Keresahan

pagi menjelang... dari pagi bangun tidur evan menunggui vania, dan mengikuti kemanapun dia pergi sampai kekamar mandipun dia dengan sabar menunggu di depan pintu kamar mandi, dia benar benar tidak mau kecolongan lagi seperti kejadian waktu dulu itu.

" Dek, langsung kakak antar aja kamu ke sekolah... nanti kamu sarapan disana aja ya"

" iya, kak" vania mematuhi semua perintah kakaknya.

lalu mereka turun ke bawah...

" mau kemana kamu? pagi pagi gini" tanya ibunya karena masih terlalu pagi.

" mau anter vania" jawab evan.

" gak usah, biar erwin yang anter... kamu anter papi darwin kekantor sama katanya mau ada yang dibicarakan sama kamu"

" gak bisa buk, aku ada kuliah pagi ini" tukas evan tak mau dan memberi alasan.

"klo kakak ada kuliah pagi, biar aku aja yang anter vania" erwin yang baru datang ikut menimpali.

"gak perlu, dari pada kayak gitu... kamu lagi nganggur kan? jadi kamu aja yang anter papi kamu"

" tapi evan, tadi kan ibu ngomong sama kamu papi kamu pingin ngobrol sama kamu"

" papi????"

"sejak kapan aku nganggep dia papi aku, denger ya bu sampai kapan pun aku gak sudi nganggep dia papi aku" tukas evan lalu menarik vania pergi.

" evaaaan... jangan jadi anak kurang ajar kamu ya" tukas ibunya marah marah.

"bu, tenang bu " tukas erwin pura pura meredam... padahal dia sendiri juga geram karena gagal lagi mendekati vania

"anak itu memang benar benar...." dengan marah

Di mobil, evan dan vania berdiskusi

" dia benar benar berusaha dapetin kamu..." tukas evan geram....

"apa niat mereka mau merusakku?"

"kalau di fikir fikir ini mungkin mereka mencoba membalas dendam..."

" kenapa sich kak, om darwin itu pingin banget jatuhin keluarga kita? kayaknya gak mungkin cuma karena persaingan " vania curiga

" dulu sich kakak pernah denger klo istrinya meninggal itu karena ada sangkut pautnya dengan ayah... trus dia juga dikirim keluar negri itu juga karena ayah... bukan karena dia kalah persaingan trus langsung pindah keluar negri"

"lho... bukannya dulu kakak bilang kko mereka pergi karena kalah saing"

" kakak juga baru tahu hal ini, setelah mendengar ibu menikahinya... kakak cari tahu semua... dan kayaknya masih banyak hal yang belum terungkap disini"

"jangan jangan kepergian ayah juga bukan karena ayah pingin ninggalin kita" vania berharap

" itu juga difikiran kakak, karena kakak tahu betul dulu ayah itu seperti apa, dan sedikitpun gak terlintas difikiran kakak klo ayah akan melakukan itu"

"semoga yang kita fikirkan ini benar ya kak..."

"iya dek, semoga..." tukas evan berharap

"tapi klo yang difikiran kita benar, trus selama ini ayah dimana ya kak" tukas vania

" kakak juga lagi nyari tahu, kakak minta tolong sama temen kakak buat ungkap semua ini"

karena mengobrol tak terasa ternyata mereka sudah sampai tujuan. setelah turun

" dek kakak harap kamu jangan sampai sendirian usahakan kemanapun dan dimanapun disekolah ataupun dirumah temen kamu nanti kamu harus ada temennya" tukas evan panjang lebar...

"iya kak... kakak juga jaga diri kakak ya? jangan cuma terlalu fokus sama aku, aku takut mereka juga rencanain sesuatu untuk mencelakai kakak"

" iya,kamu tenang aja... kakak pasti jaga diri baik baik"

"kak evan...." teriak salsa yang baru dateng dan juga terlihat dinda di belakang nya yang sepertinya juga baru sampai.

"inget raka" tukas dinda dibelakangnya...

kak evan tersenyum melihat tingkah mereka, mengalihkan sedikit tumpukan masalah yang sedang dihadapi...

"iiiihhhh... kak evan cakep banget sich... kalau lagi senyum..." tukas salsa lagi

"kamu ini.... oh ya titip vania ya..." serius

"siap kak..." jawab salsa diikuti dinda.

" jangan biarin dia sendirian" imbuh evan lagi...

" tenang kak, pasti aku kawal deh kemana mana... klo ada yang berani dekat dekat, hiya hiya kutonjok mereka" tukas salsa sambil memeragakan kungfu tinjunya...

"iya iya... sekali lagi kakak titip vania... daaa assalamu'alaikum" tukas evan lalu masuk mobil dan pergi

"wa'alaikum salam... " jawab mereka.

" yuk ke kelas" ajak dinda lalu mereka berjalan kekelas

"tumben kak evan segitunya banget nitipin kamu van, ada masalah ya?" tanya salsa yang curiga.

"iya, nanti aku nginep dirumah kamu ya?"

" tentu, boleh banget... aku seneng banget klo kamu mau nginep di rumah... mama aku tu ya, nanyain kamuuuu terus karena kamu jarang main kerumh lagi" tukas salsa.

" iihhh... aku juga mau donkk... udah lama nich... kita gak ada acara nginap"

" ya udah... kamu juga ikut nginap aja... " tukas salsa...

sesampainya di kelas... masih beberapa anak yang berangkat karena ini masih agak pagi...

"van,klo ada masalah cerita donk..." tukas salsa yang masih penasaran

" kekantin dulu yuk... belum sarapan niiii" tukas vania.

" aku juga belum... " tukas dinda

akhirnya mereka kekantin untuk sarapan, setelah selesai sarapan akhirnya vania menceritakan masalahnya... mereka bertiga memang tidak punya rahasia satu sama lain, karena setiap ada masalah mereka pasti akan bercerita dan mendiskusikannya mencari jalan keluarnya bersama sama...

" om darwin datang lagi"

"what????" tukas salsa

"apasih sa..." tukas dinda

" ihhh masak kamu lupa nich... si om darwin itukan yang mau coba coba jahatin vania"

"ya ampunnnn dia dateng lagi... berani banget" tukas dinda heboh dan kesal setelah ingat kembali

" kalian jangan keras keras..." tukas vania mengingatkan

" maaf...maaf habisnya aku kesel banget... kamu usir kan tu orang..." tukas dinda

"gak..."

"kenapa???" salsa dan dinda bersamaan

" sekarang dia jadi papa tiri aku"

"apa???" tukas salsa dan dinda shock...

" kok bisa sich...?" tukas salsa

"dia deketin ibu aku, ibu gak tahu masalah yang waktu dulu itu" vania bercerita

" tahu tahu ibu udah nikah aja sama dia, kemarin kami juga kaget banget denger ibu pulang sama om darwin dan ternyata mereka udah nikah..." terusnya

" gini banget sich... kehidupan kamu van..." tukas salsa juga merasakan kegelisahan sahabatnya...

" terus dia macem macem lagi gak?" tanya dinda kawatir

" tadi malem sich... mereka maksa masuk kamar aku, untung aku udah bangun selesai tahajudan..." tukas vania sedih dan agak takut mengingat kejadian tadi malam

" apa?? trus gimana"

" untung aja, setelah kejadian waktu dulu kakak nyiapin banyak hal buat aku, kakak udah buat pintu rahasia dikamar, jadi aku bisa lolos lagi kali ini..." tukas vania

" tunggu tunggu... kata kamu tadi mereka??? maksudnya gimana?" salsa menyadari sesuatu

" om darwin sama anaknya"

" duh... parah parah... berarti kita bener bener harus jagain kamu..." tukas dinda

" iya... pantesan aja kak evan sampai bilang kyak gitu... jarang jarang kak evan serius banget gitu ngomongnya... pokoknya nanti kamu harus pulang sama aku"

" iya, van... klo di rumah salsa kan ada penjaganya... jadi lumayan aman" tukas dinda karena di rumah dinda walaupun juga cukup mewah tapi masih kalah jauh dari salsa penjagaanya.

"teng... teng... teng..." bel masuk pun berbunyi...

mereka lalu masuk ke kelas dan memulai pelajaran... ditempat lain beberapa orang sedang merencanakan sesuatu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!