"ayah ayok masuk, ayah tadi sama siapa .." belum selesai bicara, semua adik laki laki warna turun dari mobil, dan begitupun dengan dua adik perempuan warna
"ehhh rame nya Alhamdulillah, ayok masuk semuanya " kata warna dengan bahagia..
Semua keluarga sudah masuk, dan duduk di ruang tamu, warna menyiapkan air minum, dan menghidangkan kue kue yang di tenteng oleh keluarga dari kampung.
"kak, mana mas Arsya, kami mau bicara" ucap Bagas adek tertua warna
" masih kerja dek, masih jam kerja ini" jawab warna
"bisa tidak izin cepat pulang, karena kami datang kesini hanya untuk bicara kepadanya" sahut adek kedua warna Aryo
"coba di telfon saja nak, tapi jangan bilang ayah disini, takutnya nanti dia ketakutan dan ngak mau pulang " jawab ayah
"baik yah, coba na telfon dulu" kata warna meninggal kan mereka di ruang tamu, dan warna mencoba menelfon Arsya.
"Sebentar lagi mas Arsya sampai yah, kebetulan dia lagi di lapangan yah" warna
" kak, ayok kita kebelakang" ajak adik perempuan warna Sari . Sambil berjalan diikuti warna dan Desi adik kedua perempuan warna.
" Kak, sejak kapan ini terjadi kak" tanya Desi
Warna menceritakan semuanya, kepada Sari dan Desi, tak ada yang luput dari cerita warna.
"Kak, jadi gimana mau Kaka? Kaka mau bertahan atau menyerah kak" tanya sari
" Hati Kaka memang sangat sakit dek, tapi ini papa dari anak anak Kaka dek, berat untuk memberi kesempatan kedua dek, tapi Kaka ingat anak anak dek, itu yang membuat Kaka masih ingin memberi kesempatan dek" Penjelasan warna
"Mungkin kata orang Kaka bodoh dek, karena mau bertahan dengan suami yang sudah menghianati kaka tapi ini kehidupan nyata bukan di dunia hayalan dek, banyak yang harus Kaka pikir kan dek, bukan hanya sekedar materi yang Kaka pikir kan dek, tapi mental anak anak nanti" sambung warna
"iya kak, aku ngerti kak, iya mungkin orang lain bilang Kaka wanita bodoh karena masih bertahan dengan lelaki yang tidak setia dan Kaka mau memberi suami kaka kesempatan jika dia mau berubah , Itu karena orang lain tersebut tidak ada di posisi Kaka kak, mereka tidak merasakan jadi Kaka, jadi jangan dengarkan orang lain kak, turuti kata hati Kaka" Jawab Desi adik warna
"iya dek, makasih ya dek atas support ke kalian ke Kaka" warna sambil memeluk adek adek nya..
Tidak lama kemudian, terdengar suara motor ,yang tak lain adalah suara motor Arsya.
"itu mas Arsya pulang ,tapi kenapa lama sekali masuk ke dalam rumah ya" Warna bicara dalam hati sambil berjalan ke luar.
"kok masih berdiri aja mas, kenapa ngak masuk" kata warna ke Arsya
"kaget kan, karena keluarga ku datang, ketakutan kamu mas* warna dalam hati, karena memang warna tidak memberi tahu kalau keluarga nya datang, tapi dia mengancam Arsya kalau tidak pulang sekarang , warna dan kedua anak nya akan pulang kampung dan meninggalkan Arsya.
"iya dek, ini mas mau masuk, ada ayah datang ya dek " tanya Arsya
"iya mas, ngak ayah aja kok, semua saudara ku datang, Alhamdulillah" jawab warna dengan senyum berarti
" oo iya ya dek" Arsya sambil berjalan ke dalam rumah
" Assalamualaikum" Arsya sambil masuk
"waalaikumsalam" jawab kompak
"yah" sambil bersalaman dengan ayah nya warna
" Tidak usah langsung duduk saja Arsya " kata ayah warna tegas, jangan kan menyalami tangan Arsya , di lihat saja tidak.
" Apa alasan kau, menyakiti hati anak ku dengan menduakan nya? kalau kau tidak menginginkan anak ku lagi, kembalikan dia kepada ku , saya akan menerima kembali seperti dulu, saya akan menerima anak perempuan saya, anak pertama saya dengan tangan terbuka" kata ayah warna tegas
"Ayah.." Arsya dengan sujud di kaki ayah warna ..
Arsya mau bilang apa ya...Bantu like dan vote nya yaaaa semuanya ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Seily Sesilia Ariyanto
mntab kluargnya
2022-04-06
0
Ika Sulistyarini
Andaikan aku punya keluarga seperti itu
2021-11-28
0
Andin Zoppy
ayo ayah kasih pelajaran yu arsya.bikin sakit hati aja...
2021-08-22
0