Hari pernikahan tinggal satu hari, Delia pergi ke butik untuk mencoba gaun pengantin karna memang pernikahan mereka mendadak sekali. Kali ini Delia pergi dengan Johan bukan menggunakan mobil, melainkan menggunakan sepeda motor.
Udara malam ini sangat dingin sekali Delia hanya memakai baju tipis sedangkan Johan memakai jaket, jadi tidak terlalu dingin untuknya. Sepanjang jalan Delia merasa sangat kedinginan apa lagi baru saja turun hujan.
"Jo, kamu gak merasa dingin?" Tanya Delia dengan suara gemetar Delia merasa sangat kedinginan.
"Dingin tapi tidak terlalu! Kalo kamu kedinginan jaketnya dipakai saja " Ucap Johan sambil mengendarai motor.
"Aku lupa Jo tidak bawa jaket makanya aku kedinginan"Ucap Delia sambil mendekap tubuhnya.
Mendengar Delia tidak membawa jaket lalu johan berhenti sebentar di pinggir jalan. Dia memberikan jaketnya untuk Delia, sikap Johan perlahan membuat Delia terenyuh bisa jadi bibit cinta akan tumbuh dalam hati mereka.
"Del, masih dingin gak?"Tanya Johan.
"Masih tapi tidak begitu dingin"Ucap Delia sedikit gemetar.
"Tapi tangnmu masih dingin!" Pegang Johan pada tangan Delia.
"Tidak apa-apa hanya sedikit" Ucapnya masih terus gemetar.
"Sini tangan mu"Johan menarik tangan Delia meminta untuk memeluk nya.
"Jo..." Belum selesai bicara Johan memotong pembicaraan Delia.
"Tidak apa-apa kan sudah mau jadi istri" Ucapnya sambil terus memegang tangan Delia.
Sampainya di butik...
Delia melihat-lihat gaun pengantin yang bagus, sementara itu Johan selalu ada dekat Delia. Melihat gaun warna merah membuat Delia ingin mencoba gaun pengantin tersebut. Tapi sayang sedikit sobek, melihat gaun pengantin itu sobek Johan meminta Delia memilih gaun pengantin yang lain.
"Pilih saja gaun pengantin yang lain, itu kan sobek!" Ucap Johan sambil menarik Delia.
"Tapi aku tidak tertarik gaun pengantin yang lain Jo! Aku cuma tertarik gaun pengantin yang merah itu"Ucap Delia sambil menunjuk-nunjuk.
"Untuk apa gaun pengantin yang sudah sobek! "Ucap Johan sedikit kesal.
"Tapii aku tetep mau yang itu Jo!" Delia terus merengek.
"Tapi itu sobek di bagian belakang Delia. Tidak mungkin untuk dipakai, lebih baik pilih gaun pengantin yang lain. Kan masih banyak" Johan mencoba membujuk Delia agar mau memilih gaun pengantin yang lain. Tapi tetap saja Delia ingin gaun pengantin yang warna merah. Melihat Delia sedikit cemberut Johan membiarkan Delia memilih gaun pengantin warna merah itu.
"Kamu suka yang ini? Kalo mau yang ini biar dijahit dulu"Ucap Johan.
"Aku boleh ambil yang ini Jo? Aahaiiii terimakasih ya Jo!" Delia sampai kegirangan.
"Iya tapi biar dijahit dulu!"Ucap Johan dengan muka judes.
"Tapi aku mau mencoba nya sekarang! Cuma sebentar. Ya sayang hehehe"Ucap Delia sambil mengelus-elus pipi Johan.
"Lebih baik jangan! Nanti malah tambah sobek! "Jelas Johan.
"Plissss ya, aku mau mencobanya. Aku coba ya?"Delia begitu kekeh ingin mencoba gaun pengantin itu ,dengan terpaksa Johan membiarkan Delia mencobanya.
"preekkkkk" Tiba-tiba gaun pengantin itu langsung sobek begitu lebar. Delia merasa sangat takut pemilik butik marah padanya. Delia merasa bersalah dengan sikap ceroboh nya itu hingga membuat Johan mengganti rugi gaun pengantin tersebut.
"Jo, aaa... Aku minta maaf ya hehe" Sambil tersenyum konyol Delia memegang tangan Johan.
"Kau mau gaun pengantin itu? Ambil saja kalo mau pake yang sobek!" Ucapnya sedikit kesal.
"Hehe..Tidak. Aku mau yang ini saja gaun warna putih" Ucapnya sambil melihat gaun pengantin warna putih tersebut.
Merasa sudah menyusahkan Johan lalu Delia memilih gaun pengantin warna putih. Gaun pengantin warna putih itu lebih cantik saat di coba Delia warnanya putih berseri seperti bunga melati yang baru mekar.
🌻🌻🌻
Keesokan harinya...
Delia mengundang teman-temannya untuk datang ke acara pernikahan."Jadi gini aku ngajak kalian semua untuk kumpul disini, karna aku mau ngundang kalian untuk datang ke acara pernikahan ku besok" Ucap Delia kepada teman-temannya.
"Whah Lo benar-benar mau nikah Del" Tanya Deni sampai menggelengkan kepalanya.
"Kawin bego bukan nikah!" Pekik Delia sambil melotot.
"Diem Lo! Laki-laki kok mulutnya banyak" Senggol Hana.
"Senggol lagi dong. Enak hehe?"Celoteh Deni.
"Amit-amit Lo!" Tabok Hana.
"Hana sama Deni ribut-ribut nanti berujung pernikahan loh! Hahaha" Sahut Delia.
"Ikh amit-amit jabang bayi!" Teriak Hana.
"Bodo amat! Siapa juga yang mau sama Lo!" Balas Deni.
"Diam Lo! Diam gak Lo!" Mela melempar Jeruk ke arah mereka satu-satu agar tidak berisik lagi.
"Nenek moyang marah oeiii.. Hahaha" Tawa Deni membuat kesal Mela.
"Bujang tua awas Lo ya!" Pekik Mela.
"Sudah diam! Cowok jelek kok buat rebutan!" Pekik Delia.
🌻🌻🌻
Malam hari...
Tinggal beberapa jam lagi waktu pernikahan itu hampir tiba. Meja sudah tertata rapih, makanan sudah mulai dimasak, tapi hati Delia masih tidak yakin dengan Johan. Sambil berbaring di atas ranjang Delia terus memikirkan pernikahannya besok.
"Kenapa tiba-tiba aku merasa tidak enak! Apa hanya pikiran lelahku saja, sampai aku memikirkan yang tidak-tidak! Aku harus yakin, dengan Johan. Seperti mas Zaki yang menikah karena di jodohkan. Dia juga bisa bahagia." Batin Delia sambil melamun.
"Del? Ngalamunin apa malam-malam jangan ngalamun. Nanti Kesambet?" Ucap sang Ibu.
"Ibu kok belum tidur, aku hanya kepikiran dengan pernikahan ku besok Bu, aku masih belum yakin sama Johan"Ucapnya sambil menatap wajah sang Ibu.
"Semua akan baik-baik saja Del, Ibu akan mendoakan supaya semuanya lancar. Kamu tidur ya istirahat besok kan acara pernikahan mu" Ucap sang Ibu.
"Oh ya Bu, Lisa istri Mas Zaki hamil. Ibu sudah tau belum?" Tanya Delia membuat sang Ibu merasa heran.
"Lalu kenapa kalo Lisa istri Zaki hamil? Kan wajar namanya suami istri kamu juga nanti akan hamil setelah menikah dengan Johan" Ucap sang Ibu sedikit jengkel.
"Iya Bu, coba dulu Mas Zaki menikahi aku bukan Lisa pasti sekarang aku tidak dijodohkan dengan Johan" Ucap konyol Delia.
"Kamu ini mau menikah!!! Zaki juga sudah menikah! Untuk apa kamu berharap seperti itu Del. Tidak baik!" Bentak sang Ibu.
"Iya Bu maafkan aku" Delia benar-benar tidak tahu kenapa dirinya belum bisa melupakan Zaki.
"Ibu bilang tidur sana, sudah malam" Ucap sang Ibu lalu pergi.
"Maafkan aku Bu, aku masih mencintai Mas Zaki sampai sekarang. Aku tidak bisa melupakan Mas Zaki semudah itu. Walaupun Mas Zaki sudah menikah aku akan tetap mencintai Mas Zaki sampai kapanpun. Karena dia adalah cinta pertama ku, Ibu juga tidak tau apa yang pernah aku lakukan bersama Mas Zaki. Itu yang membuat aku tidak bisa melupakan Mas Zaki" Ucap Lirih Delia sambil memeluk bantal guling.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments