Pada hari Minggu pasar sejati ramai sekali, tidak seperti biasa. Hari ini Delia mencari kebutuhan untuk memasak, baginya sudah terbiasa berada di pasar yang kotor dan bau! Hari ini Delia akan memasak semur jengkol kesukaan Ayah nya.
"Bang jengkol berapa satu kilo?" Tanya Delia sambil memilih jengkol yang masih segar.
"40 ribu neng." Jawab Abang jengkol.
"Mahal sekali! ayam aja sekilo 38 ribu" Ucap Delia sambil membuka dompet yang ternyata hanya sisa uang 30 ribu.
"Emang mahal neng! Kalo tidak mau ya sudah! "Ucap Abang jengkol sambil merebut satu jengkol yang dipegang Delia.
"Ehh...Bang jangan marah dong! Yaudah aku beli setengah kilo saja. Nih uangnya." Ucapnya sambil memberi uang 20 ribu lalu pergi.
"Makasih ya neng. Laris manis tanjung kimpul, dagangan laris istri kumpul.." Ucap Abang jengkol, merasa senang hari ini ada pembeli.
🌻🌻🌻
Pulang kerumah...
Ketika Delia turun dari angkot, dia disuguhkan hal yang tak biasa. Rumah Delia terlihat ramai sekali, kursi tertata rapih pada halaman rumah. Tenda masih dipasang setengah jadi. Dirinya hanya menatapi dari seberang jalan, tidak seperti biasanya. Tiba-tiba seorang bapak-bapak memasang bendera kuning tepat di depan rumahnya.
"Ada apa ini! kenapa rumahku ramai sekali? ada kursi, tenda, bendera kuning, siapa yang meninggal?"Tanya Delia pada seisi rumah.
Kemudian Delia melihat sang Ibu sedang menangis di dekat jasad yang tertutup kain batik. Seketika gemetar seluruh tubuh, jantung berdebar-debar tidak karuan, membuat raganya seakan ingin terlepas dari tubuhnya dan melayang.
"Bu, ini Ayah?" Tubuh gemetar, jantung terus berdebar-debar, Delia menangis dan membuka jasad yang tertutup kain itu.
"Ayaaahhhhh!! Ayah kenapa pergi ninggalin aku Yah!"Delia menangis tersedu-sedu melihat tubuh sang Ayah sudah pucat dan kaku.
"Sudah Del, ikhlas kan kepergian Ayahmu!!" Ucap sang Ibu sambil memeluk erat Delia, saat jasad sang Ayah akan di ambil untuk di kebumikan.
🌻🌻🌻
Malam hari...
"Nak sebenarnya ibu ingin bicara padamu?" Tanya Ibu sambil mengajak Delia duduk.
"Apa Bu, bicara saja?"Ucap Delia.
"Tadi pagi Ibu menemukan Ayah mu sedang sekarat. Lalu Ibu bertanya apa yang membuat Ayah seperti itu!" Ucap Ibu kemudian diam sesaat dan tiba-tiba menangis.
"Bu, ada apa?" Delia mengusap air mata sang Ibu.
"Ayah mu bilang, wanita itu datang dan...? Hanya itu Del. Belum selesai Ayah mu bicara, dia sudah meninggal" Ucap sang Ibu.
"Wanita? Siapa wanita yang dimaksud Ayah! Apa yang sudah dia lakukan?" Ucapnya sambil bertanya-tanya.
"Ibu juga tidak tau Del. Ibu tidak tau awal kejadiannya seperti apa, sepertinya wanita itu sengaja melakukan ini sama kita." Ucap sang Ibu sambil kebingungan.
"Ya sudah Bu. Ibu tidur saja sudah malam, Ibu tidak usah memikirkan masalah ini lagi" Delia tidak akan membiarkan semua ini begitu saja. Dia akan mencari tau siapa wanita yang disebut Ayah nya itu.
"Iya Del, Ibu tidur dulu ya" Ucap sang Ibu beranjak tidur.
🌻🌻🌻
Keesokan harinya...
"Del kita turut berduka cita ya atas meninggalnya Ayah kamu." Ucap Mela.
"Iya Mel makasih ya." Delia menangis.
"Aku enggak nyangka Del. Kemarin aku masih bertemu Ayah kamu, sekarang Ayah kamu sudah tidak ada" Mela memegang tangan Delia untuk menenangkannya.
"Mungkin kalo tidak ada wanita itu Ayah ku masih hidup Mel" Ucap Delia.
"Wanita! siapa? Tanya Mela penasaran.
"Wanita yang saat-saat terakhir bersama Ayah ku Mel! Tapi tidak ada yang tau siapa dia! Ibu coba bertanya pada Ayah tapi belum selesai bicara Ayah ku sudah meninggal!" Delia meluapkan emosinya.
"Hai Del, Mel.."Sambung Hana yang baru saja datang menemui mereka.
"Ada apa ini? Muka-muka nya seperti habis pada di tampar. Merah semua" Ucap Hana.
"Tidak apa-apa Han!" Ucapnya sambil melirik Mela. Agar tidak memberi tau Hana.
"Oh ya! kalian sudah dengar belum?" Hana tidak sabar untuk mengatakannya.
"Tau apa?Tanya Mela. Saat itu Delia hanya terdiam seperti patung.
"Lisa hamil!" Ucap Hana sangat lantang.
"Serius Lo? Padahal sudah lama dia tidak hamil" Sambung Mela.
""Serius Mel" Aku juga tau dari Lisa.
"Whah seneng banget pasti Zaki" Ucap Hana.
"Siap yang tidak senang istrinya hamil! Pasti seneng lah!" Sambung Delia sedikit sewot.
"Cie... Lo cemburu ya Del?" Tanya Hana.
"Tidak! biasa saja!" Ucap Delia sedikit ngotot.
"Itu mukanya merah! hahaha" Tawa Hana.
"Hehhhh. Kalian itu ya! Seneng banget liat orang menderita!"Sambil melotot.
"Maaf Del jangan marah! Kan kita cuma bercanda! Iya kan Mel?" Ujar Hana.
"Iya Del kita kan cuma bercanda!"Ujar Mela.
Kehamilan Lisa membuat harapan Delia untuk kembali ke pelukan Zaki menjadi pupus. Mungkin memang Zaki adalah jodoh Lisa, apa lagi sekarang mereka akan mempunyai anak. Pasti sangat bahagia sekali kehidupan mereka.
"Mas Zaki sekarang sudah bahagia dengan keluarga barunya. Sedangkan aku masih seperti ini saja" Batin Delia terus memikirkan Zaki.
🌻🌻🌻
Zaki dan Lisa...
"Mas aku ngidam nih" Lisa ngiler.
"Ngidam apa?"Tanya Zaki.
"Ngidam pentol hehehe" Sambil merangkul suaminya itu.
"Pentol?" Zaki bingung.
"Yah Mas! pentol itu cilok mas. Yang di Abang keliling itu!"Jelasnya sambil merengek.
"Oh itu, yaudah nanti aku beliin"Ucap Zaki mengelus perut Lisa.
"Uaunya sekarang!"Menatap Zaki dan menjilat bibir sendiri.
"Iya aku beliin"Zaki beranjak pergi membelikan cilok Lisa.
"Mas tunggu!" Panggil Lisa.
"Apa? Ini mau aku beliin!"Ucap Zaki yang masih berdiri di depan pintu.
"Ikut!"Rengek Lisa, lalu mereka pergi bersama.
Sampainya di tukang cilok!"Mas kok aku jadi ngindam bakso!" Ucapnya sambil memandang kedai bakso yang berada di sebelah Abang cilok.
"Lha terus ciloknya?"Zaki sudah terlanjur membeli cilok banyak untuk Lisa.
"Emm... Mas! Maksud aku pentol itu bakso mas!" Ucapnya sedikit tersenyum nyengir.
"Hmmmm...Ayo" Sambil menggelengkan kepala. Kemudian Zaki mengajak Lisa makan di kedai bakso.
"Bagaimana sudah kenyang?" Tanya Zaki.
"Ueeghhhhh" Tiba-tiba tahak Lisa membuat Zaki kaget.
"Jangan keras-keras malu!" Cubit Zaki pada lengan Lisa.
"Iihh! mas ko nyubit! ini anak kamu tau yang tahak!"Teriak Lisa membuat Zaki terdiam karena malu dengan pengunjung yang lain.
Sudah 5 bulan usia kandungan Lisa, membuat dirinya semakin gemuk dan tidak terlihat cantik lagi." Mas aku ko gemuk sih! Sekarang item! Mas aku tidak cantik seperti dulu lagi ya?" Tanya Lisa ketika berada di depan cermin.
"Aku tidak tanya!" Ucap Zaki sambil menutupi dirinya menggunakan selimut karena merasa semakin lama Lisa tambah bawel.
"Mas? kamu kenapa tidak bilang kalo mau minta jatah. Pake kode di tutupin selimut segala" Ucap Lisa sambil membuka selimut Zaki.
Saat selimut dibuka ternyata Zaki audah tidur" Mas kamu kok tidur beneran" Lisa merasa kasihan melihat suaminya sangat kelelahan sampai tertidur.
"Mas tuh ilernya sudah hampir masuk ke kuping" Dalam keadaan tidur Lisa terus mengajak ngobrol Zaki. Mungkin bawaan bayi yang ada dalam kandungan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments