buliran bening di mata ku tak bisa terbendung lagi, aku hanya berpikir sebesar itukah kebenciannya terhadapku karena kesalahpahaman saat itu sampai-sampai pertemuan yang tidak sengaja ini dianggapnya sudah direncanakan
"meskipun aku begitu sangat mengharapkan kakak waktu itu, kenyataannya sekarang berbeda kak. bahkan alasanku untuk sendiri bukan karena kakak, jadi jangan berfikir yang tidak-tidak" ucap Cecil berusaha menahan air matanya
"terserah apa katamu, yang paling penting jangan ganggu aku" jawab Aham
aku kembali masuk ke dalam kamar mandi karena tidak ingin orang lain melihatku saat menangis
"maafin aku cil, aku harus bersikap kayak gini ke kamu. ini semua demi kebaikan kamu" batin Aham
meskipun apa yang dilakukan Aham hanyalah demi melindungi Cecil semata, namun tentunya hal itu sudah membuat Cecil sakit hati karena ucapan Aham...
setelah beberapa saat mematung di depan toilet, Aham bergegas kembali menuju meja tempat keluarganya berkumpul
"ham, lo tidak papasan sama Cecil? kok dia lama banget ya" tanya kak Bima
"nggak bim kan beda toilet" ucapnya santai
"Cecil kemana emang bim?" tanya mama nada
"tadi pamit ke kamar mandi Mami tapi nggak balik-balik, apa coba aku cek aja ya" jawab kak Bima
Tak lama Cecil kembali ke private room yang kami tempati, Cecil berusaha menutupi kesedihan yang ia alami
mengalihkan perhatian semua orang dengan senyuman ceria nya
"i'am here" ucap Cecil sembari menepuk pundak kakaknya
"idih dari mana lo dek, lama banget sih" gerutu Bima yang menghawatirkan nya
"biasalah kak kalau cewek ke kamar mandi itu ngapain???" Cecil bertanya balik
"Halah dandan lo? mau dandan buat siapa sih??" goda Bima
"buat foto-foto lah, kan mumpung disini spot fotonya bagus-bagus" jawab Cecil
kami memulai makan tanpa suara. Cecil yang sudah selesai dengan acara makannya berpamitan kepada semua yang ada di sana untuk kembali ke mobil karena dia sudah mengantuk, kedua orangtuanya memaklumi hal itu mengingat perjalanan yang mereka tempuh sangatlah panjang..
"ma pa, om tante saya permisi mau ke mobil dahulu. karena capai banget" kataku sembari meminta kunci mobil ke papanya
"oke, hati-hati ya nak" ucap papa dana
"aku ikut dek, aku juga capai banget" ucap kak bima mengikuti ku
sesampainya di mobil, aku mulai memejamkan mata. namun kak bima tiba-tiba bertanya kepadaku
"lo ada masalah lagi sama aham?"tanyanya kepadaku
"nggak ada kak, emangnya kenapa sih tiba-tiba tanya kayak gitu?" tanyaku tanpa membuka mata
"gue tau, kalian berdua balik dari kamar mandi tadi ekspresi lo beda dek. meskipun lo ketawa-ketawa tapi ketawa lo tu beda dari sebelumnya" jawab Bima
"udahlah kak jangan menduga-duga deh, nggak ada apa-apa juga kok. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sobat, karena sekarang aku capai mau tidur jadi jangan berisik ya wahai kakakku yang ganteng" ucapku santai meskipun sebenarnya aku menahan untuk tidak menangis
kami berada di sana hanya 2 hari, mengingat papa mama om serta tante yang hanya free di hari Sabtu dan minggu saja. setelah hari di mana kak aham berkata seperti itu terhadapku, aku tidak pernah lagi iku menjenguk kak bima di Jawa Tengah. setiap ditanya apa alasannya, aku selalu ber alasan sedang tidak enak badan atau sedang ada acara.
flashback off.......
................
Setelah menempuh pendidikannya di SMA taruna, kak Bima dan kak Aham pun masih kompak melanjutkan pendidikan yang sama yakni sama-sama masuk Akademi Militer dan hari ini adalah hari di mana kak bima juga kak aham yang sudah sama-sama menyelesaikan pendidikannya merayakan kelulusan...
Disisi lain, aku ingin sekali hadir untuk mengucapkan selamat kepada kakakku. Namun aku juga takut jika harus dipertemukan dengan kak aham yang bahkan apa yang ia ucapkan masih terngiang di telingaku sampai saat ini, aku hanya bisa memberikan ucapan selamat kepada kakakku melalui telefon (meskipun aku dimarahi, namun demi tidak bertemu dengan orang yang membenciku. aku rela)...
mereka di tempatkan di tempat yang sama dan tentunya masih dengan satu geng mereka dulu yakni kak Tino dan kak Riko..
................
di rumah keluarga Pradana
................
"mami, Cecil nya mana?" tanya kak Bima yang suara nya terdengar sampai kamarku yang ada di lantai 2
"di atas Bim" jawab mamaku
tanpa ba bi bu, kak Bima langsung membuka pintu kamarku
"dekkkk, lama nggak ketemu kita. kenapa sih lo nggak mau dateng ke acara kemarin" tanya Bima
"males, lagian acara siang-siang panas" jawab Cecil
"ya kalo malem nggak kelihatan neng" ucap Bima
"eh cil, lo semester berapa sekarang?" tanya kak bima
"semester 4 kak" jawabku sambil memainkan ponsel
"oh, gimana udah punya pacar belum?" sambungnya
"tidak kepikiran" ucapku
"udahlah cil, kalau lo masih suka sama aham temuin dia, jelasin kalau yang waktu itu bukan kesalahan lo. gue tau lo tidak bohong, tetapi memang aham mudah terhasut sama si rindi itu" ucapnya
"udahlah kak, aku udah lupa kok" jawabku singkat
"hmm" kak bima menarik napas panjang
"oh ya, besok ada sosialisasi kan di kampus lo sama abang-abang tentara yang ganteng-ganteng" tanyanya
"kok kakak tau?"
"ya tau lah, gue dan aham yang ngisi acara" jawabnya
aku hanya ber oh ria, bagaimana bisa aku datang ke sosialisasi itu. bagaimana jika aku tak sengaja berpapasan dengan kak aham? hanya itu yang berputar di kepala ku
kak bima berpamitan untuk pulang karena dia ada janji dengan teman-temannya untuk nongkrong. dan aku memilih untuk tidur karena jam sudah menunjukkan pukul 20.00
................
pagi harinya
................
di meja makan
"Cecil belum bangun ma?" tanya papa dana
"udah kali pa, katanya ada sosialisasi pagi kok" ucap mama nada
"mama udah bilang ke Cecil soal pembahasan kita beberapa hari lalu?" tanya papa dana
"belum pa, aku bingung ngomongnya. takut kecewain Cecil" jawab mama nada
"yaudah nanti kita ngomong bersama ya" ucap papa dana diangguki mama nada
"lah panjang umur ini anak" sambungnya
"pagi pa ma" kataku sambil memeluk mereka bergantian
"pagi sayang" jawab mereka bersamaan
"oh ya, kamu masuk jam berapa?" tanya papa dana
"emm, jam 9 mengapa pa?" tanyaku
"ada yang ingin kami bicarakan sama kamu cil" ucap mama nada
"apa ma?"
"ini masalah perjodohan kamu dengan anak sahabat papa, jangan khawatir kamu sendiri bahkan sudah mengenal dia dengan baik dan sudah bertemu dengan dia" kata papa dana
"siapa pa?"
"Abraham Bagas Gautama, kamu masih ingat kan Aham sahabat nya Bima. anaknya Om Tama dan Tante Isma, yang waktu itu makan bersama sama kita waktu di Jawa Tengah" kata mama nada
aku yang mendengar nama kak aham disebut sangat terkejut bagaikan ada petir di pagi hari namun tanpa hujan, pasalnya bagaimana bisa kami dijodohkan sedangkan hubungan kami tidak baik-baik saja. Jika obsesi ku terhadap kak Aham masih sama seperti dulu mungkin aku sudah berjingkrak-jingkrak sekarang namun kali ini berbeda
"kamu kenapa cil kok jadi bengong gini?" tanya mama nada
"eh, tidak papa ma" jawabku
"rencananya besok dia mau bertemu sama kamu di cafe aestetic dekat kampus kamu" ucap papa dana yang membuatku tambah kaget
"emm baik pa" jawabku
"papa dan mama tau kamu anak yang berbakti cil, jadi tolong berikan kabar baik setelah pertemuan kalian besok yaa" ucap mama nada
"pasti pa ma" ucapku meyakinkan mereka berdua
"aku pamit ke kampus dahulu ya pa ma, titi udah nunggu di luar" ucapku sambil bersalaman kepada keduanya
disisi lain aku berpikir, bagaimana aku bisa memberikan kabar baik kepada kedua orang tuaku? bagaimana jika kak aham menolak perjodohan ini? aku hanya bisa berdoa supaya keputusan yang ku ambil ini adalah keputusan yang terbaik.
rasanya aku ingin sekali tidak pergi ke pertemuan dengan kak aham, namun aku tidak ingin orang tua ku kecewa
"lo mengapa cil, dari tadi ngelamun mulu?" tanya titi
"gue bingung ti, gue dijodohin sama orang tua gue. dan besok gue harus bertemu sama dia" kataku
"lah terus masalah nya di mana? lo kan emang udah pasrah soal jodoh. lo yang bilang sendiri kan?" kata titi
"masalahnya ini beda, lo tau siapa yang dijodohin sama gue?" kataku
"ya tidak tau lah, siapa emang?" tanya titi
................
................
................
................
................
................
................
................
jangan lupa vote yaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sia sia deh menghindar bertahun2..
2024-01-06
0
Qaisaa Nazarudin
Melindungi Cecil dari apa?Demi kebaikan apa maksudnya?
2024-01-06
0
Nur Adam
lnjut
2023-07-24
0