Semenjak kepergian sang Ayah, sang Ibu sering melamun sendiri, terkadang menangis tiba-tiba .Setiap kali Delia suruh makan pasti bilangnya sudah makan, padahal belum sama sekali. Delia tidak tega melihat sang Ibu menjadi kurus dan jarang makan. Apa lagi akhir-akhir ini sering sakit-sakitan.
🌻🌻🌻
Pasar sejati...
"Hari ini aku mau beli buah kesukaan Ibu, siapa tau Ibu mau makan" Ucap Delia sambil memilih buah-buahan segar.
"Bang Apel setengah kilo sama Jeruk setengah kilo" Sambil mencicipi buah Jeruk.
"Sama apa lagi Neng? Yang ini semuanya 70 ribu!" Ucap tukang buah.
"Sudah itu saja" Membayar lalu Delia pulang.
"Bleegg"tiba-tiba Delia bertabrakan dengan Johan.
"Aduhh..Yaahhhh...Buahku pada lari! Kalo jalan hati-hati dong" Sambil mengambil buah yang jatuh berantakan.
"Aduh neng Maaf ya Maaf" Ucap Johan dia tidak mengetahui yang di tabrak nya adalah Delia.
Setelah sudah beres lalu beranjak bangun dan ternyata"Kamu Jo! ko kamu disini? Delia tidak menyangka akan bertemu Johan lagi.
"Eh kamu wanita gi...?" Johan lupa dengan nama Delia.
"Aku Delia buka gila!" Ucap Delia melotot ke arah Johan.
"Iya maksud aku Delia, siapa juga yang bilang gila!" Ucapnya sambil memalingkan wajahnya.
"Minta maaf dong! Kan kamu yang nabrak aku!" bentak Delia sambil menginjak kaki Johan.
"Minta maaf buat apa. Orang aku nggak salah!" Ucapnya sambil kesakitan.
"Ya sudah kalo gitu!" kemudian Delia pergi sambil berharap Johan akan mengejarnya seperti di film India.
"Del tinggu!" Panggil Johan sepertinya penting.
"Tuh kan, pasti kamu salah makanya mau minta maaf. Dari tadi malu-malu" Ucapnya sangat kepedean.
"Nih Jeruk Lo ketinggalan satu!" kemudian Johan berlalu pergi begitu saja, membuat Delia sangat malu.
"Iiikkkhhhh, sialan tuh cowok, malu-maluin aku aja!" lirih Delia.
🌻🌻🌻
Sampainya di rumah...
"Bu, sedang apa melamun? Jangan melamun terus dong Bu!" Ucap Delia pada sang Ibu yang sedang melamun di ruang tamu.
"Ibu tidak melamun Del. Ibu hanya sedang memikirkan kamu" Ucap sang Ibu sambil membelai rambut Delia.
"Apa yang Ibu pikiran"Tanya Delia.
"Ibu ingin kamu segera menikah Del. Ibu ingin melihat kamu bahagia"Ucap sang Ibu sambil menangis.
"Bu tapi..." Belum selesai bicara sang Ibu memotong pembicaraan Delia.
"Del kamu sudah dewasa Ibu ingin melihat kamu menikah sebelum Ibu meninggalkanmu!" Ucap sang Ibu sambil tertunduk.
"Bu! Apa yang Ibu bicarakan! Aku akan menikah tapi bukan berarti Ibu harus meninggalkan ku! " Ucapnya sambil menggenggam erat tangan sang Ibu.
"Del Ibu punya teman, teman Ibu mempunyai anak laki-laki Ibu berniat menjodohkan kamu dengan nya" Sang Ibu berniat menjodohkan Delia dengan anak temannya.
"Bu, tapi aku belum mengenalnya! Bagaimana kalo dia bukan Orang baik-baik! "Teriak Delia ,merasa tidak mau dijodohkan.
"Stop Del! Kalo tidak mau ikutin kemauan Ibu, ya sudah tidak usah teriak!" Bentak sang Ibu pada Delia.
"Bu, maafkan aku? Aku mau Bu menikah dengan anak teman Ibu" Delia merasa bersalah telah membentak sang Ibu.
"Terimakasih ya Del, Ibu hanya ingin melihat kamu bahagia. Nanti setelah Ibu pergi kamu ada yang jagain Del" Peluk sang Ibu.
"Sudah Bu, aku tidak mau mendengarkan ucapan Ibu, yang akan meninggalkan aku lagi!" Ucap Delia dalam pelukan sang Ibu.
🌻🌻🌻
Keesokan harinya...
"Del sebentar lagi teman Ibu akan datang mengenalkan calon suami kamu. Kamu dandan yang sopan ya" Sambil mengelus pipi Delia.
"Iya Bu. Aku akan keluar jika teman Ibu sudah datang" Delia tertunduk pasrah akan perjodohan ini.
"Ibu tinggal dulu ya" Sambil tersenyum.
"Ibu terlihat begitu bahagia. Aku tidak mau membuat Ibu kecewa padaku, aku harus menerima perjodohan ini, aku ingin Ibu bahagia" Ucapnya Sambil menetes air matanya.
Tak berselang lama, dari dalam kamar Delia terdengar suara seseorang yang sedang berbicara dengan sang Ibu sepertinya calon suaminya itu sudah datang. kemudian Delia keluar dari kamar untuk melihat seperti apa calon suaminya. Delia mengintip dari balik tembok ternyata tamu itu adalah Johan dan orang tuanya.
"Astaga...! Itu kan Johan! Jangan sampai aku disuruh menikah dengan Johan amit-amit jabang bayi!" lirih Delia.
Kedatangan Johan dan orang tuanya berniat untuk melamar Delia. Sang Ibu langsung menerima lamaran tersebut karena merasa berhutang budi dengan Johan tanpa Delia ketahui Johan pernah mendonorkan darahnya beberapa kali untuk sang Ayah.
"Nak Johan tunggu sebentar ya, aku pangilkan Delia" Ucap calon mertuanya.
"Iya Bu" Ucap Johan sambil bertanya-tanya siapa wanita yang akan keluar nanti.
"Delia? Delia siapa yang akan dijodohkan dengan ku? Jangan sampai Delia gadis gila itu!' Batin Johan.
"Jo! Mikirin apa sih! Jangan cemberut gitu ah, malu!" Senggol Ibu Johan.
"Iya Jo, nanti gak enak dilihatnya kalo cemberut"Sambung Ayah Johan.
"Iya-iya nih gak cemberut!" Pasrah Johan.
Sementara itu sang Ibu menemui Delia"Del keluar dulu yuk, calon suamimu sudah datang. Temui dia" Ucap sang Ibu sambil mengandeng tangan Delia.
"Iya Bu" Delia mengangguk pasrah, sang Ibu tidak tau kalo Delia sudah kenal dengan Johan calon suaminya itu.
"Halo nak Johan. Ini perkenankan Delia anak Ibu yang akan menjadi istrimu" Ucap calon mertua sambil terus tersenyum.
"Dheeeerrrrr....!!" Seketika jantung Johan seakan meledak tiba-tiba. Setelah melihat calon istrinya yang ternyata benar-benar Delia wanita gila itu.
"Sialan..! Ternyata benar wanita gila itu. Mau tidak mau aku harus ikuti perjodohan ini" Batin Johan sambil memalingkan wajahnya.
"Mampus Lo! Tidak nyangka kan Lo! dijodohin sama aku. Lo kira aku mau sama Lo, tidak akan!" Batin Delia sambil menatap tajam ke arah Johan.
"Kok pada diem sih kenalan dong" Senggol Ibu Johan.
"Del , kenalan sana!" Bisik sang Ibu.
"Iya Bu!" Lirih Delia.
"Mas aku Delia!" Sapa Delia terpaksa.
"Aku Johan! " Ucapnya singkat.
"Hehehe, namanya anak baru kenal pasti masih gugup" Ucap Ayah Johan.
"Ya sudah kita oamit dulu ya Bu, Delia kita pamit dulu ya. Besok main kerumah" Ucap Ibu Johan sambil berjabat tangan lalu pergi.
🌻🌻🌻
Malam harinya...
"Bu?" Tanya Delia tiba-tiba.
"Ada apa Del tumben belum tidur." Ucap sang Ibu yang sedang menjahit baju.
"Bu aku tidak mau di jodohkan! Dengan Johan" Ucap Delia tiba-tiba, membuat sang Ibu Sangat kaget.
"Del dengarkan Ibu! Menurut Ibu Johan anak baik-baik. Tidak salah jika kamu menikah dengan Johan! Dia pengusaha uangnya banyak, masih kurang apa lagi Del!" Bentak sang Ibu sampai melempar baju yang sedang di jahit nya.
Delia tetap tidak terima. Dia tidak menyukai Johan berkali-kali Delia menegaskan kepada sang Ibu kalo dirinya tidak mau menikah dengan Johan. Hal itu membuat sang Ibu marah besar pada Delia.
"Kamu tidak tau apa yang sudah Johan lakukan untuk Ayah! Dia rela mendonorkan darahnya berkali-kali untuk Ayahmu! Dia bukan siapa-siapa kita tapi dia rela lakukan itu! " Teriak sang Ibu, sampai menangis tersedu-sedu.
"Bu apa yang Ibu katakan tadi? Johan mendonorkan darah untuk Ayah? Aku minta maaf Bu, aku tidak tau hal itu" Sambil menjambak rambutnya Delia menangis pilu.
"Del, masalah mencintai nanti bisa tumbuh dengan sendirinya kamu tidak kasihan sama Ibu? Ibu sudah menerima lamaran Johan ,lalu Ibu membatalkannya lagi. Muka Ibu mau taruh dimana Del"Ucap sang Ibu sambil meyakinkan Delia.
"Tidak Bu! Aku akan menikah dengan Johan" Ucap Delia sambil memeluk sang Ibu. Malam itu menjadi malam mereka yang sangat haru.
Dulu Johan bukan siapa-siapa, tapi semenjak Johan kuliah di luar Negeri kini dia menjadi pengusaha sukses Jakarta. Di usai muda Johan sudah menjadi Bos dan mempunyai banyak uang.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments