isi hati vania

Di kamar, vania merenungkan semua yang terjadi padanya...

"apa benar aku gak bisa lepas dari semua ini..." vania berdialog sendiri

" apa aku benar benar harus menikah?"

"apa pernikahan ku akan seperti ayah dan ibu?"

"apa aku juga akan merasakan hal yang sama seperti ibu?"

"apakah semenyakitkan itu menjalin sebuah hubungan???" vania yang masih berdialog sendiri dan mulai menitikkan air mata...

" kakak, apa aku bisa? aku benar benar takut kak? " lalu vania mengingat nasehat kakaknya...

"gak semua hubungan akan seperti ayah dan ibu dek, coba kamu lihat mama papanya salsa,mereka selalu harmonis kan... orang tua dinda juga walaupun keduanya berjauhan mereka tetap harmonis dan baik baik aja kan... " tukas evan menasehati adiknya...

" rey itu orang yang baik, kakak yakin dia bisa jaga kamu, malah mungkin bisa lebih baik dari kakak..."

"klo kamu cuma menengok hubungan ayah sama ibu, sekarang coba kamu fikirkan kemungkinan kemungkinan yang udah kita buat... klo ayah sebenarnya gak ninggalin kita, dan kakakmu ini sedang mencari tahu... semuanya pasti hanya salah faham"

"dek, menikah itu ibadah... nyari pahalanya juga lebih mudah lo dek... kamu patuh sama suami kamu aja udah dapet pahala... gimana yang laen laen..." goda evan pada adeknya...

" lagian kakak liat... dulu waktu kamu masih smp, kayaknya ngefans deh sama rey"

"apa sih kak, gak gitu... aku tu malah sebel banget ama dia... nyebelin gitu orangnya. "

" beneran ni..."

" kakak... "

"tok...tok...tok" suara ketukan pintu membuyarkan lamunan vania...

vania menghapus sisa sisa air mata di pipinya... dan segera membuka pintu...terlihat rey didepan pintu... dia memakai kaos dan celana pendek...benar benar terlihat tampan...

"astaghfirulloh haladzim..." tukas vania

" mikir apa sih aku ni..." tukas vania dalam hati

"kenapa kamu?" tanya rey

" ah...gak kak...gak apa apa"

" ayo, dah ditungguin dimeja makan"tukas rey lalu segera turun, vania pun mengikutinya...

di ruang makan semua sudah berkumpul... bukan hanya papa, mama, dan kakek rey... adik adik dari papanya rey beserta istri istri dan anak anak nya juga di sana... semua berkumpul...

" ayo vania sayang, sini..." tukas mama rey menyuruh vania duduk disampingnya

"i...iya ma..." vania pun duduk...

"udah... sekarang kita makan dulu baru nanti kenalan sama yang lain..."

"iya..."

mereka pun makan bersama, tak ada obrolan di meja makan karena memang ini peraturan dari kakek...

setelah selesai makan,mereka semua menuju ruang keluarga...

"nah... semua ini calon istri rey..." mama rey membuka pebicaraan dengan memperkenalkan vania pada keluarga besarnya...

"ini om frans adik papamu, dan ini istrinya namanya tante wina... mereka punya dua putra dan satu putri" (papa disini maksudnya papanya rey)

"salam kenal om frans... tante wina..." vania membungkuk memberi hormat...

"ya...ya..." jawab mereka

"Kalo yang ini namanya om bram dia juga adiknya papamu lebih tepatnya adik om frans... dan ini istrinya tante inka... mereka punya dua anak satu laki laki satu perempuan..."

"salam kenal om bram... tante inka"

"salam kenal juga sayang..." tukas tante inka

"dan ini adik bungsu papamu namanya tante tia... dan ini suaminya om hardi... dan mereka punya dua putri"

"salam kenal om hardi... tante tia..."

"iya... salam kenal juga..." jawab tante tia sambil senyum...

" klo papamu cuma punya rey... rey ini anak tunggal..."

" nah klo yang muda muda ini biar reina aja yang ngenalin..." tukas mama rey

"salam kenal kak, aku reina putri bungsu dari mama tia klo kakak ku namanya raisa... dia sekarang lagi di amrik kuliah..." reina memperkenalkan diri

"hai reina, salam kenal juga.." sapa vania...

"nah.. ini kak kenzo yang paling jahil di sini... dia putra nya om bram... dia punya kakak, tapi sudah menikah mereka hidup di perancis sekarang... namanya kak friska..."

"hai kak ken..."

"hai van... yang betah ya disini"

" nah klo yang ini kak nadin... putrinya om frans... nah klo yang dua lagi ... lagi perjalanan bisnis... kak ciko sama kak zein..."

"hai kak nadin...salam kenal..."

"hai... salam kenal juga..."

"inilah... keluarga besar kita..." tukas reina lagi

" okey karena udah perkenalan sekarang tante akan mengumumkan hari pernikahan rey..." tukas mama rey

"akad nikah akan dilangsungkan tiga hari lagi..."

"apa???" vania dan rey kaget... rey memang sudah tahu kalau di majukan dari yang sebulan jadi dua minggu lagi... tapi ini tinggal tiga hari lagi...

"ma..." tukas rey mau protes tapi diotong mamanya..

"gak ada protes lagi titik, mama tahu ada proyek besar dua minggu lagi makanya mama ajuin lagi..."

"maaf.. sebelumnya...ma" tukas vania

"maaf sayang... kamu juga di larang protes... mama udah siapin semuanya... baju buat akad nikah udah di siapin tante tia, tempat akad nikah nanti di tempatnya tante wina, untuk perias tante inka yang merias... untuk catering nadin yang hendel... klo soal undangan... untuk akad nikah kita gak perlu sebar undangan cukup keluarga dan teman teman kalian yang datang... jadi gak ada tapi... gak ada penolakan okey..." tukas mama rey... rey pun menghembuskan nafas kesal dengan mamanya... dan vania hanya bisa pasrah

(tante tia adalah pemilik butik margareta yang cukup terkenal di kalangan atas... tante wina punya beberapa tempat penyewaan untuk mengadakan acara pernikahan... tante inka, dulu juga adalah seorang perias yang sangat terkenal dan sekarang dia hanya membuka sekolah make up artis dan membuka beberapa salon... sedang dinda dia juga membuka tempat catering yang cukup terkenal yang sekarang sudah punya enam cabang...)

"besok kamu bisa sekolah, tapi hanya besok lalu minta izin tidak masuk beberapa hari, sekalian kamu undang teman teman dekat mu untuk datang ke acara pernikahanmu, nanti di publik mama akan kenalin kamu sebagai tunangan rey, jadi kamu gak perlu kawatir ya..." perintah mama rey...

"iya ma..." vania pasrah...

" dan kakak kamu udah mama hubungi tadi, dia juga sudah setuju..." tukas mama rey...

"setuju apa terpaksa setuju... bukankah semua harus setuju dengan semua rencana yang dibuatnya" isi hati rey dan vania yang sama mengenai mama rey...

" besok setelah pulang sekolah kalian ke butik tante tia ya... " pinta mamanya

"iya ma..." hanya vania yang menjawab...

"sudah... sudah... biar yang muda mengobrol di sini kita keruang tengah saja membicarakan rencana pernikahannya..." tukas inka mama kenzo

"iya... iya" para orang tua menyetujui,setelah itu mereka pergi

" kak rey... ayo donk lamar kak vania gitu..." tukas reina

" iya bener kak rey... walaupun ini perjodohan... tapikan nikah untuk satu kali seumur hidup, jadi buat kenangan yang indah donk..."

"kalian ini ngomong apa..." tukas rey lalu pergi...

"huh...kak rey gak romantis ih..." tukas reina

"kamu nanti yang sabar ya... ngadepin es batu itu" tukas dinda memberi julukan pada rey, vania hanya tersenyum mendengar julukan yang di tujukan untuk rey... lalu mereka mengobrol sampai malam... setelah lelah lalu beristirahat...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!