." Ucap Syifa.
"Tapi gue stres tiap kali di rumah selalu ngeliat wajah mertua gue kaya gitu Syif." Ucap Gwen sedih. "Kepala gue rasanya kaya mau pecah tau gak!" Serunya.
"Gimana kalau lo nginep di rumah gue lagi selama laki lo keluar kota." Kata Syifa memberikan pendapat.
"Iya gue nginep di tempat lo yang ada mertua gue makin ngejelek jelekin gue." Ucap Gwen yang merasa serba salah.
"Lagi ya Gwen gue heran laki lo kenapa sering banget sih keluar kota nya." Ucap Syifa. "Bahkan sekarang wekeend aja juga jarang kan di rumah. Gimana lo mau hamil kalau sawah lo aja jarang di garap." Ucap Syifa cemberut merasa kesal sendiri.
"Astaga SAWAH?" Ucap Gwen terkejut mendengar perumampaan Syifa.
"Lah terus apa dong? Gimana sawah mau subur dan membuahkan hasil kalau gak di garap garap gak di tanamin benih gak di beri pupuk dan gak di siram. Nah begitu juga sama elo. Gimana elo bisa hamil kalau lo aja jarang begituan sama laki lo karena laki lo sibuk keluar kota terus." Jelas Syifa panjang lebar membuat Gwen terdiam membenarkan ucapan sahabat nya itu.
"Entahlah gue pusing." Ucap Gwen menyugar rambutnya kebelakang dengan frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Diana diana
aku punya tetangga , persis kyk gini nech . lakiY sering kluar kota jarang pulg . jadi gimna mau cepet hamil ya . yg bikin stres ya itu omongan omongan netizen yg nanya " blm hamil hamil "
2024-02-19
1
Raflesia
nah itu....ada aapa ma Daniel???
2023-01-29
0
Raflesia
betul ...mgkin ada rencana dblik itu semua...nunjukin sifat asli mertuamu ...
2023-01-29
1