Chap 19

Karina perlahan membuka matanya, ia mengeliat kecil lalu gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali membiasakan bias cahaya yang memasuki matanya, gadis itu lalu menatap jam dinding yang menempel tepat didepannya, Karina mendudukkan dirinya lalu helaan nafas keluar dari bibir gadis itu, dengan langkah gontai dia berjalan menuju kamar mandi.

Hampir tiga puluh menit waktu yang Karina perlukan untuk membersihkan diri, hari ini gadis itu berangkat siang jadi dia bisa sedikit bermalas-malasan. Ketika baru saja dia mendudukkan diri di ruang makan, gadis itu sudah disuguhkan dengan beberapa makanan tersaji disana, tanpa bertanya pun dia tau siapa yang menyiapkan semuanya, gadis itu tersenyum miris entah kenapa hatinya merasa sesak setiap mengingat kejadian tempo hari. Karina memukul dadanya berusaha untuk mengurangi rasa sesak tersebut.

"Perasaan sialan" umpat Karina, gadis itu berjalan menuju lemari es untuk mengambil sebotol air dingin, ketika menutup pintu lemari pendingin tersebut, matanya menatap sebuah note tertempel disana

'Karina-ya...aku sudah membuatkan sup peredan pengar dan beberapa makanan kesukaanmu. Makanlah....sore nanti aku akan menjemputmu, dan mari kita bicarakan masalah ini baik-baik. Aku menyayangimu Bee....'

Airmata Karina menetes dan semakin lama semakin deras, kenapa semuanya menjadi seperti ini? Ya Tuhan apa yang harus dia lakukan sekarang

.

.

.

Sore ini Karina dan Chunghee berancana untuk menikmati waktu istirahat mereka sebelum berjaga malam, Karina mengajak Chunghee untuk makan disalah satu restoran didekat Rumah sakit, mereka bercanda disepanjang jalan, lalu semuanya terhenti ketika ponsel Karina berdering, gadis itu merogoh saku snelli nya, lalu bibirnya berdecih setelah mendapati siapa yang menelfonnya, gadis itu memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong tanpa berniat menjawabnya

"Wae? kenapa kau tidak mengangkatnya? dan siapa yang sebenarnya menelfonmu,sedari tadi ponselmu berbunyi dan kau kenapa tidak sedikit pun berniat mengangkatnya. Apa kau tidak terganggu dengan hal itu?" tanya Chunghee

"Bukan sesuatu yang penting, tidak usah dibahas. Kajja kita pergi" jawab Karina

Chunghee pun hanya menggelengkan kepalanya, dan kembali menyusul langkah Karina

Sementara itu, didepan rumah sakit Daejung berdiam diri didalam mobilnya, laki-laki itu sedari tadi menghubungi Karina tapi gadis itu terus mengabaikannya, bahkan pesan yang dia kirim pun tidak Karina buka, Daejung menghela nafas lelah, lalu laki-laki itu menoleh pada bangunan rumah sakit, dia terus menatap tempat itu berharap Karina keluar dari sana. Dan bersyukur karen doanya terkabul, ketika melihat Karina keluar dari sana bersama Chunghee, segera Daejung keluar dari mobilnya dan berjalan cepat menghampiri Karina

"Yak! berhenti mengacak rambutku dasar" pekik Karina dengan tangan yang siap melayangkan pukulan pada Chunghee, bukannya takut Chunghee justru semakin gencar menjahili Karina

"Ekhem" Daejung berdehem untuk mencuri perhatian Karina dan Chunghee, dan sontak saja mereka menoleh kearah Daejung

"Eoh Daejung-ah, apa kau ingin bertemu Karina?" tanya Chunghee

"Ne... aku ingin berbicara sebentar dengan Karina"

Chunghee menganggukkan kelapanya lalu beralih menatap Karina yang berdiri kaku disampingnya, entahlah gadis itu merasa belum siap untuk bertemu Daejung

"Karina-ya" sapa Daejung dengan senyum khasnya

Karina tidak menjawabnya gadis itu justru mengangkat panggilan dari ponselnya

"Yeobseyo Mina Eonni..."

"......"

"Ah oke..tunggu aku akan segera kesana"

Setelahnya Karina memasukkan kembali ponselnya

"Chunghee-ah aku harus pergi, Mina Eonni menugguku, jadi sampai bertemu nanti"

Dan tanpa menunggu jawaban dari Chunghee, Karina bergegas masuk kembali kedalam rumah sakit dengan buru-buru, bahkan gadis itu hampir saja terjatuh karena menginjak ikat sepatunya yang terlepas, tapi beruntung saat itu seorang perawat lewat dan menolong Karina, hingga gadis itu tidak terjatuh

"Yak!! hati-hati dasar gadis ceroboh" pekik Chunghee, sedangkan Daejung hanya tersenyum miris melihat bagaimana sikap Karina menghindarinya

"Yak Daejung-ah, bagaimana kau bisa tahan terus bersama dengan gadis seperti itu" tanya Chunghee pada Daejung

"Aku menyayanginya begitu dalam, apapun yang dia lakukan dan bagaimana pun sikapnya, baik dan buruknya dia aku akan menerimanya dengan senang hati" balas Daejung dengan penuh ketulusan

"Ck... kau pasti sangat mencintai Karina, tapi Daejung-ah aku heran kenapa kau belum juga mengungkapkan perasaanmu padanya?" tanya Chunghee kembali

"Dia sudah mengetahuinya" balas Daejung

Mata Chunghee membola mendengar penuturan Daejung, laki-laki itu lalu mendekati Daejung dan mengajak temannya itu untuk duduk disalah satu bangku panjang yang tersedia disana

"Ceritakan padaku bagaimana Karina bisa mengetahui perasaanmu? dan bagaimana jawaban gadis itu?" tanya Chunghee dengan tidak sabaran

Daejung menghela nafas panjang, lalu laki-laki itu mulai menceritakan apa yang terjadi padanya dan Karina, Chunghee memejamkan matanya saat mendengar reaksi Karina

"Daejung-ah seharusnya kau mengikuti saranku sejak dulu, aku yakin pasti reaksi Karina tidak akan seperti ini"

Dalam hati Daejung membenarkan apa yang Chunghee katakan, seharusnya dia menyampaikan perasaannya pada Karina sejak dulu, pasti reaksi Karina tidak akan semarah ini. Lagi-lagi Daejung menghela nafas lelah. Chunghee menepuk pundak Daejung berusaha memberikan kekuatan pada laki-laki itu

"Tak apa Daejung-ah setidaknya sekarang dia sudah tau perasaanmu, dan untuk sikap Karina saat ini, bersabarlah berikan dia waktu untuk menerima semuanya. Aku yakin setelah dia bisa menerima semuanya gadis itu pasti akan kembali seperti semula. Jadi sekarang bersabarlah, kau hafalkan bagaimana sifat Karina" ujar Chunghee berusaha memberi semangat pada Daejung

"Kau benar Chunghee-ah aku hanya perlu bersabar, tapi Chunghee-ah bisakah kau mengatakan pada Karina Kalau lusa aku berangkat ke Jepang" pinta Daejung, dahi Chunghee berkerut laki-laki itu merasa penasaran dengan permintaan Daejung

"Apa terjadi sesuatu disana?" tanya Chunghee

"Aniyo..Appa memindahkanku kesana"

"Ye?" Chunghee kaget mendengar penuturan Daejung

"Aku bertukar posisi dengan Baekhoo Hyung"

"Berapa lama kau disana? maksudku apa kau akan menetap disana?" tanya Chunghee yang masih penasaran

"Aniyo, hanya dua tahun dan setelah Chinsun Nunna melahirkan aku akan kembali. Jadi bisakah kau menyampaikannya pada Karina? dan bisakah aku mempercayakan Karina padamu selama aku pergi? tolong jaga dia dan tolong pastikan kalau dia tidak terlambat makan ataupun pergi ke Bar" kini giliran Daejung yang memastikan

Chunghee terkekeh mendengar pesan Daejung, sungguh laki-laki itu seperti seorang ayah yang sedang menitipkan anak gadisnya pada gurunya

"Kau tenang saja, aku akan menjaganya dengan baik, bahkan kalau dia masih tidak mau mengangkat telefonmu atau pun membalas pesanmu, aku yang akan mengirimkan semua aktivitasnya padamu. Kau tenang saja dan percayakan Karina padaku" ujar Chunghee

Daejung tersenyum, perasaannya lega setelah mendengar jawaban Chunghee, setidaknya ketika dia disana, dia bisa tenang

"Gomawo Chunghee-ah, aku akan mengirimkanmu wine kualitas terbaik begitu aku sampai disana" ujar Daejung dengan menepuk pundak Chunghee

"Aish kau ini, aku melakukannya karena aku sudah menganggap Karina seperti adikku sendiri, tapi kalau kau ingin mengirimkanku Wine tentu saja aku akan menerimanya, bukankah kita tidak boleh menolak pemberian dari orang lain" ujar Chunghee dengan menaik turunkan alis nya

Daejung pun terkekeh mendengar jawaban Chunghee, dan obrolan mereka pun masih berlanjut, mereka membahas banyak hal termasuk hubungan Chunghee dan Mijin, bagaimana laki-laki itu menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya dan masih banyk hal lain yang mereka bahas

.

.

.

TBC

See you next chapture...😊

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!