Bab. 8 Mengingat masa pulang kampung

"iya bunda, makasih ya bunda bunda, sudah mau dengarin curhatan aku, terimakasih untuk semuanya, makasih karena kalian telah menyimpan aib saya dengan rapi " ucapku ke pada bunda Kinara dan Shasha

"Sama sama mam ,kak " jawaban mereka kompak...

"mah, adek nangis ni " Panggil Akbar, waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB siang, mungkin karena Attar lapar makanya menangis, aku sampai lupa kalau Attar belum makan.

"iya nak, kita pulang lagi bang, adek udah lapar ini" jawabku sambil menggendong Attar.

"iya ma " Sahut Akbar sambil berdiri

"bunda, aku pulang duluan ya, oo iya bund Shasha nanti tolong banget ya bund, kabari aku " ucapku ke bunda Kinara dan bunda Shasha

"aku butuh pendapat dan masukan kalian berdua, sekali lagi terimakasih " sambung ku

"iya kak, nanti ku kabari ya kak" jawab bunda Shasha dan bunda Kinara mengangguk dan tersenyum sambil berjalan ke arah ku dengan membawa bungkusan dalam plastik.

"ini mas, ada Lauk, tadi bang Akbar mau, sewaktu aku lagi masak mam " ucap bunda Kinara sambil meletakan ke tangan ku

"makasih ya bund, baik sekali sama kami " ucapku terimakasih

"sama sama mam, jangan pernah merasa sendiri ya mam, kita tetangga an, kita sama sama perempuan , kita sama sama punyak anak, tidak usah malu kalau mau cerita , mari cari jalan keluar terbaik nya. Pikirkan dengan kepala dingin mam, ingat satu hal mam, keputusan yang mu ambil nanti akan mempengaruhi mental anak anak" ucap bunda Kinara panjang , aku membenarkan perkataan nya dengan mengangguk.

"ingat kata kata orang mam, anak anak lebih bahagia dengan bapak kandungnya , bagaimanapun bapak kandungan nya dari pada punya bapak tiri mam. Tapi ada juga kadang bapak tiri nya yang jauh lebih baik dari bapak kandung tapi itu persentase nya kecil mam" sambung bunda Kinara sambil memegang tangan ku.

"iya kak, kuat lah demi anak anak mu kak " kata bunda Shasha

"iya bunda bunda, Alhamdulillah punya tetangga seperti kalian berdua " jawab ku sambil tersenyum

Sesampainya di rumah, aku buka Bungkusan dari rumah bunda Kinara tadi. Alhamdulillah semua isi nya lengkap, setidaknya untuk hari ini anak anak ku makan dengan lauk yang cukup hari ini. Ada sambal ikan, sup ayam campur kentang dan wortel, serta gorengan tahu tempe. Bunda Kinara memang lebih dikenal orang berlebih di perumahan ini, aku tidak tahu bagaimana cara dia mengatur keuangan, tapi yang aku tahu memang dia seorang sarjana mungkin karena itu dia pandai mengurus keuangan.

"Mah, kok tadi mama nangis di rumah Kinara, mama kenapa? papa jahat ya ma" kata bang Akbar sambil melihat ku

" ha' abg dengar mama ceria tadi " jawab ku , agak kuatir karena aku takut Akbar mendengar kesalahan papa nya, aku ngak mau anak anak ku tahu bagaimana papa nya. Aku takut nanti mengurangi rasa hormat anak anak ke papa nya.

"ngak ma, tadi abg cuma dengar mama bilang nama papa aja tapi abg ngak tau ceritanya mah, jadi beneran mah, papa jahat" tanya anak ku dengan tatapan serius.

"ngak nak, papa ngak jahat kok, mama tadi cuma ingat almarhum nenek aja nak" jawab ku sambil mengelus kepalanya.

"ya udah mah, abg ke kamar dulu ya" kata Akbar berlalu

"iya nak, mama kasih adek makan dulu" jawab ku sambil menyuapkan Attar makan.

Selesai semua pekerjaan hari ini, anak anak sudah tidur siang. Masih terdengar alasan mas Arsya tadi pagi, kekhilafan yang dia lakukan karena aku pulang sewaktu meninggal ibu.

Masih ingat dengan jelas , waktu ibu meninggal kami pulang ber empat. Tapi karena perkejaan mas Arsya tidak bisa lama lama di kampung , cuma bisa tiga di kampung. Tapi diwaktu itu aku masih belum kuat untuk pulang ke kota , karena aku ingin mendoakan ibu sampai selesai di hari ke tujuh. Hingga akhirnya aku memintak izin untuk tinggal empat hari lagi di kampung halaman dan mas Arsya mengizinkan dengan alasan karena aku jugak anak pertama tentu aku yang berkewajiban membimbing adik adik ku. Meski tiga dari empat adik ku sudah berumah tangga.

Hingga empat hari kemudian , aku balik lagi ke kota, keadaan rumah tangga kami, hubungan ku sama mas Arsya masih harmonis. Dua Minggu kemudian , aku masih ingat di malam itu bagaimana percakapan kami.

"Mas, berapa hari lagi 40 hari nya ibu, ayah dan adik adik meminta aku pulang mas, untuk menyiapkan acara doa ibu" kata ku ke mas Arsya sambil duduk santai

"iya dek, kamu aja yang pulang ya dek, seperti nya mas ngak bisa pulang untuk kali ini, pekerjaan banyak dek, kalau di paksakan pulang nanti , mas takut bos marah " jawab mas Arsya di waktu itu

"Iya mas, aku ngerti, di tambah lagi karena lagi pandemi , lagi banyak PHK ya mas, takut kita nanti di pecat mendadak pula sama bos" jawab ku di kala itu. Karena di waktu itu aku berpikir nya, kalau mas Arsya masih nekat pulang kampung, aku takut pulang dari kampung mas Arsya kehilangan pekerjaan nya.

"iya dek, kapan adek mau pulang lempung rencana nya " tanya mas Arsya

" ayah minta satu Minggu sebelum berdoa mas, berarti hari Minggu besok mas, berapa hari lagi mas" jawab ku

"iya pulang lah, nanti adek mau pulang pakai apa?" tanya suami ku di kala itu

"di jemput Roy aja mas kan dia lagi ngak sibuk" jawab ku. Roy adik bungsu ku, sekarang dia yang mengurus perkebunan ayah dan ibu. Kebetulan ayah ibu punya mobil , memang mobil itu untuk keluarga jadi bisa menjemput kami.

"iyalah dek, ngak apa apa, itu lebih bagus , mas tidak kuatir kalau kalian pulang sama Roy, berapa lama adek rencana di kampung" tanya suami ku di waktu itu

"kalau dua Minggu boleh ngak mas, tapi kalau ngak boleh dan kalau mas ngak sanggup cukup seminggu aja mas, setalah doa nya selesai adek pulang" jawab ku di kala itu tanpa kurang satu kata pun.

" iya boleh dek , mas sanggup kok heheheh"katanya sambil tertawa

"lagian kalau adek balik ke kota habis doa , kecapean adek nanti dek" sambung mas Arsya waktu itu

"iya mas, kalau mas tidak merasa keberatan ya sudah adek dua Minggu saja di kampung ya mas " jawab ku, karena memang setalah doa itu ,banyak pekerjaan yang mesti di beresin. Di tambah lagi , aku mau menemani ayah, yang pasti lebih kesepian dari kami anak anak nya.

Seperti itu lah percakapan kami sebelum aku pulang kampung untuk mendoakan ibu ku. Tak ku sangka kau jadikan alasan kekhilafan mu mas. Sungguh jahat mu mas.

Ting, sepertinya bunyi chat masuk, dari layar hp terlihat nama kak Yuli, chat ku sudah di balas kak Yuli seperti nya.

Mohon dukungannya para readers tercinta, untuk like komen nya. supaya author tambah semangat, terimakasih 🙏😍

Terpopuler

Comments

DPuspita

DPuspita

Thor, kayaknya lebih bagus ditulis lengkap aja kata 'abang'. Jangan disingkat 'abg'. Agak2 gmana gitu bacanya 🙏

2024-07-14

0

Banyubiru

Banyubiru

hu hu ... ceritamu thoorr sama persis kek jalan hidupku dimasa lalu ... jadi teringat aku 🥺🥺

2021-08-15

0

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Gak bisa bayangkan hamil tua di tinggal selingkuh 😭😭😭😭😭

2021-08-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menangis dikesunyian malam
2 Bab 2. Foto suamiku dengan istri sirih nya
3 Bab 3. Kejujuran
4 Bab 4. Sidik jari
5 Bab.5 Hati yang Hilang
6 Bab 6. Bukan salah ku
7 Bab 7. Belum Menikah Sirih??
8 Bab. 8 Mengingat masa pulang kampung
9 Bab. 9 menelfon orang yang tak di kenal
10 Bab 10. Arsya
11 Bab 11. Pov bunda Shasha dan kinara
12 Bab. 12 Cari pemasukan
13 Bab 13. Wanita bodoh
14 Bab 14. Suport keluarga
15 Bab 15. Suport keluarga
16 Bab 16. Semoga tidak membuang waktu
17 Bab 17. Penyelesaian
18 Bab 18 . Vidio hiburan
19 Bab 19. POV warna
20 Bab 20. Talak
21 Bab 21. Istri sah pemenang
22 Bab 22 berkas apa itu
23 bab 23. Perjanjian
24 Bab 24. POV Arsya
25 bab 25. Masih POV Arsya
26 Bab 26. Campuran
27 Bab 27. Melahirkan anak ke tiga
28 Bab 28. kecepatan sampai
29 Bab 29. Curiga
30 Bab 30 .Suara hati akbar
31 bab 31. Dosa lama Arsya
32 Bab 32. POV Arsya
33 Bab 33 Jalan mencari bukti
34 Bab 34. Balada surat perjanjian
35 Bab 35. Tanpa judul
36 Bab 36. Bukti perselingkuhan
37 Bab 37. Permintaan Akbar
38 Bab 38. Dandan
39 Bab 39. Bertemu Pengacara
40 Bab 40. Masih pengacara
41 Bab 41. Buku tabungan
42 Bab 42 isi buku tabungan
43 Bab 43. penggerebekan.
44 Bab 44 Mas Arsya datang ke rumah
45 bab 45 Arsya di kroyok
46 bab 46 Gugupnya sang pengacara
47 Bab 47 Main di teras rumah
48 Bab 48 Serba serbi
49 Bab 49. Pertemuan anak anak
50 Bab 50 kedatangan calon mantan mertua
51 Bab 51 perang mulut
52 bab 52 percakapan tiga mama muda
53 Bab 53. Pov Surya VS pov Arsya
54 Bab 54. taman bermain
55 55. masih taman bermain
56 Bab 56. Sidang pertama dan kedatangan Arsya
57 Bab 57. Tidak perlu malu
58 Bab 58 Ulang tahun akbar
59 bab 59 tanpa judul
60 Bab 60 tanpa judul
61 Bab 61 Sah Bercerai
62 Bab 62. Masih flashback on bayg**
63 Bab 63 pesan dari mas Surya
64 Bab 64 Surya sampai di kampung warna
65 bab 65 makan bersama
66 Bab 66 Penginapan
67 Bab 67 Sarapan bersama
68 Bab 68 kedatangan Arsya
69 Bab 69 kedatangan Surya saat Arsya di rumah warna
70 Bab 70 Undangan makan malam
71 Bab 71 Chika polos
72 Bab 72 pelangi dan matahari
73 Bab 73 judul tak ada
74 Bab 74 lamaran lewat pesan
75 Bab 75 melamar dalam mimpi
76 Bab 76 salah kirim emoticon
77 bab 77 berbunga bunga
78 bab 78 butik baru
79 Bab 79 melamar
80 80 menunggu jawaban
81 Bab 81 . Jebakan batman
82 Bab 82 hampir kecoplosan
83 Bab 83 akhirnyaaa
84 bab 84 berhasil
85 bab 85 POV warna dan Surya
86 Bab 86 Sampai di kampung
87 bab 87 balada make up untuk lamaran
88 Bab 88 Lamaran
89 Bab 89. Kedatangan Anella
90 Bab 90 Anella
91 Bab 91 Anella datang ke rumah Surya
92 Bab 92 anella vs anak anak
93 Bab 93 Sayang
94 bab 94. Berjumpa anella di depan WO
95 bab 95 Arsya dan Akbar
96 Bab 96 ketahuan
97 bab 97 anella ke rumah warna
98 bab 98 perang
99 Bab 99 menuju akhir
100 Bab 100 Tamat
101 EKTRA PART BONUS
102 Ekstra part bonus II
103 extra part
104 extra part
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1. Menangis dikesunyian malam
2
Bab 2. Foto suamiku dengan istri sirih nya
3
Bab 3. Kejujuran
4
Bab 4. Sidik jari
5
Bab.5 Hati yang Hilang
6
Bab 6. Bukan salah ku
7
Bab 7. Belum Menikah Sirih??
8
Bab. 8 Mengingat masa pulang kampung
9
Bab. 9 menelfon orang yang tak di kenal
10
Bab 10. Arsya
11
Bab 11. Pov bunda Shasha dan kinara
12
Bab. 12 Cari pemasukan
13
Bab 13. Wanita bodoh
14
Bab 14. Suport keluarga
15
Bab 15. Suport keluarga
16
Bab 16. Semoga tidak membuang waktu
17
Bab 17. Penyelesaian
18
Bab 18 . Vidio hiburan
19
Bab 19. POV warna
20
Bab 20. Talak
21
Bab 21. Istri sah pemenang
22
Bab 22 berkas apa itu
23
bab 23. Perjanjian
24
Bab 24. POV Arsya
25
bab 25. Masih POV Arsya
26
Bab 26. Campuran
27
Bab 27. Melahirkan anak ke tiga
28
Bab 28. kecepatan sampai
29
Bab 29. Curiga
30
Bab 30 .Suara hati akbar
31
bab 31. Dosa lama Arsya
32
Bab 32. POV Arsya
33
Bab 33 Jalan mencari bukti
34
Bab 34. Balada surat perjanjian
35
Bab 35. Tanpa judul
36
Bab 36. Bukti perselingkuhan
37
Bab 37. Permintaan Akbar
38
Bab 38. Dandan
39
Bab 39. Bertemu Pengacara
40
Bab 40. Masih pengacara
41
Bab 41. Buku tabungan
42
Bab 42 isi buku tabungan
43
Bab 43. penggerebekan.
44
Bab 44 Mas Arsya datang ke rumah
45
bab 45 Arsya di kroyok
46
bab 46 Gugupnya sang pengacara
47
Bab 47 Main di teras rumah
48
Bab 48 Serba serbi
49
Bab 49. Pertemuan anak anak
50
Bab 50 kedatangan calon mantan mertua
51
Bab 51 perang mulut
52
bab 52 percakapan tiga mama muda
53
Bab 53. Pov Surya VS pov Arsya
54
Bab 54. taman bermain
55
55. masih taman bermain
56
Bab 56. Sidang pertama dan kedatangan Arsya
57
Bab 57. Tidak perlu malu
58
Bab 58 Ulang tahun akbar
59
bab 59 tanpa judul
60
Bab 60 tanpa judul
61
Bab 61 Sah Bercerai
62
Bab 62. Masih flashback on bayg**
63
Bab 63 pesan dari mas Surya
64
Bab 64 Surya sampai di kampung warna
65
bab 65 makan bersama
66
Bab 66 Penginapan
67
Bab 67 Sarapan bersama
68
Bab 68 kedatangan Arsya
69
Bab 69 kedatangan Surya saat Arsya di rumah warna
70
Bab 70 Undangan makan malam
71
Bab 71 Chika polos
72
Bab 72 pelangi dan matahari
73
Bab 73 judul tak ada
74
Bab 74 lamaran lewat pesan
75
Bab 75 melamar dalam mimpi
76
Bab 76 salah kirim emoticon
77
bab 77 berbunga bunga
78
bab 78 butik baru
79
Bab 79 melamar
80
80 menunggu jawaban
81
Bab 81 . Jebakan batman
82
Bab 82 hampir kecoplosan
83
Bab 83 akhirnyaaa
84
bab 84 berhasil
85
bab 85 POV warna dan Surya
86
Bab 86 Sampai di kampung
87
bab 87 balada make up untuk lamaran
88
Bab 88 Lamaran
89
Bab 89. Kedatangan Anella
90
Bab 90 Anella
91
Bab 91 Anella datang ke rumah Surya
92
Bab 92 anella vs anak anak
93
Bab 93 Sayang
94
bab 94. Berjumpa anella di depan WO
95
bab 95 Arsya dan Akbar
96
Bab 96 ketahuan
97
bab 97 anella ke rumah warna
98
bab 98 perang
99
Bab 99 menuju akhir
100
Bab 100 Tamat
101
EKTRA PART BONUS
102
Ekstra part bonus II
103
extra part
104
extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!