Minggu ini Delia tidak pergi kekantor, banyak waktu untuk ia habiskan bersama teman-temannya. Tapi tidak lama kemudian Pak Rehan menelfon dan menyuruhnya untuk datang ke acara Party nanti malam Delia tidak menolak tawaran Bos besar tersebut.
Hari ini Delia akan pergi kerumah Gina sekaligus menanyakan Gina apakah dirinya juga diundang acara Party nanti malam.
"Tok..Tok.. Tok "Delia mengetuk pintu rumah Gina, tak lama kemudian Gina keluar dan menyuruhnya masuk.
Mereka saling ngobrol Delia menanyakan Gina tentang Party nanti malam ternyata Gina juga mendapat undangan dari Pak Rehan, merekapun sepakat pergi bersama.
Setelah pulang dari Rumah Gina Delia langsung bersiap untuk pergi ke Party. Tapi dirinya bingung, baju mana yang akan dia pakai sementara semua bajunya hanyalah baju Kantor tidak cocok untuk pergi ke acara Party malam ini.
Lalu Delia memutuskan untuk menunggu Rosa pulang, ia ingin meminjam baju Rosa setau Delia baju Rosa banyak yang serupa dengan baju Party.
"Ke Party dengan siapa Del?"Tanya Rosa.
"Sepertinya aku akan pergi dengan Gina Ros ini acara Party semua Karyawan Kantor Pak Rehan. Em Ros bagaimana kalau aku pinjam baju mu? Aku tidak ada baju yang cocok untuk ke Party malam ini?"Ucap Delia kepada wanita berambut ikal itu.
"Ya ampun Del! Sini kamu boleh pilih baju yang kamu mau kamu juga boleh mencoba semua yang kamu suka" Ucap Rosa seraya membuka pintu lemari bajunya.
"Ros bagaimana kalo aku pakai yang ini? "Ucap Delia seraya memegang baju pertama.
"Ah! Sepertinya kurang cocok, sini kupilihkan "Ucapnya seraya memilihkan baju untuk Delia.
"Bagaimana dengan ini? Sepertinya bagus kamu pasti tambah cantik"Ucap Rosa kepada Delia.
"Ros! Apa tidak ada baju yang lebih panjang? Maksud ku yang dibawah lutut.aku tidak biasa memakai pakaian seperti ini?"Delia merasa baju Rosa terlalu terbuka dan seksi.
"Heeeiii Del! Kamu itu mau ke pesta bukan kondangan! Ya sudah kalau kamu tidak mau memakai nya!"Ucap Rosa seraya melemparkan baju itu ke lantai ia merasa Delia tidak menghargai dirinya.
"Eh Ros!"Merasa salah paham Delia mengambil baju tersebut yang telah dibuang Rosa.
"Ros, bukan aku tidak mau memakainya tapi bajumu ini terlalu bagus untuku jika boleh aku akan pakai baju ini" Delia terpaksa memakainya karena tidak ada pilihan lain.
"Ya sudah kau pakai ini!"Ucap Rosa.
"Baju ini sangat seksi aku tidak usah pakai aja kali ya? Ah sudahlah kalo aku pakai baju biasa nanti yang ada aku di hina lagi sama Cacing darat." Ucapnya seraya berdiri di depan cermin.
Delia sudah sampai dirumah Gina dan langsung pergi bersama. Setelah 30 menit mereka sampai di acara Party Delia sangat canggung untuk masuk ke acara Party, karena baru kali ini Delia pergi berpesta dan berkumpul dengan banyak orang dengan tubuh gemetar perlahan Delia menapakan kakinya ke dalam acara Party tersebut.
"Ternyata kamu cantik juga ya Del? Apa lagi kaumemakai pakaian seksi seperti ini kau terlihat sangat seksi pantas saja Pak Rehan tergoda padamu!"Ucap Gina seraya berjalan masuk ke dalam acara Party.
"Kamu ini ngomong apa kamu juga cantik malah kamu lebih cantik dari aku"Balas Delia.
"Buktinya Pak Rehan tertarik padamu?" Ucap Gina kembali, Delia tidak menjawab dia lebih baik diam saja daripada melayani celotehan Gina.
Delia begitu risih dengan bajunya itu tapi dia tidak mau terlihat kampungan dan dihina lagi karena penampilannya, lalu mereka memilih tempat duduk tepat di sebelah cacing darat Karyawan kantor yang suka meledeknya.
Entah apa yang salah malam ini, Delia merasa sudah berpenampilan sesempurna mungkin untuk menghadiri acara Party Bos nya itu.
"Namanya juga wanita murahan pastilah tu paha di umbar gratis!!!" Sindiran Cacing darat mulai terdengar melewati lubang telinga Delia.
"Kalian bisa diam gak! " Bentak Gina.
"Yaelah Lo. Sekarang aja Lo bela-belain dia, nanti juga dia jadi musuh Lo lagi." Sahut cacing darat.
"Susah banget si Lo dibilangin!!"Pekik Gina.
"Sudah-sudah malu dilihat orang! Gin ayo kesana, itu pak Rehan disana?"Delia mengajak Gina untuk menghampiri Pak Rehan.
"Sudah kamu saja aku mau disini saja."Jawab Gina seraya memalingkan wajahnya.
"Del sini?"Teriak Pak Rehan, rupanya ia sudah melihat kedatangan Delia.
"Gin tuh Pak Rehan manggil ayo dong kita kesana" Delia menarik tangan Gina namun Gina tetap menolaknya.
"Kan kamu yang dipanggil udah kamu kesana saja"Ucap Gina sedikit kesal.
Melihat Delia begitu sangat ayu dan seksi membuat Pak Rehan tidak bisa memalingkan wajahnya dari mata Delia. Pak Rehan Benar-benar sudah terlanjur jatuh cinta kepada gadis desa berkulit putih itu.
"Kamu cantik banget Del malam ini."Ucap Pak Rehan Dangan tatapan mata yang sangat tajam.
"Ah bisa saja Pak aku biasa saja tidak cantik."Ucap D sedikit malu.
Tak lama kemudian pengantar minuman datang"Pak ini minuman apa?"Tanya Delia seraya mencium gelas berisi minuman aneh tersebut.
"Sudah minum saja!"Ucap Pak Rehan.
"Tapi aku tidak mau minuman seperti ini! Ini seperti minuman memabukan Pak!!"Ucap Delia seraya menyingkirkan gelas itu jauh dari harapannya.
"Tapi disini hanya ada minuman seperti ini! Minum saja!" Pak Rehan menyuapi Delia dengan minuman itu.
"Tapi pak ini kan minuman mabuk?"Delia ragu untuk meminumnya.
"Minum saja tidak akan terjadi apa-apa denganmu." Pak Rehan terus memaksa Delia untuk meminumnya.
"Baiklah..." Kemudian Delia meminum minuman tersebut dengan terpaksa.
"Buikkhhh! Pak minumannya pahit?" Delia memalingkan bibirnya dari gelas tersebut ia merasa minuman itu sangat tidak enak.
"Rasakan saja! Nanti kamu akan terbiasa"Ucap Pak Rehan seraya tersenyum puas.
Sementara itu Gina terus memandangi mereka dari jauh api cemburu dalam hatinya sudah meledak-ledak apa lagi dia harus melihatnya di depan matanya sendiri, laki-laki pujaannya.s sedang bersama wanita lain selain dirinya.
"Sampai kapan aku terus membiarkan perasaan ku terbakar api! Pak Rehan itu miliku!! Aku harus singkirkan Delia secepatnya!" Begitu emosinya Gina melihat kedekatan mereka.
Ternyata diam-diam Reno menyukai Delia dan beberapa kali cintanya ditolak .
Reno merasa dendam pada pujaan hatinya itu. Gina juga menceritakan hal yang sama dengan Reno. Merasa kebetulan lalu mereka berdua merencanakan sesuatu untuk balas dendam dengan Delia lalu mereka bersepakat.
Pukul 1 malam Delia mengajak Gina pulang karena sudah larut malam. Delia sedikit mabuk dan sempoyongan. Kesempatan empuk bagi Gina untuk melakukan aksinya, tapi itu terlalu cepat buatnya Gina pun mengurungkan niatnya.
Malam ini Delia pulang bersama Pak Rehan sementara Gina pulang bersama Reno.
Sampainya di depan apartemen Delia tertidur pulas sesekali Pak Rehan memandangi tubuh seksi Delia yang tengah tertidur pulas di dalam mobil. Ia begitu menggoda saat dua buah d4d4nya basah licin karena keringat yang keluar.
"Del Bangun sudah sampai!" Pak Rehan mencoba membangunkan Delia.
"Emmm aku dimana? Pak Rehan ini dimana kepalaku pusing sekali"Lirih Delia saat itu ia masih terpengaruh minuman keras.
"Sudah sampai Del, di apartemen" Pak Rehan terus memandang wajah dan tubuh Delia yang sangat cantik dan seksi itu .
"Kalo gitu aku masuk dulu Bapak pulang saja"Ucap Delia sedikit sempoyongan.
"Del?"Ucap Pak Rehan sepertinya ada sesuatu yang ingin ia katakan.
"Apa Pak?" Tanya Delia.
"Kamu cantik sekali malam ini" Pak Rehan menyingkirkan beberapa helai rambut Delia yang menutupi separuh wajah cantiknya.
"Hmmm.. Aku pulang dulu ya Pak." Delia melepaskan sabuk pengaman lalu keluar dari mobil.
"Hati-hati ya Del awas nanti jatuh" Ucap Pak Rehan.
"Iya aku akan hati-hati"Ucapnya berlalu pergi.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments