Keesokan hari di rumah sakit.... siang hari, teman teman sekolah vania dan salsa datang menjenguk... mereka ditempatkan di ruang VIP jadi tempatnya sangat luas...
"Assalamu'alaikum.... " tukas teman teman vania dan salsa...
"Wa'alaikum salam..."
"sini masuk..." suruh mamanya salsa, mamanya salsa memang sangat ramah...
" ya sudah, kalian ngobrol aja... tante tinggal dulu ya..." tukas maminya salsa lalu pergi...
" yank... kok bisa kecelakaan gini sih... ?" tukas raka kawatir, mendapat kabar dari dinda tadi pagi di sekolah... dinda mengatakan pada teman teman dan gurunya kalau salsa dan vania kecelakaan... sesuai permintaan evan,waktu mengantarnya kemarin...
"iya van, kok bisa" lila ikut berkomentar
" namanya juga musibah... bisa terjadi kapan dan dimanapun..." tukas salsa yang mengerti harus menyembunyikan fakta...
" gimana keadaan kamu?" tanya radit memberi perhatian pada vania
"alhamdulillah... udah gak apa apa..." jawab vania... (vania sadar tadi malam)
"aku kupasin jeruk ya..." tukas raka pada salsa
lalu mereka mengobrol dan bercanda, radit terus memberi perhatian pada vania, tapi vania terus menolak... melihat vania yang sudah merasa tidak enak dinda pun mendekati dan menjadi tameng vania dari radit... sudah lebih dari satu jam mereka disana lalu pamit kecuali dinda... setelah teman teman mereka pergi...
" lama lama aku kok kasihan banget ya sama si radit itu, usaha mulu tapi gak ada hasil" tukas dinda, yang langsung mendapat timpukan jeruk dikepalanya...
" aduh... sakit tahu" tukasnya sambil mengelus kepalanya yang terkena lemparan jeruk dari salsa
"mangkanya... klo ngomong disaring dulu..." tukas salsa...
" tapikan bener yang aku bilang tadi..."bantah dinda
" klo ngomongin yang suka dan udah usaha... banyaklah... kamu gak lihat si irfan, dio, edo, bayu, dan lain lain... jadi si radit itumah gak ada apa apanya..." tukas salsa
" iya ya..." dinda menyadari...
"tapi mereka semua itu gak pantes buat vania.. " imbuh salsa...
" kenapa?" tanya dinda
" yang pantes buat vania tu harus yang bisa jagain vania..." tukas salsa
" setuju klo itu..." tukas dinda
" harus ganteng juga, alim...." tambah salsa
" udah... udah kalian ini ngawur terus dari tadi..." tukas vania
"eh... aku tahu siapa yang pantes buat vania" tukas dinda tiba tiba
"siapa?" tanya salsa penasaran
" udah deh din... kamu tu... ngawur mulu" tukas vania
" dia tu... ganteng banget... kece badai pokoknya..." tukas dinda yang tidak mengindahkan perkataan vania
"siapa? siapa?" tanya salsa makin penasaran
"dinda" kata vania malas mendengar perkataan dinda
"yang bantuin kalian kemarin... " jawab dinda mengingat orang yang menolong mereka kemarin...
"kamu tahu siapa yang nolong aku kemarin?" tanya vania antusias
"katanya tadi gak mau tahu...." canda dinda...
"aku... aku cuma mau bilang terima kasih..." vania salah tingkah, salsa melihat keanehan temannya...
"vania gak pernah kayak gini, salah tingkah, malu malu..." tukas salsa dalam hati sambil mengerutkan keningnya...
Di tempat lain...
"pokoknya mama gak mau tahu... kamu harus segera menikah..." tukas mamanya
" kamu harus patuh pada mamamu" tukas kakeknya...
"pa..." meminta bantuan...
" papa setujusama mamamu" tukas papanya...
lalu dia memijat pelipisnya pusing dengan keadaan ini, hari ini dia benar benar terjebak pulang ke rumah besar... awalnya dia pulang di hubungi kenzo karena katanya kakeknya sedang sakit keras dan semua sudah berkumpul... apa yang dikatakan kenzo memang benar, seluruh keluarga besarnya memang berkumpul tapi bukan karena kakeknya sakit tapi karena ingin menyuruh rey menikah... ternyata ini sudah jadi turun temurun dikeluarga besarnya, anak pertama dari yang tertua( ayahnya rey) harus menikah sebelum usia 23 tahun...
" ma, dengar... usia aku masih 22 tahun, aku masih terlalu muda untuk menikah..."
"tak apalah rey... walaupun masih muda tapi kamukan sudah sukses, ikutilah kemauan ibumu" tukas tantenya
"rey dengar... kami melakukan ini demi kebaikanmu, karena kami sangat menyayangimu..." imbuh tantenya yang lain...
"ini kehidupanku, tolong kalian semua jangan terlalu ikut campur" tukas rey...
" kalau kamu memang gak ingin mamamu ini ikut campur, bunuh saja mamamu ini" tukas mamanya rey
" ma, jangan bicara seperti itu..."
"klo begitu turuti kemauan mama" bujuk mamanya lagi sambil menangis...
rey mengusap kasar mukanya,ini terlalu berlebihan fikirnya, bagaimana bisa seluruh keluarga besarnya yang menentukan kehidupannya...
"rey, tolonglah..." tukas papanya merendah...( papanya tidak pernah sekalipun melakukan ini, ini baru pertama kali dalam hidupnya... sepenting apa pernikahan ini, sampai sampai papanya merendah seperti itu fikir rey)
"baiklah, terserah kalian... aturlah semau kalian" tukas rey lalu pergi...
(sebelumnya tadi penjagaan begitu ketat agar rey tidak kabur, tapi setelah rey berkata baiklah penjaga langsung membuka pintu)
"apa apaan mereka" tukas rey lagi melihat kelakuan penjaga tadi...
setelah rey pergi...
"akhirnya... terima kasih semua, sudah mau membantu membujuk rey" tukas mamanya rey pada keluarganya yang lain yang datang...
"tante sebelumnya boleh tidak, saya bertanya" tukas kenzo, yang sejak rey datang tadi bersembunyi...
" mau tanya apa sayang...?" tukas tantenya
" kenapa sih, rey kok harus segera menikah?" tanya kenzo penasaran
" ini sebenarnya sudah jadi turun temurun, bagi anak pertama di keluarga ini harus menikahkan putra/putri pertamanya sebelum usianya menginjak 23 tahun..."
"kenapa harus begitu tan? klo gak dilakuin gimana" tanya kenzo lagi
" klo gak, dia bisa celaka..."
" celaka gimana???" tanya kenzo lagi...
"udah ken, gak baik terlalu banyak tahu... " tukas tantenya yang paling muda adik dari ayahnya
"ah... tante aku kan penasaran"
"iya ma, aku juga penasaran" tukas reina anak tantenya...
" udah... nanti kalian juga akan dikasih tahu klo kalian sudah menikah..." tukas mamanya kenzo...
" bikin penasaran aja..."tukas kenzo
"iya ni..." tambah reina
" kamu ngikut aja..." tukas kenzo tidak senang...
Di rumah sakit...
"din... beneran ni... kamu tahu siapa yang nolong aku?" vania bertanya lagi setelah mentralkan salah tingkahnya tadi...
"iya, din..."
" kayaknya sih temen kakak kamu soalnya kemarin mereka juga kelihatan sangat dekat, malahan dia marahin kakak kamu karena gak bisa ngawasin kamu" tukas dinda
" siapa... ciri cirinya gimana?"
" ganteng, cakep ,maco...ada seremnya juga sih..." tukas dinda
" dinda..." tukas salsa dan vania bersamaan, lalu menepuk kepala masing masing...
"kenapa sih..." merasa tidak salah
" klo ditanya ciri ciri tu, ya jelasin donk, tingginya berapa? umurnya sekitaran berapa? bentuk wajahnya gimana?" salsa menjelaskan pertanyaannya...
"huuuh... kalian ni ribet banget sih"
" dindaaaaa"
"iya... iya... bawelnya... tingginya kayaknya 170 pasti lebih,...."
" umurnya??? kayaknya seumuran sama kak evan,...."
"kalau wajahnya.....?????? sempurna" tukas dinda lalu di timpuk bantal salsa dan vania...
"Assalamu'alaikum..." evan datang dengan teman teman nya...
"Wa'alaikum salam... " jawab mereka...
" kenapa ni berantakan???" tanya evan...
"si ganteng..." tukas dinda sambil menunjuk rey yang duduk... melihat itu vania dan salsa lalu menimpuk lagi memakai buah yang berada di tangan mereka....
" aduh..." keluh dinda
"kak evan, mereka memakai kekerasan ni..." tukas dinda meminta perlindungan evan...
" kalian ini... gimana udah pada enakan?" mereka mengangguk...
" oh ya mana mama kamu sa?"
" mama pulang dulu tadi kak, ni... si kolot ang ganti nungguin..." tukas salsa menunjuk dinda
" enak aja kolot..." dinda tak terima...
tanpa sepengetahuan yang lain vania memperhatikan rey,,, dan rey tahu jika diperhatikan tapi pura pura tidak tahu...
"van, vania..." panggil evan membuyarkan lamunan vania
"i..iya kak..."
"kamu kenapa? masih sakit...? "
" eng..enggak kok kak..." salah tingkah...
" ya udah... " mengetahui gelagat adiknya yang aneh...
" oh ya kamu masih ingat gak? temen kakak itu?" tunjuknya pada rey yang masih duduk... karena dari semua teman teman kakaknya cuma rey yang sepertinya belum pernah bertemu... vania menggeleng...
" kamu pernah kok ketemu dia... waktu masih kelas 1 smp... kamu bilang dia cowok paling sombong yang pernah kamu kenal" evan mengingatkan
"kak rey..." tukas vania baru ingat...
"yahhh... masak ingat karena sombongnya sih, seharusnya kan karena tampan nya..." tukas dinda
vania terlihat salah tingkah, hanya evan dan salsa yang menyadari itu....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments