Chap 9

Karina baru kembali dari kantin, tadi setelah selesai melakukan operasi dengan Mina, gadis itu merasa lapar, jadi sebelum pulang dia memutuskan untuk makan terlebih dahulu di kantin. Karian berjalan menyusuri koridor menuju ruangannya, ketika berpapasan dengan beberapa perawatan dan dokter gadis itu tak lupa menyapa mereka, senandung lirih terdengar dari bibir tipis nya

"Karina" panggil Baekhwa

Bukannya berhenti ataupun menoleh gadis itu justru mempercepat langkahnya, dia berusaha menghindari laki-laki itu, tentu saja Baekhwa tidak mau kalah, laki-laki itu berjalan cepat menyusul Karina, dan usaha Baekhwa tidak sia-sia sekarang dia berhasil mencekal lengan Karina

"Lepaskan" ujar Karina dengan menyentak tangan Baekhwa

"Karina ada yang ingin aku bicarakan, jebal dengarkan aku kali ini saja"

"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan antara kita, dan satu lagi jangan pernah menyebut kata kita karena sekarang ini yang ada hanyalah aku dan dirimu"

Karina berbalik dan akan segera melangkah meninggalkan Baekhwa, tapi langkahnya terhenti ketika Baekhwa kembali berucap

"Aku masih mencintaimu Karina"

Karina tersentak dengan ucapan Baekhwa, gadis itu diam di tempatnya tanpa berniat untuk menoleh sedikit pun

"Aku ingin kita kembali seperti dulu, menjalin hubungan lagi seperti dulu"

Tangan Karina terkepal, dia lalu berbalik menghadap Baekhwa

"Ck, berani sekali kau berkata seperti itu setelah apa yang kau lakukan dulu. Apa kau lupa dengan apa yang kau lakukan padaku dulu? apa perlu aku mengingatkan kembali tentang perselingkuhanmu dengan wanita itu? Dengar ini baik-baik Kim Baekhwa, tidak akan pernah ada lagi hubungan di antar kita, hubungan kita sudah berakhir semenjak kau memutuskan untuk pergi dan tidak mau mendengarkan penjelasanku. Kau bahkan lebih memilih untuk tidur dengan wanita lain dari pada menemuiku yang sudah lama menunggumu untuk menjelaskan semuanya. Jadi mulai sekarang berhenti mengangguku, bersikaplah seolah kita tidak saling mengenal, dan jangan pernah kau mengungkit tentang masa lalu"

Setelah mengatakannya Karina segera pergi menuju ruangannya

.

.

.

Brak!!

Karina membuka pintu ruangannya dengan keras hingga membuat Chunghee yang berada disana tersentak kaget

"Yak!! apa kau berniat membuatku mengalami serangan jatung eoh?" maki Chunghee pada Karina

"Ya, aku berencana untuk membuatmu merasakan hal tersebut" jawab Karina setelah gadis itu duduk disamping Chunghee

"Asih, dasar gadis nakal" ujar Chunghee

Karina tidak menjawabnya, gadis itu sibuk membereskan barang-barangnya

"Sesuatu terjadi?" tanya Chunghee

"Aniyo semua baik-baik saja, ah...Chunghee-ah apa kau ada rencana setelah ini?" tanya Karina

"Ya aku berencana untuk menengelamkanmu di Sungai Han" Jawab Chunghee asal

"Yak!! aku bertanya serius" pekik Karina

"Wae? kenpa kau bertanya seperti itu?"

"Apa kau mau menemaniku pergi ke Bar? Tanya Karina

"Mwo? untuk apa kau mengajakku pergi ke Bar?" tanya Chunghee

"Aku pergi kesana untuk berenang" jawab Karina

"Yak!! aku bertanya serius dasar gadis menyebalkan" pekik Chunghee penuh emosi

"Tentu saja untuk minum, memangnya kau pikir untuk apa aku pergi kesana" jawab Karina tak kalah emosi

"Shireo, Aku tidak mau terkena amukan dari Daejung, karena menemanimu Minum"

"Ck, Daejung belum pulang. Dan Chinsun Eonni juga sudah kembali ke Busan. Jadi....mau ya sekali ini saja. Aku yang akan mentraktirmu" rengek Karina

Yup Karina sekarang sendirian, karena pagi tadi Chinsun kembali ke Busan, wanita itu mendapat telefon bahwa mertuanya sakit, jadi dengan berat hati dia harus meninggalkan karina setelah satu minggu lebih dia menemani gadis cantik itu

Chunghee memasang wajah berpikir

" Baiklah kalau kau memaksa, tapi ingat kalau sampai Daejung marah jangan kau libatkan aku didalamnya mengerti"

Mata Karina berbinar, gadis itu lalu mengangguk antusias

Setelahnya mereka bergegas menuju salah satu Bar yang sering Chunghee datangi, sebenarnya Karina jarang sekali pergi ke Bar, gadis itu juga jarang untuk minum-minum, dia hanya akan meminum soju itu pun dengan pengawasan Daejung, tapi kali ini entah mengapa Karina ingin sekali pergi ke tempat itu, mungkin dia butuh sedikit pelampiasan untuk melupakan kejadian tadi saat dia bertemu Baekhwa yang kembali mengungkit masa lalu mereka.

.

.

.

Ini sudah gelas kesekian yang Karina minum, Chunghee benar-benar khawatir dengan gadis itu, ia bergidik ngeri membayangkan bagaimana reaksi Daejung kalau laki-laki itu sampai tau keadaan Karina yang mabuk seperti ini

"Chunghee-ah, kenapa dia kembali setelah apa yang dia lakukan padaku? Wae Chunghee-ah...Wae?" Rancu Karina

Chunghee hanya dapat menghela nafas lelah, pertanyaan itu sudah beberapa kali meluncur dari bibir Karina

"Karina, ayo kita pulang kau sudah mabuk" ajak Chunghee

"Aniyo~aku belum mabuk, aku masih kuat" bantah Karina

Dan alhasil Chunghee hanya dapat menunggu Karina sampai gadis itu puas melampiaskan kekesalannya.

Baru saja Karina akan kembali menenguk minumannya tapi Chunghee segera mencekalnya dan merebut gelas Karina

"Cukup Karina, kau sudah mabuk. Sekarang aku akan mengantarkanmu pulang sebelum kau hilang kesadaran" ujar Chunghee dengan penuh penekanan

Karina hanya bisa pasrah ketika Chunghee memapahnya keluar dari tempat tersebut.

Hari sudah begitu larut ketika mereka pulang, selama di perjalanan pulang Karina benar-benar seperti orang mabuk lainnya, gadis itu bernyanyi tidak jelas, lalu gadis itu menangis, lalu setelahnya gadis itu mengumpat tidak jelas.

Mereka baru saja sampai di gedung Apartemen Karina, begitu sampai bastment gadis itu buru-buru keluar dari mobil Chunghee dan segera berlari kesalah satu sudut untuk memuntahkan isi perutnya, setelah isi perutnya terkuras Karina terduduk dengan lemas, Chunghee menghampiri temannya itu, ia papah kembali karina untuk memasuki gedung Aparteman

"Terkutuklah orang-orang yang membuat minuman menyebalkan itu" maki Karina disela langkahnya

Chunghee memutar bola matanya malas "Kenapa kau mengutuk mereka eoh? Mereka tidak bersalah, kau yang bersalah karena meminumnya tanpa tau batas"

Karina memicingkan matanya menatap Chunghee "Ck diamlah, kau membuatku ingin kembali muntah"

"Wae? Memang benarkan kau yang salah" balas Chunghee tak mau kalah

"Aish, sekali lagi kau bicara aku benar-benar akan muntah di bajumu"

"Yak!" Pekik Chunghee

Setelahnya tidak ada obrolan lagi diantara mereka,dan beberapa menit kemudian mereka telah sampai di depan unit Apartemen Karina

"Karina buka matamu kita sudah sampai" ujar Chunghee dengan sedikit menguncang bahu Karina

Perlahan Karina membuka matanya, gadis itu menatap sekeliling setelahnya gadis itu tersadar bahwa mereka sudah sampai di depan pintu Apartemen Karina, gadis itu tersenyum lalu memasukkan passwordnya

"Gomawo Chunghee-ah kau memang yang terbaik, sampai bertemu besok di Rumah sakit...annyeong" dan setelahnya gadis itu masuk kedalam Apartemennya meninggalkan Chunghee yang masih mengangga tidak percaya dengan tingkah Karina

"Yak! Dasar gadis menyebalkan" pekik Chunghee, dan setelahnya laki-laki itu pergi meninggalkan Apartemen Karina

.

.

.

TBC

See You Next Chapture....😊

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!