Bagian 2

Hari ini selesai bekerja Wulan berniat akan singgah ke butik milik Bibinya, mereka berencana akan pergi belanja sore ini.

Sejak pindah ke kota ini, Bi Fatma memang menyuruh Wulan untuk belerja di butiknya, tapi Wulan menolaknya dan justru lebih memilih bekerja sebagai resepsionis di salah satu hotel di bagian selatan kota ini.

Hotel tempat Wulan bekerja sangat strategis karna letaknya yang tak jauh dari pantai sehingga banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negri yang menyewa tempat penginapan tersebut.

Wulan sudah bersiap siap meninggalkan area parkir hotel dengan sepeda motornya, tapi baru akan melajukan motornya ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk, yang ternyata dari bibinya.

"Wulan maafkan Bibi ya, Bibi sedang di luar kota, ada urusan mendadak, mungkin Bibi agak malam pulangnya. Kamu hati hati di rumah ya nak.."

"Baik Bi, Bibi juga hati hati ya," balas Wulan.

Wulan mematikan motornya. Ia kelihatan berfikir.

"Bagusnya kemana ya ... pulang atau ke ...."

"Hai Lan, belum pulang?" sapa Maya teman kerja Wulan sambil menepuk pundak Wulan membuat Wulan terkejut.

Maya adalah satu satunya teman Wulan di sini. Dia mengenalnya saat baru bekerja di tempat ini. Pribadi Wulan yang tertutup dan cenderung pendiam membuat ia kesulitan untuk berteman.

"Eeh iya nih May, rencana sih mau pulang, tapi malas di rumah sendirian, Bibi sedang ke luar kota," jawab Wulan

"Ooh.." Maya menganguk angukan kepalanya.

"Bagaimana kalau kita ke pantai, kebetulan sore ini aku juga tidak ada kegiatan."

"Pantai..?" Wulan menaikkan alisnya terlihat berfikir.

"Boleh juga, sepertinya seru melihat sunset sambil minum kelapa muda."

"Ok, kita ke pantai sekarang." Maya terlihat bersemangat setelah Wulan menyetujui usulannya.

*****

Pantai XX memang terkenal dengan keindahannya. Pasir putihnya yang berkilauan saat terkena sinar matahari membuat pantai ini seperti di kelilingi ribuan permata yang bertumpuk di tepi pantai. Ombaknya yang terkenal ganas justru menjadi daya tarik tersendiri, juga nyiur yang berjejer di sepanjang pesisir pantai menambah nilai plus untuk pantai ini.

Wulan dan Maya tampak sedang berteduh di bawah nyiur sambil menikmati kelapa muda.

"Masih sepi ya May?" Wulan mencoba membuka obrolan.

"Iya, mungkin karna masih panas, sebentar lagi juga ramai," jawab Maya sambil menyeruput air kelapa mudanya.

"Atau kamu mau berjemur dulu Lan, seperti orang orang itu." Menunjuk ke arah orang orang yang tengah asyik berjemur di bawah terik matahari.

"Hahaha." Wulan hanya tertawa mendengar tawaran sahabatnya itu. Karena tawaran Maya itu dianggapnya sangat konyol. Wulan tidak suka berjemur, apalagi jika harus memakai bikini seperti itu. Satu hal yang tidak akan mungkin dilakukannya.

Semakin sore pantai semakin ramai oleh para pengunjung. Wulan dan Maya sudah terduduk di atas pasir menanti datangnya sunset.

"Lan ayo kita jalan, sejak tadi kita hanya duduk duduk saja." Maya beranjak dari duduk nya.

"Maaf, May. Tapi aku lebih suka duduk duduk sambil melihat laut." Maya menjawab tanpa memandang lawan bicara nya, karna mata nya terus menatap ke arah hamparan laut yang mulai berubah warna karna matahari yang mulai tenggelam.

"Kau jalan jalan sendiri saja ya, aku akan menunggumu disini."

"Ya sudah aku tinggal ya?"

Wulan hanya mengangguk dan Maya pun langsung melangkah tanpa alas kaki, menapaki pasir yang lembut sambil sesekali bermain air yang menggenangi kakinya. Berbaur bersama pengunjung lainnya yang terlihat begitu bahagia menikmati senja di tepian samudra.

Sesaat sebelum lembayung senja berganti pekatnya malam, Maya menghampiri Wulan yang masih setia di tempatnya.

"Ayo pulang, hari sudah hampir gelap."

"Sebantar lagi May, kau pulang lah dulu," jawab Wulan sambil merapikan rambut nya yang berantakan tertiup angin laut.

"Kamu tidak apa apa aku tinggal?" Maya terlihat ragu hendak meninggalkan Wulan.

"Tidak, tenang saja."

"Ya sudah aku pulang dulu ya, jangan terlalu lama di sini nanti ada yang mengganggumu." Ucapan Maya sebenar nya serius tapi justru di anggap bercanda oleh Wulan.

"Iyaa sudah sana." Sambil mengibaskan tangannya menyuruh Maya untuk segera pergi.

Pengunjung yang lain pun satu persatu mulai meninggal kan pantai.

Wulan memperhatikan orang orang yang mulai beranjak dari tepi pantai. Tiba tiba netra nya tertuju pada seseorang yang masih betah bermain air. Ralat ! bukan bermain air tapi hanya diam mematung sambil menatap ke satu titik.

Wulan memperjelas penglihatannya. Dia terkejut saat menyadari kalau orang itu, atau lebih tepat nya pria itu ternyata sedang memperhatikannya, dan yang membuatnya lebih terkejut lagi ternyata pria itu adalah orang yang sama yang memperhatikannya tempo hari.

Siapa dia, apa dia penjaga pantai ini, kenapa dia selalu menatapku begitu, atau jangan jangan dia punya niat jahat padaku.

Berbagai pertanyaan muncul di benak Wulan.

Pria di depan sana yang mengenakan celana pendek selutut dan memakai baju tanpa lengan dengan separuh kaki nya sampai betis masih berada di dalam air terus memandang Wulan. Namun bedanya kalau kemarin tatapannya datar tanpa ekapresi, kali ini dia nampak tersenyum.

Senyum yang cukup manis yang membuat Wulan spontan menarik ujung bibirnya membalas senyum tersebut.

Satu detik, dua detik, tiga detik, mungkin sampai satu menit atau lebih mereka saling berbalas senyum dari jarak puluhan meter. Namun adegan senyum senyuman itu terhenti karna suara seseorang dari arah belakang Wulan.

"Non."

Wulan spontan menoleh mendengar seseorang menyapanya. Tampak seorang

Bapak tua berjalan ke arahnya.

"Eeh iya pak, Bapak memanggil saya?"

"Iya non ... ini sudah hampir gelap, sebaiknya Non pulang," Si bapak mengambil nafas sejenak.

"Tidak baik anak perempuan seperti Non masih di pantai jam segini, sendirian lagi," lanjut Bapak tua itu lagi.

"Ooh iya Pak, ini saya juga sudah mau pulang, apa Bapak penjaga pantai di sini?" Wulan mencoba menerka.

"Bukan Non,saya cuma tukang bersih bersih suka rela di pantai ini." Si Bapak menunjukan kantong plastik besar yang penuh dengan sampah.

"Ya sudah pak kalau begitu saya permisi pulang," ucap Wulan yang di jawab si Bapak dengan anggukan dan senyuman.

Sebelum melangkah Wulan sempat menoleh ke arah pemuda tadi, tapi nihil, dia sudah tidak ada di sana. Lagi lagi dia menghilang begitu saja.

Sambil berjalan menuju sepeda motornya, Wulan terdengar bergumam gumam kecil.

"Memangnya ada apa dengan pantai ini, kenapa orang orang di sini selalu melarang anak gadis berada di pantai kalau hari sudah mulai gelap. Apa di sini banyak penjahat ya kalau malam?" Wulan bertanya pada dirinya sendiri.

Sebenar nya pantai ini terlihat sangat indah saat malam hari. Pendar cahaya dari lampu lampu pantai yang mengenai permukaan air sangat memukau.Terlebih saat bulan purnama, keindahannya akan semakin berlipat ganda. Namun memang jarang ada aktifitas di sini saat malam. Terkecuali saat akhir pekan, pantai ini akan ramai sampai malam hari.

Bersambung

Jangan lupa Like n komen ya..Salam hangat dari penulis nekad😘😘

Terpopuler

Comments

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Aku yg gak pernah ke pantai, selain jaraknya jauh jd dlu selalu dilarang oleh alm.bapakku. kalau dulu di sekolah ada acara ke pantai pasti aku gak dibolehin ikut

2024-02-22

0

wamuliati alimin

wamuliati alimin

kok kayak serem ya...🫣

2023-09-27

0

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕

hantu penasaran yg jatuh cinta sama wulan kali ya😁

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Bagian 114
115 Bagian 115
116 Bagian 116
117 Bagian 117
118 Bagian 118
119 Pengumuman
120 Pengumuman Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Bagian 114
115
Bagian 115
116
Bagian 116
117
Bagian 117
118
Bagian 118
119
Pengumuman
120
Pengumuman Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!