"iya bunda, makasih ya bunda bunda, sudah mau dengarin curhatan aku, terimakasih untuk semuanya, makasih karena kalian telah menyimpan aib saya dengan rapi " ucapku ke pada bunda Kinara dan Shasha
"Sama sama mam ,kak " jawaban mereka kompak...
"mah, adek nangis ni " Panggil Akbar, waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB siang, mungkin karena Attar lapar makanya menangis, aku sampai lupa kalau Attar belum makan.
"iya nak, kita pulang lagi bang, adek udah lapar ini" jawabku sambil menggendong Attar.
"iya ma " Sahut Akbar sambil berdiri
"bunda, aku pulang duluan ya, oo iya bund Shasha nanti tolong banget ya bund, kabari aku " ucapku ke bunda Kinara dan bunda Shasha
"aku butuh pendapat dan masukan kalian berdua, sekali lagi terimakasih " sambung ku
"iya kak, nanti ku kabari ya kak" jawab bunda Shasha dan bunda Kinara mengangguk dan tersenyum sambil berjalan ke arah ku dengan membawa bungkusan dalam plastik.
"ini mas, ada Lauk, tadi bang Akbar mau, sewaktu aku lagi masak mam " ucap bunda Kinara sambil meletakan ke tangan ku
"makasih ya bund, baik sekali sama kami " ucapku terimakasih
"sama sama mam, jangan pernah merasa sendiri ya mam, kita tetangga an, kita sama sama perempuan , kita sama sama punyak anak, tidak usah malu kalau mau cerita , mari cari jalan keluar terbaik nya. Pikirkan dengan kepala dingin mam, ingat satu hal mam, keputusan yang mu ambil nanti akan mempengaruhi mental anak anak" ucap bunda Kinara panjang , aku membenarkan perkataan nya dengan mengangguk.
"ingat kata kata orang mam, anak anak lebih bahagia dengan bapak kandungnya , bagaimanapun bapak kandungan nya dari pada punya bapak tiri mam. Tapi ada juga kadang bapak tiri nya yang jauh lebih baik dari bapak kandung tapi itu persentase nya kecil mam" sambung bunda Kinara sambil memegang tangan ku.
"iya kak, kuat lah demi anak anak mu kak " kata bunda Shasha
"iya bunda bunda, Alhamdulillah punya tetangga seperti kalian berdua " jawab ku sambil tersenyum
Sesampainya di rumah, aku buka Bungkusan dari rumah bunda Kinara tadi. Alhamdulillah semua isi nya lengkap, setidaknya untuk hari ini anak anak ku makan dengan lauk yang cukup hari ini. Ada sambal ikan, sup ayam campur kentang dan wortel, serta gorengan tahu tempe. Bunda Kinara memang lebih dikenal orang berlebih di perumahan ini, aku tidak tahu bagaimana cara dia mengatur keuangan, tapi yang aku tahu memang dia seorang sarjana mungkin karena itu dia pandai mengurus keuangan.
"Mah, kok tadi mama nangis di rumah Kinara, mama kenapa? papa jahat ya ma" kata bang Akbar sambil melihat ku
" ha' abg dengar mama ceria tadi " jawab ku , agak kuatir karena aku takut Akbar mendengar kesalahan papa nya, aku ngak mau anak anak ku tahu bagaimana papa nya. Aku takut nanti mengurangi rasa hormat anak anak ke papa nya.
"ngak ma, tadi abg cuma dengar mama bilang nama papa aja tapi abg ngak tau ceritanya mah, jadi beneran mah, papa jahat" tanya anak ku dengan tatapan serius.
"ngak nak, papa ngak jahat kok, mama tadi cuma ingat almarhum nenek aja nak" jawab ku sambil mengelus kepalanya.
"ya udah mah, abg ke kamar dulu ya" kata Akbar berlalu
"iya nak, mama kasih adek makan dulu" jawab ku sambil menyuapkan Attar makan.
Selesai semua pekerjaan hari ini, anak anak sudah tidur siang. Masih terdengar alasan mas Arsya tadi pagi, kekhilafan yang dia lakukan karena aku pulang sewaktu meninggal ibu.
Masih ingat dengan jelas , waktu ibu meninggal kami pulang ber empat. Tapi karena perkejaan mas Arsya tidak bisa lama lama di kampung , cuma bisa tiga di kampung. Tapi diwaktu itu aku masih belum kuat untuk pulang ke kota , karena aku ingin mendoakan ibu sampai selesai di hari ke tujuh. Hingga akhirnya aku memintak izin untuk tinggal empat hari lagi di kampung halaman dan mas Arsya mengizinkan dengan alasan karena aku jugak anak pertama tentu aku yang berkewajiban membimbing adik adik ku. Meski tiga dari empat adik ku sudah berumah tangga.
Hingga empat hari kemudian , aku balik lagi ke kota, keadaan rumah tangga kami, hubungan ku sama mas Arsya masih harmonis. Dua Minggu kemudian , aku masih ingat di malam itu bagaimana percakapan kami.
"Mas, berapa hari lagi 40 hari nya ibu, ayah dan adik adik meminta aku pulang mas, untuk menyiapkan acara doa ibu" kata ku ke mas Arsya sambil duduk santai
"iya dek, kamu aja yang pulang ya dek, seperti nya mas ngak bisa pulang untuk kali ini, pekerjaan banyak dek, kalau di paksakan pulang nanti , mas takut bos marah " jawab mas Arsya di waktu itu
"Iya mas, aku ngerti, di tambah lagi karena lagi pandemi , lagi banyak PHK ya mas, takut kita nanti di pecat mendadak pula sama bos" jawab ku di kala itu. Karena di waktu itu aku berpikir nya, kalau mas Arsya masih nekat pulang kampung, aku takut pulang dari kampung mas Arsya kehilangan pekerjaan nya.
"iya dek, kapan adek mau pulang lempung rencana nya " tanya mas Arsya
" ayah minta satu Minggu sebelum berdoa mas, berarti hari Minggu besok mas, berapa hari lagi mas" jawab ku
"iya pulang lah, nanti adek mau pulang pakai apa?" tanya suami ku di kala itu
"di jemput Roy aja mas kan dia lagi ngak sibuk" jawab ku. Roy adik bungsu ku, sekarang dia yang mengurus perkebunan ayah dan ibu. Kebetulan ayah ibu punya mobil , memang mobil itu untuk keluarga jadi bisa menjemput kami.
"iyalah dek, ngak apa apa, itu lebih bagus , mas tidak kuatir kalau kalian pulang sama Roy, berapa lama adek rencana di kampung" tanya suami ku di waktu itu
"kalau dua Minggu boleh ngak mas, tapi kalau ngak boleh dan kalau mas ngak sanggup cukup seminggu aja mas, setalah doa nya selesai adek pulang" jawab ku di kala itu tanpa kurang satu kata pun.
" iya boleh dek , mas sanggup kok heheheh"katanya sambil tertawa
"lagian kalau adek balik ke kota habis doa , kecapean adek nanti dek" sambung mas Arsya waktu itu
"iya mas, kalau mas tidak merasa keberatan ya sudah adek dua Minggu saja di kampung ya mas " jawab ku, karena memang setalah doa itu ,banyak pekerjaan yang mesti di beresin. Di tambah lagi , aku mau menemani ayah, yang pasti lebih kesepian dari kami anak anak nya.
Seperti itu lah percakapan kami sebelum aku pulang kampung untuk mendoakan ibu ku. Tak ku sangka kau jadikan alasan kekhilafan mu mas. Sungguh jahat mu mas.
Ting, sepertinya bunyi chat masuk, dari layar hp terlihat nama kak Yuli, chat ku sudah di balas kak Yuli seperti nya.
Mohon dukungannya para readers tercinta, untuk like komen nya. supaya author tambah semangat, terimakasih 🙏😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
DPuspita
Thor, kayaknya lebih bagus ditulis lengkap aja kata 'abang'. Jangan disingkat 'abg'. Agak2 gmana gitu bacanya 🙏
2024-07-14
0
Banyubiru
hu hu ... ceritamu thoorr sama persis kek jalan hidupku dimasa lalu ... jadi teringat aku 🥺🥺
2021-08-15
0
MUKAYAH SUGINO
Gak bisa bayangkan hamil tua di tinggal selingkuh 😭😭😭😭😭
2021-08-14
2