...Bonus malam minggu...
.
.
.
Brak!
Suara pintu di buka dengan kasar oleh Daniel saat setelah melihat keadaan ibu nya.
Daniel langsung menarik selimut yang di kenakan oleh Gwen dengan kasar. Matanya menyorot begitu tajam serta tangannya mengepal dengan kuat dan napas yang memburu.
"Kamu udah pulang?" tanya Gwen sambil mengucek matanya sambil matanya melirik jam di atas meja samping tempat tidur nya. "Jam 3," gumam nya.
"Apa yang kamu lakukan pada Ibuku!" ucap Daniel dingin membuat Gwen langsung menatap bingung kepada Daniel.
"Aku sudah bilang berkali kali, lebih baik DIAM! jangan sampai kamu melukai Ibu!" pekik Daniel seketika membuat Gwen terkejut.
"Aku tau ibuku memiliki mulut tajam, tapi bukan begini cara kamu membalasnya! kalau memang kamu tidak betah ada Ibu kamu bisa bilang sama aku, tidak perlu sampai ada kekerasan begini!" ucap nya lagi.
"A—apa maksud kamu Mas?" tanya Gwen bingung.
"Aku benar benar kecewa sama kamu yank! bisa bisanya kamu memperlakukan ibuku seperti itu! bukankah kamu sendiri yang bilang, ibuku juga ibumu, kamu yang selama ini berusaha sabar dna menenangkan ku kenapa sekarang kau malah menyakitinya hah!" bentak Daniel lagi lagi membuat Gwen semakin terkejut dan bingung.
"Puas kamu sekarang! Puas kamu sampai bisa enak enakan tidur di rumah sementara ibuku terbaring lemah di rumah sakit hah!" bentak nya lagi.
"Hah! I—ibu di rumah sakit? kenapa?" tanya Gwen.
"Kenapa kamu bilang? kenapa!" teriak Daniel
"Kamu lupa atau pura pura lupa! gara gara kamu kepala Ibuku bocor dan harus di jahit beberapa. Dimana hati kamu Gwen dimana! bisa bisa nya kamu membiarkan ibuku tergeletak di lantai dengan berlumuran darah seperti itu, sedangkan kamu enak enakan tidur disini! kamu benar benar keterlaluan Gwen. Sungguh aku kecewa padamu!" jelas Daniel.
Deg!
Jantung Gwen terasa berdetak begitu kencang. bagaimana bisa ibunya terluka dan kepalanya di jahit? batin Gwen.
Sebenarnya, Daniel sudah pulang dari jam setengah 12 tadi, namun ia terkejut saat masuk ke dalam rumah dan melihat tubuh ibunya tergeletak di lantai dengan kepala yang sudah berlumuran darah. Ramli alias bapak Daniel sedang ada pekerjaan di luar kota sehingga ia tidak ada di rumah.
Dengan panik, Daniel segera mengangkat tubuh ibunya dan membawanya ke rumah sakit. Danirl begitu khawatir dan panik, hingga saat sampai di rumah sakit, Dewi segera di tangani oleh dokter dan mendapatkan 9 jahitan di kepalanya.
"Kenapa Ibu bisa sampai seperti ini?" tanya Daniel setelah melihat ibunya sadar.
"Hiks hiks hiks, mulut Ibu memang tajam, tapi Ibu lakukan itu untuk yang terbaik buat kalian berdua hiks hiks. Kenapa sekarang Gwen berubah sekasar ini Niel?" ucap Dewi terisaak.
"Ma—maksud ibu Apa? Gwen yang melakukan ini?" tanya Daniel tak percaya.
"Ibu hanya menasehatinya agar tak melupakan statusnya sebagai istri. Dia pulang sudah jam setengah sebelas. Mungkin memang mulut ibu yang pedas sehingga dia langsung mendorong Ibu dan menampar pipi Ibu hiks hiks. Dia juga menjambak rambut ibu dengan kasar!" Adu Dewi.
"Kepala ibu sakit sekali Daniel, pasti rambut ibu banyak yang rontok," imbuhnya.
Daniel terdiam, memang tadi ia menemukan begitu banyak rambut rontok di dekat sang ibu. Daniel mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, hatinya bergemuruh, lalu ia pun izin dan memilih pulang ke rumah lebih dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Miss Typo
pergi Gwen udah pergi, Daniel akan sangat menyesal nantinya, apalagi setelah kamu bahagia bersama Owen
2024-05-06
0
Nami chan
serius kalo aku udh ga kuat 🤣
2024-04-18
0
Diana diana
hiiiis gregettttttt
2024-02-19
1