Bagian 10

Wulan dan Bayu sudah sampai di hotel. Setelah mengambil kendaraannya, Wulan langsung melaju menuju tempat makan malamnya dengan bibi.

Sementara Bayu mengikuti Wulan dari belakang menggunakan motornya. Pria itu mengantarkan Wulan sampai di depan tempat yang di tuju. Ke sebuah resort mewah di pusat kota.

Setelah sampai Wulan segera memarkirkan kendaraannya dan menemui Bayu yang berhenti di tepi jalan. Persis di depan pelataran resort.

"Terimakasih sudah mengantarku. Apa kau mau ikut masuk? biar ku kenalkan pada bibiku?"

Bayu menggeleng cepat

"Tidak sekarang, Wulan. Aku belum siap. Lagipula penampilan ku seperti ini. Celana ku basah," tolak Bayu secara halus

"Ya sudah kalau begitu, kau pulanglah. Aku akan segera menemui bibi."

"Baiklah, aku jalan dulu," Bayu mulai melajukan motornya dan Wulan mengangguk sambil melambaikan tangannya.

Di dalam resort Bi Fatma sudah menunggu. Perempuan paruh baya itu memilih salah satu meja di sudut ruangan.

"Malam, Bi." sapa Wulan begitu sampai di hadapan Bibinya.

"Hey, Wulan. Kau sudah datang?"

"Iya, Bi. Apa Bibi sudah dari tadi?" Menarik salah satu kursi lalu duduk di atasnya.

" Tidak, Bibi juga baru datang," jawab Bibi sambil menengok ke arah pintu masuk.

"Apa Bibi sudah pesan makanan?" tanya Wulan yang melihat meja bibinya masih kosong.

"Belum, Bibi masih menunggu sesoerang, atau lebih tepatnya dua orang."

"Siapa?" tanya Wulan heran karena dia pikir dia hanya akan makan berdua dengan bibi.

"Nanti kau juga tahu sendiri. Bibi yakin kau sudah mengenalnya." Bibi tersenyum penuh arti membuat Wulan makin penasaran

Sekitar lima menit menunggu orang yang di nanti akhirnya datang.

"Nah ini dia tamu kita sudah datang," Bi Fatma segera beranjak dari duduknya.

Wulan yang duduk di depan Bibinya segera menoleh dan cukup terkejut mengetahui siapa tamu Bibinya.

"Pak Damar?"

"Wulan?"

Keduanya sama-sama terkejut.

"Tuh kan betul kata, Bibi. Kau pasti sudah kenal siapa tamunya," ujar Bibi sambil tersenyum senang karena berhasil membuat Wulan terkejut.

"Mari, mari silahkan duduk," perintah Bibi pada Damar dan ibunya.

Keduanya lalu duduk berseberangan. Damar di samping Wulan. Dan ibunya di samping Bi Fatma.

"Bibi kenal Pak Damar?" tanya Wulan masih dengan rasa herannya.

"Tentu saja, Damar itukan anak teman Bibi."

"Iya, Wulan. Bibi mu itu teman Bibi," Ibu Damar membenarkan ucapan Bi Fatma.

"Bibi mu bilang kau bekerja di hotel milik keluarga kami, jadi kami berniat mengajak kalian makan bersama. Supaya kami jadi makin akrab. Selain itu Bibi juga ingin bertemu denganmu. Bibi mu bilang kau sangat cantik. Dan ternyata benar, kau memang sangat cantik," celoteh ibunda Damar panjang lebar.

"Terimakasih, Bi. Bibi bisa saja," Wulan mengangguk dengan rasa canggung.

"Sebenarnya sejak pertama kali Bibi tahu kau bekerja di hotel itu, Bibi ingin memberitahu mu kalau pemilik hotel itu adalah teman Bibi. Tapi Bibi menunggu waktu yang tepat untuk bisa mengatakannya, sekaligus Bibi ingin mengenalkan mu dengan ibunya Damar," tutur Bi Fatma melengkapi ucapan ibunda Damar

Wulan hanya mengangguk-angguk mendengar penuturan bibinya. Ia tak tahu harus menjawab apa. Gadis itu merasa sangat canggung.

"Jadi Wulan itu keponakan Bibi?" Damar yang sedari tadi diam dalam keterkejutannya kali ini ikut angkat bicara.

"Iya, Damar. Dia baru beberapa bulan tinggal disini."

'Baguslah, itu berarti aku akan lebih mudah mendekati Wulan' Bathin Damar merasa cukup senang

"Oh ya bagaimana kinerja Wulan di hotel mu? tidak mengecewakan kan?"

"Tidak, Bi. Tenang saja. Wulan itu pekerja yang baik." Menjawab sambil menatap Wulan, sedangkan yang di tatap buru-buru mengalihkan pandangan.

"Oh, baguslah. Semoga dia nyaman bekerja di hotel mu," jawab Bi Fatma yang di tanggapi dengan anggukan dan senyuman dari Damar dan ibunya.

"Kau sendiri, Wulan? bagaimana Damar menurutmu? apa dia termasuk atasan yang galak?"

Cukup gugup Wulan mendengar pertanyaan ibu Damar. Namun dia berusaha tetap menjawab.

"Oh, tidak, Bi. Pak Damar tidak galak. Dia cukup baik dan ramah."

'Ya ampun, acara apa ini, kenapa basa-basi sekali?' Wulan mengomel dalam hati sembari berusaha tersenyum.

"Jangan memanggilku Pak, Wulan. Kita kan tidak sedang bekerja. Panggil Damar saja. Biar lebih akrab." Damar memprotes panggilan Wulan untuknya.

"Benar, Wulan. Tidak perlu memanggil Pak kalau di luar jam kerja," imbuh sang ibu.

" Baiklah," Hanya itu yang keluar dari mulut Wulan. Tidak ingin memperpanjang obrolan.

Makan malam kali ini terasa nikmat dan juga hangat bagi Bi Fatma, Damar dan juga ibunya. Namun tidak bagi Wulan. Ia merasa sangat canggung dan juga jengah. Ingin cepat-cepat mengakhiri acara ini.

"Senang sekali bisa makan malam bersama kalian," ucap Ibu Damar setelah selesai menikmati santap malamnya.

"Kami juga senang, ya kan Wulan?" Bi Fatma meminta pendapat Wulan.

"Oh iya, Bi." Wulan menyahut sambil memaksakan diri untuk tersenyum.

"Hmm bagaimana kalau lain waktu kalian makan malam di tempat kami. Kami akan mengundang kalian secara khusus."

"Wah ide bagus itu, Bu. Aku sangat setuju," Damar memuji usulan ibunya sambil lagi-lagi menatap Wulan.

"Ya. Kenapa tidak. Kami pasti akan memenuhi undangan kalian. Atur saja waktunya," jawab Bi Fatma tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan Wulan. Sedangkan Wulan hanya mampu terdiam pasrah. Berusaha bersikap nyaman meski rasanya sudah sangat tidak nyaman.

Untung saja tak berselang lama, Kedua keluarga tersebut sepakat untuk menyudahi acara makan malam mereka. Dan tentu saja itu membuat Wulan merasa sangat senang.

'Akh akhirnya,' ucapnya senang, namun ia hanya berani mengucapkan itu di dalam hati.

***

Setelah kembali ke rumah, Bi Fatma langsung menuju ke kamarnya intuk beristirahat. Nawang Wulan pun demikian. Keduanya sama-sama lelah setelah beraktifitas seharian.

Sementara di lain tempat. Damar dan ibunya masih dalam perjalanan menuju rumah mereka. Damar terlihat masih fokus mengemudi sedangkan di sampingnya sang ibu terlihat menyandarkan kepalanya di kursi mobil sambil memejamkan mata.

Damar mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang dan cukup tenang. Namun tiba-tiba ia menghentikan mobilnya secara mendadak karena ada seseorang yang menghadangnya.

Orang itu atau pria itu memakai jaket berwarna gelap. Pandangannya sangat tajam seolah mengandung kebencian yang teramat besar.

Damar terkejut bukan main. Dan yang membuatnya semakin terkejut adalah mata pria itu yang merah menyala seperti lava gunung Merapi yang seolah hendak membakarnya hidup-hidup. Mengerikan sekali.

Ibu Damar yang berada di sampingnya pun terkejut karena Damar berhenti mendadak. Ia bahkan terlonjak saking terkejutnya.

"Ada apa, Damar? kenapa berhenti mendadak begitu?" tanya Ibu heran.

"Itu, Bu. Tadi ada---"

Damar tak melanjutkan kalimatnya karena orang yang baru saja menghadangnya ternyata sudah tidak ada. Padahal hanya sepersekian detik saat ia menoleh pada ibu lalu kembali menatap ke depan.

'Kemana dia? kenapa cepat sekali perginya?' Bathinnya heran sambil melihat ke sekeliling.

"Ada apa?" Ibu mengulang pertanyaan nya karena melihat Damar yang justru terdiam.

"Tidak ada, Bu. Tadi ada kucing lewat makanya Damar berhenti mendadak," Damar tidak mengatakan yang sebenarnya karena tidak ingin membuat ibunya khawatir.

"Oh, ya sudah ayo lanjut lagi. Ibu sudah sangat lelah dan ingin segera istirahat."

"Baik, Bu."

Damar melajukan kembali mobilnya sembari memegang tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin sambil bergidik ngeri.

Terpopuler

Comments

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

ngeri2 sedepp😁😁😁, cerita nya horor.si bayu udah posesif dgn si wulan

2022-01-27

0

Rose Kanam

Rose Kanam

waduhhhh,cemburu ni

2020-09-02

1

zhangvivi

zhangvivi

setia menunggu up darimu thorr..klo perlu up gila2an 😍😍

2020-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Pengumuman
120 Pengumuman Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Pengumuman
120
Pengumuman Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!