sini sayang, duduk deket mama" ucap mama ku
akhirnya aku menurut saja
"jadi kita di sini buat bahas acara pertunangan kamu sama aham cil" kata tante Isma
deg...
"seperti yang tadi pagi mama sama papa bilang ke kamu nak, dan malam ini kita bahas masalah pertunangan kalian berdua" ucap papa Cecil
"ternyata ini bukan mimpi ya?" batinku
"kenapa cil, kamu kok jadi bengong gini?" tanya papaku
"eh iya pa, enggak kok" aku yang awalnya bengong langsung menjawab pertanyaan papa
"maaf ya kalau Tante sama om buru-buru nak, karena mengingat Aham anak Tante juga udah saatnya untuk memiliki pendamping" ucap Tante Isma
"kamu mau kan cil?" tanya om tama
"papa harap kamu tidak buat kami kecewa ya cil" ucap papa membuyarkan lamunanku
"hari ini Aham tidak bisa ikut karena dia ada kumpul sama teman-teman SMP nya, mungkin Bima juga ikut. tapi dia titip salam untuk kamu, katanya jangan lupa ketemuan besok" ucap mama Isma
"baik Tante" jawabku
"tapi..."
"tapi kenapa nak?" tanya om Tama
"emm, sebelumnya saya mohon izin untuk memikirkannya dahulu om tante. memang saya dan kak aham sudah kenal cukup lama namun kami juga tidak dekat" ucapku berusaha untuk sedikit menolak
"kalau masalah itu kami bisa bantu, selama ini Aham juga tidak pernah dekat dengan siapa pun kecuali rindi sahabatnya. itu pun Aham menganggapnya sebagai adik" ucap mama Isma
"memang kak Aham anggap adik, tapi kak rindi kan ngerep nya lebih" gumam Cecil yang tidak terdengar oleh siapapun
"jangan lupa ya besok, Aham udah Tante booking supaya mau"
"saya usahakan tante, tetapi untuk jamnya besok saya kabari karena saya ada kelas besok" ucapku
"baiklah kalau begitu" ucap tante isma
mereka kemudian membahas masalah perusahaan yang membuatku bosan, akhirnya aku berpamitan untuk naik ke atas karena aku juga sudah sangat lelah
sampai di kamar, aku memilih menghubungi kak bima untuk mencurahkan isi hatiku hari ini. aku mencari nama kontak kak Bima kemudian langsung menelfon nya
"Hallo"
"Hallo ada apa cil?" tanya kak bima
"kak, mau curhat nih. di rumah tidak?" tanyaku
"wah, gue lagi keluar nih sama temen-temen SMP" jawabnya
"emm, yaudah kalau gitu. ntar malem aja" jawabku
"oke, ntar gue ke rumah lo. bye" ucap kak bima
................
di tempat Bima
"siapa Bim?" tanya riko yang ada di depan Bima
"biasalah si Cecil" jawab Bima
"udah lama ya kita tidak bertemu Cecil?" tanya Tino kepada Riko
"iyaa nih, dia apa kabar Bim?" tanya riko
"baik kok" jawab bima singkat, dia memperhatikan aham yang sedari tadi hanya diam saja bermain handphone
"kapan-kapan kalau kumpul ajak aja si cecil, udah lama tidak denger suara imutnya cecil hahah" ucap tino yang spontan membuat aham menghadap ke arahnya
tino yang menyadari itupun langsung bingung
"kenapa lo ham?" tanya tino
"nggak" jawabnya
sebenarnya mereka semua tau apa yang terjadi di antara aham juga cecil, mereka mengetahui itu semua karena melihat secara langsung apa yang dikatakan oleh Aham kepada Cecil
flashback ons.....
Tino juga Riko yang memang satu sekolah dengan aham juga bima saat itu sedang makan bersama keluarga mereka, namun saat akan berjalan ke tempat yang sudah di pesan. mereka tidak sengaja melihat aham yang seperti tergesa-gesa menyusul seseorang ke kamar mandi
karena penasaran akhirnya mereka berdua mengikuti aham. sesampainya di kamar mandi, alangkah terkejutnya mereka saat tau siapa yang ditemui oleh aham. dia adalah cecil sepupu dari sahabatnya sendiri, mereka tahu bahwa Cecil ikut bersama keluarganya namun untuk apa aham menemui cecil sembunyi-sembunyi?
tiba-tiba terdengar suara cecil yang bertanya pada aham....
"kakak ke kamar mandi juga?" tanyaku
dia hanya diam saja, tanpa menjawab dia langsung membawaku ke balkon restoran yang saat itu sepi
"eh kak kenapa di sini?" tanyaku mencoba untuk biasa saja
"jangan pernah lo temuin gue lagi" ucap kak aham penuh penekanan
deg...
"maksud kakak apa? aku di sini buat bertemu sama kak bima" tanyaku yang masih mencerna ucapan kak aham
"jangan pernah lo temuin gue, gue tidak mau lihat lo lagi!! gue tau lo minta bima buat ajak gue dan keluarga gue" ucapnya
"jangan pernah lo ngarep gue nerima lo, lo itu lebih buruk dari manusia bermuka dua" sambungnya berlalu pergi
Tino dan Riko yang mendengar itupun tidak menyangka, bagaimana bisa seorang Abraham Bagas Gautama yang terkenal dengan kesopanan nya berbicara kepada perempuan seperti itu
mereka ingin mendatangi cecil, namun ada rasa takut di diri mereka karena mereka menyaksikan apa yang seharusnya tidak mereka berdua ketahui.
setelah Cecil berlalu dari tempat itu, mereka yang masih bingung dengan kejadian itupun mulai sadar
"lo inget tidak ko, terakhir kali kita kumpul-kumpul dan si cecil ikut?" tanya tino
"ya mengapa?" jawab riko
"lo inget kan waktu itu rindi berusaha jambak rambutnya cecil tetapi malah rindi yang kepleset dan bajunya sobek" jawab tino
"iya gue inget, masak iya gara-gara hal itu si aham jadi kayak gini sikapnya sama cecil? tetapi kayaknya ini ulah rindi deh" ucap riko
"ya dari dahulu biang kerok emang si rindi" kata riko
"udahlah yuk kita ke tempat makan, laper" mereka berjalan ke mejanya
flashback off......
"eh ham, gue bukanya ikut campur urusan lo. tetapi gue lihat-lihat kok lo jadi beda gitu sama si cecil, tadi waktu di kampusnya juga gitu" ucap riko
"biasa aja" jawabnya datar
"maaf nih ya, sebenernya gue sama riko tahu masalah lo sama Cecil" ucap tino membuat aham menghentikan aktifitasnya
aham menatap tino juga riko bergantian kemudian menatap bima , Bima yang sadar akan tatapan aham langsung berbicara
"gue tidak cerita apa-apa!" ucap bima
"kami tidak dikasih tau bima ataupun cecil kok, kami lihat sendiri waktu di Jawa Tengah. saat lo bilang ke cecil buat jangan temuin lo lagi, gue sama tino juga ada di sana terus tidak sengaja lihat kalian ngobrol." ucap riko
"gini nih ya ham, gue tau pasti ini semua ada sangkut pautnya sama si rindi. emang si rindi sahabat kita tetapi lo juga tau kan gimana kelakuan rindi selama ini?" tanya tino
"lo dahulu pernah bilang kalau lo suka sama Cecil ke gue, dan habis itu gue malah lihat lo makin jauhin cecil cuma gara-gara fitnah rindi ke cecil" ucap riko
Bima yang ada di situ hanya menyimak apa yang dikatakan oleh tino juga riko, karena sudah berkali-kali bima menjelaskan ke aham namun tidak di respons oleh aham.
"gue tidak mau bahas yang udah-udah" jawab aham
"gue tau kalau lo masih suka sama si cecil, gue lihat lo tadi mandang cecil terus waktu di kampusnya" ucap tino
"dan satu lagi, gue mau kasih lihat ini (memperlihatkan video rindi yang sedang menampar cecil dan menyeretnya), lo udah lihat sendiri kan!" ucap riko
"gue harap lo tidak salah langkah ham karena kita-kita udah jelasin semuanya ke lo" tutur bima
"dan ya, untuk perjodohan dari orang tua kalian. kalau emang lo tidak bisa nerima cecil mending lo tolak aja, gue tidak mau lihat adek gue nangis" sambung bima seraya merangkul pundak aham
aham yang mendapatkan cerita itupun tetap kekeh dengan pendiriannya dari awal. untuk masalah perjodohan nya dengan cecil, dia sudah memikirkan jawaban yang terbaik untuk semua itu
................
................
................
................
................
................
................
................
................
................
jangan lupa vote yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Rhmad Flash
visoal Abang ahaamnya
2024-03-08
0
Suzieqaisara Nazarudin
Untung aja Riko dan Tino ikut sama membela Cecil..Dasar Aham,ego aja dipelihara...🙄🙄🤦
2022-08-12
0
Neng Win
visualnya bang Ayam min!!!!?
2022-05-25
0