Pukul 6 pagi Delia sudah siap untuk berangkat ke kantor hari adalah hari kerja pertamanya. Sementara itu Rosa terlihat sedang sibuk bersiap ketempat kerjanya sendiri.
Selama ini Rosa tidak pernah memberi tahu pekerjaannya setiap kali Delia bertanya Rosa enggan menjawabnya dia hanya berkata pekerjaannya sangat melelahkan.
Penampilan Delia pagi ini berbeda dengan kemarin, sekarang rambutnya lurus dan sedikit di beri warna agar semakin menarik. Alisnya ia sulam begitu juga dengan bibirnya semua ini Delia lalukan untuk menyesuaikan dengan pekerjaannya.
"Selamat pagi Ros?" Sapa Delia penuh semangat.
"Pagi Del, kamu cantik banget pagi ini"Ucap Rosa seraya memegang secangkir teh untuk penutup pagi ini sebelum ia berangkat bekerja.
"Kamu bisa saja Ros, yaudah aku berangkat kekantor dulu ya"Wanita yang mempunyai kulit mulus itu segera bergegas pergi karena tidak mau hari pertama ia telat ke kantor.
Di kantor...
Sesampainya di kantor Delia berusaha percaya diri dengan penampilanya. Tapi begitu melihat karyawan lain dirinya merasa minder, mereka lebih cantik dan rapih daripada dirinya.
Namun tiba-tiba sindiran kejam mendarat di wajahnya.
"Karyawan baru ko kelihatan kampungan banget!."Ucap Gina karyawan kantor Pak Rehan.
Gina adalah karyawan paling senior dikantor Pak Rehan ia juga diam-diam menyukai Pak Rehan.
"Tok Tok Tok permisi Pak?"Ucap Delia seraya merapihkan rambutnya sebelum masuk menemui Bos besar.
"Silakan masuk."Jawab Pak Rehan.
" Pak dimana ruang kerja ku?" Ucapnya seraya berdiri dan sesekali menata rambutnya.
tiba-tiba Pak Rehan menelfon seseorang untuk segera datang keruanganya."Sekarang juga kau datang ke ruangan ku!"Ucap Pak Rehan dalam telfonya entah dengan siapa.
Tak lama kemudian datang seorang karyawan wanita bermuka judes dengan pakaian seksi serta tak lupa menebar pesonanya langsung masuk ke dalam ruangan Pak Rehan."Pak ada apa..?" Tanya wanita yang bernama Gina tersebut.
"Wanita ini kan yang menghina ku tadi!" Batin Delia seraya memalingkan wajahnya.
"Tolong kamu antar dia keruang kerjanya. Beri tau dia jam kerja dan jam istirahat, dan beri tau dia apa saja yang harus dia kerjakan." Ucap Pak Rehan sedikit menatap wajah Delia.
Tak menunggu lama Gina langsung mengantar Delia ke ruang kerjanya."Silahkan Karyawan baru ni tempat kerja Lo! Eemmm...Maksud saya Karyawan kampungan hahaha"Ucap Gina dengan mata melotot.
"Terimakasih!" Ucap Delia. Sebagai Karyawan baru Delia berusaha menerima hinaan dari Gina.
"Seperti tidak ada karyawan lain Karyawan kampungan ko diterima kerja di Kantor! haduuuhhh"Sahut Gina seraya menepuk jidatnya.
Tidak lama kemudian Pak Rehan mendatangi Delia rupanya ia akan mengajak makan siang bersama, sementara itu Gina yang bersebelahan denganya terlihat sangat cemburu wajahnya yang semula manis seketika menjadi merah membara.
"Kamu bisa makan siang denganku?"Tanya Pak Rehan dengan tatapan tajamnya membuat jantung Delia dag dig dug.
"Pak tapi kerjaanku belum selesai.?" Delia gemetar dan gugup ketika berhadapan dengan Pak Rehan.
"Sudahlah tinggal dulu pekerjaanmu kita makan siang dulu." Pak Rehan membiarkan Delia menunda pekerjaannya untuk makan bersama.
Saat makan bersama, Pak Rehan terus menatap wajah Delia yang sangat cantik itu. Sesekali mereka becanda bersama. Tak dipungkiri Delia merasa sangat beruntung bisa makan bersama Pak Rehan pengusaha kaya raya itu.
Tidak disangka kedekatan mereka menjadi masalah dengan Gina. Dari dulu Gina sudah menyukai Pak Rehan tapi cintanya tidak pernah di balas oleh Pak Rehan.
Menurut Pak Rehan Gina orangnya egois dan sombong, Gina juga licik dan tidak bertanggung jawab. Gina juga sering membuat masalah besar di Kantor dan tidak bisa menyelesaikannya.
Saat Delia kembali ke tempat kerja tiba-tiba.
" Brakkkkkkk....."
"Enak kan Lo! Diajak makan Pak Rehan! Dasar kampungan, Lo kan pasti yang menggoda Pak Rehan!" Gina mendobrak meja kerja Delia seraya memaki-maki Delia yang saat itu akan mulai bekerja kembali.
"Apa maksudmu Gin..?Aku sama sekali tidak pernah menggoda Pak Rehan."Ucap Delia.
"Awas Lo ya. Berani Lo godain Pak Rehan lagi! " Bentak Gina.
"Aku benar-benar tidak mengoda?." Belum selesai bicara Gina berlalu pergi.
Malam ini Delia pulang di jemput Rosa saat perjalanan pulang mereka melihat wanita menangis sendirian di dekat jalan yang sangat gelap gulita. Merasa kasihan mereka berhenti dan menghampiri wanita tersebut.
Tak disangka ternyata itu Gina, dirinya usai dirampok preman ketika sedang berjalan sendiri.
Malam itu Taxi yang di tumpanginya mogok, jadi Gina memutuskan untuk berjalan seraya menunggu Taxi yang lain. Namun ketika ia sedang berjalan tiba-tiba perampok datang dan merampas tas miliknya, untungnya dia tidak terluka.
"Gin kamu tidak apa-apa?" Gina hanya menangis tanpa menjawab tanya Delia.
"Ros bagaimana jika malam ini kita ajak Gina nginep di apartemen saja boleh?"Ucap Delia kepada Rosa.
"Ya sudah kita bawa Gina pulang sekarang." Mereka membawa Gina ke apartemen. Gina terus menerus menangis dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika preman itu melukainya dirinya.
"Gin sudah jangan menangis lagi. Yang penting kamu tidak apa-apa!"Ucap Delia.
"Maafin aku ya Del? Aku sudah jahat sama kamu aku sering marahin kamu, aku minta maaf apa kamu mau memaafkan aku Del?" Sambil menggenggam tangan Delia, Gina terus meminta Maaf.
"Sudah Gin lupakan masalah di Kantor! "Sambil memeluk Gina Delia memaafkannya.
"Sudah lebih baik kita tidur sudah malam." Sahut Rosa, kemudian mereka tidur bersama.
🌻🌻🌻
Esok hari...
Sampainya di Kantor beberapa Karyawan terheran melihat Delia dan Gina akrab seperti tidak ada apa-apa. Kalo sebelumnya mereka berdua sering bertengkar di Kantor.
Tak lama kemudian Karyawan Kantor memberi tahu Delia."Del ditunggu Pak Rehan dia pasti mau mengajakmu makan siang lagi"Ucap Karyawan tersebut.
"Enggak ah aku enggak enak sama Karyawan lain" Ucap Delia.
Karena tidak kunjung datang Pak Rehan menghampiri dirinya.
"Del kenapa kau tak mau datang keruangan ku?" Tanya Pak Rehan.
"Pak tadi aku lupa maafkan aku?"Ucap Delia.
"Iya tidak apa-apa Del, Kita makan yuk?"Ucap Pak Rehan, ia berharap Delia mau makan bersamanya lagi.
"Ciecie yang lagi jatuh cinta"Sahut Karyawan Kantor yang berbeda dibelakang mereka.
"Apaan sih kalian!"Pekik Delia.
"Gin Lo gak cemburu?"Sindir Karyawan tersebut.
"Cemburu sama siapa? Maksud kalian apa! Aku gak cemburu."Pekik Gina.
"Lha itu mukamu! Merah seperti api hahaha" Ejekan Karyawan Kantor membuat Gina marah besar padanya.
"Diam kalian!" Sambil menggebrak meja Kantor Gina membentak mereka.
"Gina! Kau? Apa yang kau lakukan! Pakai etika ini di Kantor bukan di hutan, seenaknya bersikap semaumu!" Bentak Pak Rehan seraya melotot dengan wajah merah menyalanya membuat semua Karyawan terdiam seketika.
"Pak.. Aaa... Aaku minta Maaf! Aku spontan melakukan ini."Ucapnya dengan rasa bersalah seraya menundukkan kepalanya.
"Saya beri peringatan sekali lagi jika sikapmu seperti ini lagi akan aku pecat kamu dari Kantor!."Ucap Pak Rehan sambil mengacungkan jari ia begitu marah pada Gina.
Niat ingin mengajak makan Delia berubah menjadi emosi Pak Rehan pergi begitu saja dia lupa akan janjinya untuk pergi makan bersama Delia. Gemetar tubuh Delia melihat Pak Rehan marah sampai begitunya.
Delia tidak menyangka kedekatannya dengan Pak Rehan hanya akan menjadi masalah di Kantor. Tapi bagaimana jika sikap Pak Rehan tidak di balas Delia, mungkin masalah itu akan lebih besar.
"Gin kamu tidak apa-apa?" Delia mendekati Gina yang sedang terdiam dengan tatapan mata tajamnya.
"Kenapa kamu masih bertanya bukankah kau sudah lihat sendiri bagaimana Pak Rehan membentak ku tadi!!"Ucap Gina begitu ketus.
"Biarin aja Del! Paling juga dia lagi malu tuh sama kelakuannya!"S'ahut Karyawan Kantor.
"Puas kalian puas! Sudah puas apa masih ingin membuat ku malu lagi?"Ucap Gina, membuat mereka tertawa terbahak-bahak menurut mereka itu sangat lucu.
"Sialan..! Malah tertawa awas Lo ya!!"Pekik Gina.
"Sudah-sudah nanti Pak Rehan marah lagi!"Ucap Delia.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments