salah kira

Di mobil dalam perjalanan pulang...

" udah makan?" tanya rey...

" u...udah kak, tadi kak evan udah bawain.. "

"kamu gak pingin mampir ke mana dulu?" tukas rey...

"ha..." kaget dengan pertanyaan rey, karena selama mereka bertemu kemarin, rey tak banyak bicara...

"kita mampir kecafe dulu, klo kamu memang gak mau kemana mana..." tukas rey...

"i...iya kak" tukas vania gugup...

"kenapa ya kak rey ngajak ke cafe dulu... apa dia mau ketemu temennya? atau mau ngajak ngomongin soal pernikahan? gimana klo dia ngajak nikah kontrak ya? atau pura pura nikah? duuuuhhhh kok aku jadi negativ thingking gini sih...siapa tahu emang mau ketemu temennya" tukas vania dalam hati sambil menggelengkan kepala..

" kenapa kamu??" menengok vania yang dari tadi geleng gelengin kepalanya...

" gak, gak kenapa napa kok..." tukas vania kaget...

"mau turun gak?" tukas rey karena memang sudah sampai

"i..iya kak..." vania terbata bata...

" okey, ayo masuk" tukas rey lalu mengajak vania duduk, cafe nya terlihat sangat asri... terlihat papan nama cafe ini, green cafe... rey memesan minuman juga memesankan untuk vania...

" kak, rey... sering kesini ya" vania mencoba memecah kecanggungannya...

" gak begitu sering..." tukas rey

" ohhh.. tempatnya enak dan asri..." tukas vania lagi

" ini cafe milik ken" tukas rey

" kak kenzo??"

" ya..." lalu mereka terdiam lagi, karena vania udah kehabisan obrolan... dia menikmati suasana cafe itu sampai pelayan membawakan pesanan mereka

" silahkan..."

" terima kasih..." tukas vania... lalu pelayan itu pun pergi meninggal kan mereka berdua dalam kecanggungan lagi...

rey meminum minuman pesanannya...

" sebenarnya, aku mengajakmu kesini mau membicarakan sesuatu tentang pernikahan kita" tukas rey....

deg... vania terkaget tiba tiba jantungnya mulai memacu cepat... "kayaknya bener dugaanku" tukas vania dalam hati

" kak, rey mau ngomong apa?"tukas vania gugup...

" kenapa gugup?" tanya rey

"gak kok, aku gak gugup... kak rey ngomong aja atau mau langsung nyuruh aku tanda tangan?" tukas vania mengalihkan kegugupannya

"hah... tanda tangan? tanda tangan apa?" tukas rey tak mengerti

" apa sih yang di fikir nih anak...???" tukas rey dalam hati...

"surat perjanjian... aku tahu kok, kak rey udah bikin surat perjanjian... tenang aja aku setuju kok..." tukas vania rey hanya mengerutkan keningnya mendengar penuturan vania...

"aku bakalan setuju semua syarat kak rey kok... tapi aku mohon kak evan jangan sampai tahu" vania memohon

"kenapa evan gak boleh tahu?" tanya rey mengikuti alur vania

"aku gak mau klo kak evan sampai kecewa sama aku, karena tahu perjanjian kontrak nikah ini..." tukas vania sambil menunduk , lalu rey pun mendekat dan menyentil kepalanya...

"auuu.. sakit kak..." tukas vania menggosok kepalanya...

"kamu ni... kebanyakan baca novel ya..." tukas rey, tahu kebiasaan vania waktu luang

"gak kok..." bantah vania

"klo gak kenapa mikir kayak gitu??"tukas rey, vania menunduk " emang bukan itu ya yang mau dibicarain???" tanya vania dalam hati

"pernikahan kontrak??? kamu udah sma seharusnya walaupun cuma sedikit tahu kan pernikahan itu seperti apa" rey memarahi vania

"iya kak" masih menunduk

"kamu juga seharusnya tahu kan pernikahan kontrak itu ber arti mempermainkan sebuah pernikahan"

"i...iya kak..."

"tahu kan mempermainkan pernikahan hukumnya apa?"

"i...iya...ta...hu,"

"klo kamu tahu, kenapa kamu masih bisa berfikir kita menikah kontrak?"

"a..aku fikir kak rey mau mangajukan kontrak pernikahan padaku karena kak rey terpaksa harus menikah" vania memberi alasan... rey menghela nafas kasar mendengar jawaban vania

"walaupun pernikahan itu terpaksa, apakah sebuah hal baik jika kita melakukan kontrak pernikahan??? kita belum mencoba menjalaninya tapi diawal sudah berdo'a semoga pernikahan ini banyak masalah dan cepat bercerai..." tukas rey marah

"ma...maaf kak..." mengakui dirinya salah berfikir...

"sudahlah..." tukas rey...

"aku membawamu kemari karena mau bilang, mama mengajukan pernikahan kita... nanti kamu bantu aku agar jadwalnya tetap seperti kemarin aja... karena ada jadwal pekerjaan yang gak bisa aku tunda..." tukas rey menghabiskan minumannya...

"iya kak," tukas vania... "ya tuhan.. aku mikir apa sih.... malu banget rasanya..." merutuki kebodohannya dalam hati sambil menunduk...

"klo kamu sudah selesai, ayo pulang..." tukas rey...

"iya..." jawab vania ikut berdiri dan mengikuti rey pergi...

Dimobil...

"kak, apa besok aku udah boleh sekolah?" tanya vania agak takut setelah melakukan kesalahan tadi

" ya... besok kamu udah boleh sekolah" tukas rey lalu mereka terdiam lagi.... sampai di kediaman keluarga besar rey....

"tin...tin..." rey memencet klakson mobil... dan para penjaga pun segera membuka gerbang nya, lalu rey mulai melajukan lagi mobilnya... setelah sampai di halaman depan rumah para pelayan sudah berjejer disana... rey keluar dari mobil diikuti vania... para pelayan pun menunduk hormat... mobil segera diambil alih pelayan untuk di masukkan garasi, begitupun barang bawaan vania... vania terus membuntuti rey masuk ke dalam kediaman... "rumah yang begitu megah" itu yang ada di benak vania...

"oh... sayang udah sampai ya..." tukas mama rey menyambut..

"assalamu'alaikum tante..." vania memberi salam lalu mencium tangan mama rey...

"wa'alaikum salam... udah di bilangin panggil ma...ma" mama rey menekankan

"i...iya" jawab vania...

"awas jangan sampai lupa lagi..."

"iya... ma" tukas vania

"ayo masuk sini... tadi rey gak jahatin kamu kan?" tukas mama rey kawatir sambil mengajak vania masuk ke dalam...

"gak kok ma, kak rey baik kok..." tukas vania...

" klo dia berani ngancam kamu, kamu harus ngomong sama mama ya" bisiknya...

"iya, ma"

"hem...hem..." rey berdehem di belakang mereka...

"ayo kita temui kakek dulu... " tukas mama rey lagi membawa vania keruang tengah, karena kakek rey sedang ada di sana...

"itu kakek rey..." mama vania menunjukkan

"assalamu 'alakum kek..." tukas vania lalu mencium tangan kakek rey sopan

" wa'alaikum salam... duduk sini nak..." tukas kakek rey menepuk kursi di sampingnya... mereka pun akhirnya duduk di sana... mereka pun berbincang, pelayan juga menyediakan minuman dan camilan di sana

"gimana keadaanmu nak? apakah sudah benar benar sehat?" tanya kakek rey ramah...

"alhamdulillah kek...saya sudah pulih seperti sedia kala..." tukas vania

"baguslah klo begitu... sekarang masuklah ke dalam, istirahatlah dulu" tukas kakek rey penuh perhatian...

"iya kek, terima kasih..."

"rey... kamu antar vania ke kamarnya..." pinta kakeknya...

"iya, kek..." lalu berdiri dan berjalan keatas tempat kamar vania berada...

" ini kamar mu... klo ada yang kurang kamu tinggal bilang ke pelayan" tukas rey...

" iya kak"

" sekarang istirahatlah... nanti waktu makam malam ku panggil..."

"iya..." jawab vania, lalu masuk kedalam dan rey pun pergi...

" kamarnya... bagus banget..." tukas vania melihat sekeliling,

" lo... ini kan barang barangku" tukas vania melihat sebagian barang yang ada di kamar ini adalah miliknya... lalu duduk di ranjang...

"huh... kak, apa benar aku harus tetap di sini" vania mengeluh sambil memeluk boneka miliknya... vania berfikir mungkin kakaknya yang mengantar barang barangnya kesini...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!