"Mas , sekarang apa mau mu mas" tanya warna setelah anak anak tidur, hanya tinggal mereka di ruangan tamu
"kamu tahu, sekarang aku sedang hamil anak mu mas, aku akui aku tidak secantik dulu, mungkin tidak menarik lagi bagi mu mas, sekarang aku mau tahu apa mau mu mas" sambung warna
"dek aku" Arsya
" aku tidak mau lagi menangis mas, aku tidak mau lagi bathin ku tersiksa, dan aku juga tidak mau bersikeras mempertahankan rumah tangga ini mas, sekarang mau mu apa mas, silakan pilih mas, jika kau mau dia silahkan tinggalkan kami, tapi jika kau mau mempertahan hubungan , mempertahankan rumah tangga ini , akan ku beri kau kesempatan kedua mas" sambung warna
"tapi jangan senang dulu mas, tak segampang dulu aku mempercayai mu mas, butuh waktu lagi untuk bersikap seperti dulu dengan mu , Sekarang pikirkanlah dengan baik dan bijak, dan beri aku jawaban besok" kata warna sambil berjalan ke kamar anak anak
"Tidak perlu waktu besok untuk aku menjawab dek, sungguh itu kebodohan mas yang paling buruk dek, mas akan tetap mempertahankan rumah tangga kita dek, mas akan meninggalkan perempuan itu dek, dan mas...." mas Arsya
"huss hussh husss" warna sambil meletak kan jari di bibir
"jangan terburu buru menjawab mas, santai saja, berfikir lah terlebih dahulu mas, sebelum menentukan keputusan, kamu ingatkan apa yang di katakan ayah dan adik adik ku tadi siang atau apa kamu lupa mas" kata warna mengingatkan kejadian tadi siang, sambil berjalan dan menutup pintu kamar anak anak. Memang semenjak kejadian itu warna tidak pernah lagi sekamar dengan Arsya.
Warna merebahkan diri ke tempat tidur anak anak, sambil terbayang bayang kejadian tadi siang, dari obrolan nya dengan bunda Kinara dan Shasha , dan tanpa di duga kedatangan ayah dan adik adik nya dari kampung.
Pagi tadi selesai semua pekerjaan rumah, warna , bunda Kinara dan Shasha memang janjian ngumpul di rumah bunda Kinara sambil.
" bund, bagaimana pendapat kalian tentang semua ini? " tanya warna dengan wajah serius
"gimana kak, emang iya dia sudah nikah" tanya bunda Shasha
"sudah bund, sudah , aku mendapat kan bukti dari Sisil, aku mau pisah saja bund" jawab warna
"tengok kak, fotonya" bunda Shasha sambil menengok foto di hp warna
"ckckckck gampangan banget la jadi cewe, itu nikah kok gini aja, emang gini ya nikah sirih, emang si cewe ngak punya bapak gitu untuk nikahin, ini yang jadi saksi siapa lagi kak", tanya bunda Shasha
" hmmm saksinya kawan kawan mas Arsya bund, ada ya orang saling suport bikin dosa" hahahaha warna sambil tertawa tapi tertawa berlinang air mata
"sudah lah mam, ngak ada yang perlu ditangisi lagi, untuk apa menangis orang seperti itu, ingat keadaan diri, ingat bayi dalam kandungan, ingat anak anak, kasihan Lo nanti dia lihat mama nya nangis terus" ujar bunda Kinara
" menurut kalian gimana bund, apa aku terlalu bodoh jika masih mau menang dari wanita itu, apa sebodoh itu aku jika aku masih ingin mempertahankan rumah tangga yang dulu kami awali dengan cinta dengan manis, aku bodoh ya bung" warna sambil melihat bunda Kinara dan Shasha sambil menghapus air mata yang hampir jatuh di pipi
"Aku bodoh, karena aku ingin anak anak ku tidak merasakan punya bapak tiri, mama tiri, apa aku bodoh jika aku menginginkan anak anak ku tumbuh dengan ayah dan ibu kandung mereka, apa aku bodoh bund" sambung warna
"iya aku bodoh bund hiks hiks aku masih saja memperjuangkan cinta kami , aku hiks hiks hisk aku ..." warna sambil terisak
"tidak mam, tidak , mam tidak bodoh, karena mam tidak hidup dalam novel percintaan , mam tidak hidup dalam dunia hayalan, mam tidak bodoh kok mam, karena bercerai lalu bahagia, punya duit banyak, kehidupan makmur, datang pangeran tanpa sayap yang sangat sayang pada kita dan anak anak kita itu hanya ada di dalam dunia novel mam, itu hanya ada di dalam itu mam (sambil menunjuk TV) " kata bunda Kinara memotong pembicaraan warna.
" jika mam , ingin masih mencoba bertahan, jika masih ada kekuatan untuk melakukan pertahanan, lakukan la mam jika mam ingin melakukan itu karena itu hak mam mam, mam punya hak mempertahankan apa yang mam punya, mam punya mengambil kembali hak mam, mam punya hak untuk mengambil kembali kebahagiaan anak anak mam, mam punya hak untuk mendapatkan kembali cinta sejati mam yang sedang mungkin di bawa orang lain " sambung bunda Kinara
"Aku setuju dengan bunda Kinara kak, benar kak, Kaka hidup di dunia nyata, bukan di dunia hayalan, kadang orang juga perlu mendapat kan kesempatan kedua kak" kata bunda Shasha
" Tapi kalau mas Arsya sudah memutuskan untuk memilih perempuan itu, aku juga tidak mempersalahkan nya bund, aku hanya ingin berjuang dengan orang yang mau berjuang bersama ku bund " jelas warna
"iya kak, sabar ya kak, Kaka pasti kuat, ingat Allah kak" kata bunda Shasha
"iya mam, ya udah mam, jangan pikirkan lagi, kasihan Lo bayi nya, ini mam fee mam, karena kemarin mam udah berhasil jualin baju dan jilbab aku dan paket nya sudah aku kirim ke teman mam ya " bunda kinara sambil meletakan amplop di tangan warna
"Ya ampun , makasih Lo bund, Alhamdulillah ya bund, fee pertama aku ini dari bunda " kata warna bahagia
"iya mam , banyak ya kawan mam mesan kemarin" bunda Kinara
"iya bund, kebetulan itu teman teman waktu kuliah dulu bund, mereka satu tempat kerja di dinas kehut****, jadi mereka juga promosikan ke teman kantor merek" penjelasan warna
"OOO, mantap mam, lanjutkan ya mam, semoga berkah ya dan tambah laris manis, Aaamminn " bunda Kinara
"aamminn ya Allah " jawab bunda Shasha dan warna
"Mama mama " Panggil Akbar dari depan rumah Shasha
"iya nak kenapa " jawab warna panik
"itu ada mobil depan rumah kita mah, mirip warna mobil kakek mah" jawab Akbar sambil ngos ngos
"kakek nak, ya udah ayok pulang, bund aku pulang dulu ya " warna sambil berliri
"ayah, ngak mungkin ayah datang mendadak seperti ini, Kenapa ya , aduh aku kok kwatir ya" warna dalam hati
"kakek kakek" teriak Akbar sambil berlari mengejar kakek nya dan berhamburan di pelukan kakeknya
"ternyata memang benar ayah, sama siapa ayah datang ya" warna bicara sendiri sambil berjalan ke arah mobil
"ayah " sambil bersalaman
"ayah ayok masuk, ayah tadi sama siapa .." belum selesai bicara, semua adik laki laki warna turun dari mobil, dan begitupun dengan dua adik perempuan warna
"ehhh rame nya Alhamdulillah, ayok masuk semuanya " kata warna dengan bahagia..
Apakah yang terjadi selanjutnya ... ayok bantu vote like semuanya biar author semangatttt 🙏😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
MUKAYAH SUGINO
Semangat warna demi anak2
2021-08-14
0
Simar mata
support klrga sangat penting untk Warna
2021-08-11
0
Royan E
sebenarnya ini cerita bagus banget.. cuman di dalam berbahasa kurang greget.. maaf ya thor bukan mau bikon down tp kalo bisa bahasanya dlm memanggil nama jgn terlalu ofer biar gak bikin boring.. semangat thoor😊
2021-07-29
8