Semua manusia pasti mempunyai masa lalu , bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya hanya karena tidak kuat dengan masalah yang dihadapi dalam hidup. Seperti Rosa hidupnya kini berada dalam jeruji besi karena perbuatannya. Sedangkan Siska hidupnya berakhir secara tragis, karena di bunuh oleh sosok hitam Misterius yang ternyata suami saudaranya sendiri. Kini delia sedang menghadapi masalah yang datang silih berganti.
"Del!"Zaki memanggil Delia saat bertemu di supermarket.
"Hai Zak! Sama siapa kamu disini?"Tanya Delia kepada Zaki membuat Johan terdiam cemburu.
"Aku sama Lisa Del, tuh dia lagi belanja "Ucap Zaki sambil tersenyum kepada Delia.
"He! Kamu mau belanja apa mau ngobrol!"Johan menyenggol pundak Delia.
"Zak aku kesana dulu ya. Ayo mas Johan"Delia meninggalkan Zaki, dengan perasaan masih ingin ngobrol dengan Zaki tapi sikap Johan selalu membuatnya malu di depan Zaki.
"Iya Del silahkan"Ucap Zaki sambil menatap mata Delia.
Dari jauh Lisa sudah melihat perbincangan mereka , Sepertinya Lisa merasa cemburu juga dengan Zaki karena memang sampai saat ini Zaki dan Delia masih saling mencintai.
"Mas sedang apa berdiri disini! Bukanya kamu mau milih parfum katanya?"Ucap Lisa kepada Zaki yang masih berdiri di depan pintu masuk supermarket.
"Ini Lis, aku tadi ketemu Delia dia sama suaminya gitu"Ucap Zaki seperti memberi tahu jika dirinya merasa cemburu dengan Johan.
"Terus kenapa jika Delia bersama suaminya! Kamu juga sama aku, istrimu!"Pekik Lisa melihat tajam mata Zaki.
"Tidak Lis, Maksudku..."Belum selesai bicara Lisa pergi Karena kesal dengan Zaki.
Dari jauh Delia juga melihat pertikaian Zaki dan Lisa. Sepertinya itu karena pertemuan dirinya dengan Zaki sehingga membuat Lisa cemburu.
"Zaki menikah karena di jodohkan, aku juga menikah karena perjodohan! Nasib kita sama Zak!" Batin Delia membayangkan Zaki sampai lupa dengan Johan yang berada di belakangnya.
"Mikirin apa kamu!"Tanya Johan sewot.
"Tidak Mas!"Delia gugup.
"Tidak apa! Tidak mungkin kamu tidak mikirin Zaki!"Bentak Johan.
"Mas sudah jangan keras-keras! Malu"Pekik Delia, membuat Johan terdiam.
"Zaki benar-benar kurang ajar! Dia tidak tau siapa aku, berani sekali dia mendekati Delia!"Batin Johan sambil mengepal tangannya.
🌻🌻🌻
Keesokan harinya...
Kali ini Johan pulang dari Kantor mampir membeli martabak manis untuk Delia. Sikap Johan membuat Delia heran kumat apa suaminya biasanya Johan sangat cuek dan tidak perduli.
"Mas kamu ko tumben bawain aku martabak "Sindir Delia.
"Iya kan aku tau kamu suka martabak"Ucap Johan yang berada di samping Delia.
"Ya udah deh makasih ya Mas! Aku makan dulu ya "Ucap Delia lalu memakannya.
"Enak gak, suapin dong!"Johan bermanja kepada Delia.
"Nih mangap dong aakkkkk!"Delia menyuapi Johan yang sedang bermanja denganya.
"Enyam..Enyam..Enyam.."Johan menikmati martabak suapan istrinya itu.
"Mas! Kamu kalo mandi sikat gigi gak sih!"Tanya Delia membuat Johan berhenti mengunyah.
"Emang kenapa?"Tanya Johan keheranan.
"Bau jigong!"Cubit Delia.
"Kebetulan sudah satu Minggu aku tidak gosok gigi, karena kamu kalo di ajak bercinta selalu capek-capek mulu!"Ucap Johan sambil terus makan martabak.
"Ikh! Jorok banget!"Delia melempar bantal sofa ke muka Johan.
"Hmm..Sudah malam kita tidur yuk, sudah lama juga kita tidak bercinta " Malam itu johan mengajak Delia tidur bersama untuk melepas hasrat mereka.
"Aku tunggu di kamar kamu mandi dulu sana!"Pekik Delia.
Setelah selesai bercinta mereka berdua tidur dibalik selimut, Delia mencoba bertanya pada Johan tentang sikapnya yang tiba-tiba aneh semenjak kematian Siska.
"Mas tumben kamu seperti ini, ada apa? "Tanya Delia saat melihat Johan melamun.
"Tidak apa-apa aku hanya memikirkan tugas Kantor untuk besok!"Ucap Johan sambil memegang jidatnya.
Ternyata Johan berubah menjadi aneh karena dia dihantui rasa bersalah telah membunuh Siska. Dia benar-benar takut bayangan Siska terus menghantui dirinya sekarang Johan harus bagaimana.
"Aku takut Del! Aku takut dengan dosaku ini, aku sudah membunuh Siska tapi aku tidak mungkin mengatakan semua ini padamu . Belum saatnya aku membuka semuanya"Batin Johan.
Hari ini Delia ingin pergi makan di pinggir jalan, tapi malah Johan mengajak Delia makan di Mall. sungguh sangat kebetulan sudah lama pula dirinya tidak pergi ke Mall. Walaupun hanya sekedar makan tapi Delia cukup senang.
"Steak disitu rame sekali Mas! Kita makan disitu aja ya, sepertinya enak "Ucap Delia.
"Iya apa aja yang penting kamu senang!"Ucap Johan.
Tiba-tiba Delia bertemu lagi dengan Zaki. Kebetulan meja makan mereka bersebelahan, entah kenapa mereka selalu bertemu.
"Zak kamu juga makan disini? Lisa apa kabar "Sapa Delia.
"Baik Del!" Ucap singkat Lisa sambil memalingkan wajahnya dari Delia.
"Mas Zaki benar-benar setia, walaupun mereka dijodohkan dan Lisa belum hamil tapi dirinya tetap setia dan tidak meninggalkan Lisa!" Batin Delia merasa kagum dengan sikap Zaki.
Sebenarnya Zaki adalah cinta pertama Delia waktu masih SD. Tidak dipungkiri kekaguman Delia terhadap Zaki masih tetap sama. Entah kenapa Delia merasa Zaki adalah laki-laki yang sangat di idamkan hatinya.
"Mas kamu mau makan apa?"Tanya Delia kepada Johan yang masih memalingkan wajahnya.
"Jangan sampai makan malam kita menjadi makan malam yang menyebalkan!"Pekik Johan.
"Maksud kamu apa Mas!"Delia bertanya sedikit kesal.
"Ya, setiap kamu bertemu Zaki pasti kamu selalu memperhatikannya!"Ucap Johan dengan nada keras.
"Siapa Mas! Aku tidak memperhatikan Zaki!"Ucap Delia lalu memegang tangan Johan.
"Omong kosong! Del kamu itu sudah menikah denganku! Kenapa kamu masih memikirkan laki-laki lain!"Bentak Johan membuat Zaki dan Lisa menoleh ke arah mereka.
"Mas cukup!"Pekik Delia dan pergi dari tempat makan tersebut karena merasa malu.
"Jo, kenapa kamu Bentak Delia!"Sambung Zaki dari arah belakang Johan.
"Bukan urusanmu!"Pekik Johan dan berlalu pergi mengejar Delia.
"Laki-laki brengsek!"Ucap Zaki sambil berdiri dan mengepal tangannya.
"Sudah Mas! Biarkan saja mereka, lagi pula bukan urusanmu kenapa kamu ikut campur!"Ucap Lisa sambil menarik tangan Zaki untuk segera duduk kembali.
"Aku tidak bisa Lis melihat wanita disakiti!"Ucap Zaki penuh marah.
"Tapi mereka suami istri! Jadi bukan urusanmu Mas"Lisa merasa jengkel dengan Zaki yang masih perduli dengan Delia.
"Tapi Delia itu..."Tidak sampai bicara Zaki terdiam karena ucapnya hanya akan membuat Lisa marah.
"Delia itu cinta pertama mu iya!"Pekik Lisa.
"Lis maafkan aku..."Zaki memegang tangan Lisa dan meminta maaf padanya.
"Sudahlah aku mau pulang saja!"Lisa merasa makan malam ini sangat menyebalkan.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments