Terima kasih

Di rumah sakit...

"dek..."

" iya kak"

" kamu gak mau ngucapin sesuatu sama yang nolongin kamu" membuat vania tersentak...

" ma...makasih ya kak rey..." tukas vania tergagap

" hemmmm...." tanggapan rey tanpa menoleh dan tanpa mengubah ekspresinya, tapi tetap terlihat tampan

"rey... rey..." tian menggeleng

"kak evan... kita kita gak dikenalin nih... sama temen temen kak evan yang ganteng ganteng ini" tukas salsa sambil nyengir.

" kamu ini, kenalan sendirilah..." tukas evan

" kak evan gak asik ah..." tukas salsa

"gue leon, ini remon, dan yang duduk itu kanan tian kiri rey... kami temen temen evan..." tukas leon memperkenalkan diri dan teman teman nya ...

" aku salsa, dan dia dinda kak... klo vania udah pasti kenal kan..."

" oh ya, udah pada punya pacar belum kak? pasti udah ya? ganteng ganteng gini..."tanya dinda dibalas senyum oleh leon.

" ada kok yang masih belum laku" tukas leon

" oh ya..." salsa antusias

"sa... inget raka sa..." tukas dinda

"gak bisa inget" celetuk salsa... vania menepuk jidadnya, dan evan menonton tingkah mereka sambil senyum senyum...

"siapa kak yang belum laku?" ganti dinda yang heboh

" tadi nglarang nanya eh... situnya yang lebih antusias" gerutu salsa

" tu... yang paling cakep " tunjuk leon ke rey, di balas pelototan oleh rey

" oh ya, udah pada makan belum?"tanya tian mengalihkan perhatian

" belum..." jawab dinda

" nih... makanan buat kalian..." yang dari tadi memegang bungkus makanan tapi lupa memberikan

"waaaah.... makasih kak..." jawab dinda menerima makanan dari tian

" makanan dari cowok cowok cakep pasti enak" tukas salsa...

" sa... sa... kamu ini" tukas evan mendapat cengiran dari salsa

yang dikatakan salsa memang benar... ketika mereka berkumpul, mereka memang sangat mencuri perhatian terutama rey.... rey terlihat paling tampan tapi juga paling seram...

setelah mendapat makanan vania, salsa dan dinda pun makan... sedang evan berbincang dengan teman temannya...

" kenapa sih dari tadi gue liat lo suntuk banget..." tukas evan pada rey...

"gak papa cuma ada sedikit masalah..." tukas rey

" oh ya, kenzo mana sih? gue hubungi dari tadi kok gak bisa" tukas remon

"dia juga gak kesini... padahal kemarin dia yang ngajak kumpul disini..." tukas leon

" klo dia berani kesini, brarti nyari mati" tukas rey mengeluarkan aura kemarahan...

" lagi berantem ya..." goda leon... rey pun memelototinya dengan marah...

"waaah... bikin kesalahan vatal ni kayaknya si ken... rey sampai bener bener marah kayak gitu" tukas leon dalam hati

" van, ada kabar ni... " tukas tian... evan yang mengerti maksud tian segera pamit ke adiknya...

"dek, kakak pergi dulu ya... diluar ada orangnya kakak yang bakalan jagain kalian... klo butuh apa apa bilang aja sama mereka gak usah pergi keluar..."

" iya, kak..."

" oh ya, din kamu di sini aja dulu ya... tolong kamu jagain mereka"

" siap kak..." tukas dinda

" kakak hati hati ya..."

" iya, Assalamu'alaikum..."

" wa'alaikum salam..."

lalu evan dan kawan kawan nya pun pergi,...

"wah.. gila gila... temen temen kak evan ganteng ganteng banget.... ya ampunnnnn...." tukas salsa heboh...

" iya... ganteng banget... apalagi yang namanya kak rey... kayak bukan manusia asli aja mukanya..."

" iya... kamu bener... tapi ada minusnya"

tukas salsa

" apa?"

"cakep sih, tapi serem banget gitu auranya... dia tu cocoknya cuma di liat, enak banget buat cuci mata..." tukas salsa

" iya, bener... gak cocok buat di deketin... pantesan tadi kak leon bilang klo cuma dia yang jomblo..."

" van... enak dong kamu , sering cuci mata... pantesan aja disekolah cowok cowok cakep, kamu cuekin, lawong udah sering liat bidadara bidadara gitu... temen temen sekolah kita mah gak ada apa apanya... "dinda ngelantur kemana mana...

" aku juga udah lama kok gak ngeliat mereka ngumpul kayak gitu... temen temen kak evan cuma kak tian aja yang sering ketemu... aku aja tadi sampai lupa siapa aja mereka" tukas vania...

mereka pun kembali bercanda gurau...

Di tempat lain, di markas evan...

" ada perkembangan apa?" tanya evan

" kemarin darwin pergi ke markas besar red fire dragon..." tukas salah satu anak buah evan yang ditugaskan mengawasi darwin...

"red fire dragon??? jadi mereka benar benar juga ada di balik semua masalah ini" tukas evan...

red fire dragon adalah sebuah genk mavia yang cukup dikenal didunia gelap... mereka juga musuh terbesar the devil angel... the devil angel adalah sebutan untuk geng evan...

"kemungkinan besar ada geng yang lebih besar lagi di belakang mereka..." tukas tian

"walaupun mereka cukup kuat untuk menghadapi kita, tapi yang aku tahu mereka gak akan pernah melawan kita hanya dengan bergabung dengan darwin" tukas tian

" darwin itu pasti cuma umpan..." tukas leon...

saat mereka sedang sibuk mencari tahu, tiba tiba telfon evan berbunyi dan itu panggilan dari dinda

"***hallo kak, evan, assalamu'alaikum" suara dinda panik

" ada apa??" perasaan evan tidak enak...

" kak evan... cepat kesini... ada masalah kak... kakak yang cepat ya... " tukas dinda lalu terputus***...

" ada apa?"

"ada masalah di rumah sakit..." dengan segera evan dan kawan kawan... pergi ke rumah sakit...

di rumah sakit sudah terdengar dari jauh sebuah pertengkaran hebat...

" kamu harus patuh pada ibumu..." tukas darwin dengan keras

flasback...

*saat salsa, dinda, dan vania bercanda ria... tiba tiba pengawal di luar bilang kalau ibunya vania datang... vania pun memper bolehkan mereka masuk... sebelum ibunya masuk vania memakai cadarnya...

"vania apa benar kamu yang ngebuat kakakmu koma?" ibunya yang datang tiba tiba marah marah*...

"*kakak???? koma???" vania kaget, karena kakaknya baru saja dari sini, jadi bagaimana mungkin kakaknya koma...fikir vania

" iya, kakakmu erwin koma"

" erwin??? maaf bu tapi dia bukan kakak ku... " tukas vania

" kamu ini benar benar anak kurang ajar... sama aja kayak ayah kamu" tukas ibunya sambil menampar vania...

" vania" teriak dinda dan salsa lalu menghampiri vania...

"maaf tante, tapi ini bukan salah vania... tapi ini salah anak tiri tante" tukas salsa kesal...

" kamu jangan ikut campur urusan saya ya..." tukas ibu vania bertambah marah

para pengawal pun menahan darwin dan ibu vania

"berani sekali kalian" tuas darwin

" kalian jangan kurang ajar ya" tukas ibu vania

"tolong ibu tenang, aku gak melukai erwin tapi dia yang coba jahatin aku... klo ibu bicara baik baik... mereka pasti akan ngelepasin ibu" tukas vania tenang...

" dengar, ibu udah atur pernikahan kamu... awas klo kamu sampai berani menolak... ataupun kabur..." tukas ibunya yang sudah di lepas

"apa???" tukas vania, dinda dan salsa bersamaan...

" maaf bu, aku gak bisa... aku masih sekolah dan aku belum pingin menikah..."

" ibu udah atur pernikahan ini, ibu gak pingin denger penolakan apapun dari kamu... dia calon yang cocok untuk kamu... dia bisa bimbing kamu jadi anak yang lebih benar..." tukas ibunya... sambil memberi foto calonnya pada vania yang jauh dari kata layak...

" tapi bu..." vania yang mencoba terus menolak...

"gak ada tapi tapi... kami sudah melamar ke sana, kalau kamu menolak perusahaan kakekmu yang jadi jaminannya begitu juga ibumu..." tukas darwin memojokkan

" apa???"

" ya benar saat kami melamar, ibumu dan perusahaan yang jadi jaminan klo kamu sampai menolak"

" apa apaan ini, kalian mengancam vania untuk menikah... jahat sekali kalian..." tukas salsa tidak terima...

"ini bukan urusan kamu bocah..." tukas darwin ingin memukul salsa

" jangan sentuh temanku" tukas vania melindungi...

" klo begitu sebaiknya kamu turuti kemauan ibumu" tukas darwin dengn keras...

flasback off

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!