Berhubung Rosa tidak di apartemen Delia memutuskan untuk pergi karena malam ini ia ada janji dengan Om Fery.
Malam ini giliran Om Fery yang menjadi tamu kencan Delia, Om Fery adalah pengusaha Restoran di sekitar Jakarta, Restoran Om Fery tidak cuma satu tapi sudah mempunyai cabang dimana-mana.
Om Fery bertubuh gendut botak dan hitam, kali ini Delia mendapat tamu yang tidak sesuai dengan seleranya, tapi semua itu tidak berlaku karena yang Delia cari hanyalah uang.
Merasa sudah tidak tahan Om Fery langsung mendekap Delia yang sedang berdiri seraya melepas baju tidurnya. Om Fery tidak memberi Delia peluang untuk bergantian Om Fery benar-benar sangat tergesa-gesa, sampai bercinta dengan masih memakai baju hanya celananya saja yang ia turunkan.
Delia sangat menikmati, baginya hal ini sangat nikmat, apa lagi Om Fery begitu bergairah saat bercinta, sedangkan Delia hanya merasakan kenikmatan yang diberikan Om Fery. Laki-laki botak ini benar-benar sangat membuat Delia kenikmatan.
Permainan mereka sangat singkat karena Om Fery masik banyak pekerjaan, ia hanya meluangkan waktunya hanya untuk sekedar menikmati wanita cantik dengan lekuk tubuh yang indah itu.
"Om makasih ya, ini uangnya terlalu banyak"Ucap Delia kepada Om Fery saat Om Fery akan pergi.
"Sudah ambil saja, itu semua untuk mu. Aku pergi dulu"Ucap Om Fery dan berlalu pergi dengan buru-buru.
Melihat uang sebanyak itu Delia merasa sangat beruntung melayani Om Fery yang kaya raya itu.
"Beruntung sekali aku bertemu Om Fery, yang kaya raya dan ngasih aku uang banyak"Ucap Delia.
Namun ketika ia akan pulang tiba-tiba tidak sengaja bertemu Siska di Hotel."Del! kamu disini? Sedang apa?"Tanya Siska.
"Siska! Kamu ternyata kerja di sini?" Gugup Delia.
"Tapi tadi kaya ada laki-laki tua sepertinya keluar dari kamar ini?"Ucap Siska.
"Ahh laki-laki tua siapa? Mungkin kamu salah lihat kali! Udah dulu ya aku lagi buru buru nih"Ucap Delia seo berjalan cepat.
"Tunggu dulu Del! Boleh aku main ketempat kamu aku minta alamat nya?"Tanya Siska.
"Kamu datang saja ,ke jalan kasih no 34 dekat apartemen abadi"Ucap Delia kemudian pergi.
"Aku harus selidiki ini! Apa sebenarnya yang Delia lakukan disini!"Batin Siska.
🌻🌻🌻
Malam harinya...
Secara diam-diam Siska mengintai pergerakan Delia malam ini. Apa lagi Siska melihat mobil merah terparkir di jalan dan pergi bersama Delia, entah itu mobil siapa Siska masih penasaran.
"Apa mungkin Delia tinggal disitu? Itu kan rumah kontrakan biasa. Sedangkan dia punya banyak uang! Kan bisa tinggal di tempat yang lebih bagus"Ucap Siska seraya berdiri di pinggir jalan.
Tak lama berselang Siska melihat Delia berjalan masuk ke dalam mobil merah yang terparkir di pinggir jalan. Merasa penasaran Siska mengikuti mobil tersebut, saat diikuti mobil merah itu masuk ke hotel.
"Ini kan hotel! Ngapain Delia ke hotel! Dengan siapa di pergi? Aku harus menunggu Delia Turun dari mobil untuk memastikan semua kecurigaanku"Ucap Siska sambil bersembunyi di balik mobil-mobil yang terparkir.
"Itu kan Delia! Dia sama laki-laki tua? Ternyata benar dugaan ku! Delia adalah seorang pe...l...ur! Besok aku akan tanyakan padanya, apa dia mau mengaku atau tidak!"Ucap Siska.
🌻🌻🌻
Keesokan harinya...
"Tumben Sis, pagi-pagi banget udah kesini?" Tanya Delia seraya membawa secangkir teh untuk Siska.
"Emangnya kalo malem-malem aku kesini kamu dirumah? Bukanya kalo malem kamu tidak pernah tidur dirumah!"Sindir Siska.
Siska mencoba memancing pembicaraannya Delia, agar Delia mau mengakui apa yang dia lakukan semalam bersama laki-laki tua kepala botak di Hotel.
"Maksud kamu apa? Ko bicara seperti itu!"Tanya Delia sedikit sewot.
"Ya kirain tidur di hotel gitu!" Ucap Siska.
"Sialan! Maksud kamu apa?"Ucap Delia seraya menyiram segelas teh ke tubuh Siska.
"Lho! Memang benar kan? Kenapa kamu yang marah! Semalam aku lihat sendiri kamu pergi ke hotel sama laki-laki kepala botak!" Ucap Siska seraya berdiri kebasahan.
"Brengsekk! Kamu benar-benar licik pergi dari sini!" Ucap Delia.
"Aku tidak habis pikir! Ko kamu mau sama laki-laki tua kepala botak, pe...l..ur murahan! Benar-benar sudah gila kamu Del!" Ucap Siska dan beranjak pergi.
Delia benar-benar geram dengan Siska, saudaranya itu benar-benar sudah lancang Siska menjadi ancaman besar untuk Delia.
"Siska menjadi ancaman baru untuku! Bagaimana ini!"Batin Delia.
🌻🌻🌻
Delia merasa sangat kesal dengan kejadian yang baru saja menimpanya."Menyebalkan! Hari ini benar-benar menyebalkan." Ucap Delia seraya menyenderkan kepalanya di jendela.
Tiba-tiba ada seekor kupu-kupu yang indah masuk dan menempel di pada kaca jendela dekatnya menyender."Kupu-kupu ini sangat indah tapi sayang sayapnya rusak! Tidak mungkin kupu-kupu itu bisa terbang kembali, lama-lama kupu-kupu pasti itu akan mati!" Ucap Delia seraya terus memandangi kupu-kupu tersebut.
Semakin lama kupu-kupu itu semakin tidak berdaya. Perlahan kelopak mata Delia mulai berkaca-kaca, seraya merenungi dirinya sendiri ia merasa seperti kupu-kupu yang sudah rusak, lama-lama akan rapuh dan mati.
Tak lama kemudian Risma datang dan memberi kabar Rosa ditangkap Polisi."Kamu serius Ris?"Tanya Delia.
"Iya Del, tadi aku dapat kabar dari Dara. Mereka berdua di Cafe kebetulan ada Polisi datang! Terus Rosa kedapatan memakai Narkoba!" Ucap Risma.
"Terus, Dara?" Tanya Delia.
"Dara kebetulan tidak memakai dia hanya mabuk"Ucap Risma ketar-ketir.
"Ya Tuhan! Kalo begitu aku ke Kantor Polisi dulu aku mau bertemu Rosa" Ucap Delia.
"Kamu hati-hati ya Del!" Ucap Risma. Mendengar teman baiknya di tangkap Polisi Delia langsung mendatangi Kantor Polisi untuk bertemu Rosa.
Saat bertemu dengan Rosa Delia merasa kasihan."Maafkan aku Ros, aku tidak bisa berbuat apa-apa!!"Ucap Delia seraya menangis.
"Sudah Del, kamu jaga dirimu jangan sampai terjadi hal yang sama denganku!"Ucap Rosa.
"Ros! Aku tidak tega melihat mu sengsara begini"Ucap Delia.
"Del aku mohon sama kamu, stop semua ini! Kamu harus berubah sebelum semuanya terlambat"Ucap Rosa sambil menggenggam tangan Delia.
"Ros, tapi semua ini sudah terlambat"Ucap Delia seraya tertunduk dan menangis.
"Belum Del! Semua ini belum terlambat. Kamu yakin kamu pasti bisa berubah"Ucap Rosa.
"Iya Ros! Aku akan berusaha untuk berubah!" Ucapnya seraya mengusap air mata.
"Kamu semangat ya Del waktu kita sudah habis"Ucap Rosa.
Kemudian polisi yang sudah lama berdiri disamping mereka langsung membawa masuk Rosa kembali kedalam sel tahanan.
"Setelah ini aku kan menjadi diriku yang baru! Selamat tinggal Feby, selamat tinggal Risma, selamat tinggal Dara, selamat tinggal teman baikku Rosa. Aku akan selalu merindukan kalian"Batin Delia seraya terus menangis dan berjalan pergi, ia berniat meninggalkan Jakarta untuk pulang ke desa.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments