Chap 11

Karina dan Cunghee baru saja keluar dari Rumah sakit, malam ini jadwal Chunghee untuk jaga malam. Tapi sebelumnya laki-laki itu akan mengantar Karina pulang terlebih dahulu, tadi pagi laki-laki itu juga menjemput Karina, memang sudah menjadi kebiasaan sejak dulu ketika Daejung sedang bertugas ke luar kota, maka Chunghee lah yang akan mengantar-jemput Karina.

Mereka sudah berada di Luar Rumah sakit dan berjalan menuju Tempat Parkir, tapi langkah mereka terhenti ketika seseorang memanggil Karina

"Karina-ya..."

Karina dan Chunghee menoleh kesumber suara, mata Karina membola, segera saja gadis itu berlari dan menghambur kepelukan Daejung, ya laki-laki tadi adalah Daejung. Laki-laki itu kembali ke Korea pagi tadi, setelah dari bandara dia memutuskan untuk beristirahat sebentar di Apartemen, setelahnya baru dia akan menjemput Karina

"Nan bogoshipo...."

"Nado"

Daejung pun membalas pelukan Karina tak kalah erat, sejujurnya dia juga sangat-sangat merindukan sahabatnya itu, ingin sekali Daejung pulang ke Korea dan berlari menemui Karina tapi tentu saja hal itu tidak bisa dia lakukan, sebagai seorang pemimpin perusahaan dia mau tidak mau harus tetap berada disana sampai masalah pada perusahaannya teratasi. Dan kini akhirnya dia bisa pulang dan memeluk gadis yang sangat ia sayangi itu

"Ekhem, sepertinya aku terlupakan" ujar Chunghee

Daejung dan Karina pun melepas pelukan mereka, Daejung pun menghampiri Chunghee, dia peluk sebentar laki-laki itu

"Apa selama aku pergi gadis nakal ini merepotkanmu Chunghee-ah" tanya Daejung

Karina menegang, dia menatap Chunghee dengan tatapan memohon agar laki-laki itu tidak mengadukan pada Daejung kalau dia mabuk. Chunghee yang mengerti akan tatapan itu pun berniat menggoda Karina, laki-laki itu menatap Karina dengan smirk andalannya lalu menaik turun kan alisnya, Karina semakin tegang gadis itu menangkupkan tangannya dan memasang wajah memohon pada Chunghee. Daejung mengernyitkan dahinya

"Wae Chunghee-ah apa dia berbuat sesuatu?" tanya Daejung

"Ah....Dia kemarin...." Chunghee sengaja menjeda kalimatnya, lalu dia tatap Karina. Karina sudah hampir menangis karena kejahilan Chunghee

"Dia kemarin mengatakan kalau dia sudah sangat merindukanmu, jadi aku berencana menelfonmu kalau hari ini kau akan pulang. Bukan begitu Karina?" tanya Chunghee dengan senyum yang begitu menyebalkan dimata Karina

"Ah, itu iya tentu saja aku sangat merindukanmu" Jawab Karina

Daejung pun mengusap rambut halus Karina dan kembali memeluk sahabatnya itu, gadis itu menatap Chunghee lalu memberikan tatapan mematikan pada laki-laki tersebut, bukannya takut Chunghee malah tergelak tawa.

Namun tiba-tiba saja lengan Karina ditarik lalu sebuah tamparan mendarat dipipi mulus gadis cantik itu, tak hanya sampai disitu, gadis itu juga didorong sampai terjatuh. Dan sontak hal itu membuat Daejung dan Chunghee terkejut bukan main. Segera Daejung tatap sang pelaku, dia semakin terkejut ketika mendapati Hye in yang melakukan hal tersebut

Bagaimana bisa Hye in ada disana?

Sore ini Hye in berencana untuk mengunjungi Daejung di Apartemen laki-laki itu, tadi pagi dia mendapat kabar bahwa Daejung sudah pulang, jadi dia berencana untuk mengunjungi kekasihnya itu.

Baru saja Hye in akan keluar dari mobilnya, tapi hal itu urung ia lakukan karena melihat Daejung yang baru saja keluar dan berjalan menuju mobilnya. Karena penasaran gadis itu pun mengikuti mobil Daejung, dia ikuti terus mobil kekasihnya itu, perasaannya mengatakan kalau laki-laki itu pasti akan menuju rumah sakit untuk menjemput Karina.

Dan benar saja setelah beberapa menit dia mengikuti Daejung, laki-laki itu berhenti di depan rumah sakit, Hye in meremat stir mobilnya, gadis itu mulai tersulut emosi, dan emosinya semakin menjadi ketika dia melihat Daejung memeluk Karina. Dengan emosi yang sudah memuncak, Hye in keluar dari mobilnya berjalan cepat menghampiri Karina dan melakukan tindakan kekerasan itu pada Karina

"Ige mwoya...apa yang kau lakukan Hye in" bentak Daejung pada Yejin

"Seharusnya aku yang bertanya itu padamu Daejung, apa yang kau lakukan hah? wae Daejung-ah, Wae? kenapa kau selalu mendahulukan gadis itu? apa istimewanya dia? dia hanyalah gadis yang selalu merepotkanmu Daejung-ah, buka matamu. Aku ini kekasihmu, seharusnya kau lebih memperdulikan aku dari pada dia" balas Hye in tak kalah emosi

"Kau bertanya apa istimewanya dia? dia jauh lebih baik darimu, dia lebih tau sopan santun, dia lebih pandai mengendalikan diri dari pada dirimu, dia lebih segalanya. Dan kau masih ingat bukan alasan mengapa kita bisa menjadi sepasang kekasih, jadi jangan pernah kau membandingkan dia dengan dirimu, kalian jauh berbeda" balas Daejung

"Kau keterlaluan Daejung, sekarang katakan kau pilih aku atau dia" ujar Hye in

Daejung tatap mata kekasihnya itu, dia dekati Hye in dan berkata

"Seharusnya kau tidak perlu menanyakan suatu hal yang kau sendiri sudah tau jawabannya Hye in-ah. Sudah sering aku katakan Karina adalah prioritasku, dia lebih berharga dari apapun" tegas daejung

Hye in mengepalkan tangannya, lalu dia layangkan sebuah tamparan dipipi Daejung dengan begitu keras. Chunghee dan Karina membolakan mata mereka. Tak terima dengan kelakuan Hye in, Karina melepaskan tasnya dan memberikannya pada Chunghee, dengan langkah tergesa dia dekati Hye in, dan....

PLAK....

Tamparan tak kalah keras akhirnya mendarat dipipi Hye in, lagi-lagi Daejung dan Chunghee dibuat terkejut

"Tidak ada yang boleh menampar Daejung ku, dengarkan aku Hye in-ah seharusnya kau berkaca sebelum mengatakan itu tentang diriku, bukankah selama ini kau yang menjadi benalu bagi Daejung, kau pikir selama ini aku tidak tau dan akan terus diam ketika aku melihatmu selalu pergi dengan laki-laki lain? cih...memalukan. Seharunya kau juga tidak perlu meminta Daejung untuk memilih karena sudah jelas bukan kalau Daejung pasti akan memilihku dari pada dirimu yang hanya suka menguras dompet Daejung" setelah mengatakan itu Karina meninggalkan Hye in

Tanpa diduga, Hye in menarik rambut Karina hingga gadis itu mengadu kesakitan

"Yak! apa yang kau lakukan" pekik Karina

"Itu balasan yang harus kau terima gadis menyebalkan" jawab Hye in

Tak terima dengan apa yang dilakukan Hye in, Karina pun membalas menarik Rambut Hye in, dan terjadilah adegan saling menarik rambut, Daejung dan Chunghee yang masih terkejut akhirnya tersadar ketika mendengar pekikan dari Karina. Dengan segera Daejung memisahkan dua gadis cantik itu, Daejung berdiri ditengah-tengah mereka, lalu dia angakat tubuh karina layaknya karung beras, sedangkan Chunghee menahan tubuh Hye in agar gadis itu tidak mengejar Daejung

"Lepaskan aku Daejung, aku harus memberikan wanita bar-bar itu pelajaran. Turunkan aku Daejung-ah...Yak!" Karina meronta dan terus memukul punggung tegap Daejung, tapi laki-laki itu tidak mengubris dan berjalan menuju mobilnya,setelahnya dia dudukkan Karina dan memasangkan sabuk pengaman pada gadis itu

"Tetap ditempatmu dan jangan keluar" perintah Daejung dengan nada dingin, dan Karina pun hanya dapat mencibir dan melipat kedua lengannya didepan dada

Daejung kembali menghampiri Chunghee dan Hye in

"Chunghee-ah, tolong obati luka Hye in. Aku akan mengobati luka Karina di Apartemen. Kalau terjadi apa-apa pada Hye in tolong hubungi aku" pinta Daejung

Chunghee pun menganggukkan kepalanya

"Daejung-ah..." panggil Hye in

Daejung berhenti tapi laki-laki itu tidak menoleh sedikit pun

"Ikutlah dengan Chunghee, dan obati lukamu, kita bicara lagi besok" setelah mengatakan itu Daejung kembali berjalan menuju mobilnya tanpa memperdulikan pekikan Hye in

.

.

.

TBC

See You Next Chapture...😊

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!