Makan malam selesai dengan penuh keheningan.
"Bryan, mama ingin bicara berdua denganmu" ucap mama Gita.
Mia sadar kondisi dan situasi. Ia segera beranjak pergi dari meja makan itu.
"Kau apakan Mia?!" Selidik mama Gita pada anak nya.
"Tidak ada" jawab Bryan santai.
"Kau tak bisa membohongi mama, mama tau kau tadi habis menyakiti nya kan?"
"Hanya sedikit memberi pelajaran ma" kilah Bryan.
Mama Gita menghela napasnya
"Mama tau kau ingin memperbaiki sikapnya, tapi bukankah itu terlalu berlebihan? Dia istrimu Bry, ingatlah, kau tau rasanya mempunyai adik perempuan yang disiksa suaminya. Aku tak mau nasib Mia sama seperti Dilla dulu" mama Gita menasehati.
Bryan hanya menghembuskan napasnya kasar
"Baiklah ma" ucap Bryan lalu meninggalkan meja makan itu.
Ia masuk ke dalam kamar nya. Ia melihat Mia tidur di ranjang nya.
Ia menghembuskan napasnya kasar.
Ia langsung membangunkan Mia dengan menggoyangkan pundak wanita itu.
Mia yang merasa tidurnya terganggu pun mengerjap bangun.
"Ada apa kak?" Tanya nya.
"Pindah lah ke sofa. Aku tau kau wanita yang tau diri" ucap Bryan.
"Tapi kenapa harus disofa? Aku rasa ranjang ini muat untuk 3 atau 4 orang lagi" Mia mencoba menentang karna memang benar adanya, kasur itu sangat luas.
Bryan menatap Mia dengan tatapan dingin nya yang berhasil membuat Mia bergidik ketakutan.
Mau tidak mau Mia langsung tidur disofa.
Pagi hari,
Bryan lebih dulu bangun dari Mia.
Ia mendengus kesal melihat gadis yang tidur disofa masih terlelap tidur.
Bryan segera membersihkan dirinya berniat untuk ibadah pagi.
Setelah selesai mandi, ia membangunkan Mia. Ia mengambil segelas air lalu memercikan nya ke wajah sang istri.
Mia mengerjap bangun saat merasakan wajahnya dingin.
Ia membuka mata nya. Ia sadar bahwa wajahnya telah terkena percikan air. Ia mengusap air itu.
"Ke kenapa kau menyiramku dengan air?"
"Sudah Jam segini kau tanya kenapa aku menyiram mu dengan air?"
Mia melirik jam disampingnyam
Jam itu masih menunjukan pukul 5 pagi.
Padahal biasanya Mia selalu bangun saat pukul 7 pagi.
Mau tak mau Mia bangun dari tempat tidurnya lalu membersihkan dirinya ke kamar mandi.
Setelah selesai, Mia langsung ie dapur membantu para pelayan.
Mama Gita kebetulan melihat menantunya sedang membantu para pelayan memasak.
"Emang kamu bisa masak?" Tanya mama Gita.
Jujur, mama Gita masih belum bisa menerima Mia sepenuhnya. Dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia merasa tidak suka dengan Mia. Tapi bagaimana pun ia harus bersikap baik karna status Mia sekarang adalah menantunya.
Mia hanya tersenyum mendengar pertanyaan mama Gita.
Sejujurnya ia agak tersinggung dengan pertanyaan sang mertua yang seolah olah meremehkan nya.
"Jika tidak bisa duduklah saja. Bisa bisa tanganmu tergores karna terkena pisau" mama Gita memperingatkan yang hanya dijawab senyuman oleh Mia.
"Biarkan dia bekerja ma, di juga harus tau tanggung jawab dan kewajiban nya dirumah ini" ucap Bryan yang baru saja datang.
Setelah makanan siap, Mia menyajikan di meja makan.
Nampak Bryan memakan makanan itu. Mia mengamati wajah Bryan yang biasa biasa saja.
Baru 3 suap masuk ke mulut Bryan.
"Jika tak bisa memasak tidak usah memaksakan dirimu. Belajarlah memasak dengan koki rumah ini" hanya itu yang terucap dari bibi Bryan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
sabar ya Mia.. 🤭🙏
2023-12-24
0
Rapa Rasha
semangat kak lanjut 🥰
2022-10-13
1
Dede
kenapa bryan kejam sx ya ma Mia kshan Mia.
2022-07-10
0