BPH 10

"Kamu baru pulang?" Tanya Daniel saat melihat Gwen memasuki rumah.

"Astaga mas!" Ucap Gwen terkejut.

"Kamu lembur?" Tanya Daniel lembut yang langsung memeluk tubuh istrinya.

"Maaf mas tadi aku nyelesaiin beberapa desain dulu buat besok." Ucap Gwen berbohong. Tentu saja berbohong wong dia habis jalan sama berondong kok. hehehe

"Ayo ke kamar kita istirahat." Daniel segera menggendong tubuh istrinya untuk masuk kedalam kamar yang terletak di lantai dua.

"Mas!" Pekik Gwen yang lagi lagi terkejut karena tiba tiba Daniel menggendongnya.

"Biar kamu gak capek sayang." Ucap Daniel sambil menciumi wajah Gwen.

Setelah sampai kamar, Gwen segera masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

30 menit kemudian Gwen sudah selesai dan langsung menghampiri suaminya yang tengah menunggunya di atas ranjang.

"Ibu sudah tidur?" Tanya Gwen kepada Daniel.

"Sudah, tadi Ayah dateng jadi Ibu agak jinak." Ucap Daniel terkekeh.

"Husstt kamu ini mas." Ucap Gwen ikut terkekeh.

"Besok mas jadi libur?" Tanya Gwen.

"Jadi dong, besok mas bisa anter dan jemput kamu." Ucap Daniel lembut.

"Aku mau nonton besok malem." Ucap Gwen bersemangat.

"Boleh." Jawab Daniel tersenyum. "Kemanapun tuan putri ingin pergi, hamba siap mengantarkan. Bahkan ke ujung dunia sekalipun." Sambungnya.

"Lebay kamu mas." Ucap Gwen sambil tersenyum.

"Tetaplah seperti ini terus ya mas." Gumam Gwen sambil memeluk Daniel dengan erat.

'Maafkan aku sayang.' Gumam Daniel dalam hati.

🍁

Seperti yang di janjikan oleh Daniel semalam hari ini Gwen benar benar di buat bahagia oleh Daniel. Dari pagi ia berangkat kerja hingga pulang dan lanjut menonton bioskop Gwen dibuat menjadi wanita paling bahagia oleh Daniel.

"Gimana seneng gak?" Tanya Daniel. Saat ini keduanya tengah menunggu film untuk di putar didalam bioskop.

"Seneng banget, makasih yah." Ucap Gwen lalu mengecup bibir Daniel sekilas.

Film yang di pilih adalah film romantis, sepanjang film di putar Gwen begitu menghayati film itu hingga tanpa sadar bahwa Daniel tertidur.

"Yah dia malah tidur." Gumam Gwen pelan lalu matanya fokus menonton film lagi.

Gwen begitu terkejut kala merasakan tangan kirinya ada yang menggenggam sedangkan Daniel tengah tertidur di sisi kanan nya.

Deg!

Senyuman manis yang sedari kemarin sempat menghantui pikirannya kini hadir lagi.

"Shitt! kenapa gue mesti ketemu bocah ini lagi.' Gerutu Gwen dalam hati.

"Romantis ya mbak." Ucap Owen pelan.

"Ngapain kamu disini?" Tanya Gwen dengan kesal.

"Mau nemenin mbak nonton lah." Jawabnya dengan santai.

"Kamu gak lihat ada suamiku?" Ucap Gwen menatap tajam ke arah Owen.

"Suami mbak kan tidur." Jawab Owen santai.

"Lebih baik kamu pergi sekarang." Ucap Gwen mengusir Owen.

"Yaelah rugi dong mbak kalau aku udahan baru juga setengah jalan." Ucap Owen menghela napasnya kasar.

"Udah sih mbak nikmati aja filmnya anggep gak ada aku disini." Ucap Owen mengedipkan sebelah matanya.

"Bagaimana bisa aku gak nganggep kamu kalau tangan kamu begini." Ucap Gwen menatap tajam ke arah Owen yang masih menggenggam tangannya.

"Oh iya lupa gapapa mbak." Ucap Owen terkekeh.

Gwen yang sedari awal sangat menikmati pemutaran film kini akhirnya dia sama sekali tdak bisa menikmatinya karena Owen yang terus saja mengajaknya berbicara. 

Setelah film selesai Gwen segera membangunkan Daniel agar bangun lalu segera keluar.

"Mas, aku ke toilet dulu yah." Ucap Gwen menyerahkan tasnya kepada Daniel.

"Mas tunggu disana ya." Ucap Daniel menunjuk sebuah sofa yang tak jauh dari stand popcorn. 

Gwen segera melenggang untuk menuntaskan hasrat berkemih nya. Setelah beberapa saat ia segera mencuci tangan lalu segera keluar dari toilet.

Namun saat ia keluar ia kembali di kejutkan oleh kedatangan Owen yang selalu tiba tiba.

"Astaga kampret!" Seru Gwen sambil mengusap dadanya.

"Astaga sayang gitu kek mbak, masa kampret sih." Keluh Owen cemberut kesal.

"Kamu ini ngapain sih dari tadi kaya jailangkung." Ucap Gwen tak kalah kesal.

"Aku mau ngajakin mbak pulang yuk." Ucap Owen langsung menggandeng tangan Gwen.

"Kamu lupa kalau aku kesini sama suamiku." Ucap Gwen menatap tajam ke arah Owen.

"Suami mbak kan udah pulang. makanya sekarang sama pacar aja oke." Ucap Owen tersenyum dan menaik turunkan kedua alisnya.

"Pulang?" Ucap Gwen membeo. "Gak mungkin lah, dia lagi nungguin aku di sofa sa--" ucap Gwen sambil menelisik keberadaan Daniel yang seharusnya berada di sofa namun ternyata tidak ada.

'Kemana mas Daniel? Gak mungkin pulang kan dia." Ucap Gwen dalam hati sambil matanya terus menyapu ke seluruh ruangan di bioskop.

"Sudahlah mbak, ayo pulang sama pacar aja." Ucap Owen mengajak Gwen untuk pulang. "Ah iya kayaknya tas nya mbak di titipin di kasir deh." Sambungnya.

"Permisi kak, apa tadi ada seorang laki laki yang menitipkan tas saya disini?" ucap Gwen sopan.

"Oh iya, ini bukan tas nya? Tadi beliau juga menitipkan ini." Ucap kasir itu dan memberikan secarik kertas dari Daniel untuk Gwen.

Sayang, maaf ya aku dapet telfon mendadak harus ke kantor ada keadaan genting, maafin aku ya sayang. Nanti aku usahain pulang cepat. Kamu naik taxi aja ya sekali lagi maafin aku sayang. Love you muach*

Gwen langsung meremat kertas itu dengan penuh emosi. Bisa bisa nya Daniel meninggalkan nya dan menyuruhnya pulang naik taxi. Gwen benar benar merasa sangat kecewa dengan sikap Daniel akhir akhir ini.

"Ayo mbak pulang." ucap Owen yang mengerti akan kekesalan Gwen mencoba untuk menghibur Gwen.

"Nanti aku beliin permen deh mau gak?" Tawar Owen merayu Gwen.

"Lo pikir gue anak kecil!" Seru Gwen lalu segera pergi meninggalkan Owen yang masih terkekeh melihat wajah marah Gwen yang menurutnya malah semakin menggemaskan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***