pulang

sudah 4 hari vania dan salsa menghabiskan waktu di rumah sakit... seperti perkataannya yang lalu mamanya rey benar benar setiap hari datang menjenguk vania, yang akhirnya membuat mereka lebih dekat... dan karena itu juga mamanya rey mengenal mama salsa, ternyata mereka sama sama overprotectif... sebenarnya vania dan salsa minta untuk di rawat di rumah saja karena keadaan mereka yang sudah cukup baik... tapi mama rey dan mama salsa tak memperbolehkan mereka, mereka harus benar benar pulih 100% baru bisa keluar...

" huh... mereka jahat banget sih... aku bisa mati bosan di sini..." tukas salsa turun dari ranjang dan duduk di sofa sambil menyalakan televisi...

"hus... pamali ngomong kayak gitu, omongan tu do'a lo..." vania mengingatkan...

" hihi..." salsa cuma cengingisan...

"van, gak nyangka ya kamu bakalan segera menikah... dan sama cowok yang modelnya kayak gitu lagi..." tukas salsa kesal

flasback

setelah mamanya rey pulang, beberapa jam yang lalu... sekarang ganti rey yang datang menjenguk...

" mama ngasih ini, cepat makan" tukas rey memberi sebuah bungkusan pada vania tanpa basa.basi sedikit pun

" iya" jawab vania... lalu mengambil dan membuka makanan itu...

"cie...cie... kak rey perhatian banget sih..." goda salsa yang langsung mendapat tatapan tajam dari rey... membuat salsa bungkam tak berani lagi menggoda..

flasback off

" itu kan salah kamu sendiri..." tukas vania sambil membaca buku...

" iya, sih... tapi ya... aku tu mikirin kamu banget tahu gak... gimana bisa hidup sama cowok serem kayak gitu..." tukas salsa

" kata kamu aku harus ikhlas dan menerimanya... kenapa sekarang jadi bilang kawatir klo aku hidup sama dia..." tukas vania menutup bukunya lalu memandang sahabatnya...

" huuuuh... iya sih jadi bagai makan buah simalakama aja, "

"apanya yang simalakama??? " tukas evan datang...

"assalamu'alaikum..." imbuhnya...

" wa'alaikum salam kak..." tukas vania lalu mencium tangan kakaknya...

"kak, evan jam segini kok dateng? emang gak dimarahin suster ya!" tukas salsa

" mana ada yang berani marahin..." tukas evan percaya diri

"ih...sombong ah kak... tapi kak evan sombongnya cakep ya..." tukas salsa tertawa lalu mematikan tv...

" kalian jam segini kok pada belum tidur" tukas evan...

" nunggu kakak, kayaknya... " tukas salsa menggombal...

" kamu ini... udah sana cepet tidur... besok mau pulang gak?" tukas evan...

"beneran kak..." salsa antusias...

"iya... makanya cepet tidur..."

"siap..." tukas salsa lalu kembali ke ranjang dan tidur, sedang evan tidur di sofa

Keesokan harinya...

salsa dan vania bersiap untuk pulang... evan juga membantu...

" dek, nanti kamu pulangnya ke rumah keluarga rey ya..."

"ha... kok gitu kak...! aku mau pulang ke rumah aja" tukas vania merendah

" nanti klo disana vania di siksa kak rey gimana?" salsa ikut ikutan...

" ya enggaklah, ngapain dia nyiksa ..." tukas evan

" iiihhhh... kak evan, kak rey itukan serem banget..." tukas salsa berkidik

" tapi ganteng kan" goda evan...

" iya sih..." salsa keceplosan lalu menutup mulutnya...

"kamu udah selesai beberes" tukas evan pada salsa...

" iya... iya... aku selesaiin... ikut ngobrol aja gak boleh..."

"tante jeny kemarin maksa kakak... kamu tahu sendirikan gimana orang nya" tukas evan kembali fokus pada percakapan awal...

" tapi... kak"

" jujur dek... kondisinya sekarang lagi gak aman... sebenernya udah beberapa kali setelah kemarin itu si darwin itu nyoba masuk lagi ke sini" tukas evan membuat vania kaget

"bener kak..." tukas vania... dan evan mengangguk

"dia juga ngirim ibu kesini buat bawa kamu pulang, untung diluar udah aku perketat"

" kak, aku mohon banget sama kakak.... mau bagaimanapun ibu, vania mohon kakak jangan pernah main tangan sama ibu... "

" tapi kenapa sih, mereka gencar banget buat bawa vania" tukas salsa yang nimbrung lagi, dia sudah selesai beberes

" huh... kalian ingatkan orang orang yang nyerang kalian waktu itu"

" iya" jawab vania dan salsa bebarengan...

" salah satu dari mereka adalah erwin anaknya darwin" tukas evan menjelaskan

" ha... apa" vania dan salsa kaget

" dan rey, dia kemarin itu ngajar erwin sampai cukup parah... sekarang dia koma..."

" sukurin" tukas salsa geram dengan kelakuan bapak dan anak itu

"dan sekarang darwin marah besar... dia benar benar ingin balas dendam..."

" terus kakak gimana? dia pasti juga mengincar kakak kan..."

"kamu gak usah kawatir soal kakak.... kakak bisa jaga diri... kakak cuma kawatir sama kamu... klo kamu tinggal di rumah keluarga rey, kakak gak akan was was lagi... mereka gak akan lagi berani ngincar kamu" tukas evan

" iya kak" vania pasrah, dia tidak mau sampai kakaknya hanya selalu mengkawatirkannya... vania ingin kakaknya fokus pada keselamatannya sendiri...

" bagus kalau kamu setuju, nanti rey yang bakal jemput kamu..."

" kak, kenapa bukan kakak aja yang anter" tukas vania yang masih canggung klo harus bersama rey...

" kamu gak kasian sama temen mu yang satu ini" tunjuk evan pada salsa...

" kok aku???"

" keluarga kamu nelpon, suruh sekalian antar kamu... klo kamu diantar rey emang mau?" tuaks evan pada salsa

" gak... gak... vaniaku yang cantiiiik... please... tolongin aku ya, aku pinjam kak evan dulu ya...." tukas salsa...

"kamu tega ya... sama aku" tukas vania

" duuuhhhh... jangan ngambek donk... ya itung itung kamu bisa lebih dekat kan sama cami"

" cami???"

"calon suami..." ledek salsa sambil tersenyum mendapat timpukan bantal dari vania

" niii... tadi kakak udah cariin sarapan buat kalian... jadi sekarang kalian sarapan dulu" evan tahu vania dan salsa tidak mau makan makanan dari rumah sakit...

" waaah... enak ni, makan yuk van..." tukas salsa mengajak vania makan...

" kakak udah sarapan???" tanya vania pada evan

" udah tadi pas beli itu, udah sana habisin sarapannya... kakak mau nelfon dulu..." tukas evan lalu keluar ruangan...

"hemmmmzzz, ini enak banget..." tukas salsa, lalu mereka menghabiskan makanannya...

setelah selesai makan mereka segera membereskan makanannya... dan menunggu evan...

" jangan lesu gitu donk..." tukas salsa tahu jika temannya sedang resah...

" gimana donk sa, masak aku harus tinggal disana..."

" positif thingking aja..."

" sekarang ngomong gitu nanti beda lagi..." protes vania dengan sikap temannya itu...

" ya... habisnya, calon mu itu lo... keluarganya aku setuju, amannya kamu sama dia juga setuju, cakepnyapun setuju... cuma sikapnya aja yang aku gak setuju" tukas salsa panjang kali lebar...

" apa yang gak setuju??" tukas evan yang masuk bersama rey...

" ya.. tuhan... semoga dia gak denger, gak denger..." tukas salsa dalam hati takut...

" gak kak, cuma bahas acara di sekolah..." tukas vania tahu temannya takut pada rey...

" ya sudah ayo..." tukas evan lalu membawakan barang milik salsa, sedang rey membawa milik vania... di parkiran akhirnya mereka berpisah dengan tujuan masing masing....

Terpopuler

Comments

Naiina Setyanii

Naiina Setyanii

Hai Author🤗
Aku datang membawa 15 like untuk episode mu❤️
Tidak lupa juga beri kamu rate 5.
Semangat selalu up nya, jangan lupa mampir ya😘

"Tentang Kita"

2020-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!