Cecil mulai berkeringat dingin, kepalanya juga terasa pusing dan tiba-tiba semuanya gelap.. hal itu tak luput dari perhatian aham..
"kamu nggak papa?" tanya aham
"nggak" ucap cecil, dia memegang erat kepalanya
tak lama Cecil pingsan , tubuhnya tumbang ke arah aham yang duduk di samping nya...
"cil cecil" aham mulai panik karena cecil tidak meresponnya
tanpa pikir panjang aham menggendong tubuh cecil berjalan ke arah mobil, aham membawa cecil ke rumah sakit terdekat. dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena tangan cecil yang dipegangnya semakin mendingin juga wajahnya semakin pucat..
"cil bangun cil, maafin aku" ucap aham sambil terus memegangi tangan cecil yang dingin
sesampainya di rumah sakit, aham langsung membawa cecil menuju UGD. banyak orang yang memandanginya karena memang dia masih menggunakan pakaian dinasnya..
aham menunggu dokter yang menangani cecil keluar, dia terus berdiri di dekat pintu UGD. memandangi pintu tersebut tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lain. bahkan dia sampai lupa mengabari papa mamanya tentang keadaan Cecil..
tak lama dokter pun keluar ruangan, aham menghampiri dokter tersebut meminta penjelasan tentang keadaan cecil...
"keluarga Cecillia?" tanya dokter
"ya saya dok" jawab aham
"mari ikut saya" ucap dokter itu
setelah sampai di ruangannya, dokter mulai menjelaskan keadaan cecil kepada aham..
"kalau boleh saya tau, anda siapanya Cecillia karena saya tidak pernah melihat anda sebelumnya?" tanya dokter itu
"saya tunangannya dok" jawab aham
"jadi begini, cecillia sudah lama menderita pobhia terhadap kolam renang. apakah anda tahu?" tanya dokter tersebut
"saya tidak tau dok" jawab aham , sebenarnya dia mengira bahwa pobhia tersebut hanya akal-akalan cecil saja untuk lari dari masalah
dokter beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju rak tempat arsip para pasiennya di simpan. ya, dia mengambil arsip data cecil...
dokter tersebut membukanya dan menjelaskan kepada aham, sejak kapan pobhia nya terjadi dan bagaimana keadaan cecil saat pobhia nya kambuh...
aham yang melihat dan mendengar itupun sempat kaget karena apa yang di katakan oleh Bima dan teman-temannya ternyata benar..
setelah keluar dari ruangan dokter, dia menghampiri cecil yang sudah dipindahkan ke ruang rawat. aham merasa sangat bersalah karena tidak memperdulikan cecil saat dia menolak duduk dekat kolam renang...
dia menghampiri tempat tidur Cecil, dan memegang tangan cecil erat. sayangnya cecil tidak bisa merasakan pegangan tangan aham, ia tergeletak lemah dengan infus yang menancap di tangannya dan selang oksigen di hidungnya..
"aku sampai lupa mengabari mama papa" gumam aham sambil menyeka air matanya yang entah sejak kapan membasahi pipinya
tanpa melepas pegangan tangannya, dia menghubungi kedua mama dan papa nya...
___________Whatsapp mama nada____________
"mama , ke rumah sakit ya" ucap aham
"ada apa ham?" tanya mama nada penasaran
"cecil pingsan ma, tapi udah baikan sekarang" ucap aham
"kalian di rumah sakit mana?" tanya mama nada
"di rumah sakit dirgantara , di ruang dahlia2 ma" jawab aham
"baik kami segera kesana" ucap mama nada
______________________________________________
_____________Whatsapp mamaku_______________
"ma, mama ke rumah sakit sekarang ya. aku di rumah sakit dirgantara ruang dahlia2" ucap aham
"hah ngapain kesana?" tanya mamanya bingung
"Cecil pingsan ma" jawab aham
"kamu apa in dia? ha, jangan macem-macem kamu ham" ucap mamanya emosi
"yang penting mama kesini aja" jawab aham
mamanya tidak lagi membalas pesan aham...
______________________________________________
"maafkan aku karena keraguanku malah membuatmu seperti ini" ucap aham
"bangunlah" sambungnya sambil mengusap pipi cecil
namun sayang, apa yang dilakukan aham tidak bisa membangunkan cecil. aham terus menerus meminta maaf kepada cecil meski dia tau cecil tidak mendengar permintaan maaf itu...
"maafkan aku " ucap aham sembari mencium tangan cecil
"maafkan aku masih meragukan kejujuran saat itu, aku akan mencari tahu kebenarannya" sambungnya
cecil akhirnya siuman juga tepat saat aham mencium tangannya dan meminta maaf kepadanya
"a..... ir" ucap cecil terbata-bata meminta air
"kamu sudah sadar" aham bangkit dari duduknya mengambil air minum kemudian membantu cecil meminumnya, tak lupa dia memencet tombol untuk memanggil dokter
"maafkan aku, karena keraguanku kamu jadi seperti ini" ucap aham sambil menangis
"nggak papa kak, aku baik-baik saja" jawab cecil dengan suara lemahnya
"aku tahu kamu belum sepenuhnya percaya kepadaku kak" batin cecil
"terimakasih karena sudah memaafkanku" ucap aham
Cecil hanya mengangguk. Tak lama dokter pun datang untuk memeriksa cecil. tiba-tiba papa mama mereka pun sampai di rumah sakit, kedua mamanya langsung berhambur ke arah tempat tidur cecil. dokter mengatakan jika keadaan cecil mulai membaik dan tidak ada masalah serius yang perlu dikhawatirkan. setelah dokter pergi para papa mereka mengintrogasi aham...
"ham, ayo keluar" pinta papa tama
aham pun keluar bersama papa tama dan papa dana..
"apa yang sebenarnya terjadi ham?" tanya papa tama
"....…......" aham menceritakan semuanya yang terjadi tanpa di tutup-tutupi
"papa tau kamu mau membuktikan apa yang dikatakan oleh bima benar atau salah soal pobhia cecil, apa itu benar?" tanya papa tama
"ya pa" jawab aham
"dan sekarang kamu sudah tau kebenarannya bukan?" tanya papa tama lagi yang hanya diangguki oleh aham
"kamu kalau mau melakukan sesuatu cari tau dulu akibatnya apa. dengan caramu yang seperti itu, kamu malah membuat pobhia cecil kambuh lagi ham!" ucap papa tama yang marah karena kelakuan aham yang membuat cecil sampai harus masuk rumah sakit, dia sampai bingung bagaimana cara pikir aham yang sebenarnya..
aham hanya bisa dia dan menangisi apa yang sudah terjadi..
"sudah tam, ini juga bukan sepenuhnya kesalahan aham." ucap papa dana
"sudah jangan menangis lagi" sambung papa dana
aham mengusap air matanya yang terus saja mengalir di pipinya..
"malu sama seragam yang kamu pakai ham, hentikan tangisanmu itu. jangan pernah bertindak gegabah lagi! kamu dengar?!" tegas papa tama sambil melihat ke kanan dan kiri
"ya pa" ucap aham mengikuti arah pandangan papanya
tak disangka banyak orang yang melihat mereka papa tama memarahi aham disana, dan tentunya melihat aham menangis tersedu-sedu...
"ham, kamu balik ke dalam saja" ucap papa dana
"baik pa" aham berlalu masuk meninggalkan papa dana dan papa tama di luar
"maafkan kelakuan anakku dan, aku nggak habis pikir dia bisa se ceroboh ini" ucap papa tama mengusap kasar wajahnya
"sudahlah tam, ini sudah terjadi. lagi pula cecil juga tidak apa-apa kata dokter tadi" jawab papa dana
......................
di dalam kamar rawat cecil
aham masuk ke dalam ruangan dengan mata yang sembab karena habis menangis. dia memilih untuk menghampiri mama-mamanya dan cecil yang berada di ranjang nya...
"lihat ulah kamu cecil jadi sakit kan" ucap mama isma
"maafkan aku ma" jawab aham
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
......................
mohon dukungannya yaa 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Lalu
Aham malu maluin aja pakai seragam tentara ,sifat dan kelakuan kayak ank ABG labil
2022-11-27
0
Suzieqaisara Nazarudin
Aku harap setelah Aham mengetahui kebenaran nya,Cecil yg akan berubah sikap ke tegas dan cuek pada Aham,biar dia pula yg merasa bersalah selamanya...kesel aku...🙄🙄
2022-08-12
1
Aska
bisa nanggis juga si aham kukira bisa cuma bentak 2 cicil aja 🤭
2022-05-13
0