Pagi ini Delia akan pergi jalan-jalan bersama suami. Mereka berniat mengajak sang Ibu untuk pergi jalan-jalan bersama. Kebetulan sudah lama mereka tidak berkunjung ke Rumah sang Ibu.
"Tok Tok Tok " Delia mengetuk pintu Rumah tapu sang Ibu tidak kunjung keluar.
"Tok Tok Tok" Delia mencoba mengetuk pintu Rumah tapi tetap saja sang Ibu tidak keluar.
"Bu, Ibu?" Panggil Delia tapi sang Ibu tidak menjawab.
"Sepertinya Ibu tidak di Rumah Del" Ucap Johan sambil mengintip di balik jendela.
"Tapi Ibu kemana Mas?"Tanya Delia sambil terus mengetuk pintu Rumah.
"Mungkin Ibu sedang keluar"Ucap Johan.
"Tapi sandal Ibu di Rumah Mas, aku yakin Ibu di Rumah"Delia merasa sang Ibu berada di dalam Rumah.
"Jika Ibu di Rumah kenapa Ibu tidak keluar" Johan merasa aneh.
"Mas, mungkin Ibu!!!"Delia mempunyai firasat buruk.
"Del kamu tenang ya aku akan cari Ibu" Ucap Johan sambil mencari cara.
"Mas kamu ngapain ambil batu?" Tanya Delia.
"Aku mau masuk lewat jendela!" Ucap Johan sambil memegang batu.
"Mas kamu hati-hati!" Ucap Delia.
"Kamu menjauh dari sini nanti kena kaca "Johan menyuruh Delia menjauhi dirinya.
"Prekkkkkk... Prekkkkkk" Johan memecahkan kaca Rumah sang mertua.
"Mas awas!" Teriak Delia.
"Tidak apa-apa hanya sedikit!"Johan terkena pecahan kaca.
"Mas!"Panggil Delia merasa khawatir dengan sang suami.
Kemudian Johan masuk dan memastikan keberadaan sang mertua. Johan sudah mencari ke kamar tapi tidak ada sang mertua, kemudian ke dapur juga tidak ada. Lalu Johan ke depan dan mendapati sang mertua sudah tergeletak di lantai ruang tamu. Saat di bangunkan sang mertua sudah terbujur kaku sudah meninggal. Johan tidak kunjung keluar Delia memutuskan masuk melewati jendela.
"Mas Johan, Ibu mana?"Tanya Delia ketika berhasil masuk melewati jendela.
"Aku disini Del"Ucap Johan yang sedang bersama jasad sang mertua.
"Mas kamu lama sekali, Ibu ada kan?" Tanya Delia yang belum mengetahui sang Ibu sudah meninggal.
"Del!"Johan memegang lengan Delia yang semakin mendekati dirinya.
"Mas Ibu kenapa?" Delia tiba-tiba melihat sang Ibu tergeletak di lantai.
"Del Ibu sudah meninggal!" Ucap Johan lalu memeluk Delia.
"Ibu! Kenapa Ibu tinggalkan aku!!!" Delia berusaha membangunkan tubuh sang Ibu yang sudah terbujur kaku.
"Del sudah!"Johan menarik Delia.
"Mas Ibu!!!" Delia memeluk Johan.
"Iya sudah kamu yang sabar!"Johan mencoba menenangkan Delia.
🌻🌻🌻
Keesokan harinya...
"Del, ada yang mau aku bicarakan padamu?"Johan menghampiri Delia yang sedang duduk di ruang tamu.
"kenapa Mas?"Ucap Delia.
"Aku menemukan ini!"Johan memperlihatkan tali rambut wanita.
"Tali rambut? Untuk apa?"Tanya Delia menatap mata Johan.
"Aku menemukan ini dekat Ibu, waktu dia meninggal!"Ucap Johan begitu seriusnya.
"Mas!" Delia memegang kaget lengan Johan.
"Kenapa! Ada apa?"Johan kaget kenapa Delia ketakutan.
"Mas tali rambut wanita ini pasti yang membunuh Ibu!"Delia terus memeluk lengan Johan.
"Membunuh? Maksud kamu apa?"Ucap Johan.
"Kamu tau Mas! Dulu waktu Ayah meninggal Ayah bilang. Ada wanita yang membuat serangan jantung Ayah kumat lalu Ayahku meninggal!" Tubuh Delia gemetar mengingat kematian sang Ayah yang masih janggal.
"Wanita siapa?" Tanya Johan sambil menatap mata Delia.
"Belum sempat Ayah bicara dia sudah meninggal! Mas aku yakin tali rambut ini milik wanita Misterius itu! Sekarang dia membunuh Ibu! "Delia tertunduk dan menangis.
"Kalau begitu biar aku yang selidiki semua ini!"Merasa marah dengan teror wanita Misterius Johan mengepal tangannya.
🌻🌻🌻
Malam harinya...
"Mas, mau kemana malam-malam?Tanya Delia.
"Aku ada perlu sebentar. Kamu di Rumah saja!!"Johan mencium pipi Delia sebelum pergi.
"Hati-hati ya Mas" Ucap Delia sambil menutup pintu.
"Tok Tok Tok"Pintu baru ditutup tiba-tiba ada tamu datang.
"Siapa ya?"Tanya Delia sambil membuka pintu.
"Hai Del?"Ternyata Siska yang malam-malam begini.
"Hai, kamu sudah pulang dari Jakarta Sis? Malam-malam sekali kesininya. Untung aku belum tidur"Delia mengajak Siska duduk dan minum teh bersama.
"Kamu tau Rumah baru aku dari siapa Sis?" Tanya Delia.
"Aku tau dari Hana" Ucap Siska sambil minum teh.
"Oh ya Del, aku turut berduka cita ya atas meninggalnya Om sama Tante. Maaf banget aku dijakrta jadi tidak tau!"Ucap Siska sambil mengelus punggung Delia.
"Iya sis tidak apa-apa" Delia menangis.
"Sudah Del, aku minta maaf ya. Gara-gara aku nanya kamu jadi sedih lagi"Siska memeluk Delia.
Saat memeluk Siska, Delia melihat tali rambut yang dipakai Siska sama persis seperti tali rambut yang Johan temukan, kenapa tali rambut itu bisa sama. Tidak lama kemudian Johan pulang ke Rumah, dan melihat ada tamu malam-malam.
"Mas kamu sudah pulang?" Tanya Delia sambil mengusap air matanya.
"Aku hanya pergi sebentar"Ucap Johan sambil memandang tajam mata Siska.
"Oh iya Mas, ini Siska saudara ku" Delia mengenalkan Siska kepada Johan.
"Iya, tidurnya jangan malam-malam Del. Aku masuk dulu!"Johan langsung pergi masuk ke dalam kamar.
"Del sepertinya suamimu tidak suka melihat akuada disini!"Siska merasa tidak enak dengan Delia.
"Kamu bilang apa Sis! Emang Mas Johan mukanya gitu"Ucap Delia sambil memegang tangan Siska.
"Aku pulang saja ya Del, sudah malam juga" Siska berdiri dan pamit pulang.
"Ya sudah hati-hati ya Sis. Besok main lagi ya"Ucap Siska sambil menutup pintu.
"Mas kamu kenapa?" Delia menghampiri Johan di dalam kamar.
"Aku merasa sepertinya dia bukan wanita baik-baik!" Ucap Johan memalingkan wajahnya.
"Mas tidak mungkin! Dia itu saudara ku!" Pekik Delia.
"Tapi bukan berarti semua saudara itu baik!" Pekik Johan.
"Mas mungkin kamu capek, lebih baik kamu tidur sudah malam!"Ucap Delia kemudian pergi karena merasa kesal dengan Johan.
🌻🌻🌻
Pagi harinya...
"Mas aku hari ini ada ketemuan sama teman-teman"Ucap Delia sambil menyiapkan sarapan pagi untuk Johan.
"Iya nanti biar aku antar sekalian berangkat kerja"Ucap Johan sambil memandang Delia.
"Mas!"Delia menggenggam tangan Johan.
"Kenapa?"Tanya Johan sambil memandang tajam mata Delia.
"Sebenarnya aku mau bilang semalam aku melihat tali rambut Siska, sama persis seperti sama tali rambut yang ditemukan kamu Mas!"Ucap Delia.
"Tali rambut? Kenapa kamu tidak bilang padaku!" Ucap Johan sampai membanting sendoknya.
"Mas kamu tenang dulu!" Delia memegang tangan Johan.
"Aku sudah bilang sama kamu Del! Siska itu bukan wanita baik-baik!" Pekik Johan sambil berdiri.
"Mas tapi!" Delia terdiam.
"Masalah ini harus benar-benar di selidiki!" Ucap Johan mengepal tangannya kemudian pergi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments