bagian 4

Pukul 07.00. Matahari masih terlihat malu malu menampakan sinar nya, namun kota yang terkenal dengan kesejukan nya ini sudah nampak cukup cerah. Para penduduk nya juga sudah mulai di sibukan dengan aktifitas mereka masing masing.

Pun dengan Nawang wulan, gadis berambut panjang itu juga sudah sampai di tempat nya bekerja. Setelah memarkirkan kendaraan nya ia segera menuju lobi hotel, tak lupa ia tersenyum saat bertemu dengan beberapa rekan kerja nya, meskipun pendiam dan cenderung tertutup tapi gadis itu tetap masih punya attitude saat bertemu dengan orang lain meskipun hanya sekedar tersenyum.

Di meja resepsionis maya sahabat nya ternyata sudah sampai terlebih dahulu

"Pagi, Wulan." Gadis ceria itu langsung menyapa saat Wulan sudah sampai di meja kerja nya.

"Pagi juga May," jawab Wulan sembari meletakan tas nya di loker meja.

"Sepertinya kau sedang bahagia hari ini, Senyummu nampak cerah sekali," ledek Maya yang membuat wajah Wulan yang putih itu menjadi sedikit merona.

"Apa sih May, biasa saja kok." Mencoba menutupi perasaan nya meski sejujur nya saat ini dia memang sedang bahagia karna apa lagi kalau bukan karna pria misterius yang akhir nya di kenal nya dan terlebih lagi mereka berjanji akan bertemu lagi sore nanti.

Saat tengah asyik dengan pikiran nya, Maya menyenggol pundak Wulan dengan pundak nya.

"Pak Damar, Lan." Maya mendongak kan sedikit kepala nya ke arah pak Damar.

Kedua gadis itu kemudian berdiri.

"Pagi pak?" sapa keduanya bersamaan sambil menganggukan kepala.

"Pagi." Pak Damar menghentikan langkah nya lalu menoleh ke arah dua gadis cantik tersebut, lalu pandangan nya berhenti ke arah Wulan. Dia memperhatikan Wulan sekilas membuat Wulan segera menundukan kepala nya sambil sedikit tersenyum. Pak Damar juga nampak tersenyum samar lalu kembali melanjut kan langkahnya menuju ke ruangan nya.

Selepas kekepergian atasan nya itu dua gadis cantik itu kembali duduk dan Maya kembali menyenggol pundak Wulan.

"Pak Damar keren ya Lan? masih muda tapi sudah punya pekerjaan yang mapan, tampan lagi."

"Hmm," jawab Wulan acuh tak acuh.

Tapi tidak sekeren Bayu lah

"Tadi dia tersenyum padamu kan, Lan?"

"Lalu?" Wulan masih saja acuh.

"Siapa tahu dia naksir sama kamu, beberapa kali aku juga pernah melihat dia memperhatikan mu, dia bahkan pernah menanyakan nama mu waktu kamu baru beberapa minggu bekerja di sini." Maya menaikan kedua alis nya sambil mengingat saat Pak Damar menanyakan nama Wulan dulu.

"Mana mungkin lah, May. Seperti yang kamu bilang tadi, Pak Damar itu kan tampan, mapan lagi, sementara aku cuma resepsionis, mana mungkin dia suka pada ku. Mungkin dia tanya nama ku karna aku anak baru." Wulan mencoba merendah.

"Apa salah nya, Lan? kan kata orang cinta itu buta. Lagi pula kalian berdua itu sangat cocok, yang satu tampan yang satu cantik. Kalau kamu mau aku bisa jadi perantara buat kalian." Maya sudah seperti biro jodoh saja yang suka mencarikan pasangan untuk orang lain.

Sedangkan Wulan hanya menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum samar mendengar asumsi Maya.

"Sudah lah May, jangan berkhayal terlalu tinggi," ujar maya sambil berdiri karna melihat ada tamu yang datang, sedangkan Maya terlihat memoncong kan bibir nya sedikit kesal karena merasa Wulan mengabaikan tawaran nya.

"Selamat pagi pak, ada yang bisa kami bantu?" sapa Wulan ramah pada tamu hotel yang seperti nya ingin ceck in.

Pekerjaan sebagai resepsionis yang di tuntut untuk selalu ramah dan banyak senyum memang sedikit bertolak belakang dengan kepribadian Wulan yang kaku. Tapi mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi tuntutan pekerjaan yang harus ia jalani. Wulan tetap berusaha profesional menjalani nya, meski terkadang ia merasa menjadi orang yang bermuka dua.

***

shift pagi yang di kerjakan Wulan sampai siang menjelang sore telah berakhir hari ini. Dengan wajah sumringah ia bergegas mengemasi barang nya kemudian mengganti baju. Gadis itu juga menolak tawaran Maya yang mengajak nya jalan jalan ke pusat perbelanjaan.

"Maaf May aku tidak bisa, aku mau ke pantai." Wulan menolak secara halus ajakan Maya.

"Ke pantai?"

Wulan mengangguk.

"Kenapa kamu jadi suka ke pantai, hayo ada siapa di pantai?" lagi lagi Maya meledek Wulan.

"Tidak ada May, aku hanya suka saja menghabis kan sore di tepi pantai, rasa nya damai sekali." Maya dan Wulan berjalan bersama keluar dari lobi hotel.

"Hmm baik lah mungkin lain kali saja kita jalan jalan nya. Kau hati hati ya?" ucap Maya akhir nya.

"Ehm, kau juga."

Kedua sahabat itu saling memgingat kan lalu kemudian berpisah dengan tujuan nya masing masing. Wulan ke pantai dan Maya memutuskan untuk pulang saja.

Saat tiba di pantai Wulan tidak langsung menuju bibir pantai, Ia berteduh di bawah nyiur menikmati semilir angin sambil menunggu matahari redup. Lagi pula Bayu juga pasti belum datang, pikir Wulan.

Setelah beberapa menit menunggu, Wulan melihat seseorang yang perawakan nya mirip Bayu sudah berada di bibir pantai berbaur dengan pengunjung lain yang mulai ramai, karena sang surya memang sudah mulai redup, meskipun belum sepenuhnya tenggelam.

Wulan memastikan dengan seksama dari jarak sekitar 25 meter.

"Iya benar, itu Bayu," gumam nya pelan.

"Kapan dia datang ya, kenapa tahu-tahu sudah ada di situ." Wulan menautkan alis nya.

"Ah terserah lah, yang penting dia sudah datang." ucapnya mengubur sendiri rasa penasaran nya.

Bayu juga terlihat sedang memandang Wulan lalu kemudian dia berjalan mendekati Wulan.

"Hay?" sapa Bayu setelah sampai di depan Wulan. Wulan segera berdiri menyambut Bayu.

Mengenakan celana jeans berwarna hitam yang sangat pas di tubuh nya, sepatu kets berwana peach dan baju berwarna senada

dengan sepatunya, Wulan nampak begitu cantik. Di tambah lagi rambut panjang nya yang tergerai sampai ke bahu membuat nya semakin anggun. Postur tubuh nya juga lumayan tinggi untuk ukuran perempuan, meskipun jika di banding kan dengan Bayu, tinggi badan Wulan hanya sampai leher Bayu.

"Hay." Wulan menjawab sapaan Bayu.

"Duduk." Mempersilah kan Bayu untuk duduk di kursi kayu di depan nya.

"Mau minum kelapa muda?" tawar Wulan

"Tidak terima kasih, aku tidak haus," tolak Bayu secara halus sambil memdudukan badan nya di kursi kayu yang di tunjuk Wulan.

"Apa kau sudah sampai dari tadi?" tanya Bayu

"Hmm Lumayan." Wulan menyedot air kelapa muda nya karena merasa tenggorokan nya kering. Atau mungkin untuk sekedar mengurangi rasa tegang nya karena berada di samping Bayu, entah lah.

"Wulan?"

"Hem."

"Apa kau suka laut? beberapa kali aku melihat mu seperti terhipnotis saat melihat laut."

"Ya, aku suka laut, lebih tepat nya lagi aku suka senja di tepi laut." Wulan tersenyum dan netra nya memandang kagum ke laut lepas.

"Apa senja dan laut bisa membuatmu melupakan kesedihan mu?"

Wulan menoleh mendengar pertanyaan Bayu.

kenapa aku merasa seolah dia tahu tentang masalah keluargaku ya.

"Memang nya kau tahu apa kesedihan ku Bayu?atau wajah ku ini terlihat begitu menyedih kan?"

Bayu tersenyum lalu berdiri dari duduk nya. Seperti biasa, tangan nya selalu berada di saku celana nya.

"Saat kita duduk di tepi laut dengan pandangan suram, dan tak bergeming sama sekali, aku rasa semua orang juga pasti tahu kalau kita sedang ada masalah."

Sudah seperti Maya saja Bayu ini, suka menebak. Eh tapi tebakan nya benar juga sih.

Bathin Wulan kemudian ikut berdiri di samping Bayu,rambut indah nya bergoyang goyang di permainkan angin.

"Setiap orang punya masalah Bayu."

"Tentu saja, apa kau mau membagi nya denganku, aku siap menjadi pendengar setia mu, siapa tahu aku bisa membantu?" tawar Bayu sambil tersenyum menatap Wulan.

"Terima kasih, tapi ini masih terlalu dini, mungkin lain kali aku akan berbagi dengan mu." Sebuah penolakan yang sangat lembut di sampaikan Wulan untuk sahabat baru nya itu.

"Hmm baik lah, aku akan menunggu sampai kau siap menceritan nya padaku.

"oh ya,apa kau mau main air? Matahari sudah mulai tenggelam,lihat sangat indah kan?" Bayu menunjuk sang surya yang sebentar lagi akan menghilang di telan lautan.

"Boleh.ayo?" jawab Wulan dan mulai melangkah di iringi Bayu.

Mereka menghabiskan senja bersama di tepi pantai. ini merupakan kali kedua mereka melakukan nya. Wulan sendiri merasa aneh, biasanya ia merasa sulit untuk dekat dengan orang lain, apa lagi orang yang baru di kenal nya, tapi lain dengan Bayu, dia bisa langsung akrab begitu. Ada apa ini?

Sepasang sejoli itu, oh Ralat! bukan sejoli, mereka kan belum terikat hubungan apa pun, meskipun binar binar cinta mulai terlihat di mata kedua nya, tapi tetap saja belum bisa di sebut sejoli. Atau mungkin lebih tepat nya sepasang anak manusia itu meskipun kita belum tahu pasti apa Bayu itu anak manusia atau bukan. Aah! kenapa Rumit sekali.

Wulan dan Bayu berjalan beriringan menyusuri bibir pantai tapi mereka tidak bermain air seperti rencana mereka tadi, Wulan tidak ingin dia pulang dalam keadaan basah dan membuat Bibinya khawatir, sedang kan untuk bisa berada di sini saat ini saja Wulan harus mengarang alasan sedang lembur supaya Bibinya tidak curiga.

mereka begitu bahagia menikmati senja bersama, terlihat dari senyum mereka yang terus mengembang.

"Bayu?" ucap Wulan di sela sela deburan ombak yang hampir mengenai mereka.

"Ya."

"Apa pekerjaan mu ... hmm maksud ku kau bekerja di mana?"

pertanyaan Wulan membuat Bayu menghentikan langkah nya, Wulan pun spontan berhenti juga. Bayu nampak sedikit terkejut, tapi kemudian menjawab

"Menjaga mu," jawab nya nya pelan.

"Hah..?"

Giliran Wulan yang terkejut mendengar jawaban Bayu.

"Hahaha,aku bercanda Wulan, jangan terkejut begitu." Bayu tertawa melihat ekspresi Wulan yang menggemaskan.

"Nanti akan ku beritahu apa pekerjaan ku, tapi jujur untuk saat ini dan seterus nya, aku ingin selalu menjagamu."

Antara terkejut dan senang itulah gambaran yang dapat di tangkap dari raut wajah Wulan.

Apa ini, apa dia sedang mengungkapkan perasaan nya padaku.Kenapa aku jadi berdebar begini.

"Apa maksud mu?" tanya Wulan mencoba menguasai diri, tapi Bayu malah justru tersenyum mendengar pertanyaan gadis di depan nya.

Bersambung..

Udàh dulu ya kawan..di sambung besok lagi,nantikan terus kelanjutan nya ya..?

oh ya nih aku kasih visulisasi Bayu samudra yang murah senyum itu.😀😀😀😘😘

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

Bayu itu jin apa hantu ya...

2024-02-16

0

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

ini namanya si jin yg guanteeng😁😁

2022-01-27

0

Lisa Sasmiati

Lisa Sasmiati

ganteng 😊😊

2021-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Pengumuman
120 Pengumuman Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Pengumuman
120
Pengumuman Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!