Pukul 07.00. Matahari masih terlihat malu malu menampakan sinar nya, namun kota yang terkenal dengan kesejukan nya ini sudah nampak cukup cerah. Para penduduk nya juga sudah mulai di sibukan dengan aktifitas mereka masing masing.
Pun dengan Nawang wulan, gadis berambut panjang itu juga sudah sampai di tempat nya bekerja. Setelah memarkirkan kendaraan nya ia segera menuju lobi hotel, tak lupa ia tersenyum saat bertemu dengan beberapa rekan kerja nya, meskipun pendiam dan cenderung tertutup tapi gadis itu tetap masih punya attitude saat bertemu dengan orang lain meskipun hanya sekedar tersenyum.
Di meja resepsionis maya sahabat nya ternyata sudah sampai terlebih dahulu
"Pagi, Wulan." Gadis ceria itu langsung menyapa saat Wulan sudah sampai di meja kerja nya.
"Pagi juga May," jawab Wulan sembari meletakan tas nya di loker meja.
"Sepertinya kau sedang bahagia hari ini, Senyummu nampak cerah sekali," ledek Maya yang membuat wajah Wulan yang putih itu menjadi sedikit merona.
"Apa sih May, biasa saja kok." Mencoba menutupi perasaan nya meski sejujur nya saat ini dia memang sedang bahagia karna apa lagi kalau bukan karna pria misterius yang akhir nya di kenal nya dan terlebih lagi mereka berjanji akan bertemu lagi sore nanti.
Saat tengah asyik dengan pikiran nya, Maya menyenggol pundak Wulan dengan pundak nya.
"Pak Damar, Lan." Maya mendongak kan sedikit kepala nya ke arah pak Damar.
Kedua gadis itu kemudian berdiri.
"Pagi pak?" sapa keduanya bersamaan sambil menganggukan kepala.
"Pagi." Pak Damar menghentikan langkah nya lalu menoleh ke arah dua gadis cantik tersebut, lalu pandangan nya berhenti ke arah Wulan. Dia memperhatikan Wulan sekilas membuat Wulan segera menundukan kepala nya sambil sedikit tersenyum. Pak Damar juga nampak tersenyum samar lalu kembali melanjut kan langkahnya menuju ke ruangan nya.
Selepas kekepergian atasan nya itu dua gadis cantik itu kembali duduk dan Maya kembali menyenggol pundak Wulan.
"Pak Damar keren ya Lan? masih muda tapi sudah punya pekerjaan yang mapan, tampan lagi."
"Hmm," jawab Wulan acuh tak acuh.
Tapi tidak sekeren Bayu lah
"Tadi dia tersenyum padamu kan, Lan?"
"Lalu?" Wulan masih saja acuh.
"Siapa tahu dia naksir sama kamu, beberapa kali aku juga pernah melihat dia memperhatikan mu, dia bahkan pernah menanyakan nama mu waktu kamu baru beberapa minggu bekerja di sini." Maya menaikan kedua alis nya sambil mengingat saat Pak Damar menanyakan nama Wulan dulu.
"Mana mungkin lah, May. Seperti yang kamu bilang tadi, Pak Damar itu kan tampan, mapan lagi, sementara aku cuma resepsionis, mana mungkin dia suka pada ku. Mungkin dia tanya nama ku karna aku anak baru." Wulan mencoba merendah.
"Apa salah nya, Lan? kan kata orang cinta itu buta. Lagi pula kalian berdua itu sangat cocok, yang satu tampan yang satu cantik. Kalau kamu mau aku bisa jadi perantara buat kalian." Maya sudah seperti biro jodoh saja yang suka mencarikan pasangan untuk orang lain.
Sedangkan Wulan hanya menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum samar mendengar asumsi Maya.
"Sudah lah May, jangan berkhayal terlalu tinggi," ujar maya sambil berdiri karna melihat ada tamu yang datang, sedangkan Maya terlihat memoncong kan bibir nya sedikit kesal karena merasa Wulan mengabaikan tawaran nya.
"Selamat pagi pak, ada yang bisa kami bantu?" sapa Wulan ramah pada tamu hotel yang seperti nya ingin ceck in.
Pekerjaan sebagai resepsionis yang di tuntut untuk selalu ramah dan banyak senyum memang sedikit bertolak belakang dengan kepribadian Wulan yang kaku. Tapi mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi tuntutan pekerjaan yang harus ia jalani. Wulan tetap berusaha profesional menjalani nya, meski terkadang ia merasa menjadi orang yang bermuka dua.
***
shift pagi yang di kerjakan Wulan sampai siang menjelang sore telah berakhir hari ini. Dengan wajah sumringah ia bergegas mengemasi barang nya kemudian mengganti baju. Gadis itu juga menolak tawaran Maya yang mengajak nya jalan jalan ke pusat perbelanjaan.
"Maaf May aku tidak bisa, aku mau ke pantai." Wulan menolak secara halus ajakan Maya.
"Ke pantai?"
Wulan mengangguk.
"Kenapa kamu jadi suka ke pantai, hayo ada siapa di pantai?" lagi lagi Maya meledek Wulan.
"Tidak ada May, aku hanya suka saja menghabis kan sore di tepi pantai, rasa nya damai sekali." Maya dan Wulan berjalan bersama keluar dari lobi hotel.
"Hmm baik lah mungkin lain kali saja kita jalan jalan nya. Kau hati hati ya?" ucap Maya akhir nya.
"Ehm, kau juga."
Kedua sahabat itu saling memgingat kan lalu kemudian berpisah dengan tujuan nya masing masing. Wulan ke pantai dan Maya memutuskan untuk pulang saja.
Saat tiba di pantai Wulan tidak langsung menuju bibir pantai, Ia berteduh di bawah nyiur menikmati semilir angin sambil menunggu matahari redup. Lagi pula Bayu juga pasti belum datang, pikir Wulan.
Setelah beberapa menit menunggu, Wulan melihat seseorang yang perawakan nya mirip Bayu sudah berada di bibir pantai berbaur dengan pengunjung lain yang mulai ramai, karena sang surya memang sudah mulai redup, meskipun belum sepenuhnya tenggelam.
Wulan memastikan dengan seksama dari jarak sekitar 25 meter.
"Iya benar, itu Bayu," gumam nya pelan.
"Kapan dia datang ya, kenapa tahu-tahu sudah ada di situ." Wulan menautkan alis nya.
"Ah terserah lah, yang penting dia sudah datang." ucapnya mengubur sendiri rasa penasaran nya.
Bayu juga terlihat sedang memandang Wulan lalu kemudian dia berjalan mendekati Wulan.
"Hay?" sapa Bayu setelah sampai di depan Wulan. Wulan segera berdiri menyambut Bayu.
Mengenakan celana jeans berwarna hitam yang sangat pas di tubuh nya, sepatu kets berwana peach dan baju berwarna senada
dengan sepatunya, Wulan nampak begitu cantik. Di tambah lagi rambut panjang nya yang tergerai sampai ke bahu membuat nya semakin anggun. Postur tubuh nya juga lumayan tinggi untuk ukuran perempuan, meskipun jika di banding kan dengan Bayu, tinggi badan Wulan hanya sampai leher Bayu.
"Hay." Wulan menjawab sapaan Bayu.
"Duduk." Mempersilah kan Bayu untuk duduk di kursi kayu di depan nya.
"Mau minum kelapa muda?" tawar Wulan
"Tidak terima kasih, aku tidak haus," tolak Bayu secara halus sambil memdudukan badan nya di kursi kayu yang di tunjuk Wulan.
"Apa kau sudah sampai dari tadi?" tanya Bayu
"Hmm Lumayan." Wulan menyedot air kelapa muda nya karena merasa tenggorokan nya kering. Atau mungkin untuk sekedar mengurangi rasa tegang nya karena berada di samping Bayu, entah lah.
"Wulan?"
"Hem."
"Apa kau suka laut? beberapa kali aku melihat mu seperti terhipnotis saat melihat laut."
"Ya, aku suka laut, lebih tepat nya lagi aku suka senja di tepi laut." Wulan tersenyum dan netra nya memandang kagum ke laut lepas.
"Apa senja dan laut bisa membuatmu melupakan kesedihan mu?"
Wulan menoleh mendengar pertanyaan Bayu.
kenapa aku merasa seolah dia tahu tentang masalah keluargaku ya.
"Memang nya kau tahu apa kesedihan ku Bayu?atau wajah ku ini terlihat begitu menyedih kan?"
Bayu tersenyum lalu berdiri dari duduk nya. Seperti biasa, tangan nya selalu berada di saku celana nya.
"Saat kita duduk di tepi laut dengan pandangan suram, dan tak bergeming sama sekali, aku rasa semua orang juga pasti tahu kalau kita sedang ada masalah."
Sudah seperti Maya saja Bayu ini, suka menebak. Eh tapi tebakan nya benar juga sih.
Bathin Wulan kemudian ikut berdiri di samping Bayu,rambut indah nya bergoyang goyang di permainkan angin.
"Setiap orang punya masalah Bayu."
"Tentu saja, apa kau mau membagi nya denganku, aku siap menjadi pendengar setia mu, siapa tahu aku bisa membantu?" tawar Bayu sambil tersenyum menatap Wulan.
"Terima kasih, tapi ini masih terlalu dini, mungkin lain kali aku akan berbagi dengan mu." Sebuah penolakan yang sangat lembut di sampaikan Wulan untuk sahabat baru nya itu.
"Hmm baik lah, aku akan menunggu sampai kau siap menceritan nya padaku.
"oh ya,apa kau mau main air? Matahari sudah mulai tenggelam,lihat sangat indah kan?" Bayu menunjuk sang surya yang sebentar lagi akan menghilang di telan lautan.
"Boleh.ayo?" jawab Wulan dan mulai melangkah di iringi Bayu.
Mereka menghabiskan senja bersama di tepi pantai. ini merupakan kali kedua mereka melakukan nya. Wulan sendiri merasa aneh, biasanya ia merasa sulit untuk dekat dengan orang lain, apa lagi orang yang baru di kenal nya, tapi lain dengan Bayu, dia bisa langsung akrab begitu. Ada apa ini?
Sepasang sejoli itu, oh Ralat! bukan sejoli, mereka kan belum terikat hubungan apa pun, meskipun binar binar cinta mulai terlihat di mata kedua nya, tapi tetap saja belum bisa di sebut sejoli. Atau mungkin lebih tepat nya sepasang anak manusia itu meskipun kita belum tahu pasti apa Bayu itu anak manusia atau bukan. Aah! kenapa Rumit sekali.
Wulan dan Bayu berjalan beriringan menyusuri bibir pantai tapi mereka tidak bermain air seperti rencana mereka tadi, Wulan tidak ingin dia pulang dalam keadaan basah dan membuat Bibinya khawatir, sedang kan untuk bisa berada di sini saat ini saja Wulan harus mengarang alasan sedang lembur supaya Bibinya tidak curiga.
mereka begitu bahagia menikmati senja bersama, terlihat dari senyum mereka yang terus mengembang.
"Bayu?" ucap Wulan di sela sela deburan ombak yang hampir mengenai mereka.
"Ya."
"Apa pekerjaan mu ... hmm maksud ku kau bekerja di mana?"
pertanyaan Wulan membuat Bayu menghentikan langkah nya, Wulan pun spontan berhenti juga. Bayu nampak sedikit terkejut, tapi kemudian menjawab
"Menjaga mu," jawab nya nya pelan.
"Hah..?"
Giliran Wulan yang terkejut mendengar jawaban Bayu.
"Hahaha,aku bercanda Wulan, jangan terkejut begitu." Bayu tertawa melihat ekspresi Wulan yang menggemaskan.
"Nanti akan ku beritahu apa pekerjaan ku, tapi jujur untuk saat ini dan seterus nya, aku ingin selalu menjagamu."
Antara terkejut dan senang itulah gambaran yang dapat di tangkap dari raut wajah Wulan.
Apa ini, apa dia sedang mengungkapkan perasaan nya padaku.Kenapa aku jadi berdebar begini.
"Apa maksud mu?" tanya Wulan mencoba menguasai diri, tapi Bayu malah justru tersenyum mendengar pertanyaan gadis di depan nya.
Bersambung..
Udàh dulu ya kawan..di sambung besok lagi,nantikan terus kelanjutan nya ya..?
oh ya nih aku kasih visulisasi Bayu samudra yang murah senyum itu.😀😀😀😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ranny
Bayu itu jin apa hantu ya...
2024-02-16
0
🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕
ini namanya si jin yg guanteeng😁😁
2022-01-27
0
Lisa Sasmiati
ganteng 😊😊
2021-12-12
1