Seperti biasa Delia akan bersiap untuk pergi ke Kantor. Sepanjang perjalanan dia merasa tidak enak seperti akan terjadi sesuatu padanya.
"Ya Tuhan, kenapa perasaanku tidak enak begini"Batin nya di dalam Taxi
"Pak agak cepat dikit ya. Aku sudah kesiangan"Ucapnya kepada sopir Taxi.
"Baik Non."Jawab supir Taxi.
Sampainya di Kantor Delia langsung menuju ruang kerjanya. Semua Karyawan memandangi dirinya begitu tajam, sepertinya ada masalah yang terjadi hari ini. Entah apa, Delia terus berjalan dan duduk di kursi kerjanya.
Tiba-tiba celotehan Cacing darat lagi-lagi terdengar di lubang kupingnya, kali ini bukan sindiran biasa seperti ada masalah besar yang terjadi. Delia tidak menghiraukan karena merasa tidak punya masalah pada siapapun di Kantor, sudah biasa kerjaan Cacing darat menghujat dirinya.
"Penipu, dasar penipu!"Sahut karyawan kantor.
"Penipu siapa? Apa maksud kalian?" Tanya Delia penuh kesal.
"Yha Lo lah!" Ujar Karyawan Kantor.
"Aku penipu? Aku tidak tau menipu apa?"Tanya Delia begitu heran.
Tak lama kemudian Gina menyampaikan kepada Delia untuk segera datang ke ruangan Pak Rehan."Del suruh ke ruangan Pak Rehan noh sekarang!!"Panggil Gina.
"Sekarang Gin?" Tanya Delia yang baru saja membuka komputer.
"Iya lah masa tahun depan" Ucapnya sambil ngotot ke muka Delia.
Kemudian Delia menuju ruang Pak Rehan."Tok..Tok..Tok Pak? "Panggil Delia.
"Masuklah." Ucap Pak Rehan.
Perlahan Delia mulai melangkahkan kakinya kedalam ruangan Bos besarnya itu. Hatinya merasa ragu, tubuhnya mulai gemetar tak karuan bahkan jantungnya ikut berdetak apa lagi ketika semakin dekat ia melangkah ia mulai melihat Pak Rehan tengah berdiri di depannya seraya memandangi dirinya begitu tajam.
"Ternyata kau sudah datang penipu!!!" Seraya menaruh kedua tangan di pinggangnya.
"Aku penipu? Maksud Bapak apa?"Tanya Delia.
"Kamu ini seorang penipu kamu kesini hanya untuk mengincar uang perusahaan. Mulai sekarang kamu pergi dari sini, kamu saya pecat!!"Bentak Pak Rehan seraya mengacungkan jarinya ke arah Delia.
"Pak aku tidak seperti itu percaya padaku Pak, aku bukanlah penipu!"Seraya memegang tangan Pak Rehan Delia berusaha meyakinkannya.
"Sudah diam! Aku bilang pergi ya pergi! Kamu sudah saya pecat!"Pak Rehan terus membentak dan mengusir Delia keluar dari Kantor nya.
"Baik Pak, aku akan pergi dari sini. Tapi aku bukanlah penipu!"Ujar Delia dan berlalu pergi dengan bola mata menangis.
Ternyata di balik itu semua adalah rencana Gina dan Reno. Mereka sudah membuat fitnah palsu terhadap Delia yang dituduhkan ingin mengambil uang perusahaan. Gina sudah merasa puas rencana ini benar-benar berjalan sangat mulus sesuai seperti yang dia inginkan.
Gina melakukan fitnah terhadap Delia agar bisa menyingkirkan Delia dari hati Pak Rehan, Gina tidak terima melihat mereka berdua saling berdekatan. Apa lagi di depan matanya sendiri.
Sesampainya di Rumah Delia menceritakan kejadian buruk yang baru saja dia alami di Kantor."Ya Tuhan. Siapa yang tega memfitnah dirimu Del?"Tanya Rosa.
"Aku tidak tau Ros, semua itu terjadi begitu saja."Ucap Delia seraya mencabik-cabik tisu meja milik Rosa.
"Aku harus bagaimana Ros, aku mau cari kerja di mana lagi?"Ujar Delia kebingungan.
"Sudah Del kamu tenang dulu"Ucap Rosa.
Mendengar hal itu Rosa merasa kasihan dengan Delia, baru beberapa hari bekerja sudah mendapatkan hal buruk yang membuat dirinya hancur seketika.Karena terlalu lama menangis Delia sampai lupa dengan perutnya yang kosong.
"Ros aku lapar hehe"Ujar Delia.
"Ya Tuhan! Kau masih merasa lapar dalam situasi seperti ini!"Pekik Rosa.
"Makan yuk hehe"Ucap Delia kembali.
"Ya sudah ayo kita makan ke Cafe Cutes." Ujar Rosa.
"Kamu mau pesan apa Del?" Tanya Rosa.
"Emm, aku nasi goreng saja Ros." Ucap Delia.
"Ya Tuhan Del, di cafe nyarinya nasi goreng hmmmm." Gumam Rosa.
Tak disangka malam itu Pak Rehan juga sedang berada di Cafe yang sama dengan mereka. Mereka tidak menyadari keberadaan Pak Rehan, yang duduk persis tepat di belakang tempat duduk mereka.
"Nona cantik mau pesan apa?." Tanya pelayanan cafe.
"Tuan tampan pesanan anda kopi panas atau kopi dingin?" Tanya pelayan Cafe bersamaan.
"Kopi panas, tapi jangan terlalu manis. Karena yang manis belum tentu baik." Ucap Pak Rehan.
Tak lama kemudian Delia menyadari keberadaan Pak Rehan.
"Ros coba lihat kebelakang, sepertinya itu Pak Rehan? "Ucap Delia.
"Iya Del itu benar Pak Rehan!"Ucap Rosa.
"Pak Rehan?"Wanita cantik itu mencoba memanggilnya.
"Sepertinya dia tidak mendengar Del"Ucap Rosa.
"Wajahmu sangat cantik tapi aku tidak menyangka hatimu sangat busuk Del saat aku sudah mulai mencintaimu, kau malah ingin menipuku!!" Batin Pak Rehan, sebenarnya ia sudah mengetahui sejak awal keberadaan mereka di Cafe ini.
"Pak Rehan kenapa ya? Ko liatin aku gitu banget, tapi tadi pas aku panggil dia tidak perduli"Batin Delia memalingkan wajahnya dari Rosa.
"Pulang yuk Ros sudah malam?" Ucap Delia.
"Ya sudah ayo"Kemudian mereka pulang dari Cafe tersebut.
🌻🌻🌻
Setelah mendapat kabar Ayahnya jatuh sakit sepanjangan malam delia melamun memikirkan keadaan orang tua nya. Delia menceritakan kepada Rosa tentang penyakit orang tuanya.
mendengar curhatan Delia membuat Rosa merasa kasihan apa lagi sekarang Delia merasa bingung, dirinya sudah tidak bekerja lagi bagaimana dirinya mendapatkan uang untuk berobat sang Ayah.
"Ros, aku ikut kerja denganmu ya? "Tanya Delia seraya memohon kepada Rosa.
"Tapi Del!" Belum selesai bicara Rosa terdiam.
"Ada apa Ros? Ko diam" Tanya Delia dengan heran.
"Kamu yakin mau ikut kerja seperti aku!"Tanya Rosa.
"Iya aku yakin memangnya kamu kerja di mana?" Delia semakin penasaran dengan pekerjaan Rosa, pasalnya selama ini Rosa tidak pernah memberi tahu tentang pekerjaannya.
"Aku kerja sebagai pe..l....cur" Ungkap Rosa seraya memalingkan wajahnya dari hadapan Delia.
"Ros, apa yang kamu katakan itu benar!!! Aku tidak percaya padamu!" Ujar Delia.
"Del dengarkan aku! Mencari uang itu tidaklah mudah lihat dirimu sendiri kamu disini cuma numpang! Kerja juga dipecat, lha sekarang kamu susah cari pekerjaan!"Bentak Rosa.
"Ros maafkan aku?"Ujar Delia.
"Asal kamu tau Del, laki-laki yang kamu cintai itu sudah pernah tidur denganku!!"Ucap Rosa.
"Laki-laki yang aku cintai! Siapa?" Tanya Delia.
"Pak Rehan!"Jawab Rosa dengan jelas.
"Pak Rehan!" Delia tercengang mendengar ucapan Rosa, Delia tidak habis pikir dengan kenyataan ini.
Merasa gelap mata Delia akhirnya setuju jika harus menjadi pe..la..u...r seperti Rosa.
"Tidak apa-apa jika aku harus sepertimu Ros, asal aku bisa mendapatkan uang banyak" Ucap Delia seraya berkaca-kaca.
"baiklah, kamu siap-siap dulu malam ini kau ikut denganku"Ucap Rosa.
"Bagaimana Del apa menyenangkan?"Tanya Rosa seraya memegang sebatang rokok.
"Ya ,sangat menyenangkan sekali Ros"Ucap Delia.
Tak lama berselang teman-teman Rosa datang dan duduk bersama mereka, kemudian Rosa mengenalkan teman-temannya pada Delia. Mereka langsung akrab malam itu. Feby,Dara,Risma adalah teman satu kerjaan dengan Rosa. Meraka sama-sama menjadi pe..la...ur.
"Sutt, bagaimana sudah dapat belum?"Senggol Feby pada Rosa.
"Belum Feb, sepi pada ga punya duit kali ya hahaha" Ucap Rosa.
"Lha Lo yang dicari laki-laki kampret mana punya duit haha"Balas Dara.
"Iya bener, cari tuh pengusaha duitnya ngalir terus gak bakal habis"Ucap Risma.
"Yaelahh Lo aja belum pada laku, laki-laki kampret aja gak mau sama Lo. apa lagi pengusaha kaya!"Pekik Rosa.
"Lihat aja ya nanti siapa yang malam ini laku duluan"Ujar Feby.
"Sssttttt lihat deh Feb?" Ucap Delia seraya menepuk punggung Feby.
"Ada apaan?" Tanya Feby.
"Noh ada Kakek-kakek sendirian hahaha"Ucap Delia kepada Feby.
"Sialan Lo! Kakek-kakek kasih ke gue! "Ujar Feby.
"Dari pada malam ini Lo ga laku"Ucap Rosa seraya tertawa.
"Enggak apa-apa samperin saja Feb, siapa tau kakek-kakek kaya raya hahaha."Ucap Dara.
"Hahaha, sial! Ngakak Mulu perut gue jadi sakit "Ujar Risma ketawa sampai kentut lepas.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments