BPH 9

"Gimana mbak, bagus kan pemandangan disini?" Ucap pria itu saat melihat Gwen tampak terpesona dengan keindahan kota dijakarta pada malam hari. Saat ini Gwen tengah berada di sebuah atap gedung yang lumayan tinggi sehingga bisa melihat pemandangan kota.

"Ini tempat tongkrongan?" Tanya Gwen sambil menelisik beberapa furniture yang ada disana.

Atap itu memiliki sebuah ruangan kecil yang berdinding kaca dan beratap transparan dengan beberapa sofa juga alat musik.

"Yups." Jawabnya cepat.

"Lo kenapa sih gak mau buka helm lo." Ucap Gwen sedikit kesal.

"Saya takut mbak jatuh cinta sama saya." Ucapnya terkekeh.

"Serah lo dah!" Ucap Gwen cuek.

"Masa mbak lupa sih sama saya? Suara saya merdu begini juga." Ucapnya sambil mendudukkan dirinya di sofa depan Gwen.

Gwen menelisik mencoba mengingat siapa yang memiliki suara seperti itu. Namun otaknya lagi lagi tidak konect sehingga malah semakin membuatnya semakin pusing.

"Au ah serah lo siapa kek yang penting bukan setan." Ucapnya ketus.

"Owen." Ucapnya sambil membuka helmnya.

Deg!

Benar saja Gwen sempat terpana melihat wajah Owen dari dekat. Memang benar mereka sempat bertemu sekali tapi Gwen tidak melihat sedekat dan seintens ini. Untuk sesaat Gwen melupakan statusnya sebagai seorang istri.

"Tuh kan bener mbak sampai terpesona gitu sama saya." Ucap Owen terkekeh langsung membuat Gwen tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Lo supir taxi online yang nganterin gue tadi pagi kan?" Ucap Gwen menunjuk wajah Owen dengan intens.

"Hehehe iya mbak." Jawabnya cengar cengir.

"Astaga umur lo berapa sih bocah." Ucap Gwen tak habis pikir bahwa sedari tadi yang menggodanya memang seorang bocah.

"Saya bukan bocah mbak umur saya sudah 23 tahun." Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"23 tahun?" Tanya Gwen lalu ia tertawa. "Astaga lo bener bener masih bocah." Ucapnya.

"Saya bocah yang udah bisa bikin bocah loh mbak." Ucap Owen dengan serius seketika langsung membuat Gwen berhenti tertawa.

Sesaat Gwen mengerjabkan matanya sambil menatap ke arah Owen yang tengah menatapnya dengan intens.

"Ke-- kenapa lo ngikutin gue?" Tanya Gwen mengalihkan pembicaraan.

"Karena saya suka sama mbak." Jawabnya santai.

"Kita baru bertemu tadi pagi bisa bisa nya kamu bilang suka. Astaga!" Seru Gwen menggeleng gelengkan kepalanya.

"Sejak tadi pagi saya narik gak bisa konsentrasi gara gara mikirin mbak tau gak. Aku terpana lihat senyum mbak tadi pagi, coba mbak senyum lagi." Ucap Owen memohon.

"Dih gak jelas kamu itu yah." Ucap Gwen jadi salah tingkah sendiri.

"Saya serius mbak." Ucap Owen menunjukkan wajah serius nya.

"Ehem." Gwen berdehem sebentar untuk mengurangi kegugupan nya. "Begini Owen, pertama umur saya sudah kepala 3." Ucap Gwen juga serius.

"Yang kedua aku sudah menikah." Ucap Gwen menunjukkan jari manis nya yang tersemat cincin pernikahan nya.

"Dan yang ketiga, kamu itu masih muda ganteng dan baik. Aku yakin kamu hanya sedikit tertarik bukan benar benar tertarik denganku. Cari la seseorang yang seumuran atau gak yang berumur lebih muda dari kamu, bukan malah yang lebih tua." Decak Gwen sedikit kesal saat membahas pasal umur.

"Ralat mbak, mbak bukan lebih tua dari saya tapi DEWASA." Ucap Owen.

"Terserah apalah namanya yang jelas kamu tidak boleh mencintai istri orang." Ucap Gwen memperingatkan.

"Kenapa? Mbak takut goyah yah?" Goda Owen memberikan senyum manisnya. "Aku rela nunggu mbak jadi Janda." Ucapnya lagi yang langsung mendapatkan pukulan dari Gwen.

"Sembarangan kalau ngomong!" Pekik Gwen dengan marah. "Itu mulut kalau ngomong di jaga ya!"

"Hahahaa santay mbak, saya akan buktiin ke mbak kalau saya akan memastikan mbak bisa jadi milik saya." Ucap Owen lagi lagi memberikan senyum manisnya.

'Astaga bocah ini bener bener setan kayaknya. cuma dengan lihat senyumnya aja jantung gue udah deg deg an gak karuan kaya begini.' Gumam Gwen dalam hati.

"Jangan kebanyakan mimpi kamu." Ucap Gwen marah. "Sudahlah aku mau pulang." Sambungnya lalu mulai beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.

"Kalau nanti hati mbak udah mulai goyah kabarin aku ya mbak." Ucap Owen berbisik di telinga Gwen lalu ia meraih jemari tangan Gwen dan berjalan bersama memasuki lift.

"Lepasin gak!" Ucap Gwen memberontak kala tangannya di gandeng oleh Owen.

"Biarkan begini sebentar saja." Ucap Owen menyandarkan kepalanya di bahu Gwen.

Deg!

'Sadar Gwen lo udah bersuami jangan memancing masalah, tapi mengapa sulit untukku menolak.' Cuma Gwen dalam hati saat menyadari jantungnya berdegup begitu kencang kala Owen bersandar pada bahunya.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

semoga Daniel beneran selingkuh dan Gwen sm Owen ups 🙊✌

2024-05-06

0

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

astaga bocah sialan yg bikin hati jedag jedug Gween🤣🤣🤣🤣 jodoh dah mereka.
sudah ktebak.. si suami sintingnya pastii main gila dibelakang Gween. Gedeeuug rasanya

2024-05-04

0

Diana diana

Diana diana

emank s*tan nech bocah . terus menggoda sampe dapet tujuan

2024-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!