Jam menunjukan pukul 11 siang.
"Oh ya Dinda apa kamu tadi udah sarapan?" Tanya Mia pada Dinda.
Dinda mengangguk
"Para pelayan disini diwajibkan sarapan sebelum bekerja nyonya. Jadi kami semua sudah sarapan dari tadi pagi" jawab Dinda.
"Oh ya, bukankah anda belum sarapan tadi pagi?" Tanya Dinda.
Mia menggeleng
"Rasanya tidak lapar setelah aku bisa mengerjakan semua nya. Rasanya begitu bahagia" ucap Mia berbinar.
Dinda melihat pancaran kebahagiaan di wajah Mia.
"Maaf kalau saya lancang nyonya, kenapa anda belajar mengurus rumah sedangkan anda memiliki pelayan?" Tanya Dinda.
Mia tersenyum
"Itu semua sebenarnya adalah kewajiban ku sebagai seorang istri. Jikapun ada pelayan dirumah ini, itu adalah bonus untukku" ucap Mia.
Dinda mengangguk mengerti
"Oh ya bisakah kau membantuku sekali lagi?" Tanya Mia.
" Dengan senang hati nyonya" Dinda tersenyum.
" Bisakah kau mengajariku memasak? Bryan tidak suka dengan masakan ku"
Dinda mengangguk
"Bisa nyonya"
Dinda mengajari Mia memasak, langkah pertama yang dilakukan nya adalah menyiapkan bahan masakan.
"Ini kencur, ini laos, ini jahe dan ini kunyit nyonya" Dinda menyebut nama bahan masakan itu satu persatu.
"Hah? Memangnya bedanya apa?" Mia bingung.
"Sangat berbeda dari segi rasa, bau maupun warna nya nyonya"
Mia menunjuk salah satu dari bahan itu
"Aku kemarin menggunakan itu untuk membuat sayur asem" tunjuk Mia.
Dinda menggeleng
"Itu nama nya kencur nyonya. Seharusnya anda menggunakan ini dan ini" tunjuk Dinda pada bahan masakan lain.
"Oh pantesan rasanya aneh" Mia menertawai dirinya sendiri.
"Mari langsung belajar nyonya" ajak Dinda yang membuat Mia mengangguk semangat.
Dengan telaten Mia belajar cara memotong sayuran yang baik dan benar.
"Aduhhh" ringisnya tak sengaja saat tangan nya terkena pisau.
Ia langsung membasuhnya dengan air mengalir. Dinda segera mencarikan kotak P3K dan memberikan plaster pada Mia.
"Biar saya teruskan saja nyonya" tawar Dinda.
Mia menggeleng
"Jika kau yang meneruskan nya kapan aku bisa memasak?" Mia malah balik bertanya.
Akhirnya Dinda kembali mengajari Mia memasak.
Saat menggoreng ikan, punggung tangan nya tak sengaja terkena panasnya wajan. Bahkan terkena cipratan minyak berkali kali hingga tangan putih mulusnya menjadi tak mulus lagi.
Banyak kulit yang memerah karna terkena percikan minyak panas bahkan ada sampai yang melepuh.
Mia tak menyerah sampai disitu. Ia belajar itu semua juga demi dirinya sendiri agar Bryan tak mampu merendahkannya lagi sebagai seorang istri.
Setelah masakan nya siap, Mia bersiap siap untuk datang ke kantor Bryan guna membawakan makan siangnya.
sesampai nya di kantor Bryan, Mia hanya menitipkan makanan itu pada satpam disana.
satpam itu pun masuk ke ruangan Bryan.
"maaf mengganggu pak, ada titipan makanan untuk bapak, katanya dia saudara anda" ucap satpam itu.
"apa dia menyebutkan nama nya?" tanya Bryan.
"iya, kata nya nama nya Mia"
"untuk mu saja, aku sudah kenyang" jawab Bryan.
1 bulan kemudian,
Hidup Mia masih sama sama saja. Hidupnya monoton tapi penuh dengan tekanan.
Ia tak bisa melawan Bryan. Nyali dalam diri nya seakan menciut kala melihat tatapan dingin dari Bryan.
Hari hari Mia hanya duduk dirumah, dan melayani kebutuhan Bryan.
Terkadang Mia merasa jenuh dengan semua nya.
"Kenapa hidup ku menjadi seperti ini? Aku bagaikan seorang jalang yang berkedok istri" gumam Mia sambil menatap dirinya di depan pantulan cermin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
ya sudah.. perbaiki dirimu... banyak belajar. . 🤭😂
2023-12-24
0
Asni Asni
sabar ya mia
2023-12-13
1
epifania rendo
kasian juga mia
2023-12-11
0