BPH 12

"Daniel tolong kamu carikan strowberry putih dan antarkan ke rumah sekarang juga." Ucap Rohan saat melihat Daniel memasuki ruangan nya.

"Strowberry putih?" Ucap Daniel mengulangi permintaan Rohan.

"Iya, padahal di rumah ada buah strawberry tapi dia tidak mau karena warna nya merah." Ucap Rohan berdecak sebal.

"Baik Pak, saya permisi dulu." Daniel berpamitan lalu segera menyusuri setiap toko buah untu mencari Strowberry warna putih.

Cukup lama Daniel mencari hingga akhirnya dia menemukannya di satu toko buah yang terbilang lebih kecil dari toko toko sebelumnya.

Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Daniel segera melakukan mobil nya untuk ke kediaman Ganendra.

"Ini nona buah pesanan anda." Ucap Daniel sopan saat memberikan sekotak buah strawberry putih kepada Cyintia.

"Ya ampun Daniel kamu itu lama sekali sih." Ucap Cyintia cemberut kesal. "Aku udah gak pengen itu, Kamu nya kelamaan." Sambungnya sambil bersedakep tangan di dada.

"Duh nona tapi saya sudah mencari ke semua toko buah namun tidak ada." Jawab Daniel menghela napasnya kasar.

"Pokoknya aku gak mau ya gak mau. Tapi aku mau sate ayam yang di ujung komplek itu." Ucap Cyintia sambil menelan Saliva nya.

"Astaga. Nona Cyintia ini masih siang dia belum buka. Mereka mulai buka sore hari menjelang mahgrib." Ucap Daniel.

"Bodo! kamu harus dapetin itu sekarang. Kamu samperin aja ke rumahnya." Ucap Cyintia santai membuat Daniel benar- benar kuwalahan.

Dengan terus menggerutu akhirnya Daniel pergi mencari dimana alamat tukang sate itu.

'Astaga ya Allah beginikah kalau kita menuruti permintaan orang ngidam?'

'Kapan aku susah kaya gini untuk istriku sendiri.' Gumam Daniel dalam hati.

Daniel sebenernya juga sangat ingin memiliki momongan namun ia sadar diri akan kemampuan nya. Setahun yang lalu diam diam Daniel memeriksakan dirinya sendiri ke sebuah rumah sakit yang lumayan terkenal atas rekomendasi teman nya. Daniel penasaran apa penyebab ia belum juga memiliki anak apakah masalah itu dari diri Gwen atau ada pada dirinya sendiri.

Dan ternyata apa yang di takutkan Daniel benar, masalah itu ada pada diri Daniel sehingga sampai saat ini Gwen belum juga hamil. Mau berusaha seperti apapun memang Daniel tidak akan bisa memiliki keturunan. Itulah mengapa Daniel lebih sering menyibukkan diri pada karir nya agar ia bisa mencari alasan bila Gwen terus mengajaknya ke rumah sakit.

Sebenernya Ia ingin sekali membicarakan ini kepada Gwen namun nyalinya terlalu ciut dan ia terlalu takut bila Gwen akan meninggalkan nya. Namun kehadiran sang ibunya yang terus menerus menyalahkan Gwen membuat hati kecil Daniel sakit dan tak tega juga.

Setidaknya untuk beberapa saat ini biarlah Daniel menyimpan rahasia ini sendiri. Ia juga takut mengecewakan sang ibu yang bila tau bahwa ia tidak bisa memberikannya cucu kandung.

🍁

"Ya elah Gwen lo tumben wangi amat begini astaga uhuuk uhukk."  Ucap Syifa yang baru memasuki ruangan Gwen dan melihat Gwen tengah menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

"Sialan lo lebay ah." Ucap Gwen cemberut.

"Cie yang mau di jemput berondong." Ucap Syifa meledek. 

"Syifaaaa." Ucap Gwen semakin cemberut tak suka.

"Gwen kok gue kaya nyium bau sesuatu yah." Ucap Syifa mengendus ngendus serius.

"Apaan?" Tanya Gwen ikut penasaran. 

"Parfum gue wangi kok." Ucap Gwen sambil ikut mengendus tubuhnya sendiri.

"Bukan, bukan itu." Ucap Syifa lagi.

"Terus apaan?" Tanya Gwen lagi.

"Gue nyium ... " ucap Syifa menjauhkan tubuhnya dari Gwen. "Bau orang jatuh cinta." Ucapnya lalu segera berlari menjauh dari Gwen.

"Syifaaa sialaaannn!" Teriak Gwen begitu kesal karena berhasil di kerjai oleh Syifa. Sedangkan Syifa tengah tertawa terbahak bahak karena telah sukses mengerjai Gwen. 

"Setelah beberapa saat, Gwen keluar dari butik dan sudah menemukan tukang ojek online nya tengah menunggu di depan butik dengan duduk di atas motor dan bermain hape.

"Udah lama nunggu?" Tanya Gwen saat sudah sampai di depan Owen.

"Gak kok baru. Yuk." Ucap Owen tersenyum melihat wajah Gwen yang begitu ayu menggemaskan. Meskipun umur mereka terpaut lumayan jauh namun Owen merasa Gwen masih sangat cantik dan imut.

"Sini aku pasangin." Ucap Owen memasangkan helm ke Gwen membuat jantung Gwen semakin berdegup kencang kala matanya bersitatap dengan mata hanzel milik Owen.

"Kedip mbak, nanti jatuh cinta loh sama aku." Ucap Owen terkekeh.

"Apaan sih." jawab Gwen dengan kesal namun juga tak urung wajahnya merona.

"Kalau aku sih udah jatuh cinta sama mbak sejak pertama kali bertemu." Ucap Owen lagi dengan mengedipkan sebelah matanya membuat Gwen semakin tersipu.

"Buruan jalan ah." Ucap Gwen menyuruh Owen melajukan motornya.

"Baiklah tuan putri, harap berpegangan takut jatuh nanti aku yang luka." Ujar Owen lalu menarik kedua tangan Gwen agar merangkul perutnya.

"Aku yang jatuh kenapa kamu yang luka." Ucap Gwen kesal namun juga tak melepaskan tangan nya yang kini melingkar di perut Owen.

"Karena kamu jatuh dan lihat kamu terluka itu sudah jadi luka besar di hati aku mbak." Ucap Owen. "Jangan kan lihat mbak terluka. Lihat mbak nangis aja hati aku udah sakit loh." Jelas Owen lagi lagi membuat pipi Gwen tersipu.

"Ini mau jalan apa enggak sih, kalau enggak aku naik taxi aja." Ucap Gwen pura pura marah u tuk menutupi rasa gugupnya.

"Iya iya kita jalan sekarang." Ucap Owen lalu segera menjalankan motornya menuju suatu tempat yang ia janjikan kepada Gwen tadi pagi.

🍁

"Nona, saya harus pulang sekarang." Ucap Daniel lirih karena ia sangat lelah seharian menuruti kemauan Cyintia.

"Sebentar lagi Daniel." Rengek Cyintia begitu manja.

"Kamu tau Daniel, aku lagi sangat  ingin di manja tapi kamu tau sendiri suamiku gila entah kemana dia perginya tidak tanggung jawab hiks hiks." ucap Cyintia kembali menangis sambil bersandar di dada bidang milik Daniel.

"Aku tuh sedih Daniel, aku lagi hamil tapi kenapa dia tega ninggalin aku bahkan bahkan sehari setelah menikah dia udah hilang tanpa jejak." Ucap Cyintia lagi semakin kencang dalam tangisnya.

"Nona udah dong sssttt." Ucap Daniel berusaha menenangkan Cyintia.

"Aku mohon disini dulu sebentar Daniel. Sebentar aja kasian anakku pengen di usap sama ayahnya tapi ayahnya gak ada. Gapapa kan sama kamu aku mohon daripada nanti anakku ngiler. Apa kamu mau punya bos tapi cucu nya ileran huaaa." Tangis Cyintia semakin pecah saat membayangkan anaknya akan berderai iler setiap hari.

"Uhh sangat menggelikan."  Batin Cyintia.

Daniel tidak bisa berbuat apa apa selain Pasrah.

Perlahan Daniel mengambil hape nya untuk mengabari gwen bahwa ia akan lembur lagi malam ini. Entah sampai kapan dan meminta Gwen agar tidak menunggunya pulang.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

Daniel egois takut di tinggal Gwen takut ibunya kecewa, tp gak mikir gimana perasaan istrinya yg selalu di kata mandul sm ibumu, harusnya kamu jujur, jangan sampai menyesal setelah Gwen pergi
apalagi sm anak bis kok sampe senderan manja didada gitu pasrah aja, sedangkan istri ditinggal mulu

2024-05-06

0

Novano Asih

Novano Asih

Wah ternyata Daniel yg bermasalah kasih tahu ibunya biar nyahok dia

2024-05-11

0

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

tp inget jg cyn, daniel udh beristri.
hanya karna km tersakiti bukan berarti harus nyakitin org lain

2024-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!