Chap 3

Pagi ini Daejung sudah berada di depan Rumah sakit untuk menjemput Karina, sesekali ia menoleh kearah pintu menunggu seorang wanita yang ia sayangi keluar dari sana, saat ia menunggu tiba-tiba ponselnya berdering dan nama Hye in tertera disana, Daejung menarik nafas lalu membuangnya pelan, setelah itu dia mengangkat panggilan tersebut

"Yeobseyo"

"Morning changiya....eodiseo?" tanya Hye in pada kekasihnya itu

"Aku sedang berada di Rumah sakit, menunggu Karina pulang , ada apa?"

"Ck, kenapa kau menjemputnya? apa dia tidak bisa pulang sendiri?"

"Hye in-ah jebal, aku sedang tidak ingin berdebat pagi ini"

"aku juga tidak ingin berdebat denganmu, tapi kenapa kau selalu mendahulukan gadis itu dari pada aku kekasihmu sendiri Daejung, semalam aku memintamu untuk mengantarku dan kau menolaknya, jadi ini alasannya, karena gadis itu kau menolakku? Wae Daejung-ah? Wae?" ujar Hye in dengan pekikan di ujung kalimatnya

Daejung memejamkan mata sambil memijit pangkal hidungnya, selalu seperti ini setiap kali mereka melakukan obrolan dan terdapat nama Karina disana, Hye in selalu tersulut emosi, Daejung tau Hye in cemburu pada sahabatnya itu, tapi mau bagaimana lagi, dia tidak mungkin meninggalkan Karina begitu saja

pernah sekali waktu Hye in memberikan Daejung pilihan untuk memilih antara dirinya atau Karina, dan tentu saja Daejung memilih Karina, dan setelahnya hubungan Daejung dan Hye in berakhir, tapi beberapa bulan setelahnya Hye in mendatangi Daejung dan meminta untuk kembali bersama, gadis itu juga mengatakan tidak akan mencampuri urusan Daejung dengan Karina, tapi nyatanya setelah mereka kembali bersama Hye in tidak menepati janjinya itu

"Daejung!!" pekik Hye in di ujing sana

Dan sontak Daejung membuka mata, dia membuang nafasnya kasar dan laki-laki itu kembali menoleh kearah pintu, dia tersenyum ketika mendapati Karina sudah berdiri disana

"Hye in-ah aku tutup dulu telfonya, aku akan menghubungimu lagi nanti"

Tanpa menghiraukan pekikan emosi dari Hye in, Daejung mematikan sambungan telefon, laki-laki itu lalu keluar dari mobil dan melambaikan tangannya pada Karina.

Karina baru saja keluar dari Rumah sakit, gadis itu merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, ketika ia melihat kedepan, gadis itu melihat Daejung disana sedang melambaikan tangannya, Karina tersenyum dan gadis itu segera berlari untuk menghampiri Daejung setelah jarak mereka semakin dekat Daejung merentangkan kedua tangannya, dan...hap sekejap mata Karina sudah berada dipelukan Daejung, Daejung tersenyum dan mengerakkan tubuh Karina kekanan-kiri, setelahnya dia usap lembut kepala Karina

"Bagaimana jaga malammu? melelahkan?" tanya Daejung

"Em, lumayan tadi malam ada seorang pasien kecelakaan, dan aku harus melakukan operasi"

"lalu bagaimana keadaan pasien itu sekarang?"

"Kami berhasil menolongnya, dan kami hanya perlu memantau keadaanya saja"

"Syukurlah...Chukae, kau sudah hebat kau melakukannya dengan baik"

Karina tersenyum mendengar kata-kata Daejung, laki-laki itu selalu bisa membuatnya merasa bahwa dirinya berguna dan membuat Karina merasa selalu dihargai, dia bersyukur karena Tuhan dengan begitu baiknya memberikan Daejung sebagai sahabatnya

Daejung melepas pelukannya pada Karina

"Ayo masuk mobil,aku akan mengantarmu pulang, setelahnya aku akan berangkat"

Karina mengangguk dan tersenyum begitu manis, mereka pun masuk kedalam mobil dan sepersekian detik kemudian mobil itu melaju meninggalkan Rumah sakit

Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi seorang gadis mengamati mereka dari dalam mobil, gadis itu meremat stir mobilnya, wajah gadis itu memerah menahan marah, gadis itu adalah Hye in yang sedari tadi mengikuti Daejung sedari laki-laki itu keluar dari Apartemen sampai didepan Rumah sakit, gadis itu tadi sengaja menelfon Daejung untuk mengetahui apakah laki-laki itu jujur padanya atau tidak.

.

.

.

Siang ini Karina menikmati harinya dengan bersantai didepan televisi, ia menikmati acara televisi ditemani satu box pizza dan cola tentu saja

ddrrttt....

Karina menoleh melihat ponselnya bergetar mendandakan sebuah pesan masuk, gadis itu mengernyit ketika mendapati nomor baru tertera disana, karena penasaran segera ia buka pesan tersebut, dan ternyata pesan itu dari Hye in yang memintanya untuk bertemu disebuah Cafe, Karina penasaran kenapa tiba-tiba kekasih sahabatnya itu meminta untuk bertemu, tak ingin semakin penasaran Karina pun pergi ke kamarnya untuk bersiap menemui Hye in

Dua puluh menit waktu yang Karina butuhkan untuk sampai di Cafe tersebut, begitu sampai gadis itu menoleh kekanan-kiri untuk mencari keberadaan Hye in. Setelah netranya menangkap sosok Hye in, Karina segera menghampiri dan duduk di kursi yang terdapat di depan Hye in

"Apa kau menunggu lama?" tanya Karina

"Hampir sepuluh menit, tapi tak apa aku memakluminya, mau pesan sesuatu dulu?" tanya Hye in

"Aku sudah memesannya tadi setelah masuk. Jadi Hye in-ssi apa ada hal yang ingin kau sampaikan padaku? kenapa tiba-tiba kau memintaku untuk bertemu"

Satu sudut bibir Hye in terangkat, gadis itu lalu membenarkan duduknya dan menatap Karina tepat pada mata gadis itu

"Wah, ternyata kau gadis yang tidak suka basa-basi, baiklah kalau begitu dengarkan ini baik-baik karena aku tidak suka mengulang perkataanku. TINGGALKAN DAEJUNG, dia milikku, dan aku tidak suka melihat apa yang menjadi milikku disentuh orang lain, jadi menjauhlah dari Daejung" ujar Hye in dengan penuh penekanan

Karina hanya tersenyum remeh, dia tau sekarang kenapa wanita itu tiba-tiba mengajak untuk bertemu

"Shireo, aku tidak akan pernah menjauh dari Daejung karena sedari dulu kami sudah bersama, bahkan sedari kecil pun kami sudah bersama, jadi bukankah seharusnya kau yang harus menjauh dari Daejung, karena kalau kau mengatakan dia itu milikmu itu salah besar karena selama ini dia milikku"

Hye in mengepalkan tangannya hingga kukunya memutih, ia benar-benar dibuat geram dengan Karina, sedangkan Karina gadis itu tersenyum penuh kemenangan, dia berniat untuk pergi dari hadapan Hye in sebelum Hye in kembali berucap

"Dasar gadis tidak tau malu"

Sontak Karina menoleh, dengan kernyitan tergambar di dahinya

"Apa maksudmu?"

Hye in tersenyum remeh, ia lipat kedua tangannya didepan dada

"Kau gadis tidak tau malu, apakah selama ini kau tidak merasa kalau kau itu menyusahkan Daejung? hey...sadarlah Karina kau itu selama ini hanya membuat Daejung kesusahan,apa kau tidak pernah berpikir bagaimana reportnya Daejung yang selama ini harus mengantar jemputmu? dia bahkan harus mendapat amarah dari ayahnya karena selalu datang terlambat ke Kantor, kalau kau memang sahabatnya seharusnya kau itu bisa memahaminya, jangan terus-menerus dia yang memahamimu, bahkan dia sampai tidak memiliki waktu berdua denganku hanya karena dia selalu menuruti semua kemauan konyolmu itu"

Karina merasa tertohok mendengar penuturan Hye in, matanya memanas dan kalau dia tidak segera pergi dari sana dia yakin pasti sebentar lagi pasti air matanya akan jatuh, dia pun beranjak dari sana, tapi sebelum dia benar-benar pergi, dia menatap Hye in dengan tajam, gadis itu lalu membungkukkan badan dan berbisik tepat di telinga Hye in

"Aku memang menyusahkannya dengan segala kelakuan konyolku, tapi Hye in-ssi... setidaknya aku tidak sepertimu yang hanya memanfaatkan kekayaan Daejung"

Setelah mengatakan itu Karina benar-benar pergi dari sana, meninggalkan Hye in yang sedang tersulut emosi

.

.

.

TBC

See You Next Chapture...😊

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!