Bagian 7

Pukul 01.00 dini hari. Wulan terjaga dari tidur nya mendengar ponselnya berdering. Tadi nya ia mengabaikan panggilan tersebut, tapi karna terus berdering akhirnya dengan malas Wulan pun mengangkatnya. Wulan meraba raba ponselnya di atas nakas di samping ranjang nya.

"Hallo?" jawab nya dengan suara yang berat karena menahan kantuk. Hening, tidak ada jawaban dari seberang sana.

"Hallo?" Ulang nya lagi, jika tidak juga di jawab dia berniat akan memutuskan panggilan telfon nya.

"Ya Hallo," Akhir nya si penelpon menjawab.

"Siapa? kenapa malam malam begini menelepon?" ketus Wulan karena merasa istirahatnya terganggu.

"Ini aku Wulan," jawab suara di seberang sana. Wulan merasa mengenali suara itu.

"Bayuu !" pekik Wulan setengah berteriak. Kantuk nya seketika langsung hilang.

"Kau sudah Hapal suara ku rupa nya, bagus lah, jadi aku tidak perlu memperkenal kan diri lagi," ejek Bayu yang membuat Wulan tersipu.

"Kenapa menelepon tengah malam begini Bayu, oh tidak, ini bahkan sudah dini hari." Wulan menyalakan lampu dan melihat jam dinding kamar nya.

"Aku tidak bisa tidur Wulan, aku terus saja memikirkan mu, lagi pula aku kan sudah janji akan menghubungi mu."

Wulan tersenyum mendengar ucapan Bayu, dia semakin tersipu. Entah sudah semerah apa wajah nya saat ini, untung saja Bayu jauh, jadi tidak melihat nya.

"Maaf kalau aku mengganggumu." Bayu merasa bersalah karena telah mengganggu istirahat Wulan.

"Oh tidak masalah Bayu, aku hanya sedikit terkejut tadi." Wulan memperbaiki posisinya dari rebahan menjadi duduk setengah tidur.

Sejujurnya aku sangat senang kau menelfon, walaupun waktunya kurang tepat.

"Maaf, Wulan, aku tidak bermaksud lancang, tapi apakah kita bisa bertemu besok?" Bayu terdengar hati hati saat bertanya.

"Di mana, jam berapa?" Wulan sangat antusias menerima tawaran Bayu.

"Di pantai, saat senja, seperti biasa."

"Baiklah, kebetulan aku masuk sift pagi besok, jadi aku bisa ke pantai sore hari nya."

Bayu senang Wulan menerima ajakan nya, senyum nya mengembang di ujung bibir.

"Memang nya ada apa Bayu?" tanya Wulan penasaran.

"Tidak ada, aku hanya ingin melihat mu, aku--" Menghentikan kalimat nya sejenak. "Rindu," lanjut nya pelan.

Aaaa, saking senang nya rasa nya Wulan ingin berteriak sekencang kencang nya.

Aku juga Bathin nya.

"Ya sudah, lanjut kan lah istirahat mu, aku akan menunggumu besok. Selamat malam, Wulan." Bayu menutup obrolan.

"Se--" Baru akan menjawab, Wulan di kejut kan suara Bibi nya yang mengetuk pintu.

"Wulan, kamu bicara sama siapa nak?"

Wulan terkejut dan refleks mematikan ponsel nya. Dia bahkan tidak sempat mengucap kan selamat malam pada Bayu.

"Ya Bi, Wulan sedang menelepon tadi." Jarak kamar Wulan dan kamar Bibi nya memang tidak terlalu jauh, hanya di pisah kan oleh ruang tengah. Bibinya juga sedang terjaga tadi karena merasa ingin buang air kecil dan sayup sayup mendengar Wulan sedang berbicara.

"Ooh, Bibi pikir kamu sedang berbincang dengan siapa. Ya sudah kamu lanjut kan tidur mu ya, ini sudah malam." Bi Fatma kembali ke kamar nya.

"Baik Bi..!" Wulan berteriak dari dalam kamar.

"Suatu saat akan Wulan kenalkan bayu pada Bibi," gumam Wulan sangat pelan, lalu kemudian merebahkan badan dan melanjutkan tidur dengan hati berbunga.

*****

Waktu akan terasa berjalan lambat saat kita menunggu. Mungkin itulah yang di rasakan Bayu saat ini. Rasa nya Ia sudah cukup lama berdiri di sini, di tepi pantai yang landai. Menanti kedatangan seseorang yang telah mencuri hati nya. Hati? memang nya Bayu punya hati? Tentu saja, setiap makhluk yang masih bisa merasakan cinta berarti dia punya hati bukan?

Berulang kali pria tampan itu menoleh ke belakang, berharap gadis yang di nanti nya sedang berjalan ke arah nya, tapi nyata nya setelah sekian lama menunggu belum juga muncul yang di tunggu.

"Gadis manis, kenapa kau lama sekali," gumam gumam kecil sambil memainkan pasir dengan ujung sepatu nya. Pandangan nya tertuju pada lautan lepas di hadapan nya. Lalu Ia bergumam lagi.

"Ibu, maaf aku belum bisa pulang, aku akan pulang kalau aku sudah mendapatkan gadis itu bu."

"Gadis yang mana?" suara seorang gadis membuyarkan lamunan Bayu.

"Wulan kau sudah datang?" Bayu terkejut melihat Wulan sudah ada di belakang nya, lebih terkejut nya lagi karna dia bahkan tidak menyadari kedatangan Wulan. Biasa nya dia akan selalu tahu keberadaan Wulan, selama gadis itu berada di dekatnya.

Ada apa dengan ku.

"Hai kau melamun?" Wulan mengibaskan tangan nya di depan wajah Bayu.

"Eeh tidak, aku hanya kagum melihat mu."

Sial, kenapa aku jadi gugup begini sih

"Aku?"

"kenapa?"

"Kau cantik." Menjawab sambil tersenyum, berusaha membuang rasa gugup nya, sedangkan Wulan memilih membuang pandangan nya menghindari tatapan Bayu yang membuat jantungnya langsung berdebar.

"Terima kasih," jawab Wulan pelan, sebab saat ini dia juga sama seperti bayu, sedang berusaha mengontrol diri agar tidak salah tingkah.

"Apa kau sudah sampai dari tadi, aku tidak menyadari nya?" Bayu berusaha mencair kan suasana, di samping dia juga penasaran sudah berapa lama Wulan berada di belakang nya.

"Tidak, baru saja, aku ingin langsung menyapa mu tadi, tapi ku lihat kau sedang asyik ngobrol sendiri." Senyum mengejek muncul dari bibir Wulan, membuat Bayu merasa sangat malu, Ia tersenyum kikuk lalu memalingkan kan muka nya sesaat.

***

Satu jam sebelum nya.

Seorang gadis juga tampak sedang gelisah menunggu jam kerja nya berakhir, berulang kali dia melihat jam di pergelangan tangan nya. Sudah sore, tapi tamu hotel masih terus berdatangan, orang yang seharusnya nya menggantikan sift nya juga belum datang, membuat nya terpaksa menunda keinginan nya untuk segera ke pantai.

Di tengah kegelisahan nya tiba tiba ponsel nya berbunyi. Bibinya mengirim pesan.

'Wulan, apa kamu punya waktu sore ini?'

Aduh , bagaimana ini, aku sudah terlanjur janji pada Bayu, apa aku batalkan saja ya rencana ku bertemu dia. Tapi aku juga ingin bertemu Bayu.

Wulan bimbang menentukan pilihan.

'Maaf Bi, Wulan lembur hari ini, mungkin Wulan juga akan pulang terlambat.' Terkirim.

Akhir nya Wulan memilih bertemu dengan Bayu.

'Oh baik lah nak, kamu hati hati ya.' Balas bibi.

'Iya, Bi.' Terkirim.

Wulan menyimpan ponsel nya, sesaat kemudian senyum nya mengembang melihat orang yang seharusnya nya menggantikan sift nya telah datang.

"Akhir nya," gumam nya pelan dan segera berkemas. Seperti nya gadis itu sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan pria yang sudah membuat nya kembali bersemangat menjalani hari.

**

Kembali ke pantai.

"Maaf aku datang terlambat, apa kau sudah dari tadi?" Wulan kembali membuka obrolan.

"Ya begitulah, aku sudah lebih dari satu jam berdiri di sini." Bayu menjawab dengan jujur.

"Tapi tidak masalah, aku bahkan sanggup menunggu lebih lama lagi." Melirik gadis di samping nya.

"Kau ini, suka sekali merayu ya?" Wulan sedikit kesal karna terus terusan di rayu.

"Aku tidak merayu Wulan, aku bicara apa ada nya."

"Ya baik lah, terserah kau saja," jawab Wulan akhirnya karna tidak ingin berdebat.

"Apa kau marah?" Bertanya dengan hati hati,karena melihat raut wajah Wulan yang berubah masam, bicaranya juga agak ketus, dan dia tidak menjawab pertanyaan nya barusan.

"Wulan aku berani bersumpah aku tidak sedang merayu." Bayu benar benar merasa bersalah karna membuat Wulan menjadi tidak nyaman.

"Aku benar benar--"

" Aku tidak Marah Bayu," potong Wulan cepat karna Bayu terlihat panik.

"Aku tidak marah," mengulang ucapan nya. "Aku hanya tidak suka Kalau kau merayuku terus," ucap nya kemudian sambil tersenyum menciptakan lesung di pipi nya yang terlihat sangat jelas di lihat dari samping, dari tempat Bayu berdiri.

"Manis sekali." Saking terpukau nya Bayu sampai tak sadar bergumam sendiri.

"apa?" Wulan seperti mendengar bayu mengucap kan sesuatu, tapi tidak jelas.

"Oh tidak, tidak ada." Menjawab cepat karna tidak ingin di anggap merayu lagi.

"Oh ya Bayu kau belum menjawab pertanyaan ku." Wulan mencoba mengalihkan kan topik untuk mengusir suasana canggung yang sempat tercipta tadi.

"Yang mana?"

"Tadi ku dengar kau bilang kalau kau sudah mendapat kan gadis itu kau baru akan pulang." Menatap Bayu sejenak.

"Memang nya kau sudah lama tidak pulang?Bukan nya kau bilang kalau rumah mu di sekitar sini, dan gadis itu, siapa gadis yang kau maksud itu?"

Rentetan pertanyaan di tujukan Wulan untuk Bayu. Bayu sampai bingung mana yang terlebih dulu mau di jawab, sebenarnya wulan juga merasa tidak enak bertanya seperti itu, tapi dia penasaran.

"Bayu nampak sedang berfikir untuk menjawab pertanyaan Wulan.

"Maaf, Bayu, kalau aku banyak bertanya, kalau kau tidak suka, tidak usah di jawab." Giliran Wulan yang merasa bersalah, tadi dia ingin mengusir situasi canggung, tapi justru malah jadi semakin canggung.

"Aku pasti akan menjawab nya Wulan, tapi tidak sekarang." Sama seperti Wulan yang belum bisa menceritakan masalah pribadi nya, Bayu pun sama, dan Wulan cukup mengerti itu.

Tentu saja, ceritakan padaku kalau kau sudah siap untuk bercerita," jawab Wulan mantap.

Mereka berdua kemudian saling menatap dan tersenyum.

Karna cukup lama berbincang sambil berdiri membuat kaki Wulan terasa pegal. Ia kemudian mengajak Bayu untuk duduk.

"Duduk Bayu, aku lelah berdiri terus." Wulan melepaskan sepatu nya menjadikan nya alas untuk duduk.

"kau bahkan sudah sejak tadi berdiri di sini, memang kau tidak lelah?"

"Bayu tertawa kecil mendengar pertanyaan Wulan, Ia lalu ikut duduk di samping Wulan.

Hari ini akhir pekan, pantai cukup ramai pengunjung, bahkan biasa nya sampai malam masih tetap ramai. Bukan hanya muda mudi, beberapa keluarga lengkap dengan putra putri mereka juga terlihat ikut menikmati akhir pekan di sini. Para pedagang makanan kecil pun tak ketinggalan ikut meramaikan suasana, sambil mencari tambahan penghasilan tentunya.

Tadi nya Wulan berniat pulang seperti biasa saat hari mulai gelap, tapi melihat masih banyak pengunjung lain nya, ia pun mengurungkan niatnya.

"Apa kau ingin makan sesuatu Wulan, ada banyak pedagang makanan di sini kalau akhir pekan." Bayu menunjukan deretan pedagang di sekitar pantai. Cahaya lampu dari lapak mereka membuat pantai terlihat makin terang.

"Boleh." Wulan tertarik dengan Tawaran Bayu.

"Kau mau makan apa?"

"Kacang rebus seperti nya enak Bayu, apa lagi yang masih hangat." Sambil tersenyum menjawab.

Bayu bangkit dari duduk nya, lalu beranjak mencari pesanan Wulan.

"Kau tunggu di sini sebentar ya, aku akan mencari nya," ucapnya sebelum pergi, lalu tangan memegang puncak kepala Wulan lalu mengacak nya pelan. Wulan terkejut dengan gerakan Bayu, tapi entah kenapa dia tidak bermaksud menepis tangan itu. Gadis itu malah justru tersenyum dan mengangguk membalas ucapan Bayu.

Kenapa aku merasa senang ya dia menyentuh kepalaku.

Sementara Bayu sambil berjalan terus memikir kan hal yang sama dengan Wulan.

Kenapa aku seberani itu ya menyentuh kepalanya. dan kenapa aku senang sekali bisa menyentuhnya.

Bayu senyum senyum sendiri.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

apakah setelah jadian Wulan akan di bawa ke dasar samudra untuk menemui kedua ortunya Bayu ya...

2024-02-16

0

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

semakin dibuat penasaran dgn ceritanya, semangat buat ka author nya

2022-01-27

0

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

tak berhenti aku bertanya siapa Bayu Thor😰😍

2021-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Pengumuman
120 Pengumuman Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Pengumuman
120
Pengumuman Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!