Just Us

Just Us

Chap 1

Sinar matahari merambat masuk melalui jendela yang baru saja dibuka, waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda dari sang empunya kamar untuk bangun dari tidurnya

"Yak! Karina, sampai kapan kau akan tidur terus hah?"

Terdengar decihan kecil dari seorang gadis yang masih bergelung didalam selimut tebalnya , bukannya bangun gadis itu malah kembali menyamankan diri dan merubah posisinya membelakangi laki-laki tersebut, dan tentu saja hal tersebut membuat laki-laki tadi hampir saja menjatuhkan rahangnya melihat tingkah sahabatnya itu, laki-laki itu naik keranjang lalu mulai melompat diatas ranjang

"Yak,yak,yak....!! apa yang kau lakukan hah? berhenti Daejung yak!"

Dan pekikan dari Karina berhasil menghentikan kegiatan Daejung 'mari membangunkan Karina'

Dan tentu saja dengan berat hati Karina membuka matanya untuk menyesuaikan cahaya pada matanya, setelah mengerjap beberapa kali, gadis itu menatap Daejung dengan tatapan tajam. Bukannya takut Daejung malah menatap karina dengan tatapan menantang

"Wae?" tanya Daejung

Karina mendudukkan dirinya lalu gadis itu melempar sebuah bantal ke arah Daejung, dan beruntung reflek Daejung bagus jadi laki-laki itu dapat menangkap bantal tersebut

"Ck, apa yang kau lakukan hah? apa kau tidak punya pekerjaan lain selain mengangguku?"

"Tentu saja aku kesini untuk membangunkan mu dasar putri tidur, dan kalau kau tanya tentang pekerjaan seharusnya pertanyaan itu aku tujukan padamu. Apa kau tidak punya pekerjaan hah?"

Karina masih diam, gadis itu seperti masih belum seratus persen tersadar dari mimpinya, tapi begitu ia menatap dinding yang ada didepannya, matanya membola melihat jam yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi, dan sejurus kemudian suara pekikan terdengar dari kamar bernuansa pastel itu

"Kenapa kau tidak membangunkanku dari tadi Daejung-ssi?"

Mendengar pertanyaan Karina sungguh ingin rasanya Daejung memaki sahabatnya itu, tapi mana dia bisa melakukan hal itu pada Karina, laki-laki itu menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan pelan

"Oh ya Tuhan Karina , aku sarankan padamu untuk melihat ponselmu dan lihat sudah berapa kali aku menghubungi mu"

Gadis itu mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas lalu, setelahnya terdengar gumaman tidak jelas dari gadis itu, ia mulai menggerutu merutuki keteledorannya yang memasang mode getar pada ponselnya,

"Yak! dari pada kau merutuki keteledoranmu itu, lebih baik kau bergegas mandi sebelum Kang gyosunim menceramahimu lagi"

Mendengar nama profesornya disebut segera Karina berlari menuju kamar mandi, dan yang dapat Daejung lakukan adalah terkekeh geli dan menggelengkan kepalanya

"bergegaslah Karina, aku akan membuatkan sandwich telur untuk sarapan"

Setelah mengatakan itu Daejung segera melangkah keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk gadis kesayangannya itu

Dan tiga puluh menit kemudian, Karina sudah siap untuk berangkat ke rumah sakit, hari ini gadis itu memakai celana jeans yang membalut kaki jenjangnya, dia memadukannya dengan kemeja putih yang bagian lengannya ia lipat tiga perempat dangan bagian bawah yang ia masukkan, tak lupa sepatu kets hadiah dari Daejung untuk nya bulan lalu, dan jangan lupa rambut panjangnya yang ia kuncir kuda

"Sudah selesai?"

"em, eotte? bagaimana penampilanku?"

tanya karina dengan memutar tubuhnya, dan Daejung tersenyum untuk itu, ia mendekat pada Karina lalu ia ulurkan tangannya untuk mengusap sayang kepala gadis itu

"seperti biasa kau selalu cantik dan menawan"

"tentu saja, karena aku sahabat Daejung yang paling cantik" seru karina dengan senyum manisnya

Daejung pun terkekeh dan memberikan dua potong sandwich pada karina

"ya,ya,ya....terserah kau saja. sekarang ayo kita berangkat sebelum Kang gyosu semakin marah"

Karina membolakan matanya lalu gadis itu berjalan dengan cepat mendahului Daejung menuju tempat parkir

.

.

.

Siang ini Karina masuk ke Ruang divisinya dengan wajah lesu, gadis itu mendudukkan diri di sofa panjang yang terletak di Ruangan tersebut

"Kenapa dengan wajahmu itu?" tanya Mina salah satu teman dokternya di divisi bedah jantung, dan perlu diketahui Mina adalah senior di divisi Karina

"Dia terkena marah lagi dengan Kang Gyosunim" jawab Chunghee, ia juga salah satu dokter residen disana

"Ck, apa hari ini dia terlambat lagi?" tanya Mina

"Tentu saja, bukankah selama ini memang hanya itu masalahnya" Chunghee kembali angkat suara menjawab Mina

"Yak, kenapa kau bisa terlambat lagi hah? apa kau tidak bosan setiap hari mendapat ceramah pagi dari Kang gyosu " sunggut Mina

Karina bangkit lalu ia menatap Mina

"ini semua salah Daejung, dia terlambat membangunkan ku lagi hari ini"

"yak, Karina kau seharusnya bersyukur karena Daejung dengan sabar menghadapi semua tingkah ajaib mu itu, dan lagi sampai kapan kau akan terus bergantung padanya? beruntung dia bekerja di perusahaannya sendiri, jadi dia tidak mendapatkan teguran dari atasannya"

Karina mencabik kesal pada Mina, tapi kalau di pikir lagi memang betul apa yang dikatakan seniornya itu, akan sampai kapan dia terus bergantung pada Daejung. Karina menghela nafas lelah, gadis itu lalu beranjak dari ruangan itu

"kau mau kemana?" tanya Mina pada Karina

"Kantin, kepalaku semakin berdenyut mendengarkan ucapanmu Eonni" jawab Karina sekenanya

"Yak dasar gadis nakal, aku lebih tua dari mu, aish anak itu" pekik Mina pada juniornya itu

.

.

.

Karina sedang menikmati makan siangnya yang sebenarnya sudah sangat terlambat itu, tadi setelah keluar dari Ruangannya gadis itu tidak langsung menuju Kantin melainkan ia sempat melakukan kunjungan pada beberapa pasien yang ia tangani pasca operasi

Disaat ia menikmati makan siangnya telfonnya berdering, Karina mengambil ponselnya dari saku snelli yang ia kenakan, setelah melihat siapa yang menelfon segera ia mengangkatnya

"apa kau begitu merindukan ku sampai-sampai kau menelfonku em?"

Tanya Karina pada seseorang diseberang sana, sedang orang yang tadi menelfon nya mengulam senyum di wajah tampannya

"ck, kenapa sekarang tingkat kepercayaan dirimu semakin tinggi eoh"

"Itu karena kau yang menularkannya padaku jadi sekarang ke narsisanmu itu menular padaku"

Daejung tergelak tawa disebarang sana

"Jadi...apa yang sedang kau lakukan sekarang Karina gyosunim?"

"Bernafas" jawab karina

Daejung mencabik kesal disebarang sana

"Yak! aku bertanya serius Bee"

Sekarang giliran Karina yang tergelak tawa, gadis itu sungguh sangat senang mengoda Sahabatnya itu

"Nde,nde,nde Sajangnim, jangan marah nanti kau cepat tua kalau selalu marah-marah"

"Itu karena kau yang selalu membuatku marah gadis kecil, sekarang katakan kau sedang apa?"

"Aku sedang menikmati makan siang ku, kau sendiri?"

Jawaban Karina itu membuat Daejung berdecak tak suka

"aku sedang istirahat sebentar sebelum rapat dimulai, kenapa kau baru saja makan siang? bukankah sering ku katakan untuk jangan terlambat makan, kenapa kau bebal sekali dan selalu saja menunda untuk mengisi perutmu, bagaimana kalau asam lambung mu kambuh? Karina aku tau kau itu dokter dan waktu kerjamu tidak menentu tapi setidaknya perhatikan juga kesehatanmu Bee"

Karina tersenyum mendengar Daejung marah-marah diseberang sana, hati Karina menghangat mendengar petuah Daejung, inilah salah satu hal yang membuat Karina begitu menyayangi sahabatnya, laki-laki itu begitu perhatian padanya

"Yak kau mendengarku tidak gadis nakal?"

Dan pekikan Daejung itu nyadarkan Karina dari lamunannya

"Nde Sajangnim, aku mendengar nya dan aku berjanji tidak akan mengulangi nya lagi"

"Bagus, awas saja kalau kau mengulanginya lagi, tidak akan ada lagi stok es krim dalam lemari es mu ingat itu"

"Andwae... aku janji ini yang terakhir"

Dan obrolan merekapun masih berlanjut, sampai terdengar panggilan untuk Karina dan timnya karena seorang pasien jantung akan segera sampai ke IGD, dan setelah menutup panggilan dengan Daejung, Karina bergegas menuju IGD menunggu pasien yang akan segera ia tangani bersama timnya

.

.

.

.

.

TBC

See You Next Chapture...😊

Terpopuler

Comments

Ra Ja

Ra Ja

suka ceritanya

2022-11-19

0

Ariyati Ari

Ariyati Ari

semangat thor

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!