"Tidak, tidak mungkin!!" Teriaknya yang membuat Bryan terbangun dari tidurnya.
"Kenapa kau berteriak mengganggu tidurku saja" omel Bryan.
"Kau Brensek Bryan!! Brensek kau!! Kenapa kau merenggut kesucianku??? Mahkotaku??? Aku sudah tidak suci lagi"
"Tuhannn aku sudah tidak suci lagi, aku kotor" teriaknya histeris.
Bryan menjadi bingung dengan keadaan ini.
Ia melihat ke arah sprai dan memang benar, ada bercak darah di sprei itu.
"Shit, Jadi dia masih suci" gumam nya pelan.
"Pergi kau Bryan, pergi" teriak Mia.
"Kau memang pantas mendapatkan itu semua, apa kau tidak bisa melihat betapa menderitanya aku dan adikku karna kehadiranmu dan ibumu itu" Bryan menyeringai.
"Kau jahat Bryan, kau jahat!! Kenapa tidak sekalian kau membunuhku hah?!!" Teriak gadis malang itu.
Mia memukulkan kepala nya pada kepala ranjang.
Dengan sigap Bryan memeluk tubuh polos adik tirinya itu.
"Lepaskan aku" teriaknya.
"Aku sudah kotor" ucap nya lirih.
"Aku sudah kotor, aku wanita kotor" cicit nya pelan.
Bryan melepas pelukan itu.
"Sekarang kita sudah impas, kau sudah merasakan menderitanya jadi aku" Bryan kembali berteriak.
"Impas katamu?? Kau menghancurkan masa depanku, apa itu yang dikatakan impas?!!!" Teriak Mia penuh amarah.
"masa depan apa yang kau katakan?! masa depan untuk menjajakan dirimu kepada pria hidung belang diluaran sana?!" sarkah Bryan.
Bryan kembali tersulut amarah karna teriakan Mia.
Ia segera memakai kembali pakaian nya.
Ia membuka dompet nya. Ia mengeluarkan banyak lembaran uang dan melemparkan nya ke wajah Mia.
"Terima uang itu sebagai ganti rugi" ucap Bryan lalu keluar dari kamar hotel itu.
Kini hanya tersisa Mia sendirian. Ia menangis tersedu sedu menyesali segala yang telah terjadi dalam hidupnya.
"Kenapa harus aku?? Kenapa harus aku yang dibenci. Apa aku memiliki kesalahan besar terhadap mereka. Aku disini juga korban" teriaknya Frustasi.
Mia memungut pakaian nya. Matanya tertuju pada sebuah paperbag. Ia membuka nya dan ternyata berisi pakaian untuknya.
Mau tidak mau Mia harus memakai pakaian itu karna semua pakaian nya telah robek tak berbentuk. Ia segera memakai pakaian itu dan keluar dari kamar hotel.
Wajahnya sudah lesu tak berbentuk. Penampilan nya acak acakan. Bahkan orang tak akan mengenali lagi wajah Mia yang sembam karna air mata.
Mia bertekad untuk mengakhiri hidupnya hari ini.
Sudah tak ada lagi yang bisa ia pertahankan. Orang tua yang egois, kesucian yang telah terenggut, kebencian banyak orang atas dirinya.
Ia sudah tak sanggup menghadapi dunia yang keras ini.
Ia berjalan menyusuri jalan raya. Pandangan nya kosong. Mata nya tertuju pada sebuah mobil mewah yang melaju kencang.
"Mungkin itu adalah jawaban dari tuhan" gumam nya.
Langkahnya semakin maju ketika melihat mobil itu semakin mendekat. Ia menghadang mobil itu dengan merentangkan kedua tangan nya.
Dengan sigap sang pengemudi mobil itu langsung menginjak rem nya. Namun naas, kecepatan yang terlalu tinggi sudah tak bisa dikendalikan nya.
Brushhhhhh
Mia benar benar tertabrak oleh mobil itu. Badan nya terpental jauh dan jatuh ke tengah jalanan.
Darahnya mengucur deras membasahi lantai jalanan itu.
"Inilah akhir dari segalanya" cicitnya pelan sebelum ia benar benar menutup matanya.
Orang orang yang melihat kejadian itupun langsung berkerumun mengerubungi Mia yang sudah bersimbah darah.
"Sepertinya dia sudah mati" ucap salah satu warga.
Tak ada satupun dari mereka yang berniat membantu gadis malang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Ita rahmawati
lah kok udh mati aja bari bab 4 😂😂
2023-12-27
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
yah.. tamat deh.. sudah meninggal 🤭😂
2023-12-24
0
Yeni Yuliawati
Waw keren cemangat kaka untuk ceritanya
2023-12-24
0